Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PEMANTAUAN KUALITAS AIR MINUM RUMAH TANGGA


DI
PUSKESMAS SELOMERTO I

Disusun oleh:

KELOMPOK I
1. Amang Widiharto, A.Md, KL
2. Ambarwati Retnaningrum, A.Md, Kes
3. Anggraini Dwi Hartati, A.Md, Kes
4. Asfi Sumastuti, A.Md, KL
5. Atika Anjari, A.Md, Kes
6. Bagus Giharto, A.Md, KL
7. Bella Astri Yulanda, A.Md, KL
8. Dita Fictiari, SKM

BALAI PELATIHAN KESEHATAN PROPINSI JAWA TENGAH


BEKERJA SAMA DENGAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PURWOREJO
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki
fungsi sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia,
serta untuk memajukan kesejahteraan umum, sehingga merupakan
modal dasar dan faktor utama pembanguan. Air merupakan komponen
lingkungan hidup penting bagi kelangsungan hidup dan kehidupan
manusia dan semua mahluk hidup lainnya, dimana untuk melestarikan
fungsi air perlu dilakukan pengelolaan kualitas air dan pengendalian
pencemaran air secara bijaksana dengan memperhatikan kepentingan
generasi sekarang dan mendatang serta keseimbangan ekologis.
Sebagai implementasi komitmen Pemerintah Indonesia bersama
masyarakat dunia untuk mencapai Sustainable Development Goals
(SDGs) target 6.1 dalam pemenuhan kualitas air minum yang aman
beserta pemantauannya bagi seluruh rakyat Indonesia dengan target
tahun 2030, mencapai akses air minum yang aman dan terjangkau
untuk semua, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
meningkatkan kualitas lingkungan, Indonesia perlu memiliki baseline
data penyelenggara air minum baik institusi, komunal dan Depot Air
serta penyelenggara air minum dalam kemasan.
Surveilans kualitas air minum di tingkat rumah tangga (SKAMRT)
dilakukan untuk air minum dengan sistem jaringan perpipaan, depot air
minum, air minum bukan jaringan perpipaan, apabila terjadi indikasi
pencemaran dan dilakukan pada semua unit mulai dari unit air baku,
unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan.
Mutu air sangat perlu dilakukan pengelolaan dan pengendalian
yang dilakukan oleh pihak ketiga berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Pengelolaan kualitas air dilakukan untuk menjamin kualitas
air yang diinginkan sesuai peruntukannya agar tetap dalam kondisi
alamiahnya.
Pengawasan kualitas air bertujuan untuk mencegah penurunan
kualitas oleh faktor luar seperti pencemaran yang dapat mengganggu
dan membahayakan kesehatan manusia.
Oleh karena itu upaya pengelolaan kualitas air dilakukan untuk
menjamin kualitas air agar sesuai dengan peruntukannya tetap dalam
kondisi alamiahnya, sehingga yang penting pada saat ini adalah melalui
Upaya pengamatan lapangan dan jika diperlukan pengambilan sampel.
Kegiatan tersebut sangat diperlukan kerja sama antara program dan
sektor terkait serta peran serta aktif masyarakat.
Inspeksi sanitasi sarana air minum adalah suatu upaya
kesehatan untuk mengurangi atau menghilangkan faktor-faktor
penyebab terjadinya pencemaran terhadap air minum dan sarana yang
digunakan untuk proses pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian
air minum.
Dalam pencapaian target, kegiatan program inspeksi sanitasi
sarana air minum dilaksanakan secara berkesinambungan dan terus
menerus.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memperoleh data dan informasi tentang kualitas air bersih dan air
minum di tingkat rumah tangga di Wilayah kerja Puskesmas
Selomerto I.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya proporsi rumah tangga yang memiliki akses air
minum;
b. Diketahuinya proporsi rumah tangga menurut tingkat risiko
cemaran lingkungan terhadap sarana air minum berdasarkan
inspeksi kesehatan lingkungan;
c. Diketahuinya proporsi rumah tangga menurut perilaku
pengelolaan air minum skala rumah tangga;
d. Diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi rumah tangga
dalam memilih jenis sarana air minum;
e. Diketahuinya kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi air minum
rumah tangga.
f. Terlaksananya pembinaan dan pengawasan sarana air minum
dan air bersih di rumah tangga oleh petugas.

C. Ruang lingkup
1. Pengamatan jenis sarana air bersih dan air minum di Desa
Sinduagung wilayah Puskesmas Selomerto I.
2. Pelaksanaan surveylans kualitas air bersih dan air minum dengan
pengambilan sampel dan pemeriksaan laboratorium.

D. Metode pengumpulan data


Pengumpulan data dalam PKL menggunakan metode:
1. Wawancara/interview
Wawancara/interview dilakukan terhadap pemilik sarana air bersih
dan air minum dengan mengunakan form IKL.
2. Observasi
Pengamatan kualitas Kesehatan Lingkungan di lakukan pada sarana
air bersih dan air minum warga;
3. Pengumpulan data sekunder
Pengumpulan data yang didapatkan dari pihak lain.
4. Metode studi pustaka
Modul Pelatihan Pengawasan Kesehatan Lingkungan Bagi Tenaga
Sanitasi Lingkungan di Puskesmas.

E. Teknik Analisis Data


1. Kualitatif
a. Didapatkan hasil dari wawancara terhadap pemilik sarana air
bersih dan air minum;
b. Observasi lingkungan;
c. Hasil pemeriksaan kulitas air bersih dan air minum yang di uji.
2. Kuantitatif
Perhitungan hasil inspeksi Kesehatan Lingkungan Sarana air bersih
dan air minum.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Kondisi dan Lokasi Praktek Kerja Lapangan


1. Kondisi
a. Geografis
Secara geografis Kecamatan Selomerto memiliki luas wilayah
kurang lebih 39,69 km2. Rata - rata suhu udara 24 - 29 0C dengan
ketinggian 560 M dari permukaan laut. Selomerto adalah sebuah
kecamatan yang terletak di Kabupaten wonosobo, Propinsi Jawa
Tengah Indonesia. Kecamatan Selomerto terdiri dari 22 Desa dan
2 Kelurahan yaitu: Desa Adiwarno, Desa Balekambang, Desa
Bumitirto, Desa Candi, Desa Gunungtawang, Desa Kadipaten,
Desa Kalierang, Desa Kaliputih, Desa Karangrejo, Desa Kecis,
Desa Krasak, Desa Ngadimulyo, Desa Pakuncen, Desa
Plobangan, Desa Semayu, Desa Simbarejo, Desa Sinduagung,
Desa Sumberwulan, Desa Tumenggungan, Desa Wilayu, Desa
Wulungsari, Kelurahan Selomerto dan Kelurahan Wonorejo.
1) Batas wilayahnya Kecamatan Selomerto:
2) Sebelah Utara: Kecamatan Wonosobo
3) Sebelah Barat: Kecamatan Leksono
4) Sebelah Selatan: Kecamatan Kaliwiro
5) Sebelah Timur: Kecamatan Kertek dan Kalikajar

b. Data Demografi
Kepadatan jumlah Penduduk Kecamatan Selomerto berkisar
1.270 jiwa/km;

2. Lokasi Praktek Kerja Lapangan


a. Puskesmas Selomerto I
Merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Wonosobo terletak di Kelurahan Selomerto , tepatnya
JL. Banyumas km 7 Kecamatan Selomerto Kabupaten
Wonosobo.
b. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Selomerto I

1) Visi:
Mewujudkan Masyarakat sehat yang mandiri dengan
meningkatan mutu pelayanan kesehatan
menuju masyarakat selomerto sehat Sejahtera.
2) Misi:
a) Meningkatkan profesionalisme pegawai;
b) Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada;
c) Meningkatkan kualitas sistem informasi dan survelen
kesehatan;
d) Mengoptimalkan pelayanan kesehatan Puskesmas, PKD
dan Posyandu;
e) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
untuk berprilaku hidup sehat;
f) Mendorong tumbuhnya desa siaga aktif;
g) Melakukan monitoring dan evaluasi di seluruh program.
Dalam upaya memperluas jangkauan pelayanan kepada
masyarakat, Puskesmas Selomerto 1 dibantu sub-sub pelayanan
yang tersebar di 12 desa dan 2 kelurahan, 13 Poliklinik Kesehatan
Desa (PKD), 56 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
c. Lokasi pengambilan SKAM RT
Kegiatan praktek kerja lapangan dilakukan di Desa Sinduagung
Rt. 01/Rw. 01 tepatnya di Rumah Tn. Mahmut Prasetyo (Ny.
Margayati).
B. Sumber daya manusia
Peserta Pelatihan, Fasilitator, Tenaga Sanitasi Lingkungan Puskesmas
Selomerto I, dan Responden terkait.

C. Sarana Prasarana-
- Sanitarian Kit
- Formulir IKL
- Alat tulis
BAB III
PEMBAHASAN

A. Identifikasi dan analisis masalah


1. Analisis hasil IKL SKAM RT
a. Tanggal Pengambilan Sampel: 27-09-2023
b. Tanggal Pemeriksaan Sampel: 27-09-2023
c. Nomor Sampel : 18 A dan 18 B
d. Nama KK : Mahmut Prasetyo
e. Responden : Margayanti
f. Alamat : Desa Sinduagung, Rt.01/Rw.01,
Kec. Selomerto, Kab. Wonosobo;
g. Akses air minum rumah tangganya menggunakan air perpiaan
PDAM;
h. Setahun terakhir tidak pernah mengalami kekurangan air;
i. Cara pengolahan air dilakukan dengan dimasak sampai mendidih,
didinginkan dan dimasukkan/disimpan di gallon;
j. Akses sanitasi rumah tangga menggunakan jamban laher angsa
dengan septik tank, Sejak 2018 belum pernah dilakukan
penyedotan;
k. Pengelolaan sampah rumah tangga sudah dipilah, dan diangkut
oleh petugas secara rutin 1 minggu sekali/setiap hari minggu;
l. Limbah cair dari kamar mandi/tempat cuci/ dapur disalurkan ke
sumur resapan;
m. Akses cuci tangan rumah tangga menggunakan westafel /kran
didalam rumah dilengkapi dengan sabun;
n. Respon sudah mengetahui waktu waktu penting untuk cuci
tangan;
o. Anggota rumah tangga dalam satu bulan terakhir tidak pernah di
diagnosa menderita diare, typoid oleh tenaga Kesehatan.

2. Hasil IKL Sarana


a. Menggunakan form ikl perpipaan sambungan rumah;
b. Tidak ada titik kebocoran pada system pipa distribusi;
c. reservoir/ bak penampung air tertutup dan tidak bocor;
d. Tidak ada endapan lumut pada reservoir;
e. Tidak ada bencana setelah penanaman pipa;
f. Terdapat kran diluar bangunan rumah;
g. Area sekitar tangki atau kran bersih;
h. Tidak ada kebocoran pipa;
i. Tidak ada hewan yang berkeliaran;
j. Tidak ada kerusakan pipa dalam seminggu terakhir;
k. Tidak ada gangguan penyediaan air minum dalam 10 hari
terakhir;
l. Rumah tangga tersebut menggunakan satu sumber air.

B. Hasil Kegiatan
1. Hasil pemeriksaan sampel air bersih (point of acces)
Baku mutu yang dipakai adalah Permenkes No 2 Tahun 2023
Jenis Baku Mutu Satuan Hasil Keterangan
Pemeriksaan

pH 6,5-8,5 - 6,7 MS

Suhu Suhu udara ±3 ºC 23,9 MS

TDS <300 mg/l 72 MS

Floride 1,5 mg/l 0,34 MS

Klorine 500 mg/l 0,04 MS

Cadnium 0,2 mg/l 0,25 MS

Pb 0,01 mg/l 0 MS

Arsen 0,05 mg/l - (negatif) MS

2. Hasil pemeriksaan sampel air minum (point of use)


Baku mutu yang dipakai adalah Permenkes No 2 Tahun 2023
Jenis Pemeriksaan Baku Mutu Satuan Hasil Keterangan

pH 6,5-8,5 - 7,1 MS

Suhu Suhu udara ±3 ºC 26,7 MS

TDS <300 mg/l 79 MS

Floride 1,5 mg/l 0,26 MS

Klorine 500 mg/l 0,06 MS

Cadnium 0,2 mg/l 0,25 MS


Jenis Pemeriksaan Baku Mutu Satuan Hasil Keterangan

Pb 0,01 mg/l 0 MS

Arsen 0,01 mg/l + (positif) TMS

Dari hasil parameter yang diperiksa menunjukkan bahwa semua


parameter fisik dan kimia pada pemeriksaan air bersih memenuhi
syarat. Sedangkan hasil pemeriksaan air minum, salah satu
parameter kimia arsen dengan hasil positif (+).

C. Pemecahan Masalah/Tindak Lanjut Masalah


Untuk pemecahan masalah ditemukan hasil pemeriksaan parameter
kimia arsen positif (+), maka dilakukan edukasi dan penyuluhan pada
responden/sampel terkait dengan bahan alat masak/perkakas dengan
bahan stainless/SNI, supaya tidak menimbulkan arsen pada air
minum.
Dengan edukasi/penyuluhan diharapakan responden dapat
memahami dan menerapkan dalam kegiatan pengelolaan pangan (air
minum) di rumah tangga.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hasil IKL perpipaan sambungan rumah yaitu kategori Resiko Rendah;
2. Dari hasil uji cepat Kimia menggunakan sanitarian kit, ditemukan
kandungan arsen pada air minum dengan hasil positif (+) arsen;
3. Untuk hasil mikrobiologi belum dapat diketahui karena waktu
pemeriksaan 1 x 24 jam.

B. Saran
1. Kadar Arsen yang tinggi pada air minum diapat disebabkan oleh
proses perebusan air menggunakan alat masak yang bukan
stainless, contoh: teko listrik, ceret/panci non stainless dan non SNI.
2. Jadi, untuk menurunkan kadar Arsen pada air minum bisa dilakukan
dengan merebus air tidak menggunakan teko listrik dan disarankan
menggunakan alat masak dengan bahan stainless yang SNI.
3. Diperiksa lebih lanjut ke laboratorium (labkesda)
Lampiran 1:
Kuesioner Surveylans KAMRT
Lampiran 2:
Dokumentasi kegiatan
CONTOH HASIL PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI

Anda mungkin juga menyukai