SISTEM TANGGAP
DARURAT DALAM
PENGELOLAAN
LIMBAH BAHAN
BERACUN DAN
BERBAHAYA (B3)
1
KONTEKS VARIABEL
PERATURAN
1.Kenali
2.Evaluasi
3.Rencanakan
4.Laksanakan
5.Monitor
JENIS BAHAYA UTAMA
Hal ini termasuk bahan kimia (toksisitas, korosifitas), fisik (daya ledak, listrik, dapat terbakar), biologis (dapat
menginfeksi), dan lain-lain.
a. Bahaya fisik
1) Kebisingan, dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
2) Debu, dapat menyebabkan gangguan pernafasan.
3) Pencahayaan, dapat menyebabkan kelelahan pada mata.
b. Bahaya kimia Cairan pembersih atau furnish yang mengandung solvent, dapat
menyebabkan iritasi pada mata dan gangguan pernafasan.
c. Bahaya biologi
1) Aspergilus, dapat menyebabkan aspergilosis atau infeksi jamur aspergilus.
2) Virus influenza, penularan dari rekan kerja.
f. Bahaya biomekanik terkait ergonomi Bahaya ini dapat dibagi sebagai berikut:
1) Bahaya terkait pekerjaan, terdiri dari durasi, frekuensi, beban, urutan pekerjaan,
prioritas pekerjaan, dan postur kerja.
2) Bahaya terkait peralatan, terdiri dari dimensi, bentuk, desain, dan penempatan dari
fasilitas yang digunakan untuk mendukung pekerjaan seperti monitor, CPU, keyboard,
mouse, meja gambar, meja tulis, kursi, telepon, dokumen holder.
3) Bahaya terkait lingkungan atau tempat kerja, yang terdiri dari dimensi, luas, dan layout
tempat kerja.
e.Bahaya terkait individu atau karyawan, yang terdiri dari pola hidup, status kesehatan dan
keluhan otot rangka yang dirasakan oleh karyawan. bahaya-bahaya tersebut dapat
menyebabkan gangguan otot rangka, kelelahan, maupun stres kerja.
f. Bahaya psikososial
1) Beban kerja berlebih
2) Ketidakpuasan kerja
3) Konflik di tempat kerja
4) Kurangnya penghargaan
5) Kurangnya dukungan dari rekan kerja maupun atasan
6) Ketidak jelasan tugas dan tanggung jawab Kondisi-kondisi psikososial di atas dapat
menyebabkan terjadinya stres kerja.
Sumber :
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 Tentang
Standar Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Perkantoran
KESELAMATAN KERJA DI LOKASI PENGELOLAAN LIMBAH B3
1. Mencuci tangan dengan benar (sela-sela jari dan bagian bawah kuku) secara berkala
dengan sabun anti bakteri. Hal ini terutama sebelum makan dan minum.
3. Hindari kontak langsung dengan limbah B3 dengan cara memakai sarung tangan
karet dan pakaian pelindung selama bekerja
4. Cuci pakaian kerja secara berkala dan jangan mengenakan pakaian kerja yang sudah
terkontaminasi. Pencucian pakaian kerja sebaiknya dilakukan di lokasi kerja dan
tidak dibawa pulang.
6. Hindari memiliki kuku tangan yang panjang dan kebiasaan menggigit kuku.
9. Material safety data sheet (MSDS) harus dibaca dan dipahami sebelum
menggunakan bahan-bahan kimia. Salinan MSDS bagi semua bahan kimia
harus mudah diakses baik bagi operator maupun anggota regu tanggap
darurat.
10. Pergunakan alat pelindung diri (personal protective equipment, PPE)
sesuai dengan petunjuk pada MSDS bahan kimia yang dipergunakan
11. Segera membersihkan tumpahan bahan kimia
12. Kenali dan pahami teknik mengangkat benda-benda berat
14. Menetapkan kebijakan pemantauan kesehatan pekerja secara berkala terutama bagi
pekerja yang menangani bahan-bahan berbahaya
PERALATAN STANDAR PELINDUNG DIRI
Sumber: UNEP,BASEL
CONVENTION
43
Contoh Formulir Perawatan dan perbaikan Peralatan Pengelolaan Limbah B3 (Pompa
utama)
5 dst.
Contoh Formulir Perawatan dan Perbaikan Peralatan Pengelolaan Limbah B3
Elektroda fungsi
Contoh Formulir Perawatan dan perbaikan Peralatan Pengelolaan Limbah B3
Contoh
Perawatan Kondisi TPS Limbah B3
Udara Pengap Ventilasi kurang, Exhouse Fan tidak Tambah Ventilasi, ganti
berfungsi atau perbaiki exhouse
fan.
Tanggal Tugas
5 jan 2020 Memasang label dan simbol pada kemasan limbah B3 (Petugas: Yudi)
Hasil Keterangan
No Nama Servis Item Pemeriksaan
Pemeriksaan
1 Pompa sludge 1 Suara, getaran, dan panas Pengukuran Arus Listrik Temperatur Bearing bagus tidak ada masalah
(diukur dengan tangan)
3
4
7
Identifikasi Resiko kedaruratan Pengelolaan
Limbah B3
– Organisasi
– Koordinasi
– Fasilitas dan peralatan termasuk peringatan dini dan
alarm
– Prosedur penanggulangan
– Pelatihan dan gladi kedaruratan
Diskusi Kelompok
Mengidentifikasi Bahaya dalam Area Pengelolaan B3
2. Lakukan iventarisasi potensi bahaya yang terjadi saat proses pengelolaan Limbah B3 dalam kondisi
tidak normal :
2.1 Tuliskan proses kegiatan pengelolaan Limbah B3 dalam kondisi tidak normal.
2.2 Tuliskan tingkat bahaya akibat proses pengelolaan Limbah B3 dilakukan dalam kondisi tidak
normal.
3. Lakukan inventarisasi potensi bahaya yang terjadi dalam pengelolaan Limbah B3 akibat kerusakan
alat :