Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah : Penyehatan Air-B

Dosen : Rafidah, SST., M.Kes

“LAPORAN INPEKSI PADA AMIU”

DISUSUN OLEH :

TINGKAT : IIIB/D.IV

Az-Zahra Nurul Hikmah (PO714221191057)

Dwi Anggraeni Widianata (PO714221191061)

Muh. Asril S. (PO714221191071)

Nur Ilmi Sahrun (PO714221191076)

Rosdianti Maharani. R (PO714221191088)

Susanti Burirang (PO714221191095)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PRODI SARJANA TERAPAN

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas berkat rahmat, hidayah dan
karunia dari-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Penyehatan Air-B tentang “Laporan
Inspeksi Pada AMIU” ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini.

Penyusun sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan tugas dari dosen berupa
makalah dengan judul “Laporan Inspeksi AMIU”. Disamping itu, penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari segala hal, penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat
kekurangan baik dari segi kalimat maupun susunan tata bahasanya, dan juga karena
keterbatasan pengetahuan kami. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
untuk makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Makassar, 25 November 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................................1
B. Tujuan ......................................................................................................................1
BAB II DASAR TEORI.......................................................................................................2
A. Peranan Air...............................................................................................................2
B. Depot Air Minum.....................................................................................................2
BAB III METODE PRAKTIKUM ....................................................................................3
A. Jenis Praktikum .......................................................................................................3
B. Lokasi dan Waktu Praktikum ................................................................................3
C. Prosedur Praktikum ................................................................................................3
BAB IV HASIL DAN ANALISA HASIL ..........................................................................4
A. Hasil ..........................................................................................................................4
B. Analisa Hasil ..........................................................................................................10
BAB V PENUTUP .............................................................................................................11
A. Kesimpulan ............................................................................................................11
B. Saran .......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................12
LAMPIRAN........................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi kehidupan. Kebutuhan akan air
di suatu daerah akan selalu mengalami kecenderungan naik seiring dengan pertambahan
penduduk, sedangkan air sendiri berkurang dari segi kualitas, kuantitas, dan juga
kontinuitas. Krisis air bersih menjadi fenomena yang disebabkan penanganan lingkungan
dan aset alam yang tidak terkendali. Pengelolaan sumber sumber air bersih yang tidak
terkendali menyebabkan terjadinya penurunan kualitas dan ketersediaan sumber air
bersih.
Air minum isi ulang merupakan suatu jawaban atas kebutuhan sebagian
masyarakat di perkotaan. Sekitar tahun 1999, mulai merebak peluang usaha yang
umumnya disebut sebagai Depot Air Isi Ulang. Depot air minum adalah usaha industri
yang melakukan proses pengolahan air baku. Depot Air Minum Isi Ulang menjadi air
minum dan menjual langsung kepada pembeli. Air minum yang biasa diperoleh dari depot
air minum isi ulang harganya jauh lebih murah, bisa sepertiga dari produk air minum
dalam kemasan bermerek. Tidak mengherankan bila banyak masyarakat konsumen
beralih pada layanan air minum isi ulang, menyebabkan depot air minum di berbagai kota
di Indonesia tumbuh dengan sangat pesat.

B. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran
kualitas dan sanitasi depot air minum isi ulang di Jl. Rappocini Raya No 66B.

1
BAB II
DASAR TEORI
A. Peranan Air
Air adalah bagian dari kehidupan dipermukaan bumi. Bagi kehidupan makhluk
hidup, air bukan merupakan yang baru, karena kita ketahui bersama tidak satupun
kehidupan dibumi ini dapat berlangsung tanpa air. Untuk memasak dan air minum,
masyarakat lebih mengendalikan air dari PDAM, dan sumur bor, atau bila karena
ketiadaan sumber air tersebut, mereka menggunakan sungai atau rawa serta paya-paya.

B. Depot Air Minum


Depot air minum isi ulang (DAMIU) adalah usaha yang melakukan proses
pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan menjual langsung
kepada konsumen (Permenkes RI, 2014). Proses pengolahan air pada prinsipnya harus
mampu menghilangkan semua jenis polutan, baik fisik, kimia maupun mikrobiologi.
Depot air minum isi ulang harus menjamin standar baku mutu atau persyaratan kualitas
air minum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan serta memenuhi persyaratan
higiene sanitasi dalam pengelolaan air minum (Permenkes RI, 2014).
Menurut Purba (2011) Alat yang digunakan untuk mengolah air baku menjadi air
minum pada depot air minum isi ulang adalah storage tank, stainless water pump, tabung
filter,mikro filter, flow meter, lampu ultraviolet dan ozon, galon isi ulang.
Proses pengolahan air minum di depot-depot air minum isi ulang yang saat ini
beredar di masyarakat terdiri dari proses ozonisasi, proses ultraviolet (UV), dan proses
reversed osmosis (RO). Salah satu metode pengolahan air adalah dengan penyinaran sinar
ultraviolet dengan panjang gelombang pendek yang memiliki daya inti mikroba yang
kuat. Cara kerjanya adalah dengan absorbs oleh asam nukleat tanpa menyebabkan
terjadinya kerusakan pada permukaan sel. Air dialirkan melalui tabung dengan lampu
ultraviolet berintensitas tinggi, sehingga bakteri terbunuh oleh radiasi sinar ultraviolet,
harus diperhatikan bahwa intensitas lampu ltraviolet yang dipakai harus cukup, untuk
sanitasi air yang efektif diperlukan intensitas sebesar 30.000 MW sec/cm2 (Mikcro Watt
per sentimeter persegi).
Radiasi sinar ultraviolet dapat membunuh semua jenis mikroba bila intensitas
dan waktunya cukup, tidak ada residu atau hasil samping dari proses penyinaran dengan
ultraviolet, namun agar efektif, lampu UV harus dibersihkansecara teratur dan harus
diganti paling lama satu tahun. Air yang akan disinari dengan UV harus tetap melalui
filter halus dan karbon aktif untuk menghilangkan partikel tersuspensi, bahan organik, Fe
atau Mn jika konsentrasinya cukup tinggi (Sembiring, 2008).

2
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Jenis Praktikum
Jenis praktikum ini adalah Inpeksi Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang

B. Lokasi dan Waktu


Lokasi Inpeksi Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Lokasi : Toko Retno Elektone (: Jl. Rappocini Raya No 66B, Buakana, Bua Kana,
Kec Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia).
Waktu : Rabu, 24 November 2021
Pukul : 13.30- Selesai

C. Prosedur Praktikum
1. Petugas pemeriksa menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan termasuk surat tugas
2. Petugas pemeriksa mendatangi tempat isi ulang air minum dan memita ijin kepada
pemilik atau pengelola.
3. Petugas pemeriksa melaksanakan pemeriksaan saitasi sesuai dengan isi formulir
pemeriksaan.

3
BAB IV
HASIL DAN ANALISA HASIL
A. Hasil
FORMULIR INPEKSI SANITASI
DEPOT AIR MINUM

Jenis sarana : DEPOT AIR MINUM


1. Keterangan Umum

1. Lokasi : Jl. Rappocini Raya No 66B, Buakana,

Bua Kana, Kec Makassar, Kota


Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
2. Pemilik DAM : Umar
3. Tanggal Kunjungan : 24 November 2021

2. Uraian Diagnosa

1. Uraian diagnosa tambahan (Hygiene sanitasi)

a. Kebersihan lingkungan DAM : Bersih

b. Kebersihan botol galon : Bersih

c. Penampilan karyawan : Bersih

d. Penjamah : Sehat

e. Pakaian kerja penjamah : Bersih

f. Sertifikat kursus penjamah : Tidak

g. Perilaku penjamah : PHBS

h. Tissue alkohol untuk desinfeksi leher botol : Ada

i. Kran alat pencucian botol : MS

Makassar, 24 November 2021

Petugas Pemeriksa

4
(Kelompok 3)

5
DATA KEADAAN UMUM DEPOT AIR MINUM

1. Data Usaha Depot


a. Nama Depot : Retno Electone
b. Alamat & Telp. Depot : Jl. Rappocini Raya No 66B, Buakana, Bua Kana, Kec,
Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
c. Nama pemilik : Umar
d. Desa/Kelurahan : Buakana
e. Kecamatan : Makassar
f. Kota : Kota Makassar
g. Propinsi : Sulawesi Selatan

2. Aspek Teknis
a. Air Baku
1. Tgl./Bln./Thn, mulai beroperasi : Maret 2017
2. Kran Pengisian : 2 Titik
3. Kran pencucian : 3 Titik
4. Pembilasan dengan : Air pembilas
5. Air Baku : PDAM
6. Lokasi/tempat sumber air baku sebutkan: Jl Rappocini Raya No. 105, Bua Kana,
Kec Rappocini, Kota Makassar Sulawesi
Selatan
7. Jarak dari sumber air baku : 350 m
8. Kapasitas alat transportasi air baku : 1000-3000 Lt
9. Alat transportasi : Berijin oleh Pemda
10. Bukti asal bahan baku : Tidak ada
11. Sistem transaksi air baku : Milik Sendiri

b. Bangunan
1. Luas Bangunan : 96 m2
2. Luas areal komplek depot : 12 m2
3. Waktu operasi :12 Jam

6
c. Layanan
1. Menyediakan tissue : Ya
2. Menyediakan tutup : Ya
3. Menyediakan segel : Ya
4. Menyediakan gallon : Ya
5. Lap tangan : Ya
6. Pasang label : Tidak
7. Layanan pengisian : Ya
8. Menyediakan dispenser contoh air minum : Galon
9. Kapasitas penjualan rata-rata per hari : 60 Galon

d. Proses

1. Kran inlet pemasukan air baku : Tidak

2. Cara disinfeksi kran inlet : Tidak

3. Tandon air baku : Volume 1200 Bahan Baku : PVC

4. Lama sirkulasi air baku : 1-2 hr

5. Pipa penyaluran : PVC

6. Tabung filter : Ada


Bila ada mereknyA : Pentair (Pabrik)

7. Reservoir air minum : Tidak Ada

8. Micro filter : Ada


Bila ada mereknyA : Pentair (Pabrik)

9. Sterilisasi /desinfeksi : Ada

Bila ada jenisnya : UV

10. Pompa : Ada


Bila ada berapa jumlahnya 1 bh
Kapasitas 31 lt/menit
Terbuat dari bahan: -Besi

7
Makassar, 26 November 2021
Pemilik DAMIU Petugas Pemeriksa

.................................................. ...................................................
Umar Kelompok 3

FORMAT PEMERIKSAAN FISIK

1. Nama Depot : Retno Electone


2. Nama pemilik : Umar
3. Alamat Depot : Jl. Rappocini Raya No 66B, Buakana, Bua Kana, Kec,
Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

Catatan : Penyimpangan dari petunjuk ini dianggab menyimpang dan diberikan


tanda (γ) pada kolom yang tersedia.

Obyek Tanda (γ) Bobot URAIAN


Sumber Air
1 4 Bahan baku
2 √ 5 Air minum
3 3 Pengangkutan Air baku Memiliki ijin

pengangkutan air
4 4 Kendaraan tangki air terbuat dari bahan yang
tidak dapat melepaskan zat-zat beracun
kedalam air
5 2 Ada bukti tertulis/sertifikat air baku berasal
dari sumber air tertentu
6 2 Pengangkutan air baku paling lama 12 jam

sampai ke depot air minum
Pengawasan Proses Pengolahan
7 √ 3 Tandon air bahan baku terlindung dari sinar

8
Matahari
8 4 Bahan tandon air terbuat dari bahan yang tidak

dapat melepaskan zat-zat beracun kedalam air
Tabung Filter
9 4 Tabung filter terbuat dari bahan food grade dan
mudah pemeliharaannya serta tahan tekanan
Tinggi
10 √ 4 Dimungkinkan dilakukan sistem back washing
11 Micro filter
12 4 Bahan micro filter terbuat dari bahan food
Grade
13 4 Terdapat lebih dari satu mikro filter (µ) dengan

ukuran berjenjang
14 5 Mikro filter masih sesuai masa pakai
Peralatan Pompa dan Pipa Penyalur Air
15 4 Terdapat pompa stainless yang berkekuatan

Tinggi
16 3 Terdapat alat penunjuk tekanan air
17 4 Pipa penyalur menggunakan bahan food grade
Peralatan Sterilisai/Desinfeksi
18 5 Terdapat peralatan sterilisasi berupa ultra violet
atau Ozonisasi dan atau peralatan disinfeksi

lainnya yang berfungsi dan digunakan secara
benar
19 5 Peralatan sterilisasi/desinfeksi masih
√ dalam
masa efektif membunuh kuman
Pencucian Botol (Galon)
20 √ 3 Ada fasilitas pencucian botol (galon)
21 √ 4 Ada fasilitas pembilasan botol (Galon)
Pengisian Botol (Galon)
22 √ 3 Ada fasilitas pengisian botol (galon) dalam

9
ruangan tertutup
23 √ 3 Tersedia tutup botol baru yang bersih
3 Tidak ada stock botol (galon) yang telah diisi,
lebih dari 24 jam di depot air minum
Operator
24 √ 4 Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
25 3 Operator/penanggung jawab/pemilik memiliki
surat keterangan telah mengikut kursus
hygiene sanitasi depot air minum
Pengawasan Tikus, Lalat, dan Kecoa
26 2 Terhindar dari Tikus, lalat dan kecoa
Lantai, Dinding, dan Langit-langit
27 1 Konstruksi lantai, dinding dan langit-langit

kokoh dan kuat
Pencahayaan
28 √ 1 Pencahayaan cukup baik
Lain-Lain Kegiatan
29 √ 1 Ada akses terhadap fasilitas sanitasi
30 1 Secara umum terlihat bersih, rapih dan teratur
31 2 Ada contoh produk air minum sebagai sampel
Jumlah 62 100

Cara Pengisian : Objek yang memenuhi syarat diberikan tanda (√) pada kolom
“tanda” yang tersedia untuk objek yang tidak memenuhi, kolom tersebut dikosongkan.
Cara Penilaian : Penilaian adalah jumlah nilai bobot yang memenuhi syarat yaitu
dengan cara menjumlahkan nilai bobot yang bertanda (√).
1. Jika nilai pemeriksaan (skor) mencapai 70 atau lebih maka dinyatakan memenuhi
persyaratan kelayakan fisik.
2. Jika nilai pemeriksaan (skor) dibawah 70 belum memenuhi persyaratan kelayakan
fisik.

B. Analisa Hasil

10
Dari hasil inspeksi yang dilakukan pada depot air minum isi ulang Retno
Electone pada tanggal 24 November 2021 di Jl. Rappocini Raya No 66B, Buakana, Bua
Kana, Kec. Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia didapatkan hasil
pemeriksaan secara fisik memiliki skor dibawah 70 yang dinyatakan tidak memenuhi
syarat kelayakan fisik.
Sumber air baku depot air minum isi ulang yang ada di Jl. Rappocini Raya No
66B, Buakana, Bua Kana, Kec. Makassar, Kota Makassar yang dilihat berdasarkan
obeservasi bahwa depot air minum isi ulang tersebut menggunakan air baku bersumber
dari PDAM. Dari hasil ini didapatkan bahwa kualitas air minum pada depot air minum
isi ulang tersebut kualitas air minumnya memenuhi syarat secara fisik.
Dari hasil observasi didapatkan bahwa tata ruang pengolahan depot air minum
isi ulang di Kecamatan Rappocini tidak memenuhi syarat, karena tidak memiliki ruangan
khusus pengolahan air minum. Semua proses dilakukan di dalam satu tempat berupa
lemari yang disekat kaca mulai dari pengisian air baku, pembilasan botol hingga
pengisian galon. Tidak ada tempat khusus untuk penyimpanan air minum dan ruang
tunggu konsumen.
Dari segi penyaringan filter didapatkan bahwa depot air minum isi ulang
tersebut memenuhi syarat karena telah melalui beberapa tahap penyaringan. Disinfeksi
yang digunakan pada depot air minum isi ulang tersebut adalah ultraviolet (UV) dan
telah memenuhi syarat karena alat pendesinfektannya lampu UV seluruhnya hidup dan
digunakan untuk proses pengolahan air baku. Pendesinfeksian ini sangat penting dalam
proses pengolahan air baku depot air minum isi ulang untuk mengurangikandungan
mikroorganisme dalam air khususnya yang phatogen karena mikroorganisme ini dapat
menyebabkan manusia terjangkit penyakit perut.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada depot air minum isi ulang yang ada
di Kecamatan Rappocini dapat dilihat bahwa karyawan/penjamah depot dalam keadaan
sehat karena karyawan/penjamah berperilaku higiene dan sanitasi telah melayani
konsumen dengan baik dan tidak merokok, tidak makan-makan, dan tidak meludah.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan hiegene sanitasi depot air minum
isi ulang didapatkan hasil pemeriksaan kelayakan fisik, maka depot air minum Retno
Electone memiliki skor 62 dan dinyatakan tidak memenuhi syarat kelayakan fisik

B. Saran
1. Sebaiknya pemilik depot air minum melakukan perbaikan pada sanitasi lingkungan
depot.
2. Rajin membersihkan lokasi agar depot terbebas dari vector dan binatang pengganggu.
3. Memiliki tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
4. Menunjukkan sertifkat hasil lab uji kualitas air depot air minum (DAM)

12
DAFTAR PUSTAKA

Akri Samuraha. 2017. LAPORAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN


LINGKUNGAN INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGANHIGIENE
SANITASI DEPOT AIR MINUM. (Online)
https://id.scribd.com/document/396909422/Laporan-Kegiatan-Kesehatan-
Lingkungan. ( Diakses tanggal 26 November 2021).
ELYSAH ELISABETH SUSANTO. 2019. HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI
ULANG DI KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR.
(Online). (Diakses tanggal 26 November 2021).

13
LAMPIRAN

14
15

Anda mungkin juga menyukai