Anda di halaman 1dari 56

SANITASI INDUSTRI

Oleh:

Julian D. Saptadi
Definisi

Sanitasi:
pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan/ mengatur
lingkungan yang berkaitan dengan perpindahan penyakit _>
memperbaiki, mempertahankan/ mengembalikan kesehatan
yang baik pada manusia
Tuntutan Pasar
2.Tidak mudah terkontaminasi

1. aman

5. Memenuhi
standar identitas
3. Stabil dalam penyimpanan

6. hygienis Industri pangan


dll

4. Bernilai gizi
pasar
Dasar Hukum :
Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964
Tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan di
tempat kerja

RUANG LINGKUP SANITASI INDUSTRI

1. PENYEDIAAN AIR
2. SANITASI MAKAN
3. PENCEGAHAN DAN PEMBASMIAN VEKTOR
4. PERLENGKAPAN FASILITAS SANITASI LINGKUNGAN KERJA
5. PEMBUANGAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH
Jenis pengawasan sanitasi

Pengawasan Spesifik
Penyediaan air, sistem pembuangan limbah, dll

Pengawasan Harian
- Bahan baku, hasil olah
- Pembusukan, cemaran
- Peralatan yang kontak langsung dengan bahan
- Toilet dan fasilitas sanitasi lainnya
- Penyediaan air
- Pengendalian mutu -> pelaporan langsung pd
pimpinan
WATER SUPPLY

JENIS PERUNTUKAN

1. DOMESTIK

2. PROSES PRODUKSI

KUALITAS
WATER SUPPLY

JENIS

1. TIDAK PERLU DIOLAH

2. HANYA PERLU DESINFECTANS

3. PERLU TREATMENT

4. PERLU TREATMENT PELENGKAP (COLIFORM)


SANITASI MAKANAN

1. USAHA PENCEGAHAN PENYAKIT

2. PERTIMBANGAN EKONOMI DALAM PENYEDIAAN MAKANAN

3. SEBAGAI USAHA PENCEGAHAN YANG EFEKTIF


SANITASI MAKANAN

PENYAKIT AKIBAT BURUKNYA S-M

PENYEBAB INKUBASI GEJALA PENYAKIT

SALMONELLA
RADANG PERUT AKUT
ORGANISME SAKIT KEPALA DIPTERI
6-24 JAM
PATOGEN DISENTRI BASILLER
PYREXIA dll
TULAREMIA dll
MUAL-MUNTAH
<3 JAM KEJANG PERUT INTOKSIKASI
RACUN MAKANAN
JARANG > 6 JAM DIARE (DARAH DAN STAPILOKOKKUS
LENDIR)
TERGANTUNG JENIS AMUBIASIS
PARASIT --
PARASIT CACING OITA dll
BEBERAPA MENIT TERGANTUNG Cd-Sod.FLUORIDA-
BAHAN KIMIA
s/d 2 JAM BAHAN As-Zn-LEAD-Cu dll
SANITASI MAKANAN

1. KEBERSIHAN MAKANAN

- PENYEDIAAN BAHAN

- PENGOLAHAN MAKANAN

- PENGANGKUTAN BAHAN DAN MAKANAN

- PENYAJIAN MAKANAN

2. KEBERSIHAN PERALATAN

3. KEBERSIHAN FASILITAS

4. KANTIN DAN RUANG MAKAN

5. KERACUNAN MAKANAN
PEMBASMIAN VEKTOR

NYAMUK

KECOA / LIPAS

LALAT

KUTU ORANG

KUTU BUSUK
Fasilitas Sanitasi
Lingkungan Kerja

• Toilet
• Fasilitas untuk BAK (urinal)
• Wastafel (tempat cuci tangan)
• Kamar mandi
• Ruang ganti
• Ruang istirahat
• Tempat cuci peralatan
Ketentuan Umum

• Fasilitas sanitasi harus mudah dijangkau


• Jumlah fasilitas harus sesuai dengan jumlah
pekerja
• Luas area memenuhi minimal kriteria
• Fasilitas sanitasi khusus tersedia u/ pekerja
tertentu
(ex: hamil)
• Fasilitas u/ pria dan wanita harus terpisah/
dibedakan
• Terdapat petugas membersihkan dan menjaga
kondisi fasilitas yang ada
A. Ruang Istirahat dan Ruang
Ganti untuk Wanita

1. Lokasi dan Persyaratan Umum


2. Luas lantai
3. Konstruksi, Suhu, dan Penerangan
4. Tanda (Sex Designation)
5. Fasilitas Ganti

Pakaian
6. Bangku, Balai-Balai, dan Tempat Tidur
Toilet, WC, dan Urinal

1. Lokasi dan Persyaratan Umum

Toilet untuk pria dan wanita harus terpisah, dimana


terdapat tanda yang jelas bahwa pekerja dilarang
keras menggunakan toliet yang bukan untuk jenis
kelamin yang bersangkutan
Toilet, WC, dan Urinal
2. Konstruksi

a) Letak toilet tidak lebih dari satu lantai di atas atau di


bawah dari area kerja.
b) Toilet pria dan wanita harus dipisahkan
c) Dinding dan plafon mudah dibersihkan
d) Pintu toilet sebaiknya tertutup rapat dan bisa tertutup sendiri
e) Penerangan yang memadai

f) Dilengkapi dengan exhaust fan, dan terdapat ventilasi


untuk masuknya cahaya.
Toilet, WC, dan Urinal

3. Maintenance

a) Di dalam toilet terdapat poster menjaga kebersihan


b) Tersedia kertas tisu atau toilet paper
c) Dinding, ruang toilet harus bersih dan bebas dari kotoran
d) Sebaiknya toilet pria dibersihkan oleh petugas pria dan toilet
wanita oleh petugas wanita, kecuali pada waktu di luar jam kerja

e) Ruang khusus wanita di dalam toilet wanita harus mempunyai


penutup
Water Closet (WC)

1. Jumlah

a) Jumlah WC yang tersedia berdasarkan jumlah


maksimal pekerja untuk setiap jenis kelamin
b) Jika terdapat urinals, maka jumlah WC harus
dikurangi sejumlah urinals yang tersedia.
Water Closet (WC)
2. Konstruksi

a) Harus terdapat keran air dari pipa penyalur


b) WC sebaiknya dilengkap dengan saluran
buangan dan penyaring pasir / kotoran
c) Dilengkapi tangki penampungan air untuk
melakukan penyiraman untuk setiap unit
d) Dilengkapi dengan keran untuk penyiraman.
e) Pintu dilengkapi dengan kunci.
URINALS

1. Jumlah
Jika pekerja pria kurang dari 30 orang, maka
minimal tersedia 1 urinal.

2. Kontruksi
a) Ukuran urinal minimal 24 inch dan terbuat dari
marmer/porcelain
b) Mempunyai tinggi dari lantai tidak kurang
dari 15 inch diukur dari ujung bagian bawah
urinal
URINALS
2. Kontruksi
c) Urinal sebaiknya diletakkan di dalam ruang toilet
dan untuk setiap urinal dibatasi oleh partisi.
d) Urinal harus terhubung saluran pembuangannya
dengan saluran limbah cair yang lain
e) Dilengkapi dengan keran untuk menyiram. Ukuran
diameter pipa untuk flushing/menyiram tidak
kurang dari ½ inch
Washing Facilities/Tempat Cuci Tangan
1. Jumlah fasilitas untuk mencuci (tangan) yang disediakan
dapat dilihat
pada tabel berikut:
Jumlah Pekerja Jumlah Tempat Cuci
Tangan
1 – 15 1
16 – 30 2
31 – 50 3
2. Setiap penambahan 25 orang pekerja atau kelipatannya tempat cuci

tangan di tambah 1 unit


Washing Facilities/Tempat Cuci Tangan
3. Tempat cuci tangan dilengkapi
dengan sabun u/ membersihkan

4. Penerangan di ruang memadai

5. Tersedia kertas tissue, handuk


(individual), kain lap di area
wastafel. Sebaiknya tersedia
pengering (air dryers).
Kamar Mandi
a) Jumlah,
Di semua industri jika pekerja terpajan oleh panas,
kelembaban, atau debu, harus disediakan minimal 1 (satu)
kamar mandi untuk setiap 50 orang pekerja yang
dilengkapi dengan kran air dingin dan air panas.

b) 50 orang pekerja, ditambahkan 1 kamar


mandi

c) Perlengkapan, kamar mandi dilengkapi dengan sabun,


spon, atau peralatan lain yang memudahkan pekerja
untuk membersihkan badan
Pencemaran
“Limbah” Lingkungan
adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang tidak diinginkan
“Polutan”
adalah zat, energi dan mahluk hidup atau komponen
lain yang dapat menyebabkan pencemaran ( polusi )

“Pencemaran Lingkungan
adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi,
dan/ atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai peruntukannya”.
(UU No.23/1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup –
pasal 1 ayat 12)
PRIVIES (Pembuangan)

1. Izin instalasi

a) Lokasi tempat pembuangan tidak boleh disembarang


tempat, mempunyai izin, dan jauh dari sumber air
minum
b) Jika saluran dan tempat pembuangan air limbah
berdekatan dengan sumber atau saluran air minum,
maka saluran pembuangan harus dilengkapi dengan
bahan yang kedap air seperti logam atau beton
PRIVIES (Pembuangan)
2. Konstruksi

a) Semua lubang penampungan dibangun dan dipelihara


agar selalu dalam kondisi baik, tidak retak/pecah, atau
terbuka.
b) Tiap lubang harus dilengkapi dengan pintu atau lobang
khusus
c) Terdapat ventilasi udara yang ditutup dengan kasa untuk
mencegah masuknya lalat

3. Pemeliharaan

b) Kondisi lubang pembuangan harus selalu terjaga


sanitasinya
b) Pada saat melakukan pengerukan dan pembuangan
lumpur, sebaiknya perhatikan prosedur penanganannya
Bahan Pencemar Limbah Cair
Jenis/Sifat Penjelasan
1. Faktor Fisik
• Warna (Color) Mengganggu keindahan pemandangan
• Bau (Odor) Mengganggu kenyamanan pernafasan
• Padatan tersuspensi (Solids) Merusak siklus makhluk hidup dalam air
• Suhu (Temperature)

2. Bahan Kimia
A. Organik
Karbohidrat Menurunkan kadar Oksigen dalam air
Pestisida Meracuni makhluk hidup dan tumbuhan dalam air
Minyak
Lemak
Limbah yang membutuhkan oksigen
(BOD)
Persistent Organic Pollutants (POP)
Volatile organic compounds (VOC)
Bahan Pencemar Limbah Cair
Jenis/Sifat Penjelasan
B. Bahan Anorganik
Alkalinitas Menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia,
meliputi: gangguan sistim organ tubuh manusia,
Chlorides kerusakan susunan syaraf pusat, menimbulkan eksema
(penyakit kulit), keracunan.
Logam berat
Mengganggu aspek estetika lingkungan (bau,
Nitrogen
pemandangan) yg menimbulkan kesan tidak baik
pH (derajat keasaman)
Phosphor (Phosphorus)
Bahan pencemar utama
Belerang (Sulfur)

C. Gas
Hidrogen sulfida (Hydrogen
sulfide)
Gas metan (Methane)
Bahan Pencemar Limbah Cair

Sifat Penjelasan
3. Bahan-bahan Biologi:
Binatang Berpotensi mengundang binatang penyebar penyakit
Tumbuhan (tikus, lalat, kecoa dll)
Bakteria
Virus Domestic wastes, surface-water infiltration, treatment
Jamur plants
Domestic wastes, surface-water infiltration, treatment
plants
Domestic wastes
Klasifikasi Air Limbah Menurut
Dampaknya
Kategori Agent/Bahan pencemar Sumber
1. Terhadap Gangguan Kesehatan Manusia:
 Penyebab infeksi Bacteria, viruses, parasites Manusia dan binatang
 Kimia Organik Pesticides, plastics, detergents, oil, Limbah industri, pertanian dan
and gasoline rumah tangga
 Kimia Anorganik
Asam, garam, logam Limbah industri, rumah tangga,
limbah air permukaan

 Bahan radioactive Uranium, thorium, cesium, iodine, Pertambangan, reaktor nuklir


radon

2. Merusak kesetimbangan lingkungan:


 Endapan/Sediments Tanah, endapan Erosi tanah
 Plant nutrients Nitrates, phosphates, Pupuk pertanian, selokan
ammonium buangan kotoran
 Limbah yang Animal manure and plant Limbah industri yg
membutuhkan oksigen Residues memproduksi bahan organik,
peternakan, pemerahan susu,
pabrik kertas, pabrik makanan
 Suhu Panas Pembangkit listrik
Pengolahan air limbah
Klasifikasi Jenis kegiatan Tujuan pengolahan
Primary treatment  Pemotongan  Memotong benda yg tdp dlm air limbah
( Using physical operations to remove  Penyaringan  Menghilangkan zat padat
the floating & settleable solids)  Pengendapan  Menghilangkan zat tersuspensi
 Penetralan /ekualisasi  Membuat kondisi air limbah siap
 Penampungan  Menetralkan asam dan basa
 Absorbsi; eg.koagulan  Membuat material limbah mengendap

Secondary treatment  Reaktor lumpur  Menghilangkan bahan organik


( Using biological & chemical process aktif/aerasi
to remove organic matter)

Tertiary treatment  Nitrifikasi/denitrifikasi  Menghilangkan senyawa kimia secara


(Additional combination of unit  Biological P-removal biologis
operation & processes are used to  Chemical P-removal  Menghilangkan senyawa Posfat secara
remove other constituents) biologis
 Desinfeksi;
eg.chlorinasi  Menghilangkan senyawa Posfat secara
 Air stripping; kimia
eg.scrubber  Membunuh mikroorganisme patogen
 Adsorbsi ; eg.carbon  Menghilangkan gas (mis: Amonik)
active  Menghilangkan bau, benda yg tdk terurai
Instalasi Pengolahan Air Limbah
Komponen IPAL
1
2

4 3
6 5
7a
7b
12
11
8

15 9

10

13
14
16

1. Water Inlet 6. Pump 11. Sludge Collector 15. Chlorine Tank


2. Screen Pit 7a/7b. Aeration
12. Sludge Digester 16. Saluran disposal
3. Grease trap 8. Bioremediation
13. Fish Pond
4/5. Equalization 9/10. Sedimentation Sumber: Ricki
14. Control Tank
Non- Scrubber
partikel
Filter
Partikel Siklon
EP
Duct
Air
Cleaner
Stack

Hood
Fan
Air Cleaner Devices
Air cleaner devices
Limbah Padat

Organik Non- Organik B3


(tdk B3)

• Daur Ulang • Incinerator


• Kompos
• Biogas
• Incinerator • Perlakuan Khusus
• Kombinasi
Waste separation
Terima
Kasih
Toilet dan WC
Patut ditiru
Jangan
deh..!!!
Urinal
Tanda/gambar yang perlu
dipasang
Pembeda Ruangan
Wastafel
Rest Room

Anda mungkin juga menyukai