Trakindo Utama
Jl. Medan - Pematang Siantar, Amplas, Kec. Percut Sei
Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20148
Agus Munandar, ST
NIP.198108142011011009
Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Direktorat Bina K3 Kementerian Ketenagakerjaan R.I
PENDAHULUAN
(Risk Assessment)
darurat
Latar belakang
bencana industri ( major accident) telah menimbulkan kerugian
yang tidak sedikit baik tenaga kerja, moril dan material.
Guna mengantisipasi terulangnya kembali bencana industri
tersebut dipandang perlu mengambil langkah-langkah segera dan
sistimatis untuk mengendalikan potensi bahaya industri kimia baik
potensi bahaya berskala kecil, sedang maupun potensi bahaya besar
( major hazard installation ).
SE No. 140 / DPKK/III/2004
1. Melaksanakan secara utuh ketentuan dalam Kepmenaker No.
Kep. 186/Men/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
di Tempat Kerja meliputi :
Pengendalian setiap bentuk energi;
Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi;
Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;
Menyelenggarakan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran
secara berkala.;
Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat
kebakaran;
Memiliki Ahli K3 Kebakaran, koordinator unit penanggulangan
kebakaran dan petugas peran kebakaran;
SE No. 140 / DPKK/III/2004
ALAM
Gempa bumi
Banjir / Tsunami
Gunung meletus
Tanah longsor
MANUSIA
• Human error
• Penebangan Hutan
• Sabotase, Pemogokan, Peperangan
• Membuang sampah di sungai
• Membakar sampah/ hutan sembarangan
AKIBAT BENCANA
Non Materiil :
Terganggunya struktur kegiatan rutin ,
Expl
osion
Inciden
t
Fire
TUJUAN
EMERGENCY RESPONSE MANAGEMENT
RECOVERY PREVENTION
RESPONSE PREPAREDNESS
EMERGENCY RESPONSE MANAGEMENT
1. Organisasi
2. Komunikasi
3. Peralatan darurat yg khusus
4. Pengetahuan khusus
5. Organisasi sukarelawan
6. Informasi bahan-bahan kimia
7. Info meteorologis
8. Pengaturan-pengaturan yg berhubungan dgn kemanusiaan
9. Informasi kepada umum
10. penilaian
Rencana tanggap darurat hrs disusun berdasarkan pd kemungkinan
kecelakaan yg dpt berakibat buruk kepada manusia maupun lingkungan di
luar instalasi. Peran serta dari pihak terkait sangat dibutuhkan seperti peran
petugas koordinasi keadaan darurat, manajemen perusahaan, pemda,
polisi, pemadam kebakaran, pelayanan kesehatan, pengawas
ketenagakerjaan dll. Di Indonesia sekarang telah dibentuk BNPB.
Penanganan Keadaaan Darurat
Prosedur kesiagaan thd keadaan darurat terdiri dari :
1. Persiapan Sarana dan Prasarana
2. Pemantauan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
3. Melakukan Analisa dan Evaluasi Kesiagaan
• Sarana dan prasarana
• Pemeriksaan peralatan yang berpotensi
menimbulkan keadaan darurat
• Pemeriksaan aktifitas : kondisi kendaraan angkutan
B3 yang masuk area Perusahaan, manusia yang
membawa kendaraan angkutan B3 dan kondisi
kemasan B3
• Hasil uji coba/latihan dan atau penyuluhan
4. Hasil Identifikasi Dirangkum dan Dievaluasi Untuk
Dijadikan Patokan Dalam Memeriksa dan
Menanggulangi Bila Terjadi Keadaan Darurat
Prosedur Penanggulangan Bila Terjadi Keadaan Darurat
sekitarnya.
JALUR KOMUNIKASI
DALAM PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT
Channel I Channel I
Channel I
SM 77/GNK3/II/03
STRUKTUR ORGANISASI
KEADAAN DARURAT DAN EVAKUASI
DIREKSI
P ENDUK UNG P KD :
STP. I : - Ka. B iro Ins peks i & Keselamatan STP. II : - Ka. Unit Ke rja te rkait
- Ka. Divis i Produks i - Shift Supe rinte nde nt.
- Ka. Divis i Konstruks i
- Ka. Divis i Pe meliharaan
- Ka. B iro Kesehatan
- Ka. B iro Pengamanan
TERJADI
BENCANA
PENANGG.
INTERN TTD
Y Y
Y
ADA KORBAN
MINTA BANTUAN
Y
ADA KORBAN EVAKUASI ZONA TERDEKAT
T
T
Y
PERLU RECOVERY RECOVERY PEMANTAUAN AMAN
RUTIN T
T
Y
BUAT LAP.
SELESAI
UPAYA MEMINIMALISASI
RESIKO
kecelakaan kerja,
kebakaran atau peledakan atau pencemaran dan
kejadian berbahaya lainya.