1. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(PP101/2014)
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:P. 56/Menlhk-Setjen/2015 Tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(PerMenlhk P.56/2015)
Berdasarkan substansi Permenlhk P.56/2015, banyak memberi kemudahan bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam
Pengolahan Limbah B3 medis, yaitu:
a. Penyimpanan Limbah B3 medis:
1) memperbolehkan TPS berada dalam bangunan utama rumah sakit, dan harus memenuhi persyaratan;
2) Penyimpanan Limbah B3 sebagai depo pemindahan
b. Pengangkutan Limbah B3 medis:
1) menggunakan alat angkut roda 3 bagi penghasil Limbah B3
2) persetujuan Pengangkutan Limbah B3 dengan alat angkut roda 3 diterbitkan instansi Lingkungan Hidup Provinsi
dan Kabupaten/Kota
c. Pengolahan Limbah B3 medis:
1) pengaturan Pengolahan Limbah B3 dengan berbagai peralatan: autoklaf, gelombang mikro, iradiasi ferkuensi raido,
insinerator
2) efisiensi pembakaran sekurang – kurangnya 99,95%
lanjutan …
1. Belum ada Rumah Sakit yang memiliki Tempat Penyimpan Sementara Limbah B3 medis pada bangunan utama
rumah sakit,
2. Belum ada yang menerapkan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 sebagai Depo Pemindahan
3. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi dan Kabupaten/Kota belum ada yang menerbitkan Persetujuan Pengangkutan
Limbah B3 menggunakan alat angkut Roda 3
4. Terbatasnya rumah sakit yang mengajukan permohonan Pengolahan Limbah B3 dengan menggunakan peralatan
autoklaf, gelombang mikro, iradiasi ferkuensi radio .
Berdasarkan data:
a. RSUP Kandou Manado yang telah memiliki izin Pengolahan Limbah B3 dengan menggunakan Autoklaf
b. RS Keluarga Sehat Pati; sedang proses izin Pengolahan Limbah B3 menggunakan Autoklaf
5. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota belum ada yang menerbitkan Persetujuan Penguburan Limbah B3
6. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi, Kabupaten/Kota belum ada yang menerbitkan Persetujuan Penimbunan
Limbah B3 berupa Abu terbang insinerator dan Abu dasar insinerator
7. Penerapan pasal 37; hanya 2 (dua) rumah sakit yang mendapatkan izin pengolahan Limbah B3 dan mengolah
Limbah B3 dari Pusat Kesehatan Masyarakat.
Penerapan pasal 37, terkendala dengan Peraturan Menteri LH tentang Kegiatan Wajib Amdal
telah dilakukan koordinasi untuk sinkronisasi kebijakan tersebut
8. Penerapan pasal 38 ; masih ada instansi Lingkungan Hidup Provinsi yang belum sepakat unutk hasil akhir dari
proses Pengolahan Limbah B3 tersebut
Permasalahan Limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
a. Belum semua Limbah B3 yang dihasilkan dilakukan Pengolahan dengan cara yang
benar:
Pengolahan Limbah B3 menggunakan alat insinerator yang tidak sesuai dengan
spesifikasi berdasarkan regulasi (tidak memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3)
Kerjasama dengan jasa Pengangkutan Limbah B3 (tidak tuntas sampai kepada Jasa
Pengolah Limbah B3)
Kerjasama dengan pihak ke tiga (Pengolah Limbah B3 yang belum memiliki Izin
Pengelolaan Limbah B3)
3. PT. Putra Restu Jl. Kedungsari, Dusun Kemiri RT 01/01 Desa Lakardowo, Mojokerto, Provinsi Jawa Timur
Ibu Abadi Kecamatan Jetis, Kabupaten Telp: 0321-362427
Fax : 0321-362163
4. PT. Pengelola Jalan Jend. Sudirman No. 15 Kelurahan Gunung Bahagia, Gunung Pasir RT. 001, Kuala Samboja, Samboja
Limbah Kutai Kecamatan Balikpapan Selatan, Balikpapan Kalimantan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Kartanegara Timur, Telp/Fax (0542) 733336 / 735283
5. PT. Arah Menara Rajawali Lt. 7-1, Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung Dusun Menjing RT. 002 RW. 005, Desa Kayu
Environmental Lot. #5.1, Kawasan Mega Kuningan, Kuningan Timur, Apak, Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah
Indonesia Setiabudi, Jakarta Selatan 12950 Telp. 021-
29287150 Fax. 021-29557228
6. PT. Wastec Komplek Majapahit Permai Blok C, No. 109, Jakarta Jl. Australia II Kawasan Industri Barat Cilegon,
Desa Kotasari, Kecamatan pulo merak, Ckota
Cilegon
DAFTAR RUMAH SAKIT YANG TELAH MEMILIKI IZIN
No. Provinsi Jumlah Rumah Sakit
2 DKI Jakarta 9 RS MMC, RS Husada, RSUP Persahabatan, RSUD Pasar Rebo, RS UPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RS St.
Carolus, RS. Pusat Infeksi, RS Angkatan Laut, RSPAD Gatot Subroto,
3 Jambi 3 RS St. Theresia, RS UD KH. Daud Arif, RSUD H. Hanafie Muaro Bungo
4 Jawa Barat 9 RS Sentra Medika Persada, RSUD Cibinong (2), RS Mitra Plumbon, RS Kab Sumedang, RS. Azra Bogor,
RSUD Waled, RS Sumber Waras Cirebon, RS Jampang Kulon
5 Jawa Tengah 6 RSUD Dr. Moewardi, RSUD dr. Soehadi Prijonegoro, RSUD Semarang, RSUD Loekmonohadi, RS
Keluarga Sehat, RSUD Brebes
6 Jawa Timur 28 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang (2), Rs. Katolik St. Vincentius, RS Primastaya Husada Citra, RS. Mardi
Waluyo, RSUD Dr. Iskak (2), RS Dr. Soegiri, Rs Muhammadyah, RSUD Jombang, RSUD dr. Soetomo (2),
RSUD Sidoarjo, RS Hardjono (2), RSUD Lawang (2), RSUD dr. Soedono, RS. Sosodoro Djatikoesoemo,
RSUD Padangan, RSUD Ibnusina, RSUD Mohamad Saleh, RSUD Wahidin, RS Lavalette, RS Kusta
Kediri, RSI Jombang Amal Soleh, RS HVA Toeloengredjo, RS Kota Pasuruan
7 Kalimantan Selatan 5 RSUD Ulin (2), RS. Anshari Saleh, RSUD Balangan, RS Ciputra Mitra Medika
8 Kalimantan Timur 8 RSUD Abdul Wahab Sjahranie, RSUD Sangatta, RS Islam, RS Pertamina, RS Siloam, RSUD Dr. Kanujoso
Jati Wibowo, RS AM. Parikesit, RS Pupuk Kaltim
1. Penghasill Limbah B3 bekerja sama dengan Pengolah Limbah B3 yang tidak memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pengolahan
Limbah B3 --- disebabkan Penghasil Limbah B3 tidak memiliki akses data Pengelolaan Limbah B3
2. Penghasil Limbah B3 bekerjasama hanya dengan Transporter Limbah B3
3. Penghasil Limbah B3 tidak mengetahui secara jelas “Status” Pengolah Limbah B3 (permasalahan Izin, Kapasitas Insinerator, dll)
4. Masih ada penghasil Limbah B3 yang belum mengetahui secara jelas administrasi prosedur kerja sama dengan pihak ke tiga (terkait dengan
Manifest)
1. Pengangkut Limbah B3 tidak melakukan Pengangkutan secara “Rutin” sesuai dengan Jenis Limbah B3 (khusus Limbah Fasyankes)
2. Jumlah Limbah B3 yang diangkut dibatasi (tidak semua Limbah B3 di TPS diangkutt), sehingga Limbah B3 di TPS menumpuk , melebihi
waktu masa simpan (2 x 24 Jam)
3. Jadwal pengangkutan tidak teratur (tidak sesuai dengan jadwal yang disepakati antara Penghasil dan Transporter)
4. Transporter kurang berkenan mengangkut Limbah B3 dari Penghasil Limbah B3 yang jumlahnya sedikit
lanjutan…
1. Ada beberapa Jasa Pengolah Limbah B3 yang tidak melakukan Pengangkutan dan Pengolahan Limbah B3 dari Fasyankes berdasarkan
Kontrak kerjasama
2. Pengolah Limbah B3 tidak memiliki Izin Pengelolaan Lilmbah B3 untuk Kegiatan Pengolahan Limbah B3 dari Menteri
Strategi yang dapat dilakukan
1. Ada beberapa Pimpinan Rumah Sakit yang “Kurang Peduli” terhadap Pengolahan Limbah B3
2. Rumah Sakit memiliki Insinerator tetapi tidak mengajukan Permohonan Izin Pengolahan Limbah B3 untuk
Kegiatan Pengolahan Limbah B3 menggunakan Alat Insinerator
3. Adanya anggapan dari beberapa Rumah Sakit bahwa Perizinan Pengolahan Limbah B3 “Sangat Sulit” dan
“Mahal”
4. Permohonan Izin Pengolahan Limbah B3 menggunakan “Pihak Ketiga”
5. Insinerator tidak memenuhi Speksifikasi untuk syarat Perizinan Pengolahan Limbah B3
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 24 TAHUN 2018 TENTANG
PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA TERINTEGRASI SECARA
ELEKTRONIK
16
INSINERATOR???
17
Contoh Insinerator Rumah Sakit
Contoh…
a. Tipe incinerator : -
b. Merek incinerator : -
14. Opasitas 10 %
1. Batasan Fasyankes
2. Pengolahan Limbah B3 dengan Pyrolisis
3. Waktu Penyimpanan Limbah B3 medis
4. Mengatur kemasan Limbah B3 medis
5. Penegasan alat angkut roda 3
6. Mengatur alat angkut sungai, danau dan penyeberangan
7. Jasa Pengolahan Limbah B3 menggunakan Autoklaf dan Microwave
8. Pengaturan hasil olahan Limbah B3 menggunakan autoklaf dan microwave
9. dll
SEMOGA BERMANFAAT
TERIMA KASIH
29
Ibu Ocha no hp 081280889449