Anda di halaman 1dari 167

1.

Mast
2. Rantai angkat
3. Silinder angkat
4. Back rest
5. Silinder ungkit
6. Finger board
7. Garpu
8. Pelindung atas
9. Lampu belok
10. Lampu kerja
11. Kursi operator
12. Tutup engine
13. Pemberat
14. Roda belakang
15. Roda depan

1. Mast
2. Lift chain
3. Lift cylinder
4. Back rest
5. Tilt cylinder
6. Fork carriage
7. Forks
8. Overhead guard
9. Turn signal lamp
10. Head lamp
11. Operators seat
12. Engine hood
13. Counter weight
14. Rear wheel
15. Front wheel
NAMA-NAMA BAGIAN

a. Parts Related to Power Train

1. Torque converter
2. Transmission
3. Differential
6
4. Parking brake
5. Engine 5
6. Radiator
7. Muffler 7
8. Pump drive shaft
9. Rear Drive

4
9
b. Parts Related to Hydraulic System

10
19
11

10. Mast
11. Lift Cylinder 12
12. Power Steering
13. Control Valve
14. Tilt Cylinder 13
20
15. Gear Box
16. Hydraulic Tank 14
17. Accumulator
18. Wheel Brake 15
19. Hydraulic Pump
20. Power Steering Pump 16
21. Pump Drive Shaft
22. PS Cylinder 17 21

22
18
NAMES OF PARTS
OPERATIONS
NAMA-NAMA BAGIAN – TORQFLOW TYPE

T1 TYPE T2 TYPE

1. Brake Drum
2. Brake
3. Drive Axle
4. Transmission
5. Torque Converter
6. Hydraulic Pump (for 6O95L)
7. Engine
Blok silinder & kepala silinder
Torak & batang torak
mesin  prors engkol & roda penerus
 mekanisme katup
 bak oli (oil pan)

Mesin
bensin

 sistem pelumasan, pendinginan


Kelengkapan  sistem pemasukan & pembuangan
mesin (intake & exhaust)
 sistem bahan bakar
 sistem pemasukan
MESIN DIESEL

Uraian

Pada mesin diesel, udara di dalam silinder dikompresikan hingga menjadi panas,
Bahan bakar diesel yg berbentuk kabut kemudian disemprotkan kedalam silinder-
Silinder.

Pada mesin bensin, bahan bakar di atomisasikan, dicampur dg udara, dikompresikan


Dan kemudian dibakar dg loncatan bunga api listrik.

Pada mesin diesel, bahan bakar dibakar oleh panas udara yg telah dikompresikan
Didalam silinder. Untuk memenuhi kebutuhan pembakaran tersebut maka temperatur
Udara yg dikompresikan didalam ruang bakar harus mencapai 500 derajat celcius
(932F) atau lebih.

Maka mesin diesel perbandingannya (15:1 - 22:1) lebih tinggi daripada mesin bensin
(6:1 – 12:1) dan juga mesin diesel dibuat dg konstruksi yg jauh lebih kuat daripada
Mesin bensin.
KEUNTUNGAN MESIN DIESEL
1) Mesin diesel mempunyai efisiensi panas sehingga penggunaan bahan bakar
lebih ekonomis
2) Mesin lebih tahan lama & tdk memerlukan electric igniter. Sehingga kemungkinan
kesulitan lebih kecil dibanding mesin bensin
3) Momen pada mesin diesel tidak berubah pada jenjang tingkat kecepatan yg luas.
hal ini berarti mesin diesel lebih fleksibel & mudah dioperasikan
(biasanya digunakan pada kendaraan yg besar)

KERUGIAN MESIN DIESEL

1) Tekanan pembakaran maksimum 2 kali mesin bensin, berarti suara & getaran
mesin diesel lebih besar
2) Oleh karena tekanan lebih tinggi, maka bahan mesin harus tahan tekanan tinggi
dan mempunyai struktur yg kuat, bobot lebih berat dan biaya pembuatan mahal
3) Karena sistem bahan bakar yg berpresisi, harga lebih mahal dan pemeliharaan
harus lebih cermat
4) Dengan perbandingan kompresi yg lebih tinggi, dan membutuhkan gaya yg lebih
besar untuk memutarnya, maka memerlukan alat pemutar seperti motor starter
dan baterai yg berkapasitas yg lebih besar
Langkah Hisap

Dalam langkah isap, campuran udara & bensin dihisap kedalam silinder.
Katup hisap terbuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak
Kebawah, menyebabkan ruang silinder menjadi vakum, masuknya campuran
Udara dan bensin kedalam silinder disebabkan tekanan udara luar
(atmospheric pressure)
Langkah Kompresi

Dalam langkah ini, campuran udara & bensin dikompresikan. Katup hisap dan
Katup buang tertutup. Waktu torak mulai naik dari titik mati bawah (TMB) ke
(TMA) campuran yg dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan & temperaturnya
Menjadi naik, sehingga akan mudah terbakar. Poros engkol berputar satu kali,
Ketika torak mencapai TMA.
Langkah Usaha

Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakan kendaraan


Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada saat langkah kompresi, busi
Memberikan loncatan api pada campuran yg telah dikompresikan. Dengan
Terjadinya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi
Mendorong torak kebawah. Usaha ini yg menjadi tenaga mesin (engine power)

Langkah Buang

Dalam langkah ini, gas yg terbakar dibuang dari dalam silinder, katup buang terbuka,
Torak bergerak dari TMB ke TMA, mendorong mendorong gas bekas ke luar dari
Silinder. Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan
Berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh
Dalam satu siklus terdiri dari 4 langkah, hisap, kompresi, usaha, buang yg merupakan
Dasar kerja dari mesin 4 langkah.
PRINSIP KERJA
nozzle
1. Langkah Hisap
Intake valve

Udara dimasukan kedalam silinder,


Piston membentuk kevakuman di
cylinder
Dalam silinder sperti pd mesin bensin
Piston bergerak kebawah dari TMB.
Terjadinya vakum ini menyebabkan
piston
Katup hisap terbuka & memungkinkan
Udara segar masuk kedalam silinder.
Katup buang tertutup selama langkah hisap

Connecting rod

Crank shaft
2. Langkah Kompresi

Piston bergerak dari TMB manuju TMA


Pada saat ini kedua katup tertutup. Udara
Yang dihisap selama langkah hisap di tekan
Sampai tekanannya naik sekitar 30km/cm2
(427 psi, 2,942 kpa) dg temperatur sekitar
500-800 derajat celcius (932-1472 F)
3. Langkah Pembakaran

Udara yg terdapat didalam silinder didorong


Keruang bakar pendahuluan (precombustion
Chamber) yg terdapat pada bagian atas masing-
Masing ruang bakar. Pada akhir langkah pembakaran
Ignition nozzle terbuka, & menyemprotkan kabut
Bahan bakar kedalam ruang bakar pendahuluan
Dan campuran udara bahan bakar selanjutnya terbakar
Oleh panas yg dibangkitkan oleh tekanan. Panas dan
Tekanan keduanya naik secara mendadak dan bahan
Bakar yg tersisa pd ruang bakar pendahuluan ditekan
Keruang bakar utama diatas piston. Kejadian ini
Menyebabkan bahan bakar terurai menjadi partikel
Partikel kecil & bercampur dg udara pd ruang bakar
Utama (main combustion) dan terbakar dg cepat.
Energi pembakaran mengekspansikan gas dg sangat
Cepat & piston terdorong kebawah. Gaya yg mendorong
Piston kebawah diteruskan kebatang piston & poros
Engkol dan dirubah menjadi gerak putar untuk memberi
Tenaga pd mesin.
4. Langkah Buang

Pada saat piston menuju TMB, katup buang


Terbuka & gas pembakaran dikeluarkan
Melalui katup buang pd saat piston bergerak
Keatas lagi. Gas akan terbuang habisi pada
saat piston mencapai TMA, dan setelah itu
Proses dimulai lagi dg langkah hisap. Selama
Mesin menyelesaikan empat langkah (Hisap,
Kompresi, Pembakaran & Buang), poros engkol
Berputar 2 kali & menghasilkan 1 tenaga. Ini
Disebut dg siklus diesel.
PERBANDINGAN MESIN DIESEL & MESIN BENSIN

MESIN MESIN MESIN


ITEM BENSIN DIESEL
Langkah Campuran udara-bahan Hanya udara yg dihisap masuk
bakar dihisap ke dalam
Hisap

Langkah Piston mengkompresikan Piston mengkompresikan udara untuk


campuran udara-bahan menaikan tekanan & temperatur
Kompresi bakar

Langkah Busi menyalakan campuran Bahan bakar disemprotkan ke dalam


yg bertekanan udara yg bertemperatur & bertekanan
Pembakaran tinggi & terbakar oleh panas dari udara
yg ditekan
Langkah Piston mendorong gas Piston mendorong gas buang keluar
buang keluar dari silinder dari silinder
Buang

Pengaturan Diatur oleh banyaknya Diatur oleh banyaknya bahan bakar yg


campuran udara-bahan di injeksikan (banyaknya udara yg
Output bakar yg dimasukan dimasukan tidak diatur)
tenaga
KARAKTERISTIK

MESIN BENSIN MESIN DIESEL


 kecepatannya tinggi & tenaga besar  efisiensi panas tinggi
 mudah pengoperasiannya  bahan bakar hemat
 pembakaran sempurna  kecepatan lebih rendah
 umumnya digunakan pd mobil  getaran besar & berisik
penumpang & kendaraan truk kecil, dsb.  harga lebih mahal
 umumnya digunakan kendaraan jarak
jauh (kendaraan niaga, truk besar, dsb)
SISTEM PELUMASAN
Uraian

Mesin terdiri dari bagian-bagian logam (metal parts) yg bergerak, beberapa diantaranya
Ada yg berhubungan langsung secara tetap satu dg lainnya. Termasuk poros engkol,
Batang torak & bagian mekanisme katup.

Saat mesin mulai berputar, gesekan yg terjadi antara bagian-bagian mesin akan
Menyebabkan hilangnya tenaga, dan bagian-bagian mesin tersebut menjadi aus. Oli
Pelumas melumasi secara kontinyu kebagian-bagian mesin untuk mencegah keausan.
Oli pelumas ini diatur oleh sistem pelumasan pada mesin.
Gambar dibawah ini memperlihatkan pelumasan mekanisme sebuah poros yg
Berputar. Lapisan oli (oil film) terbentuk diantara poros dan bantalan yg
Berfungsi untuk mencegah kontak langsung.

Saat poros bergerak lambat pada lapisan oli, dan tidak bersinggungan langsung
Dg bantalan, gesekan antara 2 bagian yg bergerak tetap ada, tetapi hanya kecil
Sekali.
FUNGSI OLI PELUMASAN

1) Oli membentuk oil film mencegah kontak langsung permukaan logam dg logam & mencegah
keausan dan panas

2) Oli mendinginkan pada bagian-bagian mesin

3) Berfungsi sbg seal antara torak & lubang dinding silinder

4) Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian mesin

5) Mencegah karat pd bagian-bagian mesin


MACAM-MACAM SISTEM PELUMASAN
Oli disalurkan ke bagian-bagian mesin yg bergerak dg beberapa cara, termasuk cara sistem
Tekanan penuh (fully pressure method) dg cara percikan & kombinasi antara tekanan dan
Percikan. Saat ini semua kendaraan toyota menggunakan cara sistem tekanan penuh.

Dalam sistem tekanan ini oli ditekan oleh gerakan mekanik dari pompa oli & disalurkan ke
Bagian-bagian mesin yg bergerak.
CARA KERJA SARINGAN OLI
Saringan menahan kotoran
Yg ada didalam oli

Saringan oli

Katup by pass
Pompa oli

Untuk menjamin kelancaran pelumasan


Katup bypass akan membuka apabila
Saringan tersumbat oleh kotoran
Pada mekanisme katup, oli mengirim
Sebagian panas & melumasi luas katup
& batang katup

Torak yg menjadi panas karena


Pembakaran mesin didinginkan oleh
Oli & cincin torak (ring-ring piston)
Tidak terkena panas yg berlalu

Jurnal-jurnal utama juga terkena


Sumber dari panas karena gesekan

Bantalan-bantalan batang torak menimbulkan


Panas karena gesekan oli juga menyerap
Getaran yg ditimbulkan oleh daya pembakaran
SISTEM PENDINGINAN
URAIAN

Pada saat bahan bakar dibakar didalam silinder untuk merubah energi panas kedalam tenaga
Gerak. Tapi energi panas yg dihasilkan tidak semuanya dirubah kedalam tenaga, hanya kira
Kira 25% energi yg dimanfaatkan secara efektif. Kira-kira 45% lainnya hilang saat gas buang
Atau gesekan dan 30% diserap oleh mesin itu sendiri.

Panas yg diserap oleh mesin harus dibuang ke udara dg segera. Sebab bila tidak mesin akan
Menjadi terlalu panas & dapat mempercepat keausan. Maka sistem pendingin dilengkapi di
Dalam mesin mesin untuk pendinginan & mencegah panas yg berlebihan.

Umumnya mesin di dinginkan oleh mesin pendingin air. Mesin mobil banyak menggunakan
Sistem pendingin dengan air.
REFERENSI
Pada mesin bensin hanya 23%-28% energi panas dari hasil pembakaran bahan bakar

didalam silinder yg dimanfaatkan secara efektif sebagai tenaga. Sedangkan sisanya

Terbuang dalam beberapa bentuk seperti pd gambar:


SISTEM PENDINGINAN AIR

a h a l d i banding
bih m
it u b i ayanya le
in
h r u m it, dan sela e si n dengan
air l eb i ng a n . M
i s te m p endingin i b a n ya k keuntu
S
a pi m e m punya
in g in ( terutama
a. T i oleh pe
nd
p en d i n gin udar ik e l il i n g
Sistem d
ang bakar ir
a m a n, se b a b r u
e r e da m bunyi. A
n air lebih ai p
Pendingi er tin d ak sebag
t i b e k u ) . Juga b
u n t u k p emanas
an ber pana
s
n g a n a d ditive & g a i s u m
Air de u nakan se
ba
u g a d i g
in y g p a nas dpt j
Pending
a la m k endaraan.
d
Udara di
KONSTRUKSI SISTEM PENDINGIN AIR

Sistem pendingin air dilengkapi oleh:

 water jacket
 pompa air
 radiator
 thermostat
 kipas
 slang karet
 dll,

Pendingin diberi tekanan oleh pompa air dan bersirkulasi (seperti yg


Ditunjuk oleh tanda panah) ketika mesin masih dalam keadaan dingin
Air pendingin masih dalam keadaan dingin & thermostat masih dalam
Keadaan tertutup, sehingga cairan bersirkulasi melalui selang bypass
Dan kembali ke pompa air.
Bila Mesin Dalam Keadaan Panas

Setelah mesin menjadi panas thermostat terbuka & katup bypass tertutup
Dengan bypass sirkuit. Cairan pendingin setelah menjadi panas didalam
Water jacket (yg menyerap dari mesin) kemudian disalurkan ke radiator
Untuk didinginkan dg kipas & putaran udara dg adanya gerakan maju
Kendaraan itu sendiri. Cairan pendingin yg sudah dingin ditekan kembali
Oleh pompa air ke water jacket.

Penting…!!
Jangan menghidupkan mesin dg thermostat tidak terpasang, sirkuit
Bypass akan selalu terbuka & menyebabkan air pendingin melalui
Bypass radiator dimana air pendingin tersebut di dinginkan.
Hal ini akan mengakibatkan mesin menjadi panas berlebihan
(over heating)
KERJA POMPA AIR
thermostat

Air pendingin mengalir Ruang bypass


Lewat sela kawat

Pompa air
radiator

Tangki bawah
Katup tekan akan terbuka apabila air pendingin
Tutup radiator Memanas sehingga mengalir ke tangki cadangan
Katup vakum memungkinkan masuknya
Air pendingin dari tangki cadangan pd wkt
Mesin telah menjadi dingin

Tangki cadangan sebagai


Tangki atas penampung air dari radiator

Tabung-tabung

Inti radiator (core)


Membuang panas dari air
Pendingin & memungkinkan
Air pendingin mengalir dari
Tangki atas ke tangki bawah
Melalui tabung-tabung

Tangki bawah
Pemanasan thermostat Menutup Membuka penuh

thermometer
KERJA THERMOSTAT

JIGGLE VALVE,
(katup bergoncang)
Mamungkinkan air masuk
Pada waktu pengisian, juga katup
Tertutup utk mempercepat
Pemanasan pd wkt thermostat
Tuas berbentuk pensil
tertutup

Diafragma karet

Wax

Kotak Wax
Pada waktu Wax dingin, katup tertutup & air pendingin Pada waktu Wax panas is mengembang & mendorong tuas
Tdk dpt mengalir melaui radiator & mesin Keluar sehingga katup pun terbuka, pada waktu Wax dalam
Keadaan dingin, katup tertutup oleh tarikan pegas
SAMPLE HYDROPUMP
SAMPLE HYDROPUM
SAMPLE HYDROPUMP
SAMPLE HYDROPUMP
SAMPLE HYDROPUMP
SAMPLE HYDROPUMP
BAGIAN-BAGIAN SISTEM BAHAN BAKAR

Karburator, dimana bensin Tangki tempat bensin sbg sumber panas


& udara dicampur Berbentuk energi panas dari pembakaran
Bensin & udara

Pipa bensin menghubungkan


Tangki & pompa utk
Mengalirkan bensin

Pipa balik, mengembalikan


Bensin lebih ke tangki
Juga mendinginkan
(hanya model tertentu yg
Ada)
Saringan bensin
Dipasang sebelum
pompa

Pompa bensin mengalirkan bensin


Ke karburator dari tangki
CARA KERJA SARINGAN BENSIN

Pipa masuk

Pipa keluar

Bak saringan
Bensin dari tangki masuk ke bagian luar elemen
& masuk melalui lubang saringan ke lubang
Elemen saringan Tengah untuk keluar. Air & kotoran yg lebih
Berat akan tertahan dibagian bawah pada
Bak saringan
PENAMPANG MEKANISME POMPA

Saluran keluar

Saluran masuk

Katup buang, membuka saat salngkah


Buang & menutup saat langkah hisap
Katup hisap, terbuka
Saat langkah hisap
& menutup saat
Langkah buang

diafragma

Tuas pompa, bergerak


Lubang ventilasi Bolak balik akibat nok
& menggerakkan
Diafragma turun-naik

Perapat oli, mencegah oli bocor


CARA KERJA POMPA BENSIN

Bensin masuk saat melalui Bensin terdorong keluar saat Tidak ada aliran bensin ke karburator
Katup hisap saat diafragma Diafragma naik oleh per. Yg telah penuh & diafragma tetap
turun Katup hisap tertutup & katup Diam dibawah. Hal ini menyebabkan
Buang terbuka & bensin Gerak bolak-balik tuas tidak
Mengalir ke karburator Menyebabkan diafragma bergerak
SISTEM START
BATERAI

Adalah alat elektro kimia yg dibuat untuk mensuplai listrik


ke sistem starter mesin, sistem pengapian
Lampu-lampu & komponen kelistrikan lainnya
Berat jenis elektrolit pd baterai 1,260 atau 1,280
Pada temperatur 20 derajat celcius.
1,260 = 65% air & 35% asam sulfat
1,280 = 63% air & 37% asam sulfat
Vent plug hole

Lid

Separator

Battery Case

Ribs
Gas

Vent Hole

Gasket

Threads

Gas & Acid Mist

Acid Drops
Reaksi kimia pd waktu baterai Reaksi kimia pd waktu baterai
mengeluarkan arus Diisi (charge)

Eksternal
- resistor + - generator +

Pb O2 (-) Pb O2 (+) Pb O2 (-) Pb O2 (+)

Separator Elektrolit H2SO4


PENGUKURAN TINDAKAN
1300 atau lebih Tambahkan air suling agar berat
jenis berkurang

1290 – 1220 Tidak perlu (OK)

1210 atau kurang Lakukan pengisian penuh, ukur


berat jenis. Bila msh dibawah
1210 ganti baterai

Perbedaan berat jenis antar Tidak perlu (OK)


sel kurang dari 0,040

Perbedaan berat jenis antar Lakukan pengisian penuh, ukur


sel 0,040 atau lebih berat jenis. Bila perbedaan berat
jenis antar sel melebihi 0,030,
setel berat jenis, bila tdk bisa
dilakukan, ganti baterai
Bahaya…!!
Gas Hydrogen terbentuk
Selama proses pengisian

 selama pengisian jangan melepas kabel pengisi dari terminal baterai. Matikan terlebih
dahulu switch utama pengisi baterai sebelum kabel dilepaskan

 Temperatur elektrolit jangan sampai melebihi 45 derajat celcius, krn dapat mengurangi
Ampere & menghentikan pengisian
Menentukan ampere pengisian

Specific gravity

1,26

1,22

1,28

1,14

1,10

1,06
(AT 20C)
0
20 40 60 80 100
State of discharge (%)
Ignition switch
High-tension cords

Spuark plug

rotor
Ignition Distributor cap
coil
Breaker points

cam

battery
Vacuum advancer

Capacitor (condenser) Centrifugal advancer


Secondary terminal
cap

Primary negative terminal


Primary positive
terminal
spring

Insulting paper core

Primary coil

Secondary coil

case

Penampang Ignition Coil


Secondary terminal

Primary positive
terminal

Secondary coil Primary negative terminal

Primary coil

Hubungan Ignition Coil


Cam closing angle

Cam opening engle


Point gap

Bagian Pemutus Arus

Point gap
(-)

Metalic paper layer

(+)

Condenser paper
Bagian Distributor
Distributor cap

rotor

Breaker points Damper spring


Breaker plate

capacitor

Governor spring
Vacuum advancer

Governor weight

Ball bearing

Distributor shaft
Governor spring Bagian
Driving plate
Governor Advancer
Governor weight
cam

Cam driving pin

Advance
angle

Sebelum kerja
Weight support pin

Saat kerja
Ad
Saat kerja

v
Bagian

an
c e
an
Vacuum Advancer

gl
e
Sebelum kerja

diafragm

Octance Advance rod


selector
Secondary terminal

Ignition switch
Negative terminal

Distributor
Positive terminal

igniter Pick-up coil

Secondary coil

Primary coil

Battery
Signal rotor
Spark plug

SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR


SISTEM PENGAPIAN TRANSISTOR

IGNITION COIL

IGNITER
SHEALTH

CONDUCTOR (CORE)

KABEL TEGANGAN TINGGI


RUBBER INSULATOR
Melepas kabel Tegangan Tinggi

BENAR SALAH
Konstruksi Spark Plug
Terminal

Configuration

Ceramic insulator

Center electrode

casing
Glass seal

resistor
Gasket
Copper core
Nose insulator
Center electrode

Ground electrode
U – Groove Plug V – Groove Plug
BUSI DINGIN BUSI PANAS
BUSI TIPE RESISTOR

RESISTOR
RANGKAIAN SISTEM PENGISIAN
MOTOR Magnetic switch

STARTE R Drive lever Field coil

Armature
Starter clutch
Brush
Pinion gear
Brake spring

Armature shaft

yoke
Drive housing Through bolt

STARTER KONVENSIONIL
STARTER REDUKSI
Field coil armature

Brush
idle gear

Pinion gear

Starter clutch

Clutch gear

Plunger Magnetic switch


Plunger return spring
FIELD COIL

yoke

Core

Field coil
Armature shaft
Komulator
Armature coil

Shaft

Segmen
BRUSH

DRIVE LEVER
BRUSH (+)

ARMATURE

BRUSH (-) STARTER CLUTCH

Brake surface
ARMATURE BRAKE Brush holder

Through bolt

yoke Thrust washer

Lock plate

ARMATURE

Brake spring

field End frame


Drive spring
DRIVE LEVER
Drive lever
STARTER CLUTCH
Roller

Spline tube
SAKELAR MAGNET
Return spring Magnet core
Main terminal
Moving stud

Moving core

50 terminal
Hold-in coil Spring
Pull-in coil Contact plate
CARA KERJA MOTOR STARTER
Hold-in coil SAAT STARTER SWITCH ON
Return spring
Pull-in coil
Main switch

Ignition switch

Field coil

Pinion gear Battery

ARMATURE

Wheel ring gear Screw spline


CARA KERJA MOTOR STARTER
SAAT PINION BERKAITAN PENUH
Hold-in coil

Pull-in coil

Main switch

Ignition switch

Field coil

Battery

ARMATURE
PADA SAAT STARTER SWITCH OFF

Hold-in coil
Pull-in coil
Main switch

Ignition switch

Field coil

Battery

ARMATURE
ALTERNATOR
ROTOR
Rotor coil

Kutub

Slip ring

Brush
REGULATOR TIPE POINT
IC REGULATOR
CHARGING SYSTEM
Regulator

Fusible link

Battery
Charge warning lamp

Alternator

Fuse

Ignition switch
7) To lift cylinder
8) Tilt cylinder
1) Hidraulic tank 9) Steering control unit
2) Breather 10) Hydraulic pump
3) Return line 11) Filter
4) Main control valve 12) Steering cylinder
5) Tilt backward line
6) Tilt forward line
Relief
Valve
Reservoir

Pump

Control valve

cylinder
This oil return
To reservoir

Preassure oil rsises


Piston high load

Valve
SERVICE WEIGHT

Adl berat total forklift tdk termasuk berat operator


Utk FG & FD service weight termasuk air masuk
Air pendingin, oli & bahan bakar.

60 0 20

40
OVERALL LENGTH

Adalah panjang yg diukur dari ujung fork


Bagian depan ke bagian belakang
forklift
OVERALL HEIGHT

Adalah tinggi total yg dikur dari permukaa tanah Kebagian atas mest posisi tegak & fork terletak
Ditanah. Pada saat mengukur overal height tekanan udara pd ban hrs sesuai dg yg ditentukan.
Apabila forklift tsb dilengkapi dg overhead guard yg ketinggiannya melebihi mest, maka overall
Height diukur dari permukaan tanah sampai overhead guard.
OVERALL WIDTH

Adalah lebar total diukur pd bagian yg menonjol dari dua sisinya


(misal: axle, fender, finger bar dan ban)
MINIMUM UNDER CLEARANCE

Adalah ketinggian dari permukaan tanah kebagian terendah dari forklift


Tidak termasuk fork & ban. Pd umumnya adalah jarak bagian mast atau
Bagian mast atau bagian bawah differential case
WHELL BASE

Adalah jarak horisontal/mendatar dari titik pusat front axle ke titk pusat rear axle

Bila whell base makin panjang, maka keseimbangan semakin baik, tapi turning
Radius (radius belokan) makin besar. Dalam perencanaan whell base sependek
Mungkin tanpa mengganggu keseimbangannya.
TREAD

Adalah jarak antara tengah-tengah ban depan kiri dan kanan,


Pada umumnya tread ban depan & belakang berbeda, bila
Trade semakin pendek maka keseimbangan unit berkurang.
MAXIMUM LOAD

Adalah bebean maksimum yg dpt ditumpu pd load center


LOAD CENTER

Adalah jarak dari titik pusat beban ke fork bagian depan


Ketika diberikan beban maksimum

Load Center
KESEIMBANGAN BEBAN
PUSAT BEBAN
TILT

BWD FWD

150-200mm
TABEL KAPASITAS

1800

1600

1400

1200

1000

800

600

400

400 500 600 700 800 900 1000


MAXIMUM LIFTING HEIGHT

Adalah jarak ketinggian dari permukaan tanah sampai tinggi fork maksimum
Dengan posisi mast tegak lurus dg standar beban pd load center
FREE LIFT

Adalah jarak dari permukaan tanah ke fork dimana inner mast


Belum keluar dari inner mast (over height tdk berubah)
Mast dalam keadaan tegak lurus.
GRADEABILITY

Adalah maksimum kemiringan dimana forklift


Masih dapat menjalaninya dg beban standar
MINIMUM TURNING RADIUS MINIMUM INTERSECTING AISLE

Adalah setengah dari diameter lingkaran saat Adalah lebar minimum dari gang, dimana forklift
Berbelok tajam. Turning radius makin kecil, maka Masih dpt membelok. Dinyatakan dlm mm.
Turning ability makin besar. Makin kecil minimum intersecting aisle,
Menjadikan forklift msh dpt beroperasi digudang
Yg kecil & efisien.
Thank
You
&
Good

Anda mungkin juga menyukai