Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN


“Penerapan Administrasi dan Manajemen
Kesehatan Lingkungan di Tempat-Tempat Umum Kolam Renang”

Dosen Pengampu:
Dr. Mamik SKM., M.Kes
Hadi Suryono, ST, MPPM

Disusun Oleh :
Kelompok 2

Liana Dewi Wahyuni P27833314004


Yuliana Sarasati P27833314009
Alief Fitria Romadhana Hs P27833314012
Herlina Widyastuti P27833314015
Ade Darmawan Ananta P27833314030
Aning Hidayatun Nisa’ P27833314038
Anggit Prameitya P27833314041

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D IV KESEHATAN LINGKUNGAN SURABAYA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kolam Renang adalah suatu usaha bagi umum yang menyediakan tempat untuk
berenang, berekreasi, berolah raga, serta jasa pelayanan lainnya menggunakan air bersih
yang telah diolah. Secara epidemiologi kolam renang atau pemandian umum bukan
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar, tetapi mempunyai
potensi/kemampuan untuk menjadi timbulnya penyakit
Kesehatan lingkungan adalah cabang ilmu kesehatan masyarakat yang berkaitan
dengan semua aspek dari alam dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan
manusia. Kesehatan lingkungan didefinisi-kan oleh World Health Organization sebagai:
aspek-aspek kesehatan manusia dan penyakit yang disebabkan oleh faktor-faktor dalam
lingkungan.
Oleh karena itu dalam mewujudkan negara yang makmur berdasarkan pada
kesehatan lingkungan, maka dibentuk administrasi dan manajemen kesehatan lingkungan
yang merupakan proses kerjasama antara dua orang atau lebih melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang
dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia yang dilakukan secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui proses penyelenggaraan
yangdilaksanakan dengan baik dan benar serta bermutu, berdasarkan atashasil analisis
situasi yang didukung dengan data dan informasi yangakurat (evidence based).
Sedangkan efisien berarti bagaimana Puskesmas memanfaatkan sumber daya yang
tersedia untuk dapat melaksanaan upaya kesehatan sesuai standar dengan baik dan
benar,sehingga dapat mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan.
Berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas, maka Program Studi Diploma IV
Kesehatan Lingkungan Surabaya, berupaya untuk menciptakan media pembelajaran
praktikum yang merupakan salah satu penyelenggaraan sistem pengembangan
kompetensi mahasiswa untuk memiliki pengalaman penerapan kompetensi tertentu
terkait mata kuliah Administrasi dan Manajemen Kesehatan Lingkungan.
B. Tujuan
Untuk memberikan bekal pengalaman kepada mahasiswa untuk dapat melakukan
penilaian terhadap penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan) serta menilai bagaimanakah peran pemanfaatan sumber
daya (5M) dalam kegiatan manajeral kesehatan lingkungan di tempat praktek yaitu pada
Tempat-tempat umum seperti kolam renang

C. Manfaat
1. Memperoleh manfaat sebagai evaluasi diri terhadap permasalahan yang berkaitan
pengelolaan secara manajerial sehingga dapat memperbaiki aspek manajemen dalam
mengelola program kesehatan lingkungan di Rumah Sakit Soewandi Surabaya.
2. Memperoleh pengalaman belajar dalam menilai kegiatan manajerial di biang
program kesehatan lingkungan melalui fungsi-fungsi manajemen dan penggunaan
sumber daya pendukungnya.
BAB II
ISI

A. Gambaran Umum
Kolam renang “Embun Jati Mas” merupakan salah satu jenis tempat-tempat umum
yang dikelola oleh perseorangan yang juga menjadi objek sasaran dalam upaya kesehatan
lingkungan. Kolam renang “Embun Jati Mas” yang berlokasi di “Jl. Sugiwaras Candi
Sidoarjo” menyediakan sarana pemandian umum dan wahana permainan yang dapat
dijadikan sebagai tempat hiburan dan rekreasi bagi setiap kalangan. Kolam renang milik
Bapak Huda ini memiliki luas wilyah sekitar 2.800m2 dengan jumlah pengunjung sekitar
“± 100 Orang” setiap harinya.

B. Data Hasil Observasi


1. Sasaran atau target yang dikelola
a. Pengolahan sampah
b. Penyehatan air
c. Pengendalian vektor dan binatang pengganggu
d. Pengolahan air limbah
e. Penyediaan toilet
f. Penyehatan makanan minuman
2. Rincian kegiatan yang menjadi sasaran
a. Pengelolaan sampah
- Penyediaan tempat sampah.
Penyediaan tempat sampah yang ada di kolam renang “Embun Jati Mas”
berupa tempat sampah yang terbuat dari plastik, dengan konstruksi yang tidak
kedap air dan tidak tertutup. Jumlah tempat sampah yang tersedia di kolam
renang ini sebanyak “± 5 tempat sampah” yang ditempatkan secara merata di
seluruh wilayah kolam renang termasuk di area tempat pengelolaan makanan
dan toilet.
- Pengolahan.
Dalam hal ini bentuk pengolahan sampah yang dilakukan hanya pada tahap
pengumpulan dan pengangkutan ke TPS setempat.
b. Penyehatan air
- Penyediaan kebutuhan air
Sumber air bersih yang digunakan dalam menunjang seluruh kegiatan di
kolam renang termasuk kegiatan pemandian umum/berenang, kegiatan sanitasi
dan lainnya di dapatkan dari PDAM.
- Pengelolaan.
Kegiatan pembersihan air di kolam renang dilakukan setiap hari pada waktu
pagi dan sore hari.
- Pemberian kaporit
Kegiatan pemberian kaporit dilakukan secara insidentil dengan menyesuaikan
kondisi tingkat kekeruhan air kolam renang. Pemberian kaporit dilakukan
dengan tidak memperhatikan ketentuan dosis yang seharusnya.
- Pemeriksaan air
Dalam hal pemeriksaan air tidak dilakukan secara laboratoris. Pemeriksaan air
dilakukan oleh pemilik kolam renang dalam jangka waktu seminggu sekali.
Pemeriksaan yang dilakukan hanya dilakukan untuk parameter derajat
keasaman atau pH saja.
c. Pengendalian vektor dan binatang pengganggu
- Identifikasi
Identifikasi keberadaan vektor dan binatang pengganggu tidak dilakukan
secara khusus seperti dengan memperhatikan tanda-tanda keberadaan tikus
(kotoran, bau, dan lainnya), pemeriksaan tempat perindukan nyamuk dan
lainnya. Dalam hal ini identifikasi keberadaan vektor dilakukan secara
insidentil.
- Pengendalian
Pengendalian vektor dan binatang pengganggu yang diterapkan di tempat ini
hanya dilakukan untuk objek tikus dan lalat. Pengendalian keberadaan tikus
dan lalat tersebut dilakukan secara kimia yaitu dengan memberikan racun
sebagai umpan untuk tikus dan teknik spray menggunakan merk konvensional
yang berada di pasaran untuk lalat.
d. Pengelolaan air limbah
Dalam hal ini tidak terdapat pengolahan khusus maupun pre treatment yang
diberikan terhadap air limbah yang dihasilkan oleh kolam renang. Air limbah
yang dihasilkan langsung dibuang ke badan air sungai “Embun Jati Mas” yang
terletak dibelakang area kolam renang dengan menggunakan pompa air.
Sedangkan air limbah yang berasal dari toilet dibuang di unit septic tank yang
tersedia.
e. Penyediaan toilet
- Jumlah, konstruksi
Jumlah toilet yang ada dikolam renang “Embun Jati Mas” berjumlah 6
masing-masing 3 untuk toilet laki-laki dan 3 untuk toilet perempuan. Letak
toilet tidak terpusat pada satu tempat/area tetapi terpisah sehingga
memudahkan pengguna untuk mengaksesnya.
- Kebersihan
Kebersihan toilet dilakukan oleh pekerja perempuan sebanyak 5 orang
diwaktu akhir pekan dan liburan sedangkan dihari biasa sebanyak 2 orang saja.
Kegiatan pembersihan dilakukan dipagi hari, bahkan bisa dilakukan 2 kali
sehari yaitu pada saat keadaan toilet dalam keadaan kotor.
- Penyediaan air
Sumber air yang digunakan untuk toilet yaitu air PDAM yang tersedia secara
kontinyu dan sudah terjamin kualitasnya.
- Penyediaan sarana sanitasi (wastafel, sabun, tisu, tempat sampah)
Untuk penyediaan sarana sanitasi masih belum memenuhi persyaratan, dilihat
dari tidak adanya sarana cuci tangan/wastafel, tidak ada sabun cuci tangan,
tidak ada tisu, yang ada hanya tempat sampah tanpa penutup yang berada di
dalam toilet.
f. Penyehatan makanan minuman
- Pengadaan, misal dari intern atau penjual dari luar
Penjual makanan berasal dari pihak luar yang sudah bekerjasama dengan
pemilik kolam renang “Embun Jati Mas”, lokasi TPM di dalam area kolam
renang
- Pemeriksaan kesehatan dan kebersihan penjamah
Tidak dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kebersihan terhadap makanan dan
penjamah makanan.
- Kesehatan dan kebersihan tempat serta bahan
Kebersihan tempat dilakukan setiap hari pada pagi hari dan sore hari ketika
jualannya sudah habis/kolam renang akan tutup, untuk kebersihan bahan
dilakukan dengan mencuci makanan yang akan diolah dengan menggunakan
air PDAM dan mengalir. Kebersihan alat makan dan masak setelah selesai
digunakan langsung dicuci dengan air dan sabun sehingga tidak menumpuk
pada suatu tempat sehingga tidak dapat menarik vektor/binatang pengganggu,
serta tidak mengganggu estetika.
3. Tugas kerja dan rencana tenaga
a. Kelompok kegiatan sejenis
Dalam hal ini tidak terdapat pembagian kelompok kegiatan sejenis dalam
pelaksanaan kegiatan dengan bidang kesehatan lingkungan.
b. Pembagian tugas
Dalam hal ini tidak terdapat pembagian tugas kerja dalam pelaksanaan kegiatan
yang berkaitan dengan bidang kesehatan lingkungan.
- Pengawasan
Pengawasan dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung oleh
pihak pemilik kolam renang “Embun Jati Mas”. Pengawasan secara langsung
dengan cara observasi ke area kolam renang sedangkan pengawasan tidak
langsung dengan mendapatkan laporan dari petugas/pengunjung kolam
renang.
- Instrumen
Instrumen yang digunakan pH meter yang berfungsi untuk mengukur derajat
keasaman/kebasaan air kolam renang
- Inspeksi
Inspeksi dilakukan oleh pemilik kolam renang “Embun Jati Mas” yang
dilaksanakan sewaktu-waktu/tanpa perencanaan terlebih dahulu, dengan
tujuan untuk melihat apakah peraturan yang berlaku ditaati oleh
pengunjung/petugas atau tidak serta menemukan permasalahan-permasalahan
yang ada dikolam renang.
c. Rencana tenaga
Tidak ada rencana penambahan jumlah tenaga kerja karena dengan adanya 7
orang pekerja sudah dirasa cukup untuk merawat fasilitas dan membersihkan
kolam renang.
4. Struktur organisasi bidang kesehatan lingkungan
Belum ada struktur organisasi bidang kesehatan lingkungan sehingga semua pekerja
melakukan pekerjaan yang bisa dilakukan di kolam renang tersebut, tidak ada
pembagian kerja yang signifikan antara bidang satu dengan bidang yang lainnya.
5. Rencana kebutuhan
- Sumber daya manusia
Belum ada rencana penambahan jumlah sumber daya manusia/petugas karena
dengan adanya jumlah pekerja yang ada sudah merasa cukup. Pihak kolam
renang “Embun Jati Mas” memiliki rencana untuk pemindahan tempat parkir
yang terletak dibagian belakang kolam renang dengan lokasi yang lebih luas, jika
sudah terealisasi rencana tersebut maka akan menambah jumlah pekerja/tukang
parker untuk meningkatkan keamanan kendaraan pengunjung.
- Biaya
Sumber dana untuk kegiatan di kolam renang “Embun Jati Mas” seperti
perawatan, penambahan fasilitas atau pembangunan berasal dari pendapatan yang
berasal dari jumlah pengunjung kolam renang sehingga tidak ada pengadaan
sumber dana khusus untuk kegiatan di kolam renang.
- Metode
Tidak ada metode khusus untuk merealisasikan rencana kegiatan yang akan
dilakukan pada masa mendatang.
- Bahan
Besar kapasitas volume air yang dibutuhkan untuk menunjang seluruh kegiatan di
kolam renang adalah sebesar “± 10.000 liter” per harinya. Seluruh kebutuhan air
tersebut didapatkan dari PDAM dengan menggunakan pompa air dengan
kapasitas “± 5-7 m3/jam”.
- Peralatan
Pengadaan peralatan yang digunakan unuk proses perawatan fasilitas kolam
renang dilakukan secara insidentil yaitu jika terdapat kerusakan pada peralatan
maka akan diganti jika tidak maka tidak perlu diganti.
6. Rencana pelaksanaan kegiatan dan penganggaran
- Rencana pemindahan lahan parkir di lahan yang lebih luas yang terletak di
belakang kolam renang “Embun Jati Mas” direncanakan selesai proses pekerjaan
pada tahun 2018, dengan sumber dana berasal dari pendapatan jumlah
pengunjung kolam renang. Proses pengadaan lahan parkir diawasi dan yang
bertanggungjawab adalah pemilik kolam renang.
- Rencana pembangunan musholla yang akan dimulai pembangunan pada tahun
2018 tetapi belum memastikan kapan akan dimulai pembangunan, sumber dana
berasal dari pendapatan jumlah pengunjung kolam renang.
- Rencana pemindahan wahana permainan dilakukan oleh pekerja kolam renang,
tetapi waktu pemindahan belum ditentukan waktunya.
7. Sistem pengawasan dan monitoring yang dilakukan
Sistem pengawasan dan monitoring dilakukan oleh pemilik kolam renang “Embun
Jati Mas”. Pengawasan dilakukan terhadap kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan
terhadap target yang direncanakan dan tujuan. Pengawasan terdiri dari pengawasan
secara langsung maupun tidak langsung. Pengawasan secara langsung dengan cara
observasi ke area kolam renang sedangkan pengawasan tidak langsung dengan
mendapatkan laporan dari petugas/pengunjung kolam renang.
8. Sistem pencatatan dan pelaporan
Dalam hal ini tidak terdapat kegiatan pencatatan hasil kerja yang telah dilakukan.
Bentuk pelaporan dilakukan secara langsung atau lisan kepada pemilik kolam renang
setiap harinya. Informasi yang disampaikan tiap laporan berupa informasi mengenai
pendapatan yang diterima; ada tidaknya bentuk kerusakan prasarana seperti toilet dan
lainnya; ketersediaan bahan atau peralatan penunjang seperti kaporit, obat-obatan,
sapu, dan lainnya.; dan ada tidaknya kejadian kecelakaan seperti terpeleset, dan
lainnya di kolam renang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada penerapan fungsi-fungsi manajerial pada kolam renang Embun Jati Mas kurang
baik hal ini ditunjukkan dalam pengelolaan manejemen bidang kesehatan lingkungan
yang kurang tepat sasaran dan kurang memerhatikan persyaratan seperti dalam
pengelolahan sampah perihal kontainer bak sampah, dalam bidang penyehatan air perihal
dosis kaporit dan pemeriksaan air, pengendalian vektor dan binatang pengganggu perihal
identifikasi keberadaan vektor, pengelolaan air limbah, dan penyehatan makanan
minuman perihal kebersihan makanan yang dijual. Pada pemanfaatan sumber daya (5M)
dalam kegiatan manajeral kesehatan lingkungan juga masih dianggap kurang misalnya
pada aspek tenanga kerja (Man) tidak ditentukan kualifikasi khusus, tidak
dianggarkannya untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan lingkungan (Money) serta
kurangnya perhatian dalam penyediaan kualifikasi barang yang digunakan (Material).

B. Saran
1. Sebaiknya tempat sampah yang digunakan berbahan kuat, kedap air dan tertutup.
2. Sebaiknya untuk pemberian kaporit harus disesuaikan dengan dosis yang seharusnya
sesuai dengan kebutuhan.
3. Sebaiknya air yang digunakan di kolam renang dilakukan pemeriksaan secara
laboratoris untuk mengetahui kualitas air yang sesuai dengan standar.
4. Sebaiknya dilakukan identifikasi keberadaan vektor dan binatang pengganggu
sebelum melakukan pengendaliannya.
5. Seharusnya dilakukan pengolahan air limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke
badan sungai agar tidak terjadi pencemaran pada air sungai.
6. Seharusnya sarana sanitasi dilengkapi dengan sabun cuci tangan, sarana cuci tangan,
tisu dan tempat sampah yang disediakan harus tertutup.
7. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan pada makanan yang dijual dan penjamah untuk
mencegah terjadinya suatu penyakit.
8. Sebaiknya ada pembagian tugas kerja dan prnyusunan struktur organisasi untuk
memudahkan pelaksanaan sesuai tugasnya.
9. Seharusnya mempunyai metode khusus untuk merealisasikan rencana kegiatan yang
telah dibuat.
10. Sebaiknya dilakukan kegiatan pencatatan hasil kerja untuk mengevaluasi hasil
dengan rencana yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai