Anda di halaman 1dari 33

KERANGKA ACUAN PROGRAM

KESEHATAN LINGKUNGAN
(KESLING)

I. PENDAHULUAN
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas
lingkungan dan pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui
upaya promotif, prefentif, penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum,
lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum, lingkungan
lainnya terhadap substansi yaitu air, udara, tanah, limba padat, cair, gas,
kebisingan, pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi, kecelakaan,
makanan, minuman dan bahan berbahaya.

II. LATAR BELAKANG


Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan faktor penentu utama derajat
kesehatan masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan,
penyuluhan,pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur
standar tertentu terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan
menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolak ukur yang
dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terkendali dalam satu siklus waktu
tertentu yang menekankan kegiatan pada sumber, ambient (lingkungan),
pemaparan dan dampak pada manusia.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
- Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat
2. Tujuan Khusus :
- Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum
lingkungan pemukiman dan lingkungan lainnya.
- Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air, tanah dan udara
- Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memelihara dan
meningkatkan lingkungan yang sehat

IV . KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Penyehatan air
2. Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar
3. Pembinaan tempat-tempat umum
4. Klinik sanitasi
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pemberdayaan
masyarakat
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
7. Penyehatan makanan dan minuman

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penyehatan Air
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi kesehatan lingkungan)
terhadap sarana air bersih (SAB) yang ada di wilayah kerja puskesmas.
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar.

3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum


Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi kesehatan lingkungan)
terhadap sarana tempat-tempat umum (TTU) yang ada di wilayah kerja
puskesmas
4. Klinik Sanitasi
Pemberian konseling dan tindak lanjut terhadap klien guna menganalisa
sebab terjadinya penyakit serta upaya pencegahannya.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.untuk merubah
prilaku masyarakat dari yang tidak berPHBS menjadi PHBS.
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi kesehatan lingkungan)
terhadap Depot Air Minum (DAM) dan pemeriksaan sampel air DAM yang
ada di wilayah kerja puskesmas
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Pembinaan tempat pengelolaan makanan (TPM) yang bersifat monitoring
yang bersifat inspeksi sanitasi yang ada di wilayah kerja puskesmas.

VI. . SASARAN
1. Penyehatan Air
Sasaran KK yang menggunakan Sarana Air Bersih.
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Rumah-rumah yang berpenghuni di walayah kerja puskesmas.
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Tempat-tempat umum yang memiliki potensi dampak besar terhadap
kesehatan masyarakat, missal : puskesmas, sekolah, pasar dan tempat
ibadah.
4. Klinik Sanitasi
Penderita (pasien) yang menderita penyakit berbasis lingkungan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
KK yang memiliki akses terhadap jamban, pengelolaan sampah dan limbah
cair serta CTPS.
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Seluruh depot air minum yang ada di wilayah kerja puskesmas.
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Tempat pengolahan makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Penyehatan air
Setiap bulan
Pemeriksaan Sampel Air Bersih (SAB)
- Proyek 1 kali/tahun ( tergantung alokasi dana Dinkes )
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Setiap bulan
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Setiap 3 bulan sekali.
4. Klinik Sanitasi
2 kali seminggu pada hari senin dan sabtu.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) = Pemberdayaan
Mayarakat
Setiap 3 bulan / sesuai alokasi dana Puskesmas.
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Setiap 3 bulan sekali
Pemeriksaan Sampel Air DAM
- Proyek 1 kali/tahun ( tergantung alokasi dana puskesmas )
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Setiap 3 bulan sekali

VIII. PERALATAN /KELENGKAPAN


1. Penyehatan Air
- Alat tulis
- kuisioner
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
- Alat tulis
Kuisioner
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
- Alat tulis
- Kuisioner
4. Klinik Sanitasi
- Alat tulis
- Buku register
- Panduan wawancara.
- Kuisioner
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
- Alat tulis
- Alat peraga
- Karton
- Gunting
- Lakban
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
- Alat tulis
- Kuisioner.
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
- Alat tulis
-Kuisioner

IX. ANGGOTA TIM PELAKSANA.


1. Penyehatan Air
- Sanitarian
- Bides
- Promkes
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
- Sanitarian
- Bides
- Promkes
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
- Sanitarian
- Bides
- Promkes
4. Klinik Sanitasi
- Sanitarian
- Bides
- promkes
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
- Kapusk
- Sanitarian
- Bides
- promkes
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
- Sanitarian
- Bides
- promkes
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
- Sanitarian
- Bides
- promkes

X. PERALATAN DAN PELAPORAN.


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab program
dan dilaporkan kepada kepala puskesmas setiap bulan

XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


- KK dengan Rumah yang memenuhi syarat ( Rumah Sehat )
- Penduduk dengan akses sanitasi layak
- Penduduk yang memiliki terhadap air yang berkualitas
- TTU yang memenuhi syarat
- TPM yang memenuhi syarat
- Masyarakat yang melaksanakan STBM

Diketahui oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Tj Pati pengelola Upaya Kesling,

Dr Ratmi. Efi Sofiani


NIP .19701017 201001 2001. NIP. 19730706 199703 2002

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TEMPAT – TEMPAT UMUM
(TTU)

I. PENDAHULUAN
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua
orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan
baik secara insidentil maupun terus menerus. Jadi tempat – tempat umum
adalah suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari
tempat – tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya
atau menularnya suatu penyakit. Tempat – tempat umum merupakan tempat
kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat sarana dan kegiatan tetap yang
diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta dan atau perorangan yang
dipergunakan langsung oleh masyarakat.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya
dengan tempat – tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi
sosial, belajar maupun melakukan aktivitas lainnya. Tempat – tempat umum
memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, penularan
lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya. Kondisi lingkungan tempat
– tempat umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya resiko
penyebaran penyakit serta penularan lingkungan sehingga perlu dilakukan
upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik dan
tempat – tempat umum perlu dijaga sanitasinya.

II. LATAR BELAKANG


Sanitasi tempat – tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya
agar tidak menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya
menimbulkan penyakit berbasis lingkungan, sehingga perlu dilakukan
pengawasan terhadap sanitasi tempat tempat umum dan dapat mewujudkan
sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
- Untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memelihara
akan keberadaan tempat
tempat umum di wilayah kerja puskesmas
2. Tujuan Khusus :
- untuk mengetahui sanitasi SAB di TTU
- untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TTU
- untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU
- untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TTU
- untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara
dengan baik yang memenuhi syarat kesehatan TTU

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat – tempat umum (TTU)

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi kesehatan lingkungan
dengan menggunakan form inspeksi kesehatan lingkungan terhadap sarana
tempat – tempat umum (TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

VI. SASARAN
- Tempat ibadah (masjid dan mushalla )
- Sekolah ( SD, SLTP/MTS, SLTA )
- Pasar
- Pangkas rambut
- Salon
- Sarana layanan kesehatan ( Puskesmas, , Klinik Bersalin, Pustu/
Polindes dll )
- Perkantoran

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan.
VIII. PERALATAN / KELENGKAPAN
- Alat Tulis
- Kuisioner.
IX. ANGGOTA TIM PELAKSANA
- Sanitarian.
- bides
- promkes
X. PENCATATAN, PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab program
dan dilaporkan kepada kepala puskesmas dan evaluasi program dilakukan
setiap 3 bulan

XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan
sekali.

Diketahui oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Tj Pati Pengelola Upaya Kesling,
Dr Ratmi. Efi Sofiani
NIP .19701017 201001 2001. NIP. 19730706 199703 2002

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN
(TPM)

I. PENDAHULUAN
Rumah makan, DAMIU, warung kopi, indutri rumah tangga dan makanan
jajanan adalah setiap tempat usaha komersil yang lengkap kegiatannya
menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya.
Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor
makanan, orang, tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan, depot, warung, adalah
pemantauan secara terus menerus terhadap rumah makan, depot, warung
atas perkembangan tindakan atau kegiatan atau persyaratan sanitasi
makanan dan keadaan yang terdapat setelah usaha tindak lanjut dari
pemeriksaan.
Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung
serta menilai tentang keadaan, tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta
memberikan petunjuk / saran perbaikan.
Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan tempat
pengelolaan makanan, pemeriksaan berkala, member saran perbaikan,
melakukan kunjungan kembali, memberi peringatan dan rekomendasi kepada
pihak terkait serta laporan hasil pengawasan.
II. LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengamatan awal beberapa Rumah makan, DAMIU, warung
kopi, indutri rumah tangga dan makanan jajanan yang letaknya cukup
strategis dan sering dilalui banyak kendaraan bermotor, ada beberapa
penjamah makanan yang menunjukkan perilaku yang tidak sehat dalam
menjamah makanan, misal menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja
dan mengolah makanan ketika sedang sakit.
Demikian juga dengan sarana disekitarnya, dimana sering ditemukan
adanya Rumah makan, DAMIU, warung kopi, indutri rumah tangga dan
makanan jajanan yang melakukan pencucian peralatan makanan tanpa
menggunakan sabun, peralatan hanya dicelupkan ke sumber air pencucian
yang sudah kotor, serta bahan makanan belum jadi disimpan dalam ruangan
yang tidak dilengkapi dengan pelindung dari hama.

III. TUJUAN
1. Tujuan umum :
- Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengelolaan
makanan (TPM) dan mampu menerapkan persyaratan dan teknik
pembersihan atau pemeliharaan di ruangan tempat pengelolaan makanan
(TPM) agar terhindar dari resiko pencemaran.
-
2. Tujuan khusus:
- Untuk mengetahui lokasi / letak bangunan
- Untuk mengetahui ruangan pengolahan
- Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan

- Untuk mengetahui tempat sampah


- Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempat pemeliharaan
- Untuk mengetahui tempat cuci tangan
- Untuk mengetahui sarana air bersih (SAB)
- Untuk mengetahui jamban
- Untuk mengetahui saluran pembuangan air limbah

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat pengelolahan makanan
(TPM).

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi kesehatan lingkungan
terhadap sarana tempat pengelolaan makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja
puskesmas.

VI. SASARAN
- Rumah makan
- Restoran
- Jasa boga / catering
- Industri makanan
- Kantin
- Warung kopi
- Makanan jajanan

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan.
VIII. PERALATAN / KELENGKAPAN.
- Alat tulis.
- Kuisiones.
IX. ANGGOTA TIM PELAKSANA
- Sanitarian.
- Bides
- promkes
X. PENCATATAN DAN PELAPORAN
XI. Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab
program dan dilaporkan kepada kepala puskesmas setiap bulanan dan
evaluasi kegiatan dilakukan setiap 3 bulan.

XII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan
sekali.

Diketahui oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Tj Pati Pengelola Upaya Kesling,

Dr Ratmi. Efi Sofiani


NIP .19701017 201001 2001. NIP. 19730706 199703 2002

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


DEPOT AIR MINUM ISI ULANG
(DAMIU)
I. PENDAHULUAN
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan
makanan. Tanpa air manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna
untuk manusia, air juga diperlukan oleh makhluk hidup lain misalnya hewan
dan tumbuh-tumbuhan. Bagi manusia air diperlukan untuk menunjang
kehidupan antara lain dalam kondisi yang layak untuk diminum tanpa
mengganggu kesehatan atau air yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum
dapat diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan
metabolisme dan fisiologi tubuh setiap waktu. Konsumsi air diperlukan karena
setiap saat tubuh bekerja dan berproses. Disamping itu air juga digunakan
untuk melarutkan dan mengolah makanan agar dapat dicerna tubuh manusia
dan kehidupan dari berjuta sel. Komponen terbanyak dari sel adalah air.
Apabila kekurangan cairan sel tubuh akan menciut dan tidak dapat berfungsi
dengan baik. Begitu pula air merupakan bagian EKSKRETA CAIR (keringat, air
seni, air mata), uap pernapasan, dan cairan tubuh (darah, lymphe).

II. LATAR BELAKANG


Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang
dialirkan melalui saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan (AMDK),
maupun depot air minum (DAM). Selain itu air tanah dangkal dari sumur –
sumur gali (SG) atau pompa serta air hujan yang diolah oleh penduduk
menjadi air minum setelah di masak terlebih dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai
sangat besar, sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur. Perlu
dilakukan pengawasan, pembinaan dan pengawasan kualitas air dari DAMIU
agar selalu aman dan sehat untuk dikonsumsi masyarakat melalui kegiatan
inspeksi DAMIU dan pengambilan sampel air minum DAMIU

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
- Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air
minum yang berasal dari Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU). Dengan
demikian masyarakat akan terhindar dari kemungkianan resiko terkena
penyakit bawaan air ( Water Borne Disease ).
-
2. Tujuan Khusus :
- Terjaganya hygiene sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di
seluruh wilayah kerja Puskesmas
- Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan
kabupaten / kota sehingga dapat menjamin mutu air minum yang dijual.
- Terlaksananya praktek penyelenggaraan Depot Air Minum Isi Ulang
(DAMIU) yang melaksanakan kaidah hygiene sanitasi serta perlakuan
hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam melayani masyarakat

- Teridentifikasinya masalah Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) yang


harus dibina oleh pemerintah daerah baik di kabupaten.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU).

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara umum dalam melaksanakan kegiatan ini adalah di dalam gedung
berupa konseling dan di luar gedung berupa pembinaan.
Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi kesehatan lingkungan) terhadap Depot
Air Minum Isi Ulang (DAMIU) dan pemeriksaan sampel air Depot Air Minum
Isi Ulang (DAMIU) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pati.

VI. SASARAN
Seluruh Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) yang ada di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Tanjung Pati

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


- Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan
- Pemeriksaan sampel air secara biologi setiap 3 bulan sekali dan
kimia 6 bulan sekali ( Biaya dibebankan terhadap pengelola DAMIU atau
dana dari Dinkes )
VIII. PERALATAN / KELENGKAPAN.
- Alat tulis
- kuisioner.
IX. ANGGOTA TIM PELAKSANA
- Sanitarian
- Bides
- promkes

X. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program
dan dilaporkan kepada kepala puskesmas dan di evaluasi setiap 3 bulan.
XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan
sekali.

Diketahui oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Tj Pati Pengelola Upaya Kesling,

Dr Ratmi. Efi Sofiani


NIP .19701017 201001 2001. NIP. 19730706 199703 2002

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYEHATAN AIR BERSIH

I. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
keamanan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal (UU Kesehatan No. 36 Tahun
2009). Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai program atau kegiatan telah
dan akan dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta
maupun masyarakat, salah satu diantaranya adalah program penyediaan air
bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalan undang – undang kesehatan No. 36 tahun
2009 yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengamanan dan
penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal – hal tersebut maka seharusnya air bersih yang
digunakan selain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan
sehari – hari dan juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah
ditetapkan baik kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Pendekatan
penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air yang ditindak
lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk
pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta masyarakat.

II. LATAR BELAKANG


Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya
adalah menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta
memenuhi syarat kesehatan. Program ini diharapkan dapat memperbaiki
status kesehatan msyarakat melalui penurunan angka kesakitan yang
disebabkan oleh penyakit yang ditularkan melalui air.
Dalam kaitan dengan hal tersebut maka seharusnya air bersih yang
digunakan selain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan
sehari hari dan juga memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan
baik kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Persyaratan tersebut tertuang
kepada Permenkes Nomor 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
mengamankan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan
manusia.
2. Tujuan Khusus :
- Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan
- Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
- Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
- Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan
kualitas air

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok penyehatan air dalam pelaksanaan program penyediaan dan
pengelolaan air bersih yaitu pengawsan kualitas air, perbaikan kualitas air,
pembinaan pemakai air,
Penyehatan air diawali dengan pengawasan kualitas air melalui kegiatan
inspeksi sanitasi Sarana Air Bersih (SAB) yang ditindak lanjuti oleh kegiatan
perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air serta pengambilan sampel
air bersih untuk pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta
masyarakat

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi kesehatan lingkungan) terhadap sarana
air bersih (SAB) yang adal di wilayah kerja puskesmas, dan pengambilan
sampel air sarana air bersih

VI. SASARAN
Masyarakat atau KK yang menggunakan sarana air bersih (SAB)

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan
Pemeriksaan sampel SAB ( tergantung alokasi dana puskesmas )
VIII. PERALATAN / KELENGKAPAN
- Alat Tulis
- Kuisioner.
IX. ANGGOTA TIM PELAKSANA
- Sanitarian
- Bides
- promkes
X. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program
dan dilaporkan kepada kepala puskesmas dan di evaluasi setiap 3 bulan.

XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan
sekali

Diketahui oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Tj Pati Pengelola Upaya Kesling,

Dr Ratmi. Efi Sofiani


NIP .19701017 201001 2001. NIP. 19730706 199703 2002
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KLINIK SANITASI

I. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang
mengintegrasikan pelayanan kesehatan promotif, prefentif, dan kuratif yang
difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah
penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah kesehatan lingkungan
pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau kelurganya mengenai :
- Keluhan utama
- Keluhan tambahan
- Riwayat penyakit terdahulu
- Riwayat penyakit keluarga
- Lamanya sakit
- Kondisi lingkungan
- Sarana sanitasi yang digunakan
Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara petugas
konseling dan pasien atau klien yang memutuskan untuk bekerja sama
sehingga pasien dan klien dapat mengenali dan memecahkan masalah
kesehatan lingkungan secara mandiri maupun dengan bantuan pihak lain.

II. LATAR BELAKANG


Perlu nya konseling klinik sanitasi untuk paisen/klien yang berkunjung
ke puskesmas maupun yang ditemui dilapangan agar dapat memantau
sumber penyakit yang diderita pasien dan dapat dan mengurangi
penularannya di lingkungan, diantara nya :
1. Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit
diare, demam berdarah, malaria dan kulit.
2. Penyakit – penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi
perumahan dan lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru
3. Penyakit – penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya
melalui makanan antara lain : diare, kecacingam dan keracunan makanan
4. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan
kimia dan pestisida di rumah tangga.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif,
kuratif dan promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus
menerus.
2. Tujuan Khusus :
Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam
program pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan
dengan memberdayakan masyarakat.
3. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampua dari perilaku
masyarakat (pasien, klien, dan masyarakat) untuk mewujudkan
lingkungan dan perilaku hidup bersihd an sehat.
4. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat
untuk mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta
masalah kesehatan lingkungan dengan sumber daya yang ada
Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya
kondisi kesehatan lingkungan
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Penderita atau pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan yang
datang ke puskesmas serta klien yang ditemui di lapangan.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Di dalam gedung yaitu di puskesmas
2. Di luar gedung yaitu di posyandu dan pada waktu kunjungan rumah
atau kunjungan lapangan
VI. SASARAN
1. Penderita penyakit / pasien/ keluarga yang berhubungan dengan
masalah kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang
datang ke puskesmas
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
3. Penderita penyakit / pasien / keluarga yang berhubungan dengan
masalah kesehatan lingkungan, dan penyakit yang berbasis lingkungan
yang dikunjungi rumahnya
4. Masyarakat umum / klien yang mempunyai masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit yang berbasis lingkungan yang daerahnya
dikunjungi.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
- Di dalam gedung pelaksanaan dilakukan setiap hari Senin, Sabtu .
- Di luar gedung pelaksanaan dilakukan sesuai jadwal kegiatan di
lapangan.
VIII. PERALATAN / KELENGKAPAN.
- Alat tulis
- Buku register
- Panduan wawancara
- Kuisioner
- Status pasien.
IX. ANGGOTA TIM PELAKSANA
- Sanitarian
- Bides
- Promkes
X. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program
dan dilaporkan kepada kepala puskesmas setiap bulannya
XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan
sekali

Diketahui oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Tj Pati Pengelola Upaya Kesling,

Dr Ratmi. Efi Sofiani


NIP .19701017 201001 2001. NIP. 19730706 199703 2002

KERANGKA ACUAN
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
STOP BABS

I. PENDAHULUAN
STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi
melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
STBM terdiri dari 5 pilar:
1. Stop buang air besar sembarangan;

2. Cuci tangan pakai sabun;

3. Pengelolaan air minum/makanan rumah tangga;

4. Pengelolaan sampah rumah tangga;

5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga.

Program nasional STBM dikhususkan untuk skala rumah tangga, sehingga


program ini adalah program yang berbasis masyarakat, dan tanpa memberikan
subsidi sama sekali bagi rumah tangga. Dalam pelaksanaan STBM dilapangan,
metode yang digunakan adalah advokas,orientasi dan pemicuan yaitu suatu
kegiatan memunculkan rasa butuh akan sanitasi pada diri individu di
masyarakat dengan cara menganalisa situasi lingkungan dan perilaku
masyarakat itu sendiri sehingga muncul kesadaran internal dari masyarakat
dan tergolong untuk mewujutkan dalam perilaku yang sehat serta membangun
sarana sanitasinya secara mandiri

II.LATAR BELAKANG
Diwilayah Puskesmas Puskesmas T masalah utama program STBM adalah
Buang air besar sembarangan atau jamban yang langsung disalurkan ke
kolam dan kebiasaan CTPS dalam kehidupan sehari-hari untuk pilar yang lain
sebagian besar masyarakat sudah melaksanakan. Karena itu perlu
dilaksanakan kegiatan untuk merubah masyarakat agar mau membangun
septictank dengan cara pemicuan di wilayah BABS. Hal tersebut sesuai dengan
Peraturan menteri Kesehatan nomor 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat dan
Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 132 Tahun 2013 Tentang
Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Untuk mewujudkan kecamatan Situjuh Limo Nagari yang sehat perlu
dilakukannya sosialisasi tentang STBM ( Sanitasi Total Berbasis Masyarakat )
dan memicu masyarakat untuk merubah prilaku buang air besar sembarangan
ke jamban keluarga dan meningkatkan pembangunan jamban keluarga
melalaui kegiatan monotoring jamban keluarga.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Mewujudkan prilaku masyarakat yang bersih dan sehat secara mandiri.
2. Tujuan Khusus :
- Meningkatkan cakupan jamban keluarga
- Mewujudkan Jorong ODF tahun 2020.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pemicuan
2. Monitoring dan Evaluasi
3. Verifikasi

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pemicuan
Pemicuan dilaksanakan oleh petugas yang sudah dilatih pemicuan STBM
antara lain petugas sanitasi, Promkes, Bikel dan Tokoh Masyarakat yang
ditunjuk. Tujuan dari pemicuan adalah menyentuh perasaan dan hati yang
paling dalam masyarakat yang masih BABS agar mau merubah prilakunya
dengan membuang tinja di jamban yang sehat sehingga tidak mencemari
lingkungan, dan kegiatan itu dilaksanakan secara mandiri oleh masyarakat.
Dan melibatkan Nagari dan Kecamatan sebagai penanggung jawab wilayah
untuk memperlancar pencapaian program.
2. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
perkembangan program STBM setelah dilakukan pemicuan, dan untuk
mengetahui masalah apa saja yang dihadapi oleh masyarakat. Kemudian
masalah tersebut dicari penyebabnya dan ditindak lanjuti sesuai kapasitas
Puskesmas, bila perlu menggandeng Lintas Program dan Lintas Sektor untuk
menyelesaikan permasalahan.
3. Verifikasi
Verifikasi dilaksanakan bila dalam satu Kelurahan sudah mengklaim ODF,
tujuan verifikasi sendiri adalah membuktikan apakah wilayah satu kelurahan
tersebut benar-benar semua warganya sudah buang air besar dijamban yang
sehat atau tidak. Bila sudah terbukti ODF bisa diajukan Kelurahan tersebut
untuk mendapat sertifikasi ODF dari Pemkot

VI. SASARAN
Seluruh masyarakat wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pati

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal Pelaksanaan Pemicuan, Monev dan Verifikasi disesuaikan dengan
jadwal kegiatan BOK karena kegiatan ini dibiayai oleh dana BOK

VIII. PERALATAN / KELENGKAPAN.


- Alat tulis
- Alat peraga
- Karton
- Lakban
- Gunting

IX. ANGGOTA TIM PELAKSANA


- Kapusk
- Sanitarian
- Bides
- Promkes

X. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan dilakukan pengelola program dan di laporkan
kepada kepala puskesmas setiap bulan dan evaluasi kegiatan dilakukan
setiap 3 bulan

XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali

Diketahui oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Tj Pati Pengelola Upaya Kesling,

Dr Ratmi. Efi Sofiani


NIP .19701017 201001 2001. NIP. 19730706 199703
2002
KERANGKA ACUAN INSPEKSI SANITAS
SARANA AIR BERSIH ( SAB ).

I. PENDAHULUAN
Untuk menjaga kualitas air bersih atau air minum yang di konsumsi oleh
masyarakat,maka di lakukan pengawasan kualitas air bersih dan kualitas air
minum.
Kegiatan pengawasan meliputi kegiatan inspeksi sanitasi,pengambilan sampel
air,pengujian kualitas air,analisis hasil pemeriksaan laboratorium,rekomendasi
dan tindak lanjut.
Inspeksi sanitasi di lakukan untuk air bersih dan air minum dengan system
jaringan perpipaan,depot air minum,air sumur gali.Apabila terjadi indikasi
pencemaran maka inspeksi sanitasi dapat di lakukan di semua unit mulai dari
unit air baku ,unit produksi,unit distribusi dan unit pelayanan.
Frekuensi inspeksi sanitasi biasa dilakukan pada musim kemarau dan musim
hujan.

II. LATAR BELAKANG


Jumlah sarana air bersih yang belum memenuhi syarat kesehatan masih
sangat banyak,sehingga hal tersebut dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit yang di timbulkan dari air yang tidak sehat.Penyakit diare yang bias
ditimbulkan oleh air yang kurang berkualitas atau kurang sehat,penyakit ini
selalu muncul dalam urutan sepuluh penyakit terbanyak pada unit pelayanan
kesehatan,baik di puskesmas ataupun di rumah sakit,penyakit ini pada
umumnya biasa terjadi saat musim penghujan datang.

III.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum inspeksi Sanitasi adalah untuk mengidentifikasi sumber-
sumber yang berpotensi menyebabkan terjadinya pencemaran.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus Inspeksi Sanitasi sarana air bersih adalah untuk mengetahui
jumlah sarana air bersih dan sanitasi dan penentuan tingkat resiko
pencemaran sarana air bersih.

IV.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Persiapan lokasi Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih
b. Jadwal Pelaksanaan Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersi
c. Membawa pormat Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN.

1. Petugas datang ke sarana air bersih masyarakat diseluruh wilayah


kerja Puskesmas.
2. Petugas melakukan pemeriksaan ( Inspeksi Kesehatan Lingkungan )
terhadap sarana air bersih ( SGL, sumur bor , mata air , perpipaan, dll)
dengan menggunakan lembar ceklist Inspeksi Kesehatan Lingkungan
Sarana Air Bersih.
3. Sampel memenuhi syarat secara fisik ( Warna, Bau dan Rasa ) dan
Tingkat Resiko Pencemaran Sarana Air Bersihnya rendah/sedang akan
dilakukan pemeriksaan sampel ke labor.
4. Berdasarkan hasil inspeksi Kesehatan Lingkungan kemudian
diberikan umpan balik dan penyuluhan langsung kepada penanggung
jawab / pengelola sarana air bersih sesuai persyaratan yang berlaku/
dapat berupa Intervensi

VI. SASARAN
Seluruh sumber air bersih masyarakat.yang ada di wilayah kerja UPTD
Pusk Tj Pati.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


- Setiap bulan
- Pemeriksaan sampel SAB ( tergantung alokasi dana puskesmas )

VIII. PERALATAN / KELENGKAPAN.


- Alat Tulis
- Kuisioner sesuai sarana

IX. ANGGOTA TIM PELAKSANA


- Sanitarian
- Bides
- Promkes.

X. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program
dan dilaporkan kepada kepala puskesmas

XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali

Diketahui oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Tj Pati Pengelola Upaya Kesling,

Dr Ratmi. Efi Sofiani


NIP .19701017 201001 2001. NIP. 19730706 199703 2002
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENGAWASAN DAN PENGELOLAAN
SAMPAH /SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS

I. Pedahuluan
Limbah /Sampah Medis” dapat dikatagorikan menjadi beberapa jenis,
meliputi :

- Limbah /Sampah benda tajam, adalah materi padat yang memiliki sudut
kurang dari 90 derajat, dapat menyebabkan luka iris atau tusuk, misalnya :
Jarum suntik, Kaca sediaa ( preparat glass ) ; Infus set; Ampul / vial obat,
dll

- Limbah infeksius, adalah limbah yang diduga mengandung patogen


(bakteri, virus, parasit, dan jamur) dalam jumlah yang cukup untuk
menyebabkan penyakit pada penjamu yang rentan, misalnya : Kultur dan
stok agen infeksius dari aktifitas laboratorium; Limbah hasil operasi atau
otopsi dari pasien yang menderita penyakit menular; Limbah pasien yang
menderita penyakit menular dari bagian isolasi; Alat atau materi lain yang
tersentuh orang sakit.

-Limbah Patologis, adalah limbah yang berasal dari jaringan tubuh manusia,
misalnya : organ tubuh, janin dan darah, muntahan, urin dan cairan tubuh
yang lain.

-Limbah Farmasi, adalah limbah yang mengandung bahan-bahan farmasi,


misalnya : mencakup produk farmasi, obat, vaksin, serum yang sudah
kadaluwarsa, tumpahan obat, dll; Termasuk sarung tangan, masker, dll.
II. Latar Belakang
Limbah/sampah yang dihasilkan dalam bentuk padat, cair, dan gas.
Limbah padat adalah semua limbah yang berbentuk padat sebagai akibat
kegiatan puskesmas yang terdiri dari limbah medis padat (sampah medis) dan
non – medis.
III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk melakukan pengawasan dan pengelolaan limbah medis dan non
medis di fasilitas layanan kesehatan yang ada diwilayah kerja puskesmas
simpang tiga.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui ketersediaan sarana tempat penampungan limbah
medis
2. Untuk mengetahui pemilahan antara sampah medis dan non medis
yang dilakukan di layanan kesehatan
3. Untuk mengetahui proses akhir pembuangan limbah medis dan non
medis

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 pengawasan dan - Membuat jadwal kegiatan
- Mempersiapkan Form
pengelolaan limbah(
- Melakukan observasi kelokasi
sampah ) medis - Memberikan penyuluhan
dan non medis

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana fasilitas
layanan kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas..
VI. Sasaran
1. Pustu
2. Polindes

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pembinaan dan √ v v √
pengawasan
tempat-tempat
umum
VIII. PERALATAN / KELENGKAPAN.
- APD Petugas
- Plastik kuning dan hitam.
- Tempat sampah
- TPS
IX. ANGGOTA TIM PELAKSANA
- Cleaning servis
X. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab program
dan dilaporkan kepada kepala puskesmas .

XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan
sekali.

Diketahui oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Tj Pati Pengelola Upaya Kesling,

Dr Ratmi. Efi Sofiani


NIP .19701017 201001 2001. NIP. 19730706 199703 2002
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)
PENGAWASAN RUMAH SEHAT ( IS RUMAH SEHAT )

I. PENDAHULUAN
Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada
pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat
kesehatan manusia. Menurut WHO rumah adalah struktur fisik atau
bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk
kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk kesehatan
keluarga dan individu.

II. LATAR BELAKANG


Inspeksi sanitasi adalah kegiatan pemeriksaan/ pengamatan secara langsung
terhadap fisik sarana dan identifikasi perilaku masyarakat terhadap
kesehatan lingkungan.
Rumah dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup,
komunikasi yang sehatantar anggota keluarga dan penghuni rumah,
adanya ruangan khusus untuk istirahat (ruang tidur), bagi masing-maing
penghuni;
Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni
rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah
tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak
berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan
minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang
cukup;
Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul
karena pengaruh luar dan dalam rumah, antara lain persyaratan garis
sempadan jalan, konstruksi bangunan rumah, bahaya kebakaran dan
kecelakaan di dalam rumah;. (Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat,
Depkes RI, 2007)
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
A. Tujuan Umum
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat dari rumah yang
tidak memenuhi syarat kesehatan.
B. Tujuan Khusus
-Terlaksananya pengawasan oleh petugas sehingga dapat menjamin
kesehatan penghuni rumah.
-Teridentifikasinya masalah terjadinya gangguan kesehatan akibat
dari rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok
1) Observasi
2) Wawancara
3) Pengisian format pengawasan

2. Rincian Kegiatan
1) Penentuan waktu/jadwal kegiatan
2) Penentuan sasaran/lokasi
3) Pelaksanaan kegiatan
4) Konseling / penyuluhan
5) Pencatatan dan pelaporan, termasuk memberikan umpan balik
hasil pemeriksaan.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1.Petugas mempersiapkan format pemeriksaan
2.Petugas melakukan pemeriksaan sesuai format pemeriksaan
3.Petugas mengisi/mencatat hasil pemeriksaan.
4. Petugas melakukan konseling dan penyuluhan atas masalah yang
ditemukan.
5. Petugas memberikan alternatif pemecahan masalah dan
mendiskusikannya dengan pemilik atau penghuni rumah.
6. Petugas membuat laporan kegiatan.

VI. SASARAN
Rumah yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pati.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal kegiatan pengawasan rumah dilaksanakan setiap bulan.
VIII. PERALATAN / KELENGKAPA.
-Alat tulis
-kuisioner
IX. ANGGOTA TIM PELAKSANA
- Sanitarian
- Bides
- promkes
X. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi dilakukan setiap bulan setelah
kegiatan pengawasan rumah dan pembinaan terhadap pemilik/penghuni
XI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
evaluasi dilakukan setiap bulan setelah kegiatan pengawasan rumah dan
pembinaan terhadap pemilik/penghuni rumah dilaksanakan, dan
rekapitulasi dilaporkan satu tahun sekali yang ditujukan
pada kepala Puskesmas

Diketahui oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Tj Pati Pengelola Upaya Kesling,

Dr Ratmi. Efi Sofiani


NIP .19701017 201001 2001. NIP. 19730706 199703 2002

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENGAMBILAN SAMPEL AIR UNTUK
UJI BAKTERIOLOGIS, KIMIA

I. PENDAHULUAN.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemajuan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajad kesehatan masyarakat yang optimal (UU Kesehatan Nomor 32 Tahun
2009). Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai program / kegiatan telah
dan akan dilaksanakan / dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta
maupun masyarakat. Sesuai dengan penjelasan dalam UU Kesehatan No.32
Tahun 2009 yang dimaksud dengan penyihatan air meliputi pengamanan dan
penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan dan
kehidupan manusia. Dalam kaitan dengan hal tersebut maka seharusnya air
bersih yang digunakan selain harus mencukupi dalam arti kuatitas untuk
kebutuhan sehari-hari dan juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang
telah ditetapkan baik kualitas kimia maupun bakteriologis. Persyaratan
kualitas tersebut tertuang dalam Permenkes No. 416 Tahun 1990 tentang
syarat-syarat dan pengawasan kualitas air, maka diperlukan suatu tindak
lanjut pengawasan berupa pengambilan contoh air untuk dilakukan
pemeriksaan di laboratorium guna mengetahui kualitas Kimia, Bakteriologis.

II. LATAR BELAKANG


Puskesmas merupakan sarana kesehatan terdepan yang berfungsi
sebagai penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan yang
memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Sebagai sarana
pelayanan umum Puskesmas wajib memelihara dan meningkatkan
lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan. Untuk
mewujudkan lingkungan yang sehat, khususnya kualitas air maka diperlukan
suatu usaha pengambilan sampel air baik kimia, maupun bakteriologis yang
dapat berpengaruh terhadap manusia, terhadap hal-hal yang mempunyai efek
merusak perkembangan fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup.

III TUJUAN

1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
pengamanan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.

2. Tujuan Khusus
Terpantaunya kualitas air minum melalui upaya pengawasan.
a. Diketahuinya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan.
b. Meningkatkan kualitas air melalui upaya perbaikan.
c. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan
kualitas air.

IV SASARAN
Sarana air bersih yang dimiliki secara pribadi maupun yang dipakai secara
umum seperti sumur gali, PMA, Perpipaan, dan DAM Isi Ulang.
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN.
Cara melaksanakan kegiatan ini dengan cara pengambilan sampel air
langsung pada sasarannya, yang dilakukan tiap enam bulan sekali sesuai
jadwal yang ditentukan oleh Puskesmas dan dinas kesehatan.

VI. RINCIAN KEGIATAN


a. Menerangkan maksud kunjungan
b. Melakukan pengamatan terhadap sumber dan sarana air bersih.
c. Melakukan pengambilan sampel air pada sarana yang memiliki
tingkat resiko sedang dan rendah.
d. Menyampaikan kesimpulan dan saran kepada pemilik sarana

VII.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan Bulan Tempat Dan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pelaksan a
aan
1. Pengambil 1. BO
an sampel K
air

VIII. PERALATAN / KELENGKAPAN


-Alat tulis
-Botol sampel Steril
-Botol sampel kimia
-Label sampel
-Gunting
-Lakban
-Spiritus
-Alkohol
-Korek
-Kapas/tisu
-Termos es.
VIII. ANGGOTA TIM PELAKSANA
-Sanitarian.
-Bides
-promkes
IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Penanggung jawab program melakukan pencatatan setiap melaksanakan
kegiatan dan pelaporan dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan dan
dilaporkan ke Kapus dan dilanjutkan ke Dinas Kesehatan Kab. Lima
Puluh Kota.

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Monitoring dilaksanakan selama pelaksaan kegiatan dengan
membuat pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
2. Hasil kegiatan dicatat, dianalisis kemudian dilaporkan kepada
penanggung jawab UKM, kemudian bersama melaporkan kepada
Pimpinan Puskesmas. Evaluasi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali

Diketahui oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Tj Pati Pengelola Upaya Kesling,

Dr Ratmi. Efi Sofiani


NIP .19701017 201001 2001. NIP. 19730706 199703 2002

Anda mungkin juga menyukai