KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2022
PUSKESMAS LIDAH KULON KOTA
SURABAYA
BAB I UMUM
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa indonesia sebagaimana yang
dimaksudkan dalam pancasila dan UUD 45.
program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok puskesmas yang
berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Kegiatan upaya penyehatan air meliputi ; surveilans kualitas air, inspeksi sanitasi
SAB, pemeriksaan kualitas air, pembinaan kelompok pemakai air.
Penyehatan tempat-tempat umum meliputi hotel dan tempat penginapan lain, pasar,
kolam renang dan pemandian umum lain, sarana ibadah, salon dan pangkas rambut,
dilakukan upaya pembinaan institusi rumah sakit dan sarana kesehatan lain, sarana
pendidikan dan perkantoran
Secara umum penyehatan TPM bertujuan untuk melakukan pembinaan teknis dan
pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan dan minuman, kesiap- siagaan
dan penanggulangan KLB, keracunan, kewaspadaan dini serta penyakit bawaan
makanan
Sebagai penjabaran dari visi misi Depkes.RI 2010/2014 maka visi dan misi program
kesling
MISI :
Dalam usaha pelaksanaan kegiatan Program Kesling di puskesmas yang lancar dan
berkesinambungan maka disusun suatu kebijakan umum anggaran di bidang kesling.
Strategi
Kebijakan
Jumlah tenaga di Puskesmas Lidah Kulon ada1 orang dengan latar belakang
pendidikan D III Kesling dan status kepegawaian PNS.
BAB II
a. Masukan
Dana: APBD
SDM :
Material:
Metode:
Waktu :
· Pemeriksaan rumah daan jentik dilaksanakan tiap bulan dimana dana
dianggarkan pada bulan Februari, mei, Agustus dan Oktober. Sementara makan
dan minum dianggarkan pada bulan Februari, mei, Agustus dan Oktober juga.
b. Proses
Dilakukan secara berkala dengan cara survei ke rumah masyarakat yang dilakukan
oleh sanitarian dibantu oleh kader kesling dan PWS.
Yaitu dilakukan survey terhadap rumah makan yang ada di wilayah kerja
puskesmas dengan cara melihat langsung keadaan sanitasi TPM nya
Yaitu dilakukan terhadap pengelola rumah makan yang ada di wilayah kerja
puskesmas dengan cara penyuluhan
c. Keluaran
· Jumlah rumah wilayah kerja puskesmas Lidah Kulon sebanyak 9197 Unit
· Pengambilansampelairdepotdilakukansebanyak4kaliyaitu1kali3bulan terhadap
6 depot airminum
· Pengambilan sampel air masyarakat dilakukan sekali tiap bulan dimana diambil
sumber air yang beresiko saja sebanyak 12 sampel
Diperiksa tahap I sebanyak 0 dan yang memenuhi syarat sebanyak 0 buah Pada
4. Pembinaan TPM
Pembinaan dilakukan kepada 0 rumah makan dan 2 jasa boga dengan melalui
penyuluhan.
d. Manfaat
· Untuk mengetahui berapa banyak kuman E-coli yang terkandung dalam air
sampel tersebut
4. PembinaanTTU/TPM
e. Dampak
· Meningkatnya masyarakat yang ber PHBS dan memiliki sarana sanitasi yang
memenuhi syarat
· Adanya rasa aman dan nyaman bagi konsumen dari hal-hal yang akan
membahayakan kesehatannya.
4. PembinaanTTU/TPM
1. Klinik sanitasi
a. Masukan
SDM :
Material:
Metode:
Waktu :
· Setiap hari kerja
b. Keluaran
c. Manfaat
d. Dampak
a. Masukan
SDM :
· Sanitarian, CS
b. Metode
Air merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat banyak digunakan.
Air yang memenuhi syarat yaitu air yang tidak berbau, berasa dan berwarna. Untuk
air minum, air nya tidak boleh mengandung E-coli.
Jika air tidak bersih, maka akan dapat menimbulkan penyakit bagi yang
menggunakannya. Oleh sebab itu keadaan sarana air bersih dan depot selalu
dilakukan pemantauan.
1. KlinikSanitasi
Klinik sanitasi adalah Ruang Pelayanan Informasi tentang upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit berbasis lingkungan.
Klinik Sanitasi Berada di Puskesmas dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari program pelayanan Puskesmas dimana yang Bertugas di Klinik Sanitasi yaitu
Petugas sanitarian Puskesmas / Petugas Penyuluh Puskesmas
Terhadap Pasien :
Di loket dilakukan pengisian kartu status pasien setelah mendapat kartu status pasien
ke ruang periksa
2. RuangPeriksa
Pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan dirujuk ke ruang Klinik Sanitasi
3. Ruang KlinikSanitasi
4. Apotik
5. Pulang
Sampah medis sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat oleh sebab itu
tidak boleh dibuang kemana-mana atau sembarangan. Sampah medis harus
dimusnahkan menggunakan incenerator.
BAB 1V PENUTUP
A. KESIMPULAN