Anda di halaman 1dari 42

Teknisi

K3 Operator Genset
Oleh I Putu Kusumayasa
DASAR – DASAR
KESELAMATAN
DAN KESEHATAN
KERJA (K3)

Page 2
K3 SERING DI NOMOR KAN
Apa itu k3?

K3 AMAN

SEHAT

SELAMAT

UU Nomor 1 th 1970
1. PENGERTIAN K3

Filosofi
Pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan :
 tenaga kerja dan manusia pada umumnya,
baik jasmani maupun rohani,
 hasil karya dan budaya menuju masyarakat
adil, makmur dan sejahtera;

Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam upaya mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan, pencemaran
lingkungan, penyakit akibat kerja
(ACCIDENT PREVENTION)
PRINSIP K3

 Setiap
pekerjaan bisa dilakukan
dengan selamat
 Kecelakaan pasti ada sebabnya
 Penyebab kecelakaan harus
dicegah/ditiadakan
Tujuan
• Melindungi para pekerja dan
orang lain di tempat kerja

• Menjamin agar setiap sumber


produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien

• Menjamin proses produksi


berjalan lancar
Keselamatan (Safety)

1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan


(control of accident loss)

2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan


menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak
bisa diterima (the ability to identify and
eliminate unacceptable risks)
Kesehatan (Health)

Derajat/tingkat keadaan fisik dan


psikologi individu (the degree of
physiological and psychological well
being of the individual)
Aman (safe) adalah suatu
kondisi dimana atau kapan
munculnya sumber
sumber bahaya
bahaya
telah dapat dikendalikan ke
tingkat yang memadai, dan ini
adalah lawan dari bahaya
(danger).
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman
atau selamat.
INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada
saat itu sedikit saja ada
perubahan maka dapat
mengakibatkan terjadinya
accident.
ACCIDENT

Suatu kejadian yang tidak


diinginkan berakibat cedera
pada manusia, kerusakan
barang, gangguan terhadap
pekerjaan dan pencemaran
lingkungan.
DANGER
hampir putus
putus
INSIDENT

ACCIDENT
Kondisi tidak aman
Tindakan tidak aman
Tindakan tidak aman
Tindakan dan kondisi tidak aman
Kondisi tidak aman
Tindakan tidak aman

KEMBALI
5. PRINSIP DASAR PENCEGAHAN
KECELAKAAN KERJA

1. MENEMUKAN FAKTA/MASALAH
 Identifikasi Masalah
2. ANALISIS
 Penilaian Resiko  pemeringkatan resiko
3. PEMILIHAN / PENETAPAN ALTERNATIF /
PEMECAHAN
 Mengendalikan resiko
4. PELAKSANAAN
 Tindakan
5. PENGAWASAN
 Sejauh mana pelaksanaan  tdk menyimpang dari rencana
HIERARKI
PENGENDALIAN RESIKO

Eliminasi

Subtitusi

Rekayasa Teknis

Rekayasa Administrasi

Alat Pelindung Diri


HIERARKI
PENGENDALIAN RESIKO
Eliminasi Menghilangkan suatu
bahan/tahapan proses berbahaya
HIERARKI
PENGENDALIAN RESIKO
Contoh :
 Mengganti bahan bentuk serbuk
dengan bentukpasta
 Proses menyapu diganti dengan
Subtitusi vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan
deterjen
 Proses pengecatan spray diganti
dengan pencelupan
HIERARKI
PENGENDALIAN RESIKO

Contoh :
 Pemasangan alat
pelindung mesin
Rekayasa Teknis  Pemasangan general
dan local ventilation
 Pemasangan alat
sensor otomatis
HIERARKI
PENGENDALIAN RESIKO

Contoh :
 Pemisahan lokasi
Rekayasa
 Pergantian shift kerja
Administrasi
 Pembentukan sistem
kerja
 Pelatihan karyawan
HIERARKI
PENGENDALIAN RESIKO

Contoh :
 Helmet
APD  Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles
Operator genset

UU Nomor 38 th 2016
K3 Pesawat Tenaga Dan
Produksi

OPERATOR

Kewajiban
Operator
pasal 127
UU Nomor 38 th 2016
K3 Pesawat Tenaga Dan Produksi
Pasal 127 Ayat 1
Operator Pesawat Tenaga dan Produksi berkewajiban
untuk:
a. melakukan pengecekan terhadap kondisi atau
kemampuan kerja Pesawat Tenaga dan Produksi, Alat
Pengaman, dan alat-alat perlengkapan lainnya
sebelum pengoperasian Pesawat Tenaga dan
Produksi;
b. b. bertanggung jawab atas kegiatan
pengoperasianPesawat Tenaga dan Produksi dalam
keadaan aman;

Pasal 127 Ayat 1

 c. tidak meninggalkan tempat pengoperasian Pesawat


Tenaga dan Produksi, selama mesin dihidupkan;
 d. menghentikan Pesawat Tenaga dan Produksi dan
segera melaporkan kepada atasan, apabila Alat
Pengaman atau perlengkapan Pesawat Tenaga dan
Produksi tidak berfungsi dengan baik atau rusak;
 e. operator kelas I mengawasi dan berkoordinasi
dengan operator kelas II; dan
 f. mematuhi peraturan dan melakukan tindakan
pengamanan yang telah ditetapkan dalam
pengoperasian Pesawat Tenaga dan Produksi.
Genset

Generator set (Genset) terdiri dari pembangkit listrik (generator) dengan


mesin penggerak (diesel) yang disusun menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan
suatu tenaga listrik dengan besaran tertentu.
Komponen Utama

Engine Coupling
Panel

AVR

Radiator

Air to Air

Permanent
Fuel Injection Pump Magnet
Generator Set Frame Generator
Engine System

Intake & Exhaust


System
Fuel System

Cooling System

Lubricant System

Electric System
Intake & Exhaust System

Udara yang masuk ke dalam silinder terjadi akibat hisapan piston dari
engine itu sendiri, di samping karena adanya perbedaan tekanan pada saat
piston bergerak dari Titik Mati Atas ke Titik Mati bawah
Fuel System

Proses penyaluran bahan bakar pada engine disebut fuel system.


Sistem bahan bakar (fuel system) pada motor diesel memiliki peranan yang
sangat penting dalam menghasilkan energi pembakaran sebagai suatu sistim
yang berfungsi menyediakan dan mensuplai bahan bakar bertekanan tinggi ke
dalam silinder.
Cooling System

Radiator, berfungsi untuk melepaskan panas. Saluran berupa pipa


(tube) atau selang karet (hose). Pompa, berfungsi untuk sirkulasi air dalam
sistem. Thermostat, berfungsi untuk menutup atau membuka jalur sirkulasi.
Lubricant System

Fungsi sistem pelumasan pada engine adalah mengurangi


terjadinya gesekan dan mencegah berkaratnya bagian – bagian engine
yang bergerak dan bergesekan. Dengan tujuan mempertahankan umur
dan daya tahan komponen sesuai dengan umur ekonomisnya
Electric System

Cek Batterie dan air accu sebelum melakukan pemanasan pada


genset

Anda mungkin juga menyukai