Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa. Karenanya saya dapat
menyelesaikan tugas saya dalam membuat makalah yang berjudul IDENTIFIKASI BORAKS
DALAM MAKANAN.
Makalah mengenai identifikasi Borak Dalam Makanan ini telah saya susun sebaik
mungkin.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, tentu
masih banyak kesalahan susunan kata dan tata bahasa. Maka, dengan tangan terbuka kami akan
menerima kritik dan saran dari pembaca.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. Dan dapat
menambah pengetahuan serta informasi para pembaca
BAB I
PENDAHULUAN
1.2Rumusan Masalah
1. identifikasi Boraks Dalam Makanan Sehari-hari
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui adanya Boraks Dalam Makanan
BAB II
LANDASAN TEORI
Boraks merupakan senyawa kimia berbahaya untuk pangan dengan nama kimia
natrium tetrabonat (NaB4O7 10H2O). Dapat dijumpai dalam bentuk padat dan jika larut
dalam air akan menjadi natrium hidroksida dan asam borat (H3BO3). Boraks atau asam borat
biasa digunakan sebagai bahan pembuat deterjen, bersifat antiseptik dan mengurangi
kesadahan air. Bahan berbahaya ini haram digunakan untuk makanan (Cahyadi, 2008).
Senyawa-senyawa asam borat ini mempunyai sifat-sifat kimia sebagai berikut : jarak
lebur sekitar 171oC. Larut dalam 18 bagian air dingin, 4 bagian air mendidih, 5 bagian
gliserol 85%, dan tidak larut dalam eter. Kelarutan dalam air bertambah dengan penambahan
asam klorida, asam sitrat atau asam tartrat. Mudah menguap dengan pemanasan dan
kehilangan satu molekul airnya pada suhu 1000 C yang secara perlahan berubah menjad
asam metaborat (HBO2). Asam borat merupakan asam lemah dengan garam alkalinya
bersifat basa, mempunyai bobot molekul 61,83 berbentuk serbuk halus kristal transparan
atau granul putih tak berwarna dan tak berbau serta agak manis (Khamid, 2006).
Boraks atau Natrium tetraborat memiliki berat molekul 381,37. Rumus molekul
Na2B4O7.10H2O. Pemeriannya berupa hablur transparan tidak berwarna atau serbuk
hablur putih; tidak berbau. Kelarutan boraks yaitu larut dalam air; mudah larut dalam air
mendidih dan dalam gliserin; tidak larut dalam etanol. (Ditjen POM, 1995).
Gambar 1. Rumus Bangun Boraks-anhidrat (NaB4O7)
Efek negatif dari penggunaan boraks dalam pemanfaatannya yang salah pada
kehidupan dapat berdampak sangat buruk pada kesehatan manusia. Boraks memiliki efek
racun yang sangat berbahaya pada sistem metabolisme manusia sebagai halnya zat-zat
tambahan makanan lain yang merusak kesehatan manusia.
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengetahui atau mengidentifikasi makanan yang
mengandung boraks. Cara-cara yang dapat kita tempuh misalanya yang paling mudah adalah
dengan pengamatan fisik, adapun yang lebih meyakinkan yaitu dengan pemeriksaan laboratorium,
namun jika masyarakat awam terlalu asing dengan laboratorium, maka ada cara mengidentifikasi
yang lebih mudah yaitu metode kunyit.
Dari berbagai macam jenis makanan, ada beberapa makanan yang biasa dicampuri dengan boraks
baik dengan alasan untuk mengawetkan, maupun untuk kepentingan dagang, serta dapat dengan
mudah kita identifikasi menurut ciri fisiknya. Berikut beberapa diantara makanan yang dapat kita
identifikasi ada tidaknya boraks dalam makanan menurut bentuk fisiknya :
Ciri-ciri mie basah mengandung boraks: Teksturnya kenyal, lebih mengkilat, tidak lengket,
dan tidak cepat putus.
Ciri-ciri bakso mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal, warna tidak kecokelatan
seperti penggunaan daging namun lebih cenderung keputihan.
Seperti dijelaskan di atas, sebagian bakso yang beredar di pasaran juga mengandung boraks. Tetapi
kita bisa membedakan antara bakso yang mengandung boraks atau tidak.Bakso yang mengandung
boraks lebih kenyal daripada bakso tanpa boraks. Bila digigit akan kembali ke bentuk semula. Ia
juga tahan lama dan awet hingga beberapa hari.
Warnanya juga lebih putih. Berbeda dengan bakso tanpa boraks yang berwarna abu-abu dan
merata di semua bagian.Kalau masih ragu, coba lembar bakso ke lantai. Apabila memantul seperti
bola bekel, berarti bakso itu mengandung boraks.Padahal pembuatan bakso tidak harus
menggunakan berbagai bahan kimia. Bakso dapat dihasilkan dengan baik tanpa menggunakan
boraks.Kita bisa menggunakan bahan pengawet yang lebih aman, seperti kalium karbonat, natrium
karbonat, karaginan, atau kalsium propionat.v
Ciri-ciri jajanan (seperti lontong) mengandung boraks: teksturnya sangat kenyal, berasa
tajam, seprti sangat gurih dan membuat lidah bergetar dan meberikan rasa getir.
Ciri-ciri kerupuk/gendar mengandung boraks: teksturnya renyah dan bisa menimbulkan
rasa getir.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tak sertamerta berakibat buruk
terhadap kesehatan. Tetapi boraks yang sedikit ini akan diserap dalam tubuh konsumen secara
kumulatif.
Selain melalui saluran pencernaan, boraks juga bisa diserap melalui kulit. Boraks yang terserap
dalam tubuh ini akan disimpan secara akumulatif di dalam hati, otak, dan testes (buah zakar).
Daya toksitasnya adalah LD-50 akut 4,5-4,98 gr/kg berat badan (tikus). Dalam dosisi tinggi, boraks
di dalam tubuh manusia bisa menyebabkan pusing-pusing, muntah, mencret, kram perut, dan lain-
lain. Pada anak kecil dan bayi, boraks sebanyak 5 gram di dalam tubuhnya dapat menyebabkan
kematian. Sedangkan kematian pada orang dewasa terjadi jika dosisnya mencapai 10-20 gram atau
lebih.
Alat :
Cawan petri
Pinset
Korek Api
Furnace
Pipet Ukur
Mortar dan Penggerus
Kompor
Bahan :
– H2SO4 10ml
– Metanol 2ml
Kertas Lakmus
Cara Kerja :
Alat :
Waterbath
Mortar dan penggerus
Kompor
Pipet ukur
Pemijar (Movel Furnace)
Rak Tabung Reaksi
Cawan Porselin
Tabung Reaksi
Corong
Sendok
Pengaduk kaca
Timbangan
Bahan :
Kertas Saring
Kertas Curcuma
Amonia
Sample makanan
Air kapur jenuh
Kertas lakmus
HCl 10%
Cara Kerja :
Bahan makanan atau minuman kurang lebih 20 gram (sebelumnya dihaluskan dulu)
masukkan kedalam cawan porselin.
Tambahkan larutan kapur jenuh sampai basa (lakmus merah menjadi biru).
Isatkan dalam waterbath.
Panaskan di atas kompor.
Pijarkan sampai menjadi abu, kemudian kerjakan sebagai berikut :
Sebagian abu dimasukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan HCl 10% sampai
menjadi asam, saring dengan kertas saring, celupkan kertas curcuma ke dalam air
hasil saringan, jika kertas curcuma memerah kembali dengan asam tambahkan
amoniak menjadi hijau biru tua maka dinyatakan adanya asam borat dan boraks.
Tentunya tidak ada seorang pun yang akan mengonsumsi barang yang diketahui mengandung zat
berbahaya di dalamnya. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui cara mendeteksi adanya
kandungan boraks dalam bahan makanan. Kebanyakan masyarakat mengira bahwa mendeteksi
boraks harus di laboratorium sehingga memerlukan biaya mahal. Hal ini membuat masyarakat
malas menguji dan langsung mengonsumsi barang yang dibeli. Padahal jika dapat mengetahui cara
yang benar dan mudah untuk mendeteksi boraks, pasti masyarakat tidak akan kesulitan untuk
melakukan sendiri.
Salah satu bahan alami yang berpotensi dapat digunakan untuk mendeteksi boraks adalah kunyit.
Kunyit dapat digunakan sebagai obat dan bumbu dalam berbagai resep makanan.
kunyit,
kertas saring,
INTERPRETASI HASIL :
Apabila warnanya sama dengan pada kertas tumerik kontrol positif, maka bahan
makanan tersebut mengandung boraks.
Apabila tidak sama warnanya, berarti bahan makanan tersebut tidak mengandung
boraks.
Tanaman kunyit banyak ditemui di pasar dan lingkungan sekitar kita sehingga dapat dengan mudah
didapat. Harga tanaman kunyit juga terjangkau sehingga dapat dibeli oleh berbagai kalangan
masyarakat dari kelas bawah hingga atas. Hal ini menunjukkan bahwa kunyit merupakan detektor
alami untuk boraks yang tepat. Deteksi boraks bisa dimulai dari bahan makanan yang sering kita
konsumsi. Kewasapadaan kita terhadap boraks menentukan kualitas tubuh kita.