(PPU)
1
Out Line
1. Pengantar Pemenuhan Persyaratan Kompetensi Sesuai SKKNI
2. Dasar Hukum
3. Penjelasan Unit Kompetensi SKKNI (P.6/Menlhk/ Setjen/ Kum.1/2/2018 ):
1. Mengidentifikasi Sumber Pencemaran Udara Emisi
2. Menentukan Karakteristik Sumber Pencemaran Udara Emisi
3. Menilai Tingkat Pencemaran Udara Emisi
4. Melaksanakan Pengendalian Pencemaran Udara Emisi
5. Menentukan Peralatan Pengendalian Pencemaran Udara Emisi
6. Mengoperasikan Alat Pengendali Pencemaran Udara Emisi
7. Melakukan Perawatan Peralatan Pengendali Pencemaran Udara
8. Menyusun Rencana Pemantauan Pencemaran Udara Emisi
9. Melaksanakan Pemantauan Pencemaran Udara Emisi
10. Mengidentifikasi Bahaya dalam Pengendalian Pencemaran Udara Emisi
11. Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya dalam Pengendalian Pencemaran
Udara Emisi
2
Kuning : PPPU & POIPPU Hijau: Hanya POIPPU Biru: Hanya PPPU
1. Pengantar Pemenuhan Persyaratan
Kompetensi Sesuai SKKNI
3
Pendahuluan
4
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
5
Kompetensi adalah
kemampuan kerja
setiap individu yang
mencakup aspek
pengetahuan,
keterampilan, dan
sikap kerja yang sesuai
dengan standar yang
ditetapkan.
6
A STANDAR
S K KOMPETENSI
A = ATTITUDE
SDM S = SKILL
PENERAPAN
EFEKTIF DI
KOMPETEN K = KNOWLEDGE TEMPAT KERJA
STANDAR
E R A KINERJA
E = EXPERIENCE
R = RESPONSIBILITY
A = ACCOUNTABILITY
7
Dimensi Kompetensi
9
Unit Kompetensi (SKKNI)
Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.6/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2018 Tentang Standar Dan Sertifikasi Kompetensi Penanggung Jawab Operasional
Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara dan Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Udara
10
Uji Kompetensi
adalah proses penilaian
baik teknis maupun non
teknis melalui pengumpulan
bukti yang relevan untuk
menentukan seseorang
kompeten atau belum
kompeten pada suatu unit
kompetensi atau
kualifikasi tertentu.
11
Badan Nasional
Sertifikasi Profesi
(BNSP)
12
POPU
Penanggung Jawab Operasional
Instalasi Pengendalian
Pencemaran Udara adalah personil
yang memiliki tugas
dan tanggung jawab terhadap
penyusunan rencana,
pengoperasian dan pengoptimasian
pengoperasian
peralatan pengendalian pencemaran
udara, perawatan
peralatan pengendalian pencemaran
udara, serta
melaksanakan tanggap darurat dalam
pengendalian
pencemaran udara.
13
PPPU
Penanggung Jawab
Pengendalian
Pencemaran Udara
adalah personil yang memiliki kewenangan dan
tanggung jawab teknis terhadap pencegahan
dan penanggulangan pencemaran udara yang
disebabkan oleh usaha dan/kegiatan tersebut,
khususnya yang berasal dari emisi udara sumber
tidak bergerak, dengan garis besar tugas antara
lain: menilai potensi pencemaran udara dari
usaha dan atau kegiatan, menyusun strategi dan
rencana kegiatan pemantauan dan operasional
alat pengendali pencemaran udara serta
mengkoordinasi kegiatan pemantauan
pencemaran udara, operasional pemeliharaan
alat, dan pengendali pencemaran udara.
14
PERLINDUNGAN
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
UU 32/2009
HIDUP
DAN
Pasal 20 Ayat (3)
Setiap orang diperbolehkan
untuk membuang limbah ke
media lingkungan hidup dengan
persyaratan:
• memenuhi baku mutu
lingkungan hidup PPPU & POPU memiliki fungsi
• mendapat izin dari strategis dalam mendukung
Menteri,Gubernur, atau perusahaan agar selalu
bupati/walikota sesuai memenuhi baku mutu udara dan
dengan kewenangannya ketentuan teknis yang
berlaku 15
Persyaratan Mengikuti Uji Kompetensi
16
1. Tingkat pendidikan paling rendah:
➢D-3 (Diploma-Tiga) Rumpun Ilmu Lingkungan, dengan
pengalaman kerja paling sedikit 1 (satu) tahun di bidang
operasional pengendalian pencemaran udara;
➢D-3 (Diploma-Tiga) selain Rumpun Ilmu Lingkungan,
dengan pengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun di
POPU bidang operasional pengendalian pencemaran udara; atau
➢Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dengan pengalaman kerja paling sedikit 4
(empat) tahun di bidang PPU.
2. Mendapatkan rekomendasi dari pimpinan usaha dan/atau
kegiatan;
3. Mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar secara
lisan dan tulisan; dan
4. Memenuhi kompetensi sebagaimana yang dipersyaratkan
dalam standar kompetensi
17
1. Tingkat pendidikan paling rendah:
➢S-1 (Strata-Satu) Rumpun Ilmu Lingkungan, dengan pengalaman
kerja paling sedikit 2 (dua) tahun di bidang pengendalian
pencemaran udara;
➢S-1 (Strata-Satu) selain Rumpun Ilmu Lingkungan, dengan
pengalaman kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun di bidang
pengendalian pencemaran udara;
➢D-3 (Diploma-Tiga) Rumpun Ilmu Lingkungan, dengan pengalaman
PPPU kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun di bidang pengendalian
pencemaran udara;
➢D-3 (Diploma-Tiga) selain Rumpun Ilmu Lingkungan, dengan
pengalaman kerja paling sedikit 5 (lima) tahun di bidang
pengendalian pencemaran udara; atau
➢Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), dengan pengalaman kerja paling sedikit 7 (tujuh) tahun di
bidang pengendalian pencemaran udara.
2. Mendapatkan rekomendasi dari pimpinan usaha dan/atau kegiatan;
3. Mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar secara lisan
dan tulisan; dan
4. Memenuhi kompetensi sebagaimana yang dipersyaratkan dalam
standar kompetensi
18
Dalam hal calon peserta Uji
Mengapa Kompetensi belum memenuhi
Perlu Ikut Kompetensi, calon peserta Uji
Kompetensi dapat mengikut
Pelatihan ? pendidikan dan pelatihan
berbasis Kompetensi sebelum
melaksanakan Sertifikasi
Kompetensi
19
Tujuan Pelatihan
21
Langkah – Langkah Persiapan Uji
Kompetensi
22
Bagaimana Bentuk Ujiannya?
Verifikasi
Tes Tulis Portofolio / Wawancara
Observasi
23
Kapan Batas Waktunya?
Kapan Paling
Lambat
Harus
Memiliki
Sertifikat
Kompetensi?
24
Apa saja yang harus dikuasai oleh
seorang PPPU agar bisa lolos uji
kompetensi?
25
UNIT KOMPETENSI PENANGGUNGAJWAB OPERATOR PPU
26
UNIT KOMPETENSI PENANGGUNG JAWAB PPU
27
2. Dasar Hukum
29
9. Permen LH No. 07/2007 tentang Baku Mutu Emisi Tidak Bergerak bagi Ketel Uap
10. PermenLH 17 tahun 2008 Baku mutu Emisi untuk Industri Keramik
11. Permen LH No. 13/2009 tentang Baku Mutu Emisi Tidak Bergerak bagi Usaha dan/atau Minyak dan Gas
13. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha
Dan/Atau Kegiatan Pertambangan
14. KepmenLH 70 tahun 2016 Baku Mutu emisi dan atau Kegiatan Pengolahan Sampah Secara Thermal
15. PermenLHK 19 Tahun 2017 Baku mutu Emisi Sumber tidak bergerak bagi Industri dan atau kegiatan Industri Semen
16. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.6/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2018 Tentang
Standar Dan Sertifikasi Kompetensi Penanggung Jawab Operasional Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara Dan
Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Udara
17. Permenlhk No P.15 2019 Baku Mutu Emisi Pembangkit Listrik Tenaga Termal
18. P.17/Menlhk/Setjen/Kum.1/4/2019 tentangbaku Mutu Emisi Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Industri pupuk dan Industri
Amonium Nitrat
30
3. Pengantar Hukum Lingkungan
35
UU no.32 Tahun 2009
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Instrumen Pencegahan
Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
terdiri atas:
a. Kajian Lingkungan Hidup Strategis; hidup;
b. Tata ruang; i. Peraturan perundang-undangan
berbasis lingkungan hidup;
c. Baku mutu lingkungan hidup;
j. Anggaran berbasis lingkungan
d. Kriteria baku kerusakan lingkungan
hidup;
hidup;
k. Analisis risiko lingkungan hidup;
e. Amdal;
l. Audit lingkungan hidup; danI
f. UKL-UPL;
m. Instrumen lain sesuai dengan
g. Perizinan;
kebutuhan dan/atau
h. Instrumen ekonomi lingkungan perkembangan ilmu pengetahuan.
37
38
Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021
Penjelasan tentang Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara (Pasal 163-219)
39
DAFTARISTILAH
• Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan
untuk menjaga Mutu Udara
• Pencemaran Udara adalah masuk atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lainnya ke
dalam Udara Ambien oleh kegiatan manusia sehingga melampaui Baku Mutu Udara Ambien yang
telah ditetapkan.
• Pencemar Udara adalah zat, energi, dan/atau komponen lainnya yang menyebabkan terjadinya
pencemaran udara.
• Sumber Pencemar Udara adalah setiap kegiatan manusia yang mengeluarkan Pencemar Udara ke
dalam Udara Ambien
• Mutu Udara adalah ukuran kondisi udara pada waktu dan tempat tertentu yang diukur dan/atau
diuji berdasarkan parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan ketentuan peraruran
perundang-undangan.
40
PENCEMARAN UDARA
41
Baku Mutu Lingkungan Hidup Meliputi:
a. baku mutu air;
b. baku mutu air limbah;
c. baku mutu air laut;
d. baku mutu udara ambien;
e. baku mutu emisi;
f. baku mutu gangguan (Kebauan, Kebisingan, Getaran); dan
g. baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
42
BAKU MUTU EMISI
43
BAKU MUTU UDARA AMBIEN
44
UDARA AMBIEN
45
46
EMISI
H2SO4
Emisi adalah Pencemar Udara SO2
yang dihasilkan dari kegiatan HNO3
manusia yang masuk dan/atau
NOx O3
dimasukkannya ke dalam
udara, mempunyai dan atau
tidak mempunyai potensi CO HC
Pencemaran Udara.
.
PM10
47
SKEMAPPNO 22 TAHUN2021
48
49
50
Baku Mutu Udara Ambien
Berdasarkan
51
Pengendalian
Pengendalian
Pembersihan unsur
Pemberian informasi
Baku Mutu Emisi pencemar pada media
kepada masyarakat
LH
Manual*
BME Sumber
Bergerak Alat berat
*dilakukan oleh petugas yang memiliki standar kompetensi pengendalian pencemaran udara 53
BME Sumber Tidak Bergerak
Wajib
BME yang
dilengkapi Dilengkapi kajian
ditetapkan
persetujuan (Pasal 192 ayat (2) huruf b)
Menteri
teknis
Maksimal 30 hari kerja
Melakukan
permohonan Penerbitan
Memenuhi
persetujuan Persetujuan
syarat
teknis teknis
Lengkap Penilaian
substansi
Tidak memenuhi
syarat, disertai memuat
Pemeriksaan
alasan
maksimal 2 hari
cerobong;
56
Standar Kompetensi SDM
57
Standar Kompetensi SDM
58
Sistem Manajemen Lingkungan
Perencanaan 01 03 Pemeriksaan
Pelaksanaan 02 04 Tindakan
Pasal 200:
Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib
dilengkapi SPPL, wajib melakukan pengelolaan Emisi
59
Verifikasi Sarana & Prasarana PPU
60
Hasil Verifikasi Sarana &
Prasarana PPU
01
Memenuhi Persetujuan Teknis, Menteri, gubernur, atau
bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya
menerbitkan SLO
02
Tidak memenuhi Persetujuan Teknis, Menteri, gubernur,
atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
memberikan arahan perubahan untuk melakukan perbaikan
sarana dan prasarana dan/atau perubahan Persetujuan
Lingkungan yang dituangkan dalam berita acara
➢ Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan melakukan perbaikan sarana dan prasarana sesuai
dengan berita acara sampai dengan Baku Mutu Emisi terpenuhi
➢ Dalam hal penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan tidak melakukan perbaikan sesuai berita
acara, pejabat pengawas lingkungan hidup melakukan pengawasan
Pemenuhan standar kompetensi sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 198 dan
sistem management lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 199 dilakukan paling lambat 1
(satu) tahun sejak SLO diterbitkan
61
BME Sumber Bergerak
Pengenaan
Tarif Pajak
Kendaraan
Harus memenuhi
Bermotor
ketentuan BME
Pengujian emisi
oleh personel
Alat transportasi bersertifikat yang
darat berbasis diterbitkan
jalan masa pakai Lembaga
Setiap orang
> 3 tahun sertifikasi
62
Baku Mutu Gangguan
Kebisingan
• Kesehatan manusia
• Keselamatan sarana fisik Personel yang memiliki
• Kelestarian bangunan sertifikat
• Ketersediaan teknologi terbaik
• Kemampuan ekonomi
Lab yang teregistrasi
oleh Menteri
Penanggung WAJIB
Mengeluarkan
jawab melakukan uji
gangguan
usaha/ kegiatan gangguan
63
Internalisasi Biaya
berupa
Meliputi biaya
64
Kuota Emisi
Ditetapkan
oleh Menteri
terhadap
usaha/
kegiatan
Sistem
perdagangan
kuota emisi
Berdasarka
Berkordinas
n RPPMU
i denganK/L
yang
terkait
ditetapkan
melepas
Jual beli kuota
Emisi
Penanggung Penanggung
jawab jawab
usaha/ kegiatan usaha/ kegiatan
Jual beli kuota melepas yang lain
65
Standar Nasional Produk
Rumah Tangga
Meliputi SNI
Mempertimbangkan
a. Kesehatan masyarakat
b. Larangan penggunaan B3
c. Kelestarian bangunan
d. Ketersediaan teknologi terbaik; dan/atau
e. Kondisi ekonomi
66
Penanggulangan
Penanggung jawab
usaha/Kegiatan
Melakukan
pencemaran
Beban Biaya
Penanggulangan
Meliputi :
a. Pemberian informasi kepada
masyarakat terkait pencemaran
udara Melakukan
tidak Penanggulangan oleh
b. Penghentian sumber pencemar Penanggulangan
udara (1x24 jam) pihak ketiga sesuai
c. Cara lain yang sesuai dengan penetapan menteri/
perkembangan ilmu dan kepala daerah
teknologi (IPTEK)
ya
Laporan ke Menteri
Penanggulangan pencemaran akibat bencana alam dilakukan oleh Pemerintah & Pemerintah Daerah sesuai
peraturan perundang-undangan
67
Pemulihan
Sumber
ya Pencemaran/ tidak
Pelaku
diketahui
ya
Lintas
Orang/Penanggung jawab Menteri
Propinsi
usaha/Kegiatan
Biaya
wajib
pemulihan
tidak
ya tidak
Pemulihan Selesai
Bupati/Walikota
68
JENIS DAN TINGKAT Tabel 2. Pelanggaran
PELANGGARAN TERHADAP Bidang Pengendalian
KEWAJIBAN DALAM Pencemaran Udara
PERIZINAN BERUSAHA
TERKAIT PERSETUJUAN
LINGKUNGAN
69
JENIS DAN TINGKAT
PELANGGARAN TERHADAP
KEWAJIBAN DALAM
PERIZINAN BERUSAHA
TERKAIT PERSETUJUAN
LINGKUNGAN
Tabel 2. Pelanggaran
Bidang Pengendalian
Pencemaran Udara
70
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2021
TENTANG
TATA CARA PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS DAN SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL BIDANG PENGENDALIAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Setiap Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL/UPL yang Untuk mendapatkan Persetujuan
melakukan kegiatan pembuangan Emisi wajib memiliki: Teknis harus melakukan:
a. Persetujuan Teknis; dan a. Penapisan Secara Mandiri; dan
b. SLO b. permohonan Persetujuan Teknis.
Masuk dalam
Berlokasi Tidak
Tidak daftar usaha Memiliki Ya
Usaha dan/atau di
dengan BM Emisi Standar Teknis
kegiatan WPPMU
dampak Spesifik?
Kelas I
emisi tinggi
Ya
Ya Tidak
Kajian Teknis
71
72
73
Kajian teknis memuat: Standart Teknis memuat:
a. deskripsi kegiatan; a. deskripsi kegiatan;
b. rona awal lingkungan; b. rujukan Baku Mutu Emisi yang ditetapkan
c. desain sarana dan prasarana sistem Menteri;
pengendalian Emisi; c. desain sarana dan prasarana sistem
d. prakiraan dampak; pengendalian Emisi;
e. rencana pemantauan lingkungan; dan d. rencana pemantauan lingkungan; dan
f. internalisasi biaya lingkungan e. internalisasi biaya lingkungan.
Tidak Lengkap dan Tidak Benar BA Perbaikan paling lama 10 (Sepuluh) hari
Pemeriksaan dokumen
Lengkap dan Benar
Tidak Sesuai menolak menerbitkan Persetujuan Teknis disertai dengan alasan penolakan
Penilaian Substansi
Substansi Standar Teknis
Sesuai
1. besaran Usaha dan/atau Kegiatan dengan beban Emisi ;
Penerbitan Persetujuan 2. rujukan Baku Mutu Emisi yang ditetapkan oleh Menteri;
Teknis 3. desain sarana dan prasarana sistem pengendalian
Emisi; dan
4. rencana pemantauan lingkungan yang dapat digunakan
PERTEK memuat: mengevaluasi efektivitas rencana pemantauan lingkungan.
a. standar teknis pemenuhan Baku Mutu Emisi;
b. standar kompetensi sumber daya manusia; Substansi Kajian Teknis :
c. sistem manajemen lingkungan; dan 1. besaran Usaha dan/atau Kegiatan dengan beban Emisi;
d. periode waktu uji coba instalasi pengendali Emisi 2. sistem alat pengendali Emisi;
3. sumber Emisi; dan
4. rencana pemantauan lingkungan yang dapat digunakan
mengevaluasi efektivitas rencana pemantauan lingkungan,
78
79
SLO (Surat Kelayakan Operasional)
Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan
kegiatan pembuangan Emisi wajib memiliki instalasi pengendali Emisi yang telah mendapatkan
SLO
80
81