Anda di halaman 1dari 6

KONDISI SANITASI KOLAM RENANG MUTIARA WATER

WORLD RESORT DI KELURAHAN SAGERAT


KECAMATAN MATUARI KOTA BITUNG

Agnes T. Watung 1), Ferdy G. Pakasi 2)


1,2)
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado

Abstract. Sanitation pool is an activity related to water treatment and prevention of diseases caused by water. The
research objective was to determine the sanitary condition of the pool Mutiara Water World Resort in the Village Sagerat
Matuari District of Bitung. This type of research is descriptive research is to determine the sanitary condition of the pool
Mutiara Water World Resort in the Village, data processing techniques performed descriptively. The results based on the
observation sheet that the sanitary condition of the pool Mutiara Water World Resort is eligible. In conclusion, the
sanitary condition of the pool Mutiara Water World Resort is eligible. Advice, it is expected that the pool pengelolah
Mutiara Water World Resort to be more attention and increase supervision of sanitary conditions in the pool in order to
avoid the situation or accident that could pose a danger to the health of the visitors swimming pool.

Keywords: Sanitary Condition, Swimming Pool

Abstrak. Sanitasi kolam renang merupakan kegiatan yang terkait dengan pengolahan air bersih dan pencegahan
penyakit yang diakibatkan oleh air. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kondisi sanitasi kolam renang Mutiara
Water World Resort di Kelurahan Sagerat Kecamatan Matuari Kota Bitung. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian deskriptif yaitu untuk mengetahui kondisi sanitasi kolam renang Mutiara Water World Resort di Kelurahan,
teknik pengolahan data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian berdasarkan lembar observasi bahwa kondisi
sanitasi kolam renang Mutiara Water World Resort memenuhi syarat. Kesimpulan, kondisi sanitasi kolam renang
Mutiara Water World Resort memenuhi syarat. Saran, diharapkan kepada pihak pengelolah kolam renang Mutiara Water
World Resort untuk dapat lebih memperhatikan dan meningkatkan pengawasan kondisi sanitasi yang ada di kolam
renang agar dapat terhindar dari keadaan atau kecelakaan yang dapat menimbulkan bahaya terhadap kesehatan para
pengunjung kolam renang.

Kata kunci : Kondisi Sanitasi, Kolam Renang

Latar Belakang. Pengawasan dan bersih menjadi prioritas dalam pengolahan


pengendalian sanitasi/kesehatan lingkungan kolam renang(Adenandkk, 2011).
adalah pencegahan terhadap penularan dan Berenang di kolam renang atau tempat
timbulnya penyakit serta kecelakaan melalui rekreasi lain adalah kegiatan olahraga atau
upaya perlindungan manusia dan lingkungan rekreasi yang banyak digemari oleh
dari unsur hazard/pencemar dengan masyarakat .Renang adalah olahraga yang
mengurangi, melemahkan, atau meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan
menghilangkan hazard/pencemar manusia.Tanpa disadari sebaliknya aktifitas
tersebut.Lingkungan sehat yang diharapkan tersebut ternyata dapat menyebabkan
mencakup lingkungan pemukiman, tempat tertularnya penyakit, berbagai penyakit mulai
kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan dari yang ringan hingga yang berat dapat
fasilitas umum (Suparlan, 2012). terjadi penularannya lewat tempat
Sanitasi kolam renang merupakan tersebut.Peneliti dari Illinois Public Health
kegiatan yang terkait dengan pengolahan air mendapatkan kelompok perenang secara
bersih dan pencegahan penyakit yang bermakna lebih sering mengalami infeksi
diakibatkan oleh air. Pada sanitasi kolam mata, telinga, dan infeksi kulit dibandingkan
renang selain aspek kesehatan, aspek dengan bukan perenang dan menurut CDC
keselamatan, kebersihan dan pengolahan air (Centre For Disease Control and Pervention)
berbagai penyakti infeksi seperti saluran
cerna, infeksi mata, infeksi pernapasan , Penyakit infeksi saluran cerna dengan
infeksi kulit, bahkan infeksi otak dapat gejala demam, diare, dan muntah sering
ditularkan melalui air kolam renang. ditularkan melalui kolam renang. Penyakit
tersebut meliputi gastroenteritis, disentri, Kolam renang Mutiara Water World
kolera, tifus, hepatitis A, giardiasis, Resort merupakan kolam renang yang berada
cryptosporidiosis, E coli, giardia, norovirus, di Kelurahan Sagerat Kecamatan Matuari
salmonelosis atau sigelosis (Judarwanto, 2010 Kota Bitung. Hasil survei awal, kolam renang
dalam Jasman, 2012). Mutiara Water World Resort beroperasi setiap
Pencegahan penyakit melalui kolam hari,dibuka dari jam 08.00 pagi sampai jam
renang dapat diminimalkan bila dilakukan 19.00 malam, hari sabtu dan minggu paling
pengolahan kualitas air dengan baik. Pokok – banyak pengunjung, pembagian kolam renang
pokok pengolahan air kolam adalah dengan terdiri dari kolam renang anak dengan
penjernihan, pemberian zat koagulan dan kedalaman 50 cm, kolam renang umum dua
desinfektan. Desinfektan air dapat dilakukan dengan kedalaman dari 50 cm sampai dengan
dengan cara memasukkan zat kimia berupa 160 cm, kolam renang umum tiga dengan
klorin (chlorine). Manfaat klorin ini adalah kedalaman 125 cm, jumlah pengunjung dari
sebagai zat kimia yang dapat membunuh hari senin sampai hari kamis kurang lebih
virus, bakteri dan jamur. Meskipun setelah enam puluh pengunjung sedangkan pada hari
melalui proses penyaringan air kelihatan libur jumlah pengunjung lebih banyak
bersih, namun harus dicurigai masih adanya kurang lebih dua ratus pengunjung.Sumber air
bakteri di dalam air tersebut. Karena, pada kolam renang menggunakan air sumur
chlorine tidak dapat membunuh semua bakteri bor ,cara pemberian kaporit yaitu dengan
dan virus yang ada dengan segera melihat keadaan air dan jumlah pengunjung,
(Judarwanto, 2010 dalam Jasman, 2012). kalau di hari libur seperti hari minggu jumlah
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh kaporit yang di gunakan setengah dari gayung
ilmuan Belgia dalam Jasman (2012), kemudian di isi dalam wadah ember besar dan
menunjukan chlorin yang terdapat di dalam ditambahkan air lalu diamkanselama kurang
kolam renang bisa meningkatkan resiko asma, lebih tiga jam setelah itu ditaburkan keseluruh
alergi rhinitis dan demam pada orang yang kolam.
rentan terhadap alergi. Meski didapatkan Kolam renang mutiara water world
risiko asma yang terkait dengan penggunaan resort tidak mempunyai sarana sanitasi seperti
chlorine, tapi kolam renang tetap memerlukan bak cuci kaki,dan juga tidak terdapat ruangan
desinfektan untuk menjaga kebersihannya P3K Konstruksi bangunan kolam renang
(Nanang, 2010 dalam Jasman 2012). seperti sudut-sudut dinding kolam renang
Menurut Wijaksono, (2014) hasil tidak melengkung atau (conus) , saluran
penilaian sanitasi bagian luar objek wisata pembuangan air kolam renang tidak
kolam renang Tirto Asri Walik didapatkan dilengkapi dengan ruji-ruji ,serta lantai tepi
hasil penilaian kuesioner adalah 66,6%, kolam renang yang licin dan tidak kedap air
kategori cukup baik. Dan sanitasi bagian serta permukaan yang tidak miring keluar,
dalam objek wisata kolam renang Tirto Asri kolam renang tidak diperlengkapi dengan
Walik didapatkan hasil penilaian kuesioner peturasaan untuk setiap 60 orang, serta
adalah 54,16% kategori kurang baik. Hasil pembubuhan kaporit yang berlebihan. Tujuan
pengukuran sisa Chlor rata-rata 0,025mg/l penelitin yaitu untuk mengetahui kondisi
pada kolam renang anak belum memenuhi sanitasi yang ada di kolam renang Mutiara
persyaratan menurut Permenkes RI no. 416/ Water World Resort di Kelurahan Sagerat
Menkes/ Per/ IX/ 1990 tentang salah satu Kecamatan Matuari Kota Bitung.
daftar persyaratan kualitas air kolam renang
sisa Chlor adalah 0,2 - 0,5 mg/lt. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif, yang bertujuan untuk untuk
menggambarkan kondisi sanitasi kolam
renang Mutiara Water World Resort di
Kelurahan Sagrat kecamatan Matuari Kota
Bitung. Variabel yang diteliti dalam penelitian
ini adalah kondisi sanitasi kolam renang Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Mutiara Water World Resort di Kelurahan kolam renang yang ada di Mutiara Water World
Sagrat Kecamatan Matuari Kota Bitung. Resort di Kelurahan Sagerat Kecamatan
Matuari Kota Bitung. Yang menjadi objek dari Chlorin Metri Kit ( Perbandingan Warna).
penelitian ini yaitu kondisi sanitasi kolam Data hasil penelitian dianalisis secara
renang. Instrumen yang digunakan dalam deskriptif.
penelitian ini yaitu lembar observasi, kertas
test ( pH Test Paper ) dan Hasil Dan Pembahasan
Hasil
Berdasarkan hasil penelitian dan
Pengukuran di Kolam Renang Mutiara Water
World Resort di Kelurahan Sagerat
Kecamatan Matuari Kota Bitung dapat di lihat
pada tabel 1 di bawah ini :

Tabel 1. Aspek Perlengkapan Sanitasi Kolam Renang Mutiara Water World Resort
No Aspek perlengkapan sanitasi kolam Renang Jumlah Persentasi (%)
1 Memenuhi Syarat 6 75
2 Tidak memenuhi syarat 2 25
Total 8 100

Tabel 1 menjelaskan bahwa kondisi Memenuhi Syarat yaitu 25% meskipun


sanitasi yang terdapat pada aspek terdapat ada 2 item yang tidak memenuhi
perlengkapan kolam renang masih Memenuhi syarat atau tidak terdapat pada kolam renang
Syarat sesuai perhitungan Rumus dengan hasil Mutiara Water World Resort yaitu tidak
mencapai 75% sedangkan yang tidak adanya kamar P3K dan tidak adanya bak cuci
kaki

Tabel 2. Standar Persyaratan Bangunan Kolam renang Mutiara Water World Resort.
No Standar Persyaratan Bangunan Kolam Renang Jumlah Persentasi (%)
1 Memenuhi syarat 8 75
2 Tidak Memenuhi syarat 2 25
Total 10 100

Tabel 2 menjelaskan bahwa bahwa pada standar persyaratan bangunan kolam


kondisi sanitasi yang terdapat pada standar renang yang tidak Memenuhi Syarat yaitu
persyaratan bangunan kolam renang Mutiara saluran pembuangan air kolam renang yang
Water World Resort masih memenuhi syarat tidak di lengkapi dengan jeruji yang sangat
sesuai dengan perhitungan rumus yaitu 80% berbahaya bagi pengunjung serta kondisi
sedangkan yang tidak memenuhi syarat yaitu lantai tepi kolam renang yang tidak kedap air.
20% meskipun terdapat 2 item yang terdapat

Tabel 3. Kondisi Jamban dan Peturasan Kolam Renang Mutiara Water World Resort

No Jamban Dan Peturasaan Jumlah Persentasi (%)


1 Memenuhi Syarat 2 50
2 Tidak Memenuhi Syarat 2 50
Total 4 100
Tabel. 3 menjelaskan bahwa kondisi Syarat karena berdasarkan hasil perhitungan
sanitasi yang terdapat pada Jamban dan yang didapat yaitu 50 % yang memenuhi
Peturasan Kolam Renang Mutiara Water syarat dan 50 % yang tidak memenuhi syarat.
World Resort dikatakan Tidak memenuhi

Tabel 4. Pengukuran Parameter Air Kolam Renang Mutiara Water World


Kadar Maksimum yang Hasil Ket
Titik Parameter diperbolehkan
1 pH 6,5 – 8,5 7 mg/L MS
2 pH 6,5 – 8,5 7 mg/L MS
3 pH 6,5 – 8,5 7 mg/L MS
1 Sisa Chlor 0,2 – 0,5 1,5 mg/L TMS
2 Sisa Chlor 0,2 – 0,5 0,6 mg/L TMS
3 Sisa Chlor 0,2 – 0,5 2,3 mg/L TMS

Keterangan : MS : Memenuhi Syarat


TMS : Tidak Memenuhi Syarat

Tabel 4 menjelaskan bahwa hasil kolam renang harus berdasarkan pada 4


pengukuran Parameter air kolam renang yaitu prinsip yaitu :
Kadar pH dengan hasil pengukuran dari tiga 1. Aspek perlengkapan sanitasi kolam
Titik dgn jumlah (7 mg/L ) yang berarti renang
Memenuhi Syarat, sedangkan untuk Semua aspek perlengkapan
pemeriksaan Sisa Chlor yaitu Titik 1 (1,5) fasilitas sanitasi pada kolam renang harus
yang berarti Tidak Memenuhi Syarat, Titik 2 tetap di jaga kondisi fisiknya bila perlu di
(0,6) yang berarti Tidak Memenuhi Syarat, adakan penambahan pada perlengkapan
Titik 3 (2,3) yang berarti Tidak Memenuhi sanitasi lainnya yaitu perlu di buat bak
Syarat. cuci kaki dan kamar untuk P3K dan juga
perlengkapan sanitasi lainnya. Hasil ini
Pembahasan sejalan dengan hasil penelitian Paundanan
Kolam renang merupakan kegiatan (1995) mengatakan bahwa hasil penilaian
yang terkait dengan pengolahan air bersih dan kondisi sarana sanitasi kolam renang
pencegahan penyakit yang diakibatkan oleh Rano Wangun Tidak Memenuhi Syarat
air. Pada sanitasi kolam renang selain aspek karena yang termasuk kategori penilaian
kesehatan, aspek keselamatan, kebersihan dan total nilai kurang dari 60% .
pengolahan air bersih menjadi prioritas dalam
pengolahan kolam renang. Pengawasan 2. Standar Persyaratan Bangunan Kolam
hygiene yang tidak dilakukan secara terus- Renang
menerus maka kolam renang atau pemandian Berdasarkan hasil penelitian
tersebut akan menjadi sumber penyakit yang semua aspek persyaratan bangunan kolam
membahayakan. renang sudah bagus dan memenuhi syarat
Yang lebih umum dalam kolam renang adalah meskipun masih ada bagian-bagian pada
dapat menimbulkan iritasi pada kolam renang yang perlu mendapat
mata,disebabkan karena : perhatian yang lebih dari pengelola kolam
a) Kebanyakan memberi Chlor renang diantaranya sudut-sudut dinding
b) pH air yang terlalu rendah dan dasar kolam tidak melengkung
Untuk mancapai tujuan tersedianya (conus), lubang saluran pembuangan tidak
kolam renang yang baik bagi kesehatan dilengkapi dengan jeruji besi sehingga
masyarakat maka upaya hygiene sanitasi dapat memicu bahaya bagi perenang dan
pengunjung kolam renang ,
lantai yang ada di tepi kolam renang tidak wanita harus terpisah ,harus tersedia
kedap air dan licin itu sebabnya perlu minimal 1 buah jamban untuk 40 orang
diadakan selalu pembersihan pada lantai wanita dan 1 buah jamban serta peturasan
agar tidak dapat membahayakan perenang untuk 60 orang pria . Berdasarkan hasil
dan pengunjung lainnya. penelitian bahwa kondisi sanitasi jamban
3. Jamban dan Peturasan dan peturasan kolam renang Mutiara Water
Menurut PERMENKES RI. NO World Resort sangat baik tapi untuk
061/MENKES/PER/I/1991 persyaratan peturasan perlu diadakan penambahan
jamban dan urinorin untuk pria dan peturasan untuk
kenyamanan para pengunjung. Hasil ini air kolam renang walaupun pada
sejalan dengan hasil penelitian Labdul pengukuran kadar pH memenuhi syarat
(2004) yang mengatakan bahwa hasil namun sangat berpengaruh bagi gangguan
penilaian yang dilakukan diperoleh bahwa kesehatan mata.
jamban dan peturasan pada area kolam
renang tidak memenuhi syarat, karena Kesimpulan dan Saran
jumlahnya yang tidak mencukupi Kesimpulan
kebutuhan para pengunjung terutama Hasil penelitian maka dapat
pada hari-hari libur dan pada saat disimpulkan bahwa Kondisi Sanitasi kolam
diadakannya acara hiburan,kondisinya Renang Mutiara Water World Resort yang ada
yang licin dan menimbulkan bau di Kelurahan Sagerat Kecamatan Matuari
4. Pengukuran Air Kolam Renang Kota Bitung Memenuhi Syarat meskipun
Menurut Peraturan Menteri dalam penilaian lembar observasi sebagian
Kesehatan R.I No : besar kondisi sanitasi yang ada memenuhi
416/MENKES/PER/IX/1990 bahwa syarat, namun sebagian sarana sanitasi yang
kadar yang diperbolehkan untuk ada di kolam renang tidak memenuhi syarat
parameter sisa Chlor adalah 0,2 - 0,5 dan dan apabila di biarkan terus-menerus dan tidak
untuk parameter kadar pH minimal 6,5 – terjaga kondisi sanitasinya akan berdampak
8,5 mg/liter. buruk bagi pengunjung kolam renang.
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukan bahwa kondisi air kolam Saran
renang Mutiara Water World Resort 1. Bagi pihak pengelola Kolam Renang
belum memenuhi syarat karena untuk Mutiara Water World Resort agar lebih
pemeriksaan sisa chlor dengan jumlah menigkatkan pengawasan dan tetap terus
1,5 mg/liter angka tersebut sangat tinggi , merawat sarana sanitasi yang ada di kolam
hasil ini sejalan dengan hasil penelitian renang Mutiara Water World Resort.
wungkana (2013) yang mengatakan 2. Kepada Petugas Sanitasi Agar selalu
bahwa hasil pemeriksaan sisa chlor pada melakukan control dan pengawasan
air kolam renang nalendra charisma terhadap kolam Renang Dan Pemandian
bervariasi apabila dirata-ratakan menjadi Umum lainnya.
8,3 mg/liter angka tersebut sangat tinggi.
ini disebabkan pembubuhan kaporit tidak Daftar Pustaka
merata dan tidak sesuai dengan volume
Adenan, M.,Andayani,F.,Riyanto,A.
(2011).Tata Graha.Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan
Jakarta Ii. Jakarta.
Aspuah Siti. (2013). Kumpulan Kuesioner &
Instrument Penelitian Kesehatan.
Nuha Medika. Yogyakarta.
Cita dkk., 2013., Kualitas Air dan Keluhan
Kesehatan Pengguna Kolam Renang
di Sidoarjo., Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga.,
Surabaya.,
http://junal.unair.ac.id/filterPDF/kesl
ingfac827e6abfull.pff. diakses
tanggal 9 Agustus 2015.
Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan, Pedoman Bidang
Studi Sanitasi Tempat Tempat umum
Pada Institusi Pendidikan Tenaga Irianto Koes. (2014).Ekologi Kesehatan.
Sanitasi.Di akses tanggal 27 februari Alfabeta. Bandung.
2015. Jasman,2012, Jurnal kesehatan lingkungan,
Politeknik Kesehatan Kemenkes, Qushai. (2014). Sanitasi Tempat Tempat
Manado. Umum dalamhttp://qushai-fkm
Kamulyan B., 1997., Teknik Penyehatan Air, 13.web,unair,ac,id/kategori isi-52179-
Universitas Gaja Mada, Yogyakarta. sanitasi tempat-tempat umum.html.
PermenkesNo.416/MEN.KES/PER/IX/1990.S Diakses tanggal 24 februari.
yarat-syarat danPengawasan Kualitas Slamet Soemirat. (2009).Kesehatan
Air. Di akses tanggal 2 februari 2015. Lingkungan.Gadjah Mada University
Permenkes RI dan keputusan direktur jend Press. Yogyakarta.
PPM dan PLP (1992).Persyaratan Suparlan.(2012). Pengantar Pengawasan
kesehatan kolam renang dan Hygiene Sanitasi Tempat-Tempat
pemandian umum.Diakses tanggal 28 umum Wisata & Usaha-Usaha Untuk
februari 2015. Umum.Perc Dua tujuh. Surabaya.
Wijaksono Rudi. (2014). Studi Sanitasi Kolam
Renang Tirto Asri Di Desa Walik
Kecamatan Kutasari Kabupaten
Purbalingga Tahun 2014 Diakses
tanggal 28 februari 2015.

Anda mungkin juga menyukai