Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Pengertian Boraks
Boraks atau yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan nama bleng (bahasa jawa) yaitu
serbuk kristal lunak yang mengandung boron, berwarna putih atau transparan tidak berbau dan
larut dalam air. Boraks dengan dalam nama ilmiahnya dikenal sebagai natrium tetraborate
decahydrate. Boraks mempunyai nama lain natrium biborat, natrium piroborat, natrium
tetraborat yang seharusnya hanya digunakan dalam industry non pangan
Boraks atau Natrium tetraborat memiliki berat molekul 381,37. Rumus molekul
Na2B4O7.10H2O. Boraks bersifat basa lemah dengan pH (9,15 9,20). Pemeriannya berupa
hablur transparan tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau. Larutan bersifat basa
terhadap fenolftalein. Pada waktu mekar di udara kering dan hangat, hablur sering dilapisi
serbuk warna putih. Kelarutan boraks yaitu larut dalam air; mudah larut dalam air mendidih
dan dalam gliserin; tidak larut dalam etanol (Ditjen POM, 1995).
Karakteristik boraks diantaranya (Riandini, 2008)::
a. Berbentuk kristal putih
b. Tidak berbau
c. Larut dalam a ir
d. Stabil pada suhu serta tekanan normal
e. Boraks dipasaran terkenal dengan nama pijer, pititet, bleng, gendar, dan air kl.
Nevrianto (1991) menyebutkan bahwa Boraks dinyatakan dapat mengganggu kesehatan bila
digunakan dalam makanan, misalnya mie, bakso kerupuk. Boraks apabila terdapat pada
makanan, maka dalam waktu jangka lama walau hanya sedikit akan terjadi akumulasi
(penumpukan) dalam otak, hati, ginjal dan jaringan lemak. Boraks juga dapat menimbulkan
efek racun pada manusia. Toksisitas boraks yang terkandung di dalam makanan tidak langsung
dirasakan oleh konsumen. Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam tubuh akan menyebabkan
timbulnya gejala pusing-pusing, muntah, mencret, dan kram perut. Bagi anak kecil dan bayi,
bila dosis dalam tubuhnya mencapai 5 gram atau lebih, akan menyebabkan kematian. Pada
orang dewasa, kematian akan terjadi jika dosisnya telah mencapai 10 - 20 g atau lebih.

2.1 Fungsi Boraks


Boraks digunakan orang sudah sejak lama, yaitu sebagai zat pembersih (cleaning agent), zat
pengawet makanan (additive), dan untuk penyamak kulit. Boraks juga berfungsi sebagai
sebagai antiseptik dan pembunuh kuman sehingga borak banyak digunakan sebagai anti jamur,
bahan pengawet kayu, dan untuk bahan antiseptik pada kosmetik. Dalam industri tekstil boraks
digunakan untuk mencegah kutu, lumut, dan jamur. Munurut Saparinto dkk (2006), boraks
biasanya digunakan dalam industri gelas, pelicin porselin, alat pembersih, dan antiseptik.
Selain itu boraks juga berfungsi sebagai obat pencuci mata, salep untuk menyembuhkan
penyakit kulit, serta salep untuk mengobati penyakit bibir.
Menurut USEPA (2008), produk pestisida yang mengandung boraks dan asam borat banyak
digunakan sebagai insektisida, fungisida dan herbisida. Sebagai insektisida boraks dan asam
borat merupakan racun perut untuk semut, kecoa, ngengat dan rayap dan menyebabkan
kerusakan eksoskeleton. Sebagai herbisida boraks menghambat fotosintesis tanaman dan
sebagai fungisida digunakan sebagai pengawet kayu untuk menghambat pertumbuhan jamur
dengan mencegah produksi konidia atau spora aseksual. Boraks juga merupakan bahan tetap
pada produk-produk pestisida sebagai sekuestran atau pengikat bahan logam

2.3 Ciri-ciri Makanan yang Mengandung Boraks


Mi basah : Teksturnya kental, lebih mengilat, tidak lengket, dan tidak cepat putus.
Bakso : Teksturnya sangat kental, warna tidak kecoklatan seperti penggunaan daging,
tetapi lebih cenderung keputihan.
Snack : Misalnya lontong, teksturnya sangat kenyal, berasa tajam, sangat gurih, dan
memberikan rasa getir.
Kerupuk : Teksturnya renyah dan bisa menimbulkan rasa getir.

2.4 Karakteristik Bahan

Anda mungkin juga menyukai