Anda di halaman 1dari 9

PETA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ….. TAHUN 2018 TENTANG K3 PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT

BAB I - KETENTUAN UMUM


Pasal 1 - Pasal 1 - Definisi – definisi
Pasal 2 - Perusahaan wajib menerapkan syarat-syarat K3 yaitu adalah
peraturan, Standar Nasional Indonesia, Standar Internasional.
Pasal 3 - Tujuan K3 PAA
BAB II - RUANG LINGKUP
Pasal 4 - syarat-syarat K3 perencanaan, pembuatan, pemasangan
dan/atau perakitan, pemakaian atau pengoperasian,
pemeliharaan, perbaikan, perubahan atau modifikasi, serta
pemeriksaan dan pengujian.
Pesawat angkat dan angkut meliputi:
a. pesawat angkat;
b. alat bantu angkat;
c. konveyor (conveyor); dan
d. pesawat angkut diatas landasan, permukaan dan jalan rel

BAB III - SYARAT-SYARAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT
Bagian Kesatu - Umum
Pasal Administratif
Pasal 5 - Syarat-syarat perencanaan
Syarat-syarat K3 pemasangan
Syarat-syarat K3 pemakaian atau pengoperasian
Syarat-syarat K3 pemeliharaan
Syarat-syarat K3 perbaikan, perubahan atau modifikasi
Spesifikasi prosedur pengelasan
Pasal Teknis pembuatan
(pasal 6 s.d. 9 dari pasal 5)
Pasal 6 - Pasal kekuatan konstruksi (dari pasal 5)
Pasal 7 - Safety Device (dari pasal 5)
Pasal 8 - Alat pengaman dan perlindungan
Pasal 9 - Alat pengaman dan perlindungan
Pasal 10 - Syarat Pengoperasian (beban Max)
Pasal 11 - Syarat pembuatan (Name Plate)
Pasal 12 - Syarat pemasangan dan pengoperasian (Kelistrikan)
Pasal 13 - Syarat pembuatan (hidraulik & pneumatik)
Pasal 14 - Syarat pengoperasian (operator)
Pasal 15 - Syarat pengoperasian (operator, teknisi, rigger)
Pasal 16 - Syarat pengoperasian (prechek, supervisi operator)
Pasal 17 - Syarat pengoperasian (supevisi operator)
Pasal 18 - Syarat pembuatan & pemasangan (pengendali dan ruang kendali)
Pasal 19 - Syarat pembuatan & pemasangan (penempatan Motor)
Pasal 20 - Syarat pengoperasian (maintenance)

BAB IV - BAB PESAWAT ANGKAT


Syarat teknis umum umum atau Crane
Pasal 21 - Definisi dan jenis alat
Pasal 22 - Syarat pemasangan pesawat angkat statis (pondasi)
Pasal 23 - Syarat pemasangan pesawat angkat selain pondasi (landasan)
Pasal 24 - Syarat pemasangan (landasan jenis rel)
Pasal 25 - Safety device motor listrik, & syarat pemasangan, pembuatannya
Pasal 26 - Safety device motor bakar, & syarat pemasangan, pembuatannya
Pasal 27 - Baut
Pasal 28 - Tromol Gulung
Pasal 29 - Tali kawat baja - sama atau tdk dgn 173
Pasal 30 - Tali serat
Pasal 31 - Rantai
Pasal 32 - Puli
Pasal 33 - Kait (hook)
Pasal 34 - Klem
Pasal 35 - Rem
Pasal 36 - Tali pengatur
Syarat Pengoperasian umum umum atau Crane
Pasal 37 - Signal
Pasal 38 - Kerjasama antara operator dan rigger
Pasal 39 - Menghindari overswing & pembuatan JSA untuk pengangkatan
khusus
Pasal 40 - Kestabilan dan keseimbangan benda kerja
Pasal 41 - Emergency respond
Pasal 42 - Larangan kerja melewati orang
Pasal 43 - Petunjuk pengangkatan logam cair
Pasal 44 - Larangan mengantung barang saat tidak kerja atau maintenance
Pasal 45 - Posisi sling saat operasi tanpa beban
Syarat khusus
Pasal 46 - Lier dan dongkrak
Pasal 47 - Chain Blok (syarat rantai)
Pasal 48 - Chain Blok (syarat rantai)
Pasal 49 - Chain Blok (syarat motor listrik
Pasal 50 - Pesawat angkat pneumatik
Pasal 51 - Gondola (syarat tali baja, wind reader & anemo meter
Pasal 52 - Gondola (Beban maksimum)
Pasal 53 - Gondola (syarat sangkar)
Pasal 54 - Gondola (syarat modifikasi)
Pasal 55 - Gondola (syarat Motor Listrik)
Pasal 56 - Gondola (syarat Pengoperasian) – (larangan membawa bahan
bersifat parasut)
Pasal 57 - Gondola (syarat lantai kerja dan pengoperasian sangkar)
Pasal 58 - Gondola (syarat Pengoperasian)
Pasal 59 - Gondola (syarat Perawatan)
Pasal 60 - Gondola (syarat pemasangan (jarak dengan dinding))
Pasal 61 - Gondola (syarat Pemasangan Motor listrik)
Pasal 62 - Syarat Pemasangan Umum
Pasal 63 - Keran Angkat (syarat pabrikasi (Setiap roda gigi)
Pasal 64 - Pesawat Angkat (Area operasi)
Pasal 65 - Pesawat angkat (Area operasi untuk remote control atau pendant)
Pasal 66 - Pesawat angkat (syarat ruang operator)
Pasal 67 - Pesawat angkat (larangan untuk ruang operator)
Pasal 68 - Pesawat angkat (Larangan untuk operasi)
Pasal 69 - Pesawat angkat (sirine)
Pasal 70 - Pesawat angkat (syarat Kait Elektromagnetik)
Pasal 71 - Pesawat angkat (syarat Kait Elektromagnetik)
Pasal 72 - Pesawat Angkat (Area operasi / area pemasangan)
Pasal 73 - Pesawat Angkat (Safety Factor Hook, Roda gig, tali baja,
kerangka)
Pasal 74 - Pesawat Angkat (syarat pemasangan)
Pasal 75 - Pesawat Angkat (syarat kerangka)
Pasal 76 - Pesawat Angkat (safety device khusus untuk roda gigi)
Pasal 77 - Pesawat Angkat (safety device untuk jenis monorail)
Pasal 78 - Pesawat Angkat (syarat jalan dan area kerja operator)
Pasal 79 - Keran Lokomotif (Syarat pembuatan (jarak sumbu putar dengan
gerbong))
Pasal 80 - Keran Lokomotif (Syarat ruang kemudi
Pasal 81 - Keran Lokomotif (Syarat sambungan gebong)
Pasal 82 - Keran Lokomotif (grounding)
Pasal 83 - Keran dinding (syarat pondasi dan pasak)
Pasal 84 - Keran dinding (syarat Dongkrak) dongkrak diganti tuas
Pasal 85 - Keran bersumbu putar (syarat area kerja)
Pasal 86 - Keran pedestal (rem)
Pasal 87 - keran menara (bobot imbang)
Pasal 88 - Keran menara (Load Chard)
Pasal 89 - sky hook dan robotik (landasan)
Pasal 90 - sky hook dan robotik (material)
Pasal 91 - Pencengkram (grabber)

BAB V - ALAT BANTU ANGKAT


Syarat umum
Pasal 92 - Definisi dan jenis alat
Pasal 93 - Safety factor
Pasal 94 - Pemakaian dan penyimpanan
Pasal 95 - Kekuatan dan pembebanan
Syarat khusus
Pasal 96 - Sling rantai (bahan dan normalisir/kalibrasi)
Pasal 97 - Sling tali kawat baja (bahan dan ukuran/panjang)
Pasal 98 - Sling sabuk (bahan dan safety faktor) safety faktor mengulang
pasal 93
Pasal 99 - Sling sabuk (label, warna, perlengkapan pendukung sling sabuk)
ayat 3 pasal sendiri karna bukan hanya dipakai untuk sling
sabuk & Naik ke pasal sebelum 96
Pasal 100 - Sudut Sling lebih dari 1(120°) Naik ke pasal sebelum 96
Larangan dan penghancuran
Pasal 101 - Pemusnahan sling
Pasal 102 - personal basket (larangan dekat listrik atau jarak) Pasal blm
selesai

BAB VI - KONVEYOR (CONVEYOR)


Syarat umum
Pasal 103 - Definisi dan jenis alat
Pasal 104 - Syarat Konstruksi
Pasal 105 - Syarat Jalan, lantai kerja, saluran air, penyebrangan
Pasal 106 - alat perlindungan
Pasal 107 - tinggi Conveyor gantung dan larangan naik conveyor
Pasal 108 - Konveyor tertutup
Pasal 109 - Konveyor dengan tenaga mekanis
Pasal 110 - Konveyor untuk mengangkut semen, pupuk buatan, serat kayu,
pasir atau bahan sejenisnya
Pasal 111 - konveyor Panjang
Pasal 112 - Konveyor (pelumasan otomatis)
Pasal 113 - Konveyor (Syarat perawatan)
Pasal 114 - Konveyor pagar pelindung Panjangnya diganti tingginya
Pasal 115 - Konveyor (syarat kelebihan beban dan larangan masuk)
Larangan masuk pasal sendiri
BAB VII - PESAWAT ANGKUT DIATAS LANDASAN, PERMUKAAN, DAN
JALAN REL
Syarat umum
Pasal 116 - Definisi dan jenis alat
Pasal 117 - Lantai kerja
Pasal 118 - Lebar lantai kerja
Pasal 119 - Syarat tempat Parkir
Pasal 120 - Syarat area parkir
Pasal 121 - Alat kendali (Fungsi gerak dan warna)
Pasal 122 - Alat kendali (tata letak)
Pasal 123 - Syarat pembuatan (motor bakar)
Pasal 124 - Syarat pengoperasian (precheck) Precheck sudah ada di pasal
16
Pasal 125 - Syarat pengoperasian (motor bakar)
Pasal 126 - Syarat pengoperasian (loading & unloading)
Pasal 127 - Syarat pengoperasian (kecepatan)
Pasal 128 - Syarat pembuatan (atap pelindung operator dan tutup
pengaman).
Syarat khusus
Pasal 129 - forklift (garpu).
Pasal 130 - Forklift (jarak aman antar 2 forklift) 10 m terlalu jauh tidak?
Pasal 131 - Forklift (hanya untuk barang
Pasal 132 - Lampu penerangan jenis2 alat diganti dengan alat angkut yang
dioperaikan diluar ruangan/ruang terbuka
Pasal 133 - Pesawat angkut elektrik (syarat alat pengaman)
Pasal 134 - Pesawat angkut (syarat ruang kendali)
Pasal 135 - Pesawat angkut Robotik (syarat pengontrolan/pengendalian)
Pasal 136 - Pesawat angkut di atas permukaan (grounding)
Pasal 137 - pesawat angkut di atas permukaan (syarat jalan masuk/pintu)
Pasal 138 - pesawat angkut di atas permukaan (syarat jalan masuk/pintu)
pasal 137 dan 138 digabung
Pasal 139 - troli (syarat pemakaian)
Pasal 140 - Troli beroda satu atau dua (alat pengaman dan rem)
Pasal 141 - Troli yang beroda tiga atau empat (alat pengunci)
Pasal 142 - troli beroda tiga (syarat pengoperasian)
Pasal 143 - pesawat angkut di atas jalan rel (Pembuatan) sama dengan
pasal 6 (1)
Pasal 144 - pesawat angkut di atas jalan rel (alat perlindungan)
Pasal 145 - Jalan rel (syarat pemeriksaan & perawatan)
Pasal 146 - Jalan real (syarat rel pengaman)
Pasal 147 - Jalan rel (syarat jalur lintas bebas)
Pasal 148 - Jalan rel (syarat lubang-lubang pembongkaran)
Pasal 149 - Jalan rel (syarat wesel) kata semboyan??
Pasal 150 - Jalan rel (alat pengunci)
Pasal 151 - Lokomotif (syarat ruang bebas lokomotif)
Pasal 152 - Pasal 159 alat angkutan jalan rel (syarat pemasangan rel dan
operasi)

BAB VIII - PERSONIL


Bagian Kesatu - Umum
Pasal 160 - Personil (jenis)
Bagian Kedua - Teknisi
Pasal 161 - Teknisi (persyaratan)
Bagian Ketiga - Operator
Pasal 162 - Operator (jenis & Jumlah)
Bagian Keempat - Operator Pesawat Angkat
Pasal 163 - Operator pesawat angkat (kewenangan jenis alat dan kelas)
Pasal 164 - Operator pesawat angkat (persyaratan)
Pasal 165 - Operator pesawat angkat (naik kelas)
Bagian Kelima - Operator Konveyor (Conveyor)
Pasal 166 - Operator konveyor (kewenangan jenis alat dan syarat)

Bagian Keenam - Operator Pesawat Angkut di Atas Landasan,


Permukaan dan Jalan Rel.
Pasal 167 - pesawat angkut di atas landasan, permukaan dan jalan rel
(kewenangan jenis alat, persyaratan dan kelas)
Pasal 168 - Operator pesawat angkat (naik kelas)
Pesawat angkat 3 pasal, landasan 2 pasal, disamakan
Bagian Ketujuh - Juru Ikat (rigger)
Pasal 169 - Juru Ikat (rigger) (persyaratan)
Bagian Kedelapan - Tata Cara Memperoleh Lisensi K3
Pasal 170 - Syarat dan cara pengajuan lisensi
Pasal 171 - Masa berlaku lisensi
Pasal 172 - Ketentuan lisensi dan buku kerja
Pasal 173 - Surat keterangan pembinaan
Bagian Kesembilan - Kewenangan Teknisi, Operator dan Juru Ikat
(rigger)
Pasal 174 - Kewenangan Teknisi, Operator dan Juru Ikat (rigger)
Bagian Kesepuluh - Kewajiban Teknisi, Operator dan Juru Ikat
(rigger)
Pasal 175 - Kewajiban Teknisi, Operator dan Juru Ikat (rigger)
Bagian Kesebelas - Pencabutan lisensi K3 dan buku kerja
Pasal 176 - Pencabutan lisensi K3 dan buku kerja

BAB IX - PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN


Pasal 177 - harus dilakukan pemeriksaan dan/atau pengujian.
Pasal 178 - Penjelasan riksa uji
Pasal 179 - Jenis riksa uji (pertama; berkala; khusus; dan ulang)
Pasal 180 - Tata cara riksa uji pertama (kapan dan cara)
Pasal 181 - Tata cara riksa uji berkala (kapan dan cara)
Pasal 182 - Tata cara riksa uji khusus (kapan dan cara)
Pasal 183 - Tata cara riksa uji ulang (kapan dan cara)
Pasal 184 - Tata cara Pengujian troli
Pasal 185 - checklist riksa uji (lamp 2)
Pasal 186 - Penguji (Spesialis & Ak3)
Pasal 187 - Penunjukan Ak3
Pasal 188 - Kompetensi Ak3
Pasal 189 - Pengusaha menyediakan alat riksa uji
Pasal 190 - Hasil pemeriksaan dan suket
Pasal 191 - Jenis suket (memenuhi & tdk), stiker

BAB X - PENGAWASAN
Pasal 192 - oleh Pengawas Ketenagakerjaan
BAB XI - SANKSI
Pasal 193 - Sanksi
BAB XII - KETENTUAN PENUTUP
Pasal 194 - Pasal 195 ketentuan penutup

Anda mungkin juga menyukai