Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Konsep Teknologi tentang Conveyor

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan


mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa


masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah konsep teknologi


tentang Convoyer dan manfaatnya untuk masyarakan dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pekanbaru, November 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tugas seorang insinyur ............................................................... 2
1.3 Wewenang seorang insinyur ...................................................... 2
1.4 Tanggungjawab seorang insinyur ............................................... 2
BAB II .................................................................................................. 3
KONSEP TEKNOLOGI CONVEYOR ........................................................ 3
A. Pengertian Conveyor .................................................................... 3
B. Klasifikasi Conveyor ...................................................................... 3
1. Belt Conveyor ............................................................................ 4
2. Chain Conveyor.......................................................................... 6
3. Screw Conveyor ....................................................................... 13
4. Pneumatic Conveyor................................................................ 15
BAB III ............................................................................................... 17
KESIMPULAN ..................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 18

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di dalam industri, berbagai macam bahan digunakan baik sebagai


bahan baku maupun produk yang dihasilkan, baik itu berupa gas, ciran maupun
padatan. bahan-bahan itu perlu diangkut menggunakan sebuah mekanisme
karen kadangkala merupakan bahan yang berat maupun berbahaya bagi
manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan-bahan
tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa
kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan.

Ada berbagai macam jenis transportasi di dunia industry, salah satunya


adalah transportasi padat yaitu system transportasi yang digunakan untuk
mengangkut bahan-bahan yang berupa padatan, baik bahan baku maupun
produk. Istilah yang sering digunakan untuk transportasi padat adalah
conveying (pengangkutan).

Pengangkutan dari unit produksi satu ke yang lainnya dapat


menggunakan alat conveyor, elevator dan lain-lain. Suatu proses
pemindahan barang atau material merupakan proses yang memerlukan
ketepatan dan ketelitian yang memerlukan alat bantu untuk mempermudah
proses pengerjaan yaitu berupa conveyor yang berfungsi untuk menghantarkan
barang atau material dari proses satu ke proses selanjutnya.

Alat yang paling sering digunakan dalam system transportasi padat


adalah conveyor. Pemilihan mesin pemindah bahan sangat penting dalam
operasional, karena pemindahan bahan merupakan salah satu kegiatan yang
gmemiliki prosentase cukup besar dalam kegiatan produksi. Oleh karena itu
pemindahan bahan harus dilakukan secara efektif dan efisien, salah satunya
dengan pemilihan mesin dan peralatan pemindahan bahan yang tepat. Pemilihan
mesin pemindahan yang tepat memerlukan pertimbangan, salah satunya faktor
teknis antara lain. Jenis dan sifat bahan yang akan ditangani, kapasitas perjam
yang dibutuhkan, arah dan jarak perpindahan, cara menyusun muatan (pada
tempat asal, akhir,dan antara), karakteristik proses produksi yang terlibat dalam
pemindahan muatan, kondisi lokal yang spesifik, dan jangka waktu penggunaan
alat.

1
1.2 Tugas seorang insinyur
Menciptakan teknologi dan memelihara etika profesi agar insinyur
selalu menjaga integritas dan akuntabilitas publiknya.

Membina dan mengembangkan, mengenai yang dibutuhkan untuk


pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Membina dan mengembangkan kerjasama dengan asosiasi keinsinyuran


dalam negeri maupun negara

Membina dan mengembangkan kemampuan/kompetensi profesional


insinyur secara terus menerus agar senantiasa sesuai dengan prinsip dan
standar kerja profesional yang berlaku secara internasional.

Memperjuangkan aspirasi dan melindungi kepentingan insinyur agar


hak dan kewajiban profesionalnya dapat terpenuhi dalam rangka berperan
serta secara aktif dalam pembangunan nasional

1.3 Wewenang seorang insinyur

Dapat menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan


Senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan
masing-masing
Memegang teguh kehormatan, integritas dan martbatnya

1.4 Tanggungjawab seorang insinyur

Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses


maupunproduk hasil kerja profesional.

Menjaga kompetensi sebagai profesional.

Mengetahui dan menghormati adanya hukum yang berhubungan dengan


kerja yang profesional.

Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab.

2
BAB II
KONSEP TEKNOLOGI CONVEYOR

A. Pengertian Conveyor

Conveyor adalah bagian umum dari peralatan penanganan material


mekanis yang bergerak dari. satu lokasi ke lokasi lain. Conveyor terutama
berguna dalam aplikasi yang melibatkan transportasi bahan berat atau besar.
System conveyor memungkinkan transportasi cepat dan efisien untuk berbagai
bahan.
Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan
bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat
transportasi untuk mengangkut bahan -bahan tersebut mengingat keterbatasan
kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut
maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang
berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat.
Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain
tergantung pada :

Kapasitas material yang ditangani


Jarak perpindahan material
Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
Harga peralatan tersebut.

B. Klasifikasi Conveyor

Secara umum jenis/type Conveyor yang sering digunakan dapat


diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor :

Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
1. Screw Conveyor
2. Pneumatic Conveyor
3
1. Belt Conveyor

Belt Conveyor pada dasarnya mernpakan peralatan yang cukup sederhana.


Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat.
Sabuk yang digunakan pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis
bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari
jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan
yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap
panas.

Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :


Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut
maksimum sampai dengan 18.
Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
Kapasitas tinggi.
Serba guna.
Dapat beroperasi secara kontinu.
Kapasitas dapat diatur.
Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
Dapat naik turun.
Perawatan mudah.

Kelemahan -kelemahan dari belt conveyor:


Jaraknya telah tertentu.
Biaya relatif mahal.
Sudut inklinasi terbatas.

4
Kegunaan Belt Conveyor
Conveyor terdiri dari bagian-bagain standard dengan teknologi maju,
sederhana dan mudah dalam pemeliharaan. Mesin Vibration SBM dapat
digunakan pada crushing plant tetap maupun mobile crushing plant. Mesin ini
secara luas digunakan dalam industri pertambangan, metalurgi dan batu
bara, mentransfer pasiran, material besar, atau material dalam kemasan.

Berdasarkan perbedaan barang yang akan ditransfer, sistem transfer


dapat berdiri sendiri ataupun multi conveyor atau digabungkan dengan alat
transfer lainnya. Belt conveyor dapat dipasang secara horisontal atau tertidur
untuk memenuhi kebutuhan transfer yang berbeda.

Prinsip kerja:

Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk
curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung
dengan drum atau dulu disebut Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh
belt yang lebarnya sama dengan pully tersebut dan panjangnya belt menyesuai
dengan kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut material tersebut.
Jika motor dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor hingga belt
yang menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully
tersebut. Motor head atau tail: motor head adalah pengerak utama, sedangkan
tail biasanya paling ujung atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di
pindahkan tanpa penngerak.

Roller adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk


mensupport belt yang berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena
gesekan belt yang berjalan diatasnya. Roller ini disupport oleh rangka dari
truktur belt conveyor secara umum. Roller ini menopang beban belt yang
membawa material diatasnya

5
2. Chain Conveyor

Chain Conveyor adalah conveyor dimana rantainya tidak terputus dari


jenis seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada
beberapa hasil pembawa beban untuk transport. Konveyor rantai terutama cocok
untuk sistem konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan
debu, seksi penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat
sedang, kombinasi horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada
temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik.

Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama


30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak
pantas. Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh
ketidak cukupan engineering dan atraksi ekonomi besar penawaran rendah.

Hal ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit
sistem konveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah. Sistem
konveyor yang dibuat dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi terbuat
dari baja logam campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang tidak
pasti murah.

Prinsip Kerja Alat

Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada


pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang
ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan
pencantelan khusus pada rantai. Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan
pada material terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman.

6
Program pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak
pada waktunya dan interupsi/ gangguan pada proses produksi.

Spesifikasi Pokok

Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis


konveyor adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada
dasar faktor friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan rantai
(penyorong
atau penggulungan ) dan pergerakan material (penyorongan atau dibawah).

1.Chain Sliding ( Penyorongan rantai )


Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian
pergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah / murah biayanya
untuk beban yang diberikan. Hal ini paling efektif pada peralatan kotor dan
kontruksi tak datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Peralatan daya kuda
adalah lebih tinggi daripada untuk ranatai penggulung.

2.Chain Rolling (Penggulungan rantai)


Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan penyorongan rantai. Semakin lebih
rendah gesekan pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit
pergerakan dan semakin rendah biaya operasi. Hal ini tidak cocok untuk
peralatan kotor sebagaimana bahan luar dapat mengganggu
penggulungan.
Dengan sederhana didefinisikan Rantai adalah untai material yang
fleksibel, biasanya metal dibuat dari jenis elemen yang keras, biasanya disebut
lingkaran, saling dikuncu atau dihubungkan satu sama lain tetapi bebas untuk
bergerak pada satu atau banyak bidang

Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu :

Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator

Keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai sebagai alat
bantu untuk menggerakkan material.

7
a. Scraper Conveyor

Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah


diantara jenis -jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan
dengan kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk
mengangkut material - material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu,
kayu dan kepingan.

Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:

Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45.


Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
Harganya murah.

Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:

Mempunyai jarak yang pendek.


Tenaganya tidak konstan.
Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur.
Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.

8
b. Apron Conveyor

Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang
lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana terdiri
dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan
ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat
tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor.
Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda
(roller) pada alat tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga
digantikan dengan plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.

Karakteristik dan performance dan apron conveyor:

Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25.


Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
Kecepatan maksimum 100 ft/m.
Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.
Perawatan murah.

Kelemahan -kelemahan apron konveyor :

Kecepatan yang relatif rendah.


Kapasitas pengangkutan yang kecil
Hanya satu arah gerakan

9
c. Bucket Conveyor

Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai conveyor


apron yang dalam.

Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:

Bucket terbuat dari baja


Bucket digerakkan dengan rantai
Biaya relatif murah.
Rangkaian sederhana.
Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.
Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
Kapasitas kecil 100 ton/jam.

Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:

Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.


Investasi mahal.
Kecepatan rendah.

10
d. Bucket Elevator

Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan


kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang
lebih besar dari 15-20 dan scraper jarang melebihi 30. Sedangkan kadangkala
diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang curam.

Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor. Secara umum bucket


elevator terdiri dari timba -timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk
yang bergerak. Timba -timba (bucket) yang digunakan memiliki beberapa
bentuk sesuai dengan fungsinya masing -masing. Bentuk - bentuk dari timba -
timba (bucket) dapat dibagi atas :

11
Minneapolis Type

Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk mengangkut


butiran dan material kering yang sudah lumat.

- Buckets for Wet or Sticky Materials.

Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material yang


cenderung lengket.

- Stamped Steel Bucket for Crushed Rock

Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan material


yang berat.

12
3. Screw Conveyor

Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk
halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor)Alat ini pada
dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga
bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.

Macam-macam flight adalah:

Sectional flight : Konveyor berfiight section dibuat dari pisau-pisau


pendek yang disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan
cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku keling
sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Helicoid flight : Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang
yang berpilin mengelilingi suatu poros . Untuk membentuk suatu
konveyor, flight- flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros
yang bersesuaian dengan pilinan berikutnya.
Special flight, terbagi:

1. cast iron flight : digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi
2. ribbon flight : Untuk bahan yang lengket
3. cut flight : Untuk mengaduk digunakan cut flight, Flight pengaduk
ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight
biasa lalu membelokkan potongannya ke berbagai arah.

Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah,


biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek.
13
Sepasang konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut
hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang
dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu
poros sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang
satunya lagi.

Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja , Panjang sebuah wadah
antara 8, 10, dan 12 ft. Tipe wadah yang paling sederhana hanya bagian
dasarnya, yang berbentuk setengah lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan
sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari kayu. Untuk mendapatkan sebuah wadah yang
panjang, wadah-wadah pendek disusun sehingga sesuai dengan panjang
konveyor. menunjukkan wadah yang lebih rumit yang konstruksinya semuanya
terbuat dari besi.

14
4. Pneumatic Conveyor

Konveyor yang digunakan untuk mcngangkul bahan yang ringan atau berbentuk
bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada
jenis konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.

Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:

Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.


Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.

Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan


kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan sistem
pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat
dipindahpindahkan ujungnya.
Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi
akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak pompa
dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala lain
debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring

15
ditempatkan diantara siklon dan pompa.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang
kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat
seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak
mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.
Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang
berbentuk bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya
yang sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan
berkelok- kelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe
konveyor lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan pada
kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang
digunakan untuk mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm,
tergantung pada keadaan dan berat bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan,
dan lain-lain.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian energinya lebih
besar dibanding jenis konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang sama.
Perhitungan-perhitungan pada konveyor pneumatik sama sekali empiris dan
memuat faktor-faktor yang tidak terdapat di luar data-data peralatan pabrik.

16
BAB III
KESIMPULAN

Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk
mengangkut bahan-bahan industri yang berbentuk padat.
Secara umum conveyor diklasifikaikan sebagai berikut :

1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor
3. Scraper Conveyor .
4. Appron Conveyor.
5. Bucket Conveyor.
6. Screw Conveyor
7. Pneumatic Conveyor

Masing-masing conveyor memiliki kelebihan dan


kekurangannya sendiri.

Pemilihan conveyor yang akan digunakan bergantung pada :

1. Kapasitas material yang ditangani


2. Jarak perpindahan material
3. Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
4. Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
5. Harga peralatan tersebut.

17
DAFTAR PUSTAKA

Edwin. 2010. Mesin dan Peralatan. http://www.grainsysteminternational.com.


Diakses pada 12 Maret 2014.

Fatena,Susi.2010. Belt Conveyor.

http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/19/belt-conveyor/. Diakses
pada tanggal 12 Maret 2014.

Shahrul. 2011. Tranportasi bahan padat.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1358/1/tkimia-syahrul3.pdf.
Diakses pada 12 Maret 2014.

Smanto, Alpha . 2009. Belt Conveyor.

http://ismantoalpha.blogspot.com/2009/12/belt-conveyor.html. Diakses pada


12 Maret 2014.

Natanagara, Novhan. 2011. Transportasi Benda Padat. http://novhan-


natanagara.blogspot.com/2011/03/alat-transportasi-benda-padat.html.
Diakses pada 12 Maret 2014

18

Anda mungkin juga menyukai