Anda di halaman 1dari 30

PENGELOLAAN LIMBAH B3

DAN PERMASALAHAN PENERAPANNYA

Sie Pengolahan Limbah B3


Direktur Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah nonB3
KLHK

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


PADANG - SUMATERA BARAT, 11 JULI 2018
1
Kebijakan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

1. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(PP101/2014)
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:P. 56/Menlhk-Setjen/2015 Tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(PerMenlhk P.56/2015)

Berdasarkan substansi Permenlhk P.56/2015, banyak memberi kemudahan bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam
Pengolahan Limbah B3 medis, yaitu:
a. Penyimpanan Limbah B3 medis:
1) memperbolehkan TPS berada dalam bangunan utama rumah sakit, dan harus memenuhi persyaratan;
2) Penyimpanan Limbah B3 sebagai depo pemindahan
b. Pengangkutan Limbah B3 medis:
1) menggunakan alat angkut roda 3 bagi penghasil Limbah B3
2) persetujuan Pengangkutan Limbah B3 dengan alat angkut roda 3 diterbitkan instansi Lingkungan Hidup Provinsi
dan Kabupaten/Kota
c. Pengolahan Limbah B3 medis:
1) pengaturan Pengolahan Limbah B3 dengan berbagai peralatan: autoklaf, gelombang mikro, iradiasi ferkuensi raido,
insinerator
2) efisiensi pembakaran sekurang – kurangnya 99,95%
lanjutan …

c. Penguburan Limbah B3 medis:


1) Limbah B3 patologis dan benda tajam dapat dilakukan Penguburan Limbah B3
2) Persetujuan Penguburan Limbah B3 diterbitkan oleh instansi lingkungan hidup Kabupaten/Kota
d. Penimbunan Limbah B3 medis:
1) Penimbunan Limbah B3 berupa Abu terbang insinerator dan Abu dasar insinerator pada fasilitas Penimbunan
Saniter, Penimbunan Terkendali, Penimbusan Akhir
2) Persetujuan Penimbunan Limbah B3 diterbitkan Instansi Lingkungan Hidup Provinsi dan Kabupaten/Kota
e. Pasal 37
1) Fasyankes dapat melakukan Pengolahan Limbah B3 diluar Limbah B3 yang dihasilkan sendiri, dengan
melakukan pembaruan izin lingkungan berdasarkan dokumen kajian lingkungan
2) dimaknai RSUP atau RSUD dapat melakukan Pengolahan Limbah B3 dari Pusat Kesehatan Masyarakat
yang berlokasi di derahnya
f. Pasal 38
1) pengecualian bagi penghasil Limbah B3 untuk melakukan sendiri Pengolahan Limbah B3 berupa: kemasan
bekas B3, spuit bekas, botol infus bekas, bekas kemasan cairan hemodialisis
2) hasil Pengolahan Limbah B3 sebagaimana dimaksud di atas berupa Limbah Non B3
Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan PerMenlhk P.56/2015

1. Belum ada Rumah Sakit yang memiliki Tempat Penyimpan Sementara Limbah B3 medis pada bangunan utama
rumah sakit,
2. Belum ada yang menerapkan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 sebagai Depo Pemindahan
3. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi dan Kabupaten/Kota belum ada yang menerbitkan Persetujuan Pengangkutan
Limbah B3 menggunakan alat angkut Roda 3
4. Terbatasnya rumah sakit yang mengajukan permohonan Pengolahan Limbah B3 dengan menggunakan peralatan
autoklaf, gelombang mikro, iradiasi ferkuensi radio .
Berdasarkan data:
a. RSUP Kandou Manado yang telah memiliki izin Pengolahan Limbah B3 dengan menggunakan Autoklaf
b. RS Keluarga Sehat Pati; sedang proses izin Pengolahan Limbah B3 menggunakan Autoklaf
5. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota belum ada yang menerbitkan Persetujuan Penguburan Limbah B3
6. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi, Kabupaten/Kota belum ada yang menerbitkan Persetujuan Penimbunan
Limbah B3 berupa Abu terbang insinerator dan Abu dasar insinerator
7. Penerapan pasal 37; hanya 2 (dua) rumah sakit yang mendapatkan izin pengolahan Limbah B3 dan mengolah
Limbah B3 dari Pusat Kesehatan Masyarakat.
 Penerapan pasal 37, terkendala dengan Peraturan Menteri LH tentang Kegiatan Wajib Amdal
 telah dilakukan koordinasi untuk sinkronisasi kebijakan tersebut
8. Penerapan pasal 38 ; masih ada instansi Lingkungan Hidup Provinsi yang belum sepakat unutk hasil akhir dari
proses Pengolahan Limbah B3 tersebut
Permasalahan Limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan

a. Belum semua Limbah B3 yang dihasilkan dilakukan Pengolahan dengan cara yang
benar:
 Pengolahan Limbah B3 menggunakan alat insinerator yang tidak sesuai dengan
spesifikasi berdasarkan regulasi (tidak memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3)
 Kerjasama dengan jasa Pengangkutan Limbah B3 (tidak tuntas sampai kepada Jasa
Pengolah Limbah B3)
 Kerjasama dengan pihak ke tiga (Pengolah Limbah B3 yang belum memiliki Izin
Pengelolaan Limbah B3)

b. Belum semua Limbah B3 yang dihasilkan dilakukan Pengolahan :


 Fasiltas Pelayanan Kesehatan yang jauh dari akses Pengangkutan Limbah B3 dan
Pengolahan Limbah B3
 Puskesmas dan Klinik Kesehatan yang tidak mungkin memiliki alat insinerator
 Tidak dilakukan Pengolahan Limbah B3
lanjutan…

c. Belum semua daerah Provinsi memiliki Jasa Pengelolaan Limbah B3:


 Keberadaan Jasa Pengelolaan Limbah B3 tidak tersebar di semua Provinsi ( 5 Jasa
Pengelolaan Limbah B3 berada Pulau Jawa dan 1 Jasa Pengelolaan Limbah B3 berada
Pulau Kalimantan).
---- menyebabkan biaya pengelolaan Limbah B3 menjadi tinggi (biaya Pengangkutan
Limbah B3 dari lokasi Penghasil Limbah B3 ke lokasi Pengolah Limbah B3)
 1 Jasa Pengelolaan Limbah B3 Izin Penambahan Alat Pengelolaan Limbah B3 berupa
Insinerator ----- berada di Pulau Jawa (Provinsi Jawa Tengah) --- Izin sudah terbit.
 1 Jasa Pengelolaan Limbah B3 sedang proses Izin Alat Pengelolaan Limbah B3 berupa
Insinerator ----- berada di Pulau Jawa (Provinsi Jawa Barat)
 1 Jasa Pengelolaan Limbah B3 sedang proses Izin Alat Pengelolaan Limbah B3 berupa
Insinerator ----- berada di Pulau Sumatera (Provinsi Kepulauan Ria)
lanjutan…

d. Belum semua abu sisa pembakaran Limbah B3 menggunakan alat


insinerator dikelola dengan benar:
 Tidak semua Fasilitas Pelayanan Kesehatan mengirim abu insinerator ke Penimbun
Limbah B3 yang telah memiliki izin dari Menteri
 Sebagian Fasilitas Pelayanan Kesehatan menimbun abu insinerator di TPS Rumah Sakit
 Tidak semua daerah memiliki fasilitas : 1) Penimbunan Saniter, 2) Penimbunan
Terkendali, 3) Penimbusan akhir Limbah B3.
PERUSAHAAN JASA PENGOLAHAN LIMBAH MEDIS
NO NAMA ALAMAT PERUSAHAAN ALAMAT KEGIATAN
PERUSAHAAN
1. PT. Jasa Medivest Jl. Tubagus Ismail Depan No. 1A Jl. Inter Change Desa Dawuan
Lantai 3 Sekeloa Coblong Kota Bandung Provinsi Jawa Barat Tengah, Kecamatan Cikampek
Kabupaten Karawang
Jawa Barat
Telp/Fax: (0264) 8387712 8387714
2. PT. Tenang Jaya Jalan Raya Badami Desa Margakaya, Teluk Jambe Jalan Raya Badami Desa Margakaya, Teluk
Sejahtera Karawang Jambe Karawang

3. PT. Putra Restu Jl. Kedungsari, Dusun Kemiri RT 01/01 Desa Lakardowo, Mojokerto, Provinsi Jawa Timur
Ibu Abadi Kecamatan Jetis, Kabupaten Telp: 0321-362427
Fax : 0321-362163
4. PT. Pengelola Jalan Jend. Sudirman No. 15 Kelurahan Gunung Bahagia, Gunung Pasir RT. 001, Kuala Samboja, Samboja
Limbah Kutai Kecamatan Balikpapan Selatan, Balikpapan Kalimantan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Kartanegara Timur, Telp/Fax (0542) 733336 / 735283

5. PT. Arah Menara Rajawali Lt. 7-1, Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung Dusun Menjing RT. 002 RW. 005, Desa Kayu
Environmental Lot. #5.1, Kawasan Mega Kuningan, Kuningan Timur, Apak, Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah
Indonesia Setiabudi, Jakarta Selatan 12950 Telp. 021-
29287150 Fax. 021-29557228

6. PT. Wastec Komplek Majapahit Permai Blok C, No. 109, Jakarta Jl. Australia II Kawasan Industri Barat Cilegon,
Desa Kotasari, Kecamatan pulo merak, Ckota
Cilegon
DAFTAR RUMAH SAKIT YANG TELAH MEMILIKI IZIN
No. Provinsi Jumlah Rumah Sakit

1 DI Yogyakarta 2 RSUD Yogyakarta, RS Panti Rapih,

2 DKI Jakarta 9 RS MMC, RS Husada, RSUP Persahabatan, RSUD Pasar Rebo, RS UPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RS St.
Carolus, RS. Pusat Infeksi, RS Angkatan Laut, RSPAD Gatot Subroto,

3 Jambi 3 RS St. Theresia, RS UD KH. Daud Arif, RSUD H. Hanafie Muaro Bungo

4 Jawa Barat 9 RS Sentra Medika Persada, RSUD Cibinong (2), RS Mitra Plumbon, RS Kab Sumedang, RS. Azra Bogor,
RSUD Waled, RS Sumber Waras Cirebon, RS Jampang Kulon

5 Jawa Tengah 6 RSUD Dr. Moewardi, RSUD dr. Soehadi Prijonegoro, RSUD Semarang, RSUD Loekmonohadi, RS
Keluarga Sehat, RSUD Brebes

6 Jawa Timur 28 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang (2), Rs. Katolik St. Vincentius, RS Primastaya Husada Citra, RS. Mardi
Waluyo, RSUD Dr. Iskak (2), RS Dr. Soegiri, Rs Muhammadyah, RSUD Jombang, RSUD dr. Soetomo (2),
RSUD Sidoarjo, RS Hardjono (2), RSUD Lawang (2), RSUD dr. Soedono, RS. Sosodoro Djatikoesoemo,
RSUD Padangan, RSUD Ibnusina, RSUD Mohamad Saleh, RSUD Wahidin, RS Lavalette, RS Kusta
Kediri, RSI Jombang Amal Soleh, RS HVA Toeloengredjo, RS Kota Pasuruan

7 Kalimantan Selatan 5 RSUD Ulin (2), RS. Anshari Saleh, RSUD Balangan, RS Ciputra Mitra Medika

8 Kalimantan Timur 8 RSUD Abdul Wahab Sjahranie, RSUD Sangatta, RS Islam, RS Pertamina, RS Siloam, RSUD Dr. Kanujoso
Jati Wibowo, RS AM. Parikesit, RS Pupuk Kaltim

9 Kepulauan Riau 1 RS Awal Bros

10 Lampung 1 RS Natar Medika


DAFTAR RUMAH SAKIT YANG TELAH MEMILIKI IZIN
No. Provinsi Jumlah Rumah Sakit
11 Sulawesi Selatan 4 RS Tenriawaru, RS Inco PT . Vale, RS UNHAS, RS Tonasa
12 Sulawesi Tengah 2 RSU Anutapura, RS Anuntaloko
13 Sulawesi Utara 1 RSUP Kandou
14 Sumatera Selatan 4 RS. Muhammadiyah, RSUP Dr. M Hoesin, RS Palembang Bari, RS
Prabumulih
15 Sumatera Utara 7 RSUD Pirngadi, RSUD Djasamen Saragih, RS Horas Insani, RS Adam
Malik, RSUD Deli Serdang, RS Imelda, RS Grandmed
16 Nusa Tenggara Barat 1 RSUD Patut Patuh Patju,
17 Banten 1 RSUD Malingping
18 Riau 2 RS Santa Maria, RS Chevron
19 DI Aceh 2 RS Kasih Ibu, RSU Zainoel Abidin
Jumlah 96
Permasalahan Kerjasama Antara Penghasil Limbah B3 dan Pengolah Limbah B3
Penghasil Limbah B3

1. Penghasill Limbah B3 bekerja sama dengan Pengolah Limbah B3 yang tidak memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pengolahan
Limbah B3 --- disebabkan Penghasil Limbah B3 tidak memiliki akses data Pengelolaan Limbah B3
2. Penghasil Limbah B3 bekerjasama hanya dengan Transporter Limbah B3
3. Penghasil Limbah B3 tidak mengetahui secara jelas “Status” Pengolah Limbah B3 (permasalahan Izin, Kapasitas Insinerator, dll)
4. Masih ada penghasil Limbah B3 yang belum mengetahui secara jelas administrasi prosedur kerja sama dengan pihak ke tiga (terkait dengan
Manifest)

Transporter (Pengangkut Limbah B3)

1. Pengangkut Limbah B3 tidak melakukan Pengangkutan secara “Rutin” sesuai dengan Jenis Limbah B3 (khusus Limbah Fasyankes)
2. Jumlah Limbah B3 yang diangkut dibatasi (tidak semua Limbah B3 di TPS diangkutt), sehingga Limbah B3 di TPS menumpuk , melebihi
waktu masa simpan (2 x 24 Jam)
3. Jadwal pengangkutan tidak teratur (tidak sesuai dengan jadwal yang disepakati antara Penghasil dan Transporter)
4. Transporter kurang berkenan mengangkut Limbah B3 dari Penghasil Limbah B3 yang jumlahnya sedikit
lanjutan…

Pengolah Limbah B3 (Jasa Pengolah Limbah B3)

1. Ada beberapa Jasa Pengolah Limbah B3 yang tidak melakukan Pengangkutan dan Pengolahan Limbah B3 dari Fasyankes berdasarkan
Kontrak kerjasama
2. Pengolah Limbah B3 tidak memiliki Izin Pengelolaan Lilmbah B3 untuk Kegiatan Pengolahan Limbah B3 dari Menteri
Strategi yang dapat dilakukan

1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus paham Prinsip Pengelolaan Limbah B3


2. Petugas Fasyankes (Kesling Rumah Sakit) paham kebijakan – kebijakan yang berlaku dalam Pengelolaan Limbah B3 dan up date data
3. Sebelum melakukan Kerjasama, Penghasil Limbah B3 agar mengakses data terkait Perizinan Transporter Limbah B3 dan Jasa Pengolah
Limbah B3 untuk mengetahui Status Perizinan
4. Melakukan evaluasi terhadap kinerja Jasa Pengolah Limbah B3, antara lain melakukan evaluasi terhadap Neraca Limbah B3
5. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, cq . Direktorat Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah
Non B3, untuk mendapatkan Informasi lebih lanjut terkait ;
a. Transporter Limbah B3
• Memiliki Izin Pengangkutan Limbah B3
• Jenis Limbah B3 yang diangkut berdasarkan izin yang dimiiliki
b. Jasa Pengolah Limbah B3
• Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3
• Jenis Limbah B3 yang dapat dilakukan Pengolahan Limbah B3 menggunakan alat Insinerator
• Kapasitas Insinerator
6. Penghasil, Pengangkut dan Pengolah harus terkoordinasi dalam manifest elektronik (festronik)
Permasalahan Pengolahan Limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan

1. Ada beberapa Pimpinan Rumah Sakit yang “Kurang Peduli” terhadap Pengolahan Limbah B3
2. Rumah Sakit memiliki Insinerator tetapi tidak mengajukan Permohonan Izin Pengolahan Limbah B3 untuk
Kegiatan Pengolahan Limbah B3 menggunakan Alat Insinerator
3. Adanya anggapan dari beberapa Rumah Sakit bahwa Perizinan Pengolahan Limbah B3 “Sangat Sulit” dan
“Mahal”
4. Permohonan Izin Pengolahan Limbah B3 menggunakan “Pihak Ketiga”
5. Insinerator tidak memenuhi Speksifikasi untuk syarat Perizinan Pengolahan Limbah B3
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2018 TENTANG
PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA TERINTEGRASI SECARA
ELEKTRONIK

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


NOMOR: P.22/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 TENTANG NORMA,
STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA PELAYANAN PERIZINAN
TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK LINGKUP KEMENTERIAN
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
INSINERATOR
[PERSYARATAN TEKNIS]
 Efisiensi pembakaran > 99,95%;
 Temperatur pada ruang bakar utama (primary chamber) minimum
800oC (temperatur operasional);
 Temperatur pada ruang bakar kedua (secondary chamber)
minimum 1000oC (temperatur operasional), dengan waktu tinggal
minimum 2 (dua) detik;
 Memiliki alat pengendali pencemaran udara (misal: wet scrubber);
 Ketinggian cerobong minimum 14 meter dari permukaan tanah; dan
 Memenuhi baku mutu emisi.
 Pengolahan limbah sitotoksik (genotoksik) pada temperatur > 1200oC.

16
INSINERATOR???

17
Contoh Insinerator Rumah Sakit
Contoh…

a. Tipe incinerator : -

b. Merek incinerator : -

c. Kapasitas Insinerator : 150 kg/jam

d. Temperatur ruang bakar pertama : 800C-1.000C

e. Temperatur ruang bakar kedua : 1.000C -1.200C

f. Volume ruang bakar pertama : 1,52 m3

g. Volume ruang bakar kedua : 0,67 m3

j. Tinggi cerobong : 15,47 m

k. Diameter cerobong : 0,5 m

j. Bahan bakar : Solar

k Sistem Umpan : Sistem otomatis (lift bucket)

l. Alat pengendali pencemaran udara : Water scrubber


BAKU MUTU EMISI UDARA UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN - RUMAH SAKIT

NO. PARAMETER KADAR MAKSIMUM SATUAN


1. Partikulat 50 mg/Nm3
2. Sulfur Dioksida (SO2) 250 mg/Nm3
3. Nitrogen Dioksida(NO2) 300 mg/Nm3
4. Hidrogen Fluorida (HF) 10 mg/Nm3
5. Hidrogen Klorida (HCl) 70 mg/Nm3
6. Karbon Monoksida (CO) 100 mg/Nm3
7. Total Hidrokarbon (sebagai CH4) 35 mg/Nm3
8. Arsen (As) 1 mg/Nm3
9. Kadmium (Cd) 0,2 mg/Nm3
10. Kromium (Cr) 1 mg/Nm3

11. Timbal (Pb) 5 mg/Nm3

12. Merkuri (Hg) 0,2 mg/Nm3

13. Talium (Tl) 0,2 mg/Nm3

14. Opasitas 10 %

15. Efisiensi Pembakaran (EP) 99,95 %


Pengolahan Limbah B3 medis dengan Autoklaf dan
Gelombang Mikro
Pengoperasian Autoclaf tipe alir gravitasi dilakukan dengan:
a. temperatur lebih besar atau sama dengan 1210C, Tekanan 15 psi atau 1,02 atm, waktu tinggal
didalam autoclaf sekurang – kurangnya 60 menit.
b. temperatur lebih besar atau sama dengan 1350C, Tekanan 31 psi atau 2,11 atm, waktu tinggal
didalam autoclaf sekurang – kurangnya 45 menit.
c. temperatur lebih besar atau sama dengan 1490C, Tekanan 52 psi atau 3,54 atm, waktu tinggal
didalam autoclaf sekurang – kurangnya 30 menit.

Pengoperasian Autoclaf tipe vakum dilakukan dengan:


a. temperatur lebih besar atau sama dengan 1210C, Tekanan 15 psi atau 1,02 atm, waktu tinggal
didalam autoclaf sekurang – kurangnya 45 menit.
b. temperatur lebih besar atau sama dengan 1350C, Tekanan 31 psi atau 2,11 atm, waktu tinggal
didalam autoclaf sekurang – kurangnya 30 menit.

Pengoperasian Gelombang Mikro dilakukan dengan:


temperatur 1000C, waktu tinggal paling singkat 30 menit.

Uji validasi: harus mampu membunuh spora Bacillus stearothermophilus


Alat Autoklaf Hasil Olahan Autoklaf
Alat Steril wave Hasil olahanSteril wave
Revisi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.56/Menlhk-
Setjen/2015 Tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan

1. Batasan Fasyankes
2. Pengolahan Limbah B3 dengan Pyrolisis
3. Waktu Penyimpanan Limbah B3 medis
4. Mengatur kemasan Limbah B3 medis
5. Penegasan alat angkut roda 3
6. Mengatur alat angkut sungai, danau dan penyeberangan
7. Jasa Pengolahan Limbah B3 menggunakan Autoklaf dan Microwave
8. Pengaturan hasil olahan Limbah B3 menggunakan autoklaf dan microwave
9. dll
SEMOGA BERMANFAAT

TERIMA KASIH
29
Ibu Ocha no hp 081280889449

Anda mungkin juga menyukai