Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH PESAWAT KERJA

“CHAIN DAN VIBRATORY CONVEYOR”

Disusun Oleh:
Rafi Haidar Rifaldo (16050524021)
Renovan Bagus Pangestu (16050524024)
Achmad Mukhdor (16050524025)

Dosen Pengampu:
Ika Nur Jannah S.Pd., M.T.

Prodi S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN – OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABYA
2018
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
haturkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan Makalah yang
berjudul “Chain dan Vibratory Conveyor” dengan baik.
Maksud penyusunan laporan ini ditujukan untuk mengerjakan tugas dari mata kuliah
Pesawat Kerja. Adapun penyusunan laporan ini telah saya rangkai dengan bantuan dari
beberapa pihak, sehingga dapat memperlancar penyusunan makalah ini. Untuk itu saya tidak
lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terutama kepada dosen pengajar yang
telah memberikan bantuan berupa penjelasan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini jauh dari sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karena itu, saya selaku penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari dosen pengajar maupun semua
pihak bagi pembaca atau lainnya, guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi saya untuk
lebih baik di masa yang akan datang. Saya juga mengharapkan semoga laporan ini dapat
menjadi manfaat bagi para pembacanya.

Surabaya, 10 November 2018

TIM

ii
DAFTAR ISI

COVER ...........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................................1

BAB 2 KONSEP TEKNOLOGI CONVEYOR .............................................................1

BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................................19

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................20

iii
1

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di dalam industri, berbagai macam bahan digunakan baik sebagai bahan baku maupun
produk yang dihasilkan, baik itu berupa gas, ciran maupun padatan. bahan-bahan itu perlu
diangkut menggunakan sebuah mekanisme karen kadangkala merupakan bahan yang berat
maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut
bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa
kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan.

Ada berbagai macam jenis transportasi di dunia industry, salah satunya adalah
transportasi padat yaitu system transportasi yang digunakan untuk mengangkut bahan-bahan
yang berupa padatan, baik bahan baku maupun produk. Istilah yang sering digunakan untuk
transportasi padat adalah
conveying (pengangkutan).

Pengangkutan dari unit produksi satu ke yang lainnya dapat menggunakan alat
conveyor, elevator dan lain-lain. Suatu proses pemindahan barang atau material merupakan
proses yang memerlukan ketepatan dan ketelitian yang memerlukan alat bantu untuk
mempermudah proses pengerjaan yaitu berupa conveyor yang berfungsi untuk menghantarkan
barang atau material dari proses satu ke proses selanjutnya.

Alat yang paling sering digunakan dalam system transportasi padat adalah conveyor.
Pemilihan mesin pemindah bahan sangat penting dalam operasional, karena pemindahan bahan
merupakan salah satu kegiatan yang gmemiliki prosentase cukup besar dalam kegiatan
produksi. Oleh karena itu pemindahan bahan harus dilakukan secara efektif dan efisien, salah
satunya dengan pemilihan mesin dan peralatan pemindahan bahan yang tepat. Pemilihan mesin
pemindahan yang tepat memerlukan pertimbangan, salah satunya faktor teknis antara lain.
Jenis dan sifat bahan yang akan ditangani, kapasitas perjam yang dibutuhkan, arah dan jarak
perpindahan, cara menyusun muatan (pada tempat asal, akhir,dan antara), karakteristik proses
produksi yang terlibat dalam pemindahan muatan, kondisi lokal yang spesifik, dan jangka
waktu penggunaan alat.

BAB II KONSEP TEKNOLOGI CONVEYOR


A. Pengertian Conveyor

Conveyor adalah bagian umum dari peralatan penanganan material mekanis yang
bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain. Conveyor terutama berguna dalam aplikasi yang
melibatkan transportasi bahan berat atau besar. System conveyor memungkinkan transportasi
cepat dan efisien untuk berbagai bahan.
2

Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang
berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk
mengangkut bahan -bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik
itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang berfungsi untuk
mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi
(conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada :
 Kapasitas material yang ditangani
 Jarak perpindahan material
 Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
 Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
 Harga peralatan tersebut.

B. Klasifikasi Conveyor
Secara umum jenis/type Conveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor :
 Scraper Conveyor
 Apron Conveyor
 Bucket Conveyor
 Bucket Elevator
1. Screw Conveyor
2. Pneumatic Conveyor
3

1. Belt Conveyor

Belt Conveyor pada dasarnya mernpakan peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut
terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada
belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit
ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk
mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan
terhadap panas.

Karakteristik dan performance dari belt conveyor yaitu :


 Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum sampai
dengan 18.
 Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
 Kapasitas tinggi.
 Serba guna.
 Dapat beroperasi secara kontinu.
 Kapasitas dapat diatur.
 Kecepatannya sampai dengan 600 ft/m.
 Dapat naik turun.
 Perawatan mudah.
Kelemahan -kelemahan dari belt conveyor:
 Jaraknya telah tertentu.
 Biaya relatif mahal.
 Sudut inklinasi terbatas.
Kegunaan Belt Conveyor
Conveyor terdiri dari bagian-bagain standard dengan teknologi maju, sederhana dan
mudah dalam pemeliharaan. Mesin Vibration SBM dapat digunakan pada crushing plant tetap
maupun mobile crushing plant. Mesin ini secara luas digunakan dalam industri
4

pertambangan, metalurgi dan batu bara, mentransfer pasiran, material besar, atau
material dalam kemasan.
Berdasarkan perbedaan barang yang akan ditransfer, sistem transfer dapat berdiri
sendiri ataupun multi conveyor atau digabungkan dengan alat transfer lainnya. Belt conveyor
dapat dipasang secara horisontal atau tertidur untuk memenuhi kebutuhan transfer yang
berbeda.

Prinsip kerja:
Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk curah, dengan
putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan drum atau dulu disebut
Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang lebarnya sama dengan pully tersebut
dan panjangnya belt menyesuai dengan kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut
material tersebut. Jika motor dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor
hingga belt yang menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut.
Motor head atau tail: motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya paling ujung
atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan tanpa penngerak.

Roller adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk mensupport belt yang
berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena gesekan belt yang berjalan diatasnya.
Roller ini disupport oleh rangka dari truktur belt conveyor secara umum. Roller ini menopang
beban belt yang membawa material diatasnya

2. Chain Conveyor

Chain Conveyor adalah conveyor dimana rantainya tidak terputus dari jenis seluruh
konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada beberapa hasil pembawa beban
untuk transport. Konveyor rantai terutama cocok
5

untuk sistem konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan debu, seksi
penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat sedang, kombinasi
horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada
temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik.

Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah berkurang selama


30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan tinggi yang tidak
pantas. Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian disebabkan oleh ketidak cukupan
engineering dan atraksi ekonomi besar “penawaran rendah“.
Hal ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit sistem
konveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah. Sistem konveyor yang dibuat
dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi terbuat dari baja logam campuran yang
diperlakukan panas atau tuangan yang tidak pasti murah.

Prinsip Kerja Alat


Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada pencantelan
khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang ditekan atau digandeng oleh
rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan pencantelan khusus pada rantai. Peralatan
haruslah dengan hati-hati ditekankan pada material terhadap marerial untuk ditangani terutama
pada penggetaman.
Program pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak
pada waktunya dan interupsi/ gangguan pada proses produksi.

Spesifikasi Pokok
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis konveyor adalah
kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada dasar faktor friksi/gesekan yang
disertakan dengan pergerakan rantai (penyorong atau penggulungan ) dan pergerakan material
(penyorongan atau dibawah).

1.Chain Sliding ( Penyorongan rantai )


Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian pergerakan yang lebih sedikit
dan biasanya paling rendah / murah biayanya untuk beban yang diberikan. Hal ini paling efektif
pada peralatan “kotor” dan kontruksi tak datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Peralatan
daya kuda adalah lebih tinggi daripada untuk ranatai penggulung.

2.Chain Rolling (Penggulungan rantai)


Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih sedikit bila dibandingkan
dengan penyorongan rantai. Semakin lebih rendah gesekan pada pusat yang lebih rendah, maka
semakin sedikit pergerakan dan semakin rendah biaya operasi. Hal ini tidak cocok untuk
peralatan “kotor” sebagaimana bahan luar dapat mengganggu penggulungan.
Dengan sederhana didefinisikan “Rantai adalah untai material yang fleksibel, biasanya
metal dibuat dari jenis elemen yang keras, biasanya disebut lingkaran, saling dikuncu atau
dihubungkan satu sama lain tetapi bebas untuk bergerak pada satu atau banyak bidang
6

Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu :


 Scraper Conveyor
 Apron Conveyor
 Bucket Conveyor
 Bucket Elevator

Keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai sebagai alat bantu untuk
menggerakkan material.
a. Scraper Conveyor

Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara jenis -jenis
conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan yang besar.
Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material - material ringan yang tidak mudah
rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.

Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:


 Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.
 Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
 Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
 Harganya murah.
Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:
 Mempunyai jarak yang pendek.
 Tenaganya tidak konstan.
 Biaya perawatan yang besar seperti service secara teratur.
 Mengangkut beban yang ringan dan tidak tetap.

b. Apron Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang lebih
berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana terdiri dari dua rantai yang
dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang
7

kayu dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan
conveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda
(roller) pada alat tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan
dengan plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.
Apron conveyor terdiri dari frame, penggerak, take-up sprocket, apron/slat, travelling
roller, feed hopers, dan discharge spout. Apron conveyor digunakan untuk memindahkan
berbagai macam muatan curah dan satuan secara horizontal maupun membentuk sudut
inklinasi. Conveyor ini secara luas digunakan di industri kimia, metalurgi, pertambangan batu
bara, industri permesinan, dan banyak industri lainnya. Berbeda dengan belt conveyor, apron
conveyor lebih ditujukan untuk memindahkan material berat, bongkah besar, abrasive, dan
material panas (bahan cor, tempa, foundry sand). Apron conveyor memiliki kapasitas
pemindahan besar, yaitu 2000 ton/jam atau lebih karena dilengkapi dengan papan peluncur dan
rantai penarik yang kuat. Geometri apron conveyor tisdak jauh berbeda dengan belt conveyor,
kecuali susut inklinasinya dapat mencapai 45 derajat atau lebih, jika apron dilengkapi dengan
tranverse cleats atau stop dan transisi dari horizontal keinklinasi dengan radius kecil (5 m - 8
m).

Karakteristik dan performance dan apron conveyor:


a) Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
b) Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
c) Kecepatan maksimum 100 ft/m.
d) Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.
e) Perawatan murah.
Kelemahan -kelemahan apron konveyor :
a) Kecepatan yang relatif rendah.
b) Kapasitas pengangkutan yang kecil
c) Hanya satu arah gerakan
d) Kontruksi apron dan rantai yang berat
e) Pembutannya rumit, dan berbiaya tinggi
f) Perlu perhatian lebih untuk hinged-joint agar bias berfungsi baik
8

Apron Conveyor

Apron Conveyor Pada Industri


Konstruksi Apron Conveyor :
Sistem penyambungan bucket pada appron conveyor biasanya digunakan rantai
gall, rantai skalm.
 Penyambungan ini tanpa flen (On flent), pengangkutan nyabukan untuk material
yang curah.
 Skirt board ikut bergerak bersama-sama appron conveyor.
 Jenis ini, skirt board tidak ikut bergerak mengikuti appron. Jenis appron king carrier
pada pabrik gula, urea, dan lainnya.
 Bucket jenis ini biasanya ikut berjalan dengan bucket yang ada didepannya.
 Jenis bucket untuk pengangkutan bahan atau material cairan atau liquid.
9

Apron conveyor dibagi menjadi dua macam, yaitu :


1. Casting machine, jenis ini untuk pengangkutan pengecoran.
2. Escalator
Dikarenakan pengangkutan menggunakan rantai, maka peralatan juga harus dapat
saling bekerja satisama lain dengan rantai itu sendiri, misalnya :
 Rantai skalm , maka sprocket mempunyai sarang-sarang rantai.
 Rantai bentuk gall, maka sprocket mempunyai gerigi tempat rantai.

Bagian-Bagian Apron Conveyor

1. Sistem transmisi
2. Kerangka body
3. Tiang pendukung
4. Chain
5. Motor penggerak
6. Palang
7. Pocket wheel

1. Sistem Transmisi : Sistem transmisi antara motor penggerak dengan chain


biasanya digunakan roda gigi. Berfungsi sebagai penyalur putaran dari
penggerak ke chain conveyor.
2. Pocket Wheel : Pocket wheel berfungsi sebagai tempat chain berputar.
10

3. Chain Bushing : Chain bushing pada dasarnya berbentuk pipa dengan


pengikatan yang cocok untuk mengunci sidebar dan untuk mencegah beberapa
peralihan.

Kelebihan :
1. Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
2. Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
3. Kecepatan maksimum 100 ft/m.
4. Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.
5. Perawatan murah.
Kelemahan :
1. Kecepatan yang relatif rendah.
2. Kapasitas pengangkutan yang kecil
Hanya satu arah gerakan

c. Bucket Conveyor

Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai conveyor apron yang
dalam.
Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:
 Bucket terbuat dari baja
 Bucket digerakkan dengan rantai
 Biaya relatif murah.
 Rangkaian sederhana.
 Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.
 Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
 Kapasitas kecil 100 ton/jam.
Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:
 Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
 Investasi mahal.
 Kecepatan rendah.
11

d. Bucket Elevator

Bucket Elevator adalah alat transportasi padatan yang bekerja secara vertikal yang terdiri
dari satu belt atau sepasang rantai yang berputar pada 2 roda atas dan bawah; ember-ember
atau bucket yang terpasang pada belt atau rantai Belt, scraper maupun apron conveyor
mengangkut material dengan kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada
sudut yang lebih besar dari 15-20° dan scraper jarang melebihi 30°. Sedangkan kadangkala
diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang curam.
Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor. Secara umum bucket elevator terdiri dari
timba -timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba
(bucket) yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing -masing.
Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :

Minneapolis Type

Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk mengangkut butiran dan
material kering yang sudah lumat.
12

- Buckets for Wet or Sticky Materials.

Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material yang cenderung lengket.

- Stamped Steel Bucket for Crushed Rock

Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan material yang berat.

3. Screw Conveyor

Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus atau bubur
adalah konveyor sekrup (screw conveyor)Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang
berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut
flight.

Macam-macam flight adalah:


 Sectional flight : Konveyor berfiight section dibuat dari pisau-pisau pendek yang
disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan cara disimpul tepat pada tiap
ujung sebuah pisau dengan paku keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah
pilinan yang panjang.
13

 Helicoid flight : Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin
mengelilingi suatu poros . Untuk membentuk suatu konveyor, flight- flight itu
disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan
berikutnya.
 Special flight, terbagi:
1. cast iron flight : digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi
2. ribbon flight : Untuk bahan yang lengket
3. cut flight : Untuk mengaduk digunakan cut flight, Flight pengaduk ini dibuat dari
flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan
potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya konveyor
tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek disatukan
dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang dengan konveyor
pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah konveyor ke lubang
yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi.

Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja , Panjang sebuah wadah antara 8, 10, dan
12 ft. Tipe wadah yang paling sederhana hanya bagian dasarnya, yang berbentuk setengah
lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari kayu. Untuk
mendapatkan sebuah wadah yang panjang, wadah-wadah pendek disusun sehingga sesuai
dengan panjang konveyor. menunjukkan wadah yang lebih rumit yang konstruksinya
semuanya terbuat dari besi.
14

4. Pneumatic Conveyor

Konveyor yang digunakan untuk mcngangkul bahan yang ringan atau berbentuk bongkahan
kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada jenis konveyor ini bahan
dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.

Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:


 Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
 Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
 Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.
Pada tipe yang sederhana, sebuah pompa cycloida akan menghasilkan kehampaan yang sedang
dan sedotannya dihubungkan dengan sistem pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naik
melalui selang yang dapat dipindahpindahkan ujungnya.
Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi akan menuju
siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak pompa dan debu ini
juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala lain debu adalah produk yang
tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang kebersihannya harus
tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat seperti soda abu, dan lain-lain) supaya
keadaannya tetap baik dan tidak mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.
Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang berbentuk bongkahan
kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya yang sejenis. Kadang-kadang juga
digunakan bila jalan yang dilalui bahan berkelok- kelok atau jika bahan harus diangkat dan
lain-lain hal yang pada tipe konveyor lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan pada kecepatan
15

tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang digunakan untuk mengangkut
tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm, tergantung pada keadaan dan berat bahan,jarak dan
kemiringan pengangkutan, dan lain-lain.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian energinya lebih besar dibanding
jenis konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang sama. Perhitungan-perhitungan pada
konveyor pneumatik sama sekali empiris dan memuat faktor-faktor yang tidak terdapat di luar
data-data peralatan pabrik.

5. VIBRATING KONVEYOR
Vibrating conveyor merupakan conveyor yang digetarkan pada frekuensi yang relative
tinggi. Vibrating conveyor pada industri proses produk makanan, bahan kimia dan obat-
obatan menyediakan serangkaian fungsi pengangkutan (conveying), pengayakan
(screening), pengumpanan (feeding), penyebaran (spreading) dan pendistribusian produk
free flowing dan produk non free-flowing. Vibrating conveyor sesuai untuk ditribusi bulk
material pada pemenuhan tangki penyimpan, atau distribusi produk pada operasi packing.

A. Prinsip Kerja Vibrator Conveyor.


Kebanyakan Vibrator conveyor pada dasarnya merupakan unit pengangkutan
material yang terdiri dari sebuah pan horizontal yang disangga dengan pegas dan
digetarkan oleh lengan penyangga eksentrik, rotating eccentric weights, sebuah
elektromagnet atau sebuah silinder hidrolik/pneumatic yang terhubung secara
langsung. Pegas yang digunakan biasanya terbuat dari bahan fiber glass atau baja
campuran. Agar material dapat terangkut sempurna, material tersebut harus mempunyai
factor gesek pada baja (steel) dan factor gesek internal yang tinggi sehingga
pengangkutan dapat bereaksi pada seluruh kedalaman material.
Vibrator conveyor secara umum berfungsi mengalirkan material ke atas dan
maju sehingga material akan berjalan sepanjang conveyor path.
16

B. Fungsi Vibrator Konveyor


Vibrator conveyor mempunyai beberapa fungsi :
1) Sebagai Screening System, yang didesain untuk memisahkan produk atau
menghilangkan overzise dan atau fine.
2) Sebagai Spreading dan Feeding System, berfungsi untuk menyeragamkan
distribusi produk. Penyebaran material dapat tercapai sepanjang lebar conveyor.
3) Distribusi Produk, menggunakan gates atau modular conveyors.

C. Konfigurasi Vibrator Conveyor


1) Bahan Vibrator Conveyor
Permukaan pengangkutn dapat juga bak terbuka maupun tertutu) atau berupa
pipa yang tertutup total. Permukaan kontak produk dapat ditutup dengan berbagai
macam material yang dipilih untuk memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan.
Untuk pemeliharaan sanitasi, ketahanan korosi, ketahanan terhadap kelembaman,
toleransi suhu (insulasi), atau bahan kimia pengotor maka digunakan bahan yang
terbuat dari plastic, logam anti karat dan material keramik. Rangka luar (penyangga
atau bingkai) biasanya terbuat dari baja ringan atau stenlis steel.
2) Kapasitas pengangkutan
Kapasitas pengangkutan Vibrator Conveyor ditentukan oleh : besarnya jalur
pengangkutan, frekuensi pengangkutan, sudut alir, kemiringan jalur, dan
kemampuan material untuk menerima dan mentransmisikan arah aliran melalui
massa material tersebut.kapasitas vibrator Conveyor bermacam-macam mulai dari
ribuan ton, gram sampai ons. Karena kemampuannya sangat bervariasi maka tidak
17

ada formula sederhana untuk menyatakan kapasitas dan tenaga (kerja) Vibrator
Conveyor.
D. Klasifikasi Vibrator Conveyor
1) Mechanical Vibrator Conveyor
Vibrator conveyor jenis ini menggunakan tenaga inersia yang dibangkitkan oleh
gerakan rotasi untuk mendorong vibrasi dan menggunakan poros eksentrik untuk
mengendalikan vibrasi.
Alat ini didesain untuk beroperasi pada frekuensi spesifik dan tidak dapat
bekerja dengan baik pada frekuensi lain tanpa perubahan desain yang hati-hati. Jadi
alat ini tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan frekuensi tanpa adanya
variasi dari pengumpanan. Mechanical vibrator conveyor kebanyakan dipakai
untuk system pengangkutan dan tidak selalu bekerja dengan baik sebagai
pengumpan (feeder).

2) Electrical Vibrator Conveyor


Vibrator conveyor jenis ini memiliki karakteristik khusus, yakni tidak adanya
kontak antara bagian penggerak dengan media. Pengoperasian alat ini
18

menggunakan sistem pull-push atau pull release dengan memanfaatkan arus searah
atau arus bolak-balik yang dikombinasikan dengan electromagnet. Selain
digunakan sebagai sistem pengangkutan, electrical vibrator conveyor juga dapat
digunakan sebagai sistem pengumpan (feeder).

3) Pneumatic and Hydraulic Vibrator Conveyor


Vibrator conveyor jenis ini memiliki disain yang lebih sederhana dibanding
jenis yang lainnya. Pengoperasian alat ini dapat dilakukan dngan mudah karena
dilengkapi dengan control valve, sehingga kapasitas dan kecepatan operasi dapat
divariasi sesuai dengan keinginan.

E. Kelebihan Vibrator Conveyor


1) Mudah dibersihkan
2) Kecepatan produk dan kemampuan sanitasi yang tinggi
3) Dapat digunakan untuk berbagai macam material (kering, free-flowing, non free-
flowing material)
4) Ideal untuk menangani material yang dapat terakumulasi pada conveyor dan yang
dapat juga rusak karena internal moving part dalam conveyor.

BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN
19

Conveyor adalah bagian umum dari peralatan penanganan material mekanis yang bergerak
dari satu lokasi ke lokasi lain. Conveyor terutama berguna dalam aplikasi yang melibatkan
transportasi bahan berat atau besar. System conveyor memungkinkan transportasi cepat dan
efisien untuk berbagai bahan.
Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu :
 Scraper Conveyor
 Apron Conveyor
 Bucket Conveyor
 Bucket Elevator
Vibrator conveyor merupakan conveyor yang digetarkan pada frekuensi yang relative
tinggi.Vibrator conveyor sesuai untuk ditribusi bulk material pada pemenuhan tangki
penyimpan, atau distribusi produk pada operasi packing.
Kebanyakan Vibrator conveyor pada dasarnya merupakan unit pengangkutan material
yang terdiri dari sebuah pan horizontal yang disangga dengan pegas dan digetarkan oleh lengan
penyangga eksentrik, rotating eccentric weights, sebuah elektromagnet atau sebuah silinder
hidrolik/pneumatic yang terhubung secara langsung.
Vibrator conveyor mempunyai beberapa fungsi :
1) Sebagai Screening System, yang didesain untuk memisahkan produk atau
menghilangkan overzise dan atau fine.
2) Sebagai Spreading dan Feeding System, berfungsi untuk menyeragamkan distribusi
produk. Penyebaran material dapat tercapai sepanjang lebar conveyor.
3) Distribusi Produk, menggunakan gates atau modular conveyors
20

DAFTAR PUSTAKA

Edwin. 2010. Mesin dan Peralatan. http://www.grainsysteminternational.com.

Fatena,Susi.2010. Belt Conveyor.

http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/19/belt-conveyor/. Diakses

Shahrul. 2011. Tranportasi bahan padat.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1358/1/tkimia-syahrul3.pdf.

Smanto, Alpha . 2009. Belt Conveyor.

http://ismantoalpha.blogspot.com/2009/12/belt-conveyor.html. Diakses pada

Natanagara, Novhan. 2011. Transportasi Benda Padat. http://novhan-


natanagara.blogspot.com/2011/03/alat-transportasi-benda-padat.html.

Anda mungkin juga menyukai