Disusun Oleh:
Rafi Haidar Rifaldo (16050524021)
Renovan Bagus Pangestu (16050524024)
Achmad Mukhdor (16050524025)
Dosen Pengampu:
Ika Nur Jannah S.Pd., M.T.
TIM
ii
DAFTAR ISI
COVER ...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
iii
1
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di dalam industri, berbagai macam bahan digunakan baik sebagai bahan baku maupun
produk yang dihasilkan, baik itu berupa gas, ciran maupun padatan. bahan-bahan itu perlu
diangkut menggunakan sebuah mekanisme karen kadangkala merupakan bahan yang berat
maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut
bahan-bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa
kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Ada berbagai macam jenis transportasi di dunia industry, salah satunya adalah
transportasi padat yaitu system transportasi yang digunakan untuk mengangkut bahan-bahan
yang berupa padatan, baik bahan baku maupun produk. Istilah yang sering digunakan untuk
transportasi padat adalah
conveying (pengangkutan).
Pengangkutan dari unit produksi satu ke yang lainnya dapat menggunakan alat
conveyor, elevator dan lain-lain. Suatu proses pemindahan barang atau material merupakan
proses yang memerlukan ketepatan dan ketelitian yang memerlukan alat bantu untuk
mempermudah proses pengerjaan yaitu berupa conveyor yang berfungsi untuk menghantarkan
barang atau material dari proses satu ke proses selanjutnya.
Alat yang paling sering digunakan dalam system transportasi padat adalah conveyor.
Pemilihan mesin pemindah bahan sangat penting dalam operasional, karena pemindahan bahan
merupakan salah satu kegiatan yang gmemiliki prosentase cukup besar dalam kegiatan
produksi. Oleh karena itu pemindahan bahan harus dilakukan secara efektif dan efisien, salah
satunya dengan pemilihan mesin dan peralatan pemindahan bahan yang tepat. Pemilihan mesin
pemindahan yang tepat memerlukan pertimbangan, salah satunya faktor teknis antara lain.
Jenis dan sifat bahan yang akan ditangani, kapasitas perjam yang dibutuhkan, arah dan jarak
perpindahan, cara menyusun muatan (pada tempat asal, akhir,dan antara), karakteristik proses
produksi yang terlibat dalam pemindahan muatan, kondisi lokal yang spesifik, dan jangka
waktu penggunaan alat.
Conveyor adalah bagian umum dari peralatan penanganan material mekanis yang
bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain. Conveyor terutama berguna dalam aplikasi yang
melibatkan transportasi bahan berat atau besar. System conveyor memungkinkan transportasi
cepat dan efisien untuk berbagai bahan.
2
Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadangkala merupakan bahan yang
berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk
mengangkut bahan -bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik
itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan.
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang berfungsi untuk
mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi
(conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada :
Kapasitas material yang ditangani
Jarak perpindahan material
Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)
Harga peralatan tersebut.
B. Klasifikasi Conveyor
Secara umum jenis/type Conveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Belt Conveyor
2. Chain Conveyor :
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
1. Screw Conveyor
2. Pneumatic Conveyor
3
1. Belt Conveyor
Belt Conveyor pada dasarnya mernpakan peralatan yang cukup sederhana. Alat tersebut
terdiri dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada
belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastik, kulit
ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan diangkut. Untuk
mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan
terhadap panas.
pertambangan, metalurgi dan batu bara, mentransfer pasiran, material besar, atau
material dalam kemasan.
Berdasarkan perbedaan barang yang akan ditransfer, sistem transfer dapat berdiri
sendiri ataupun multi conveyor atau digabungkan dengan alat transfer lainnya. Belt conveyor
dapat dipasang secara horisontal atau tertidur untuk memenuhi kebutuhan transfer yang
berbeda.
Prinsip kerja:
Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk curah, dengan
putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan drum atau dulu disebut
Pulley, pulley inilah yang yang diselubungi oleh belt yang lebarnya sama dengan pully tersebut
dan panjangnya belt menyesuai dengan kebutuhan atau kapasitas angkut serta jarak angkut
material tersebut. Jika motor dijalankan maka pulley akan ikut berputar seiring motor
hingga belt yang menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah putaran drum atau pully tersebut.
Motor head atau tail: motor head adalah pengerak utama, sedangkan tail biasanya paling ujung
atau ekor dari unit Belt conveyor dimana material di pindahkan tanpa penngerak.
Roller adalah bagain dari belt conveyour yang berpungsi untuk mensupport belt yang
berjalan, tidak memakai pengerak, bergerak hanya karena gesekan belt yang berjalan diatasnya.
Roller ini disupport oleh rangka dari truktur belt conveyor secara umum. Roller ini menopang
beban belt yang membawa material diatasnya
2. Chain Conveyor
Chain Conveyor adalah conveyor dimana rantainya tidak terputus dari jenis seluruh
konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak daripada beberapa hasil pembawa beban
untuk transport. Konveyor rantai terutama cocok
5
untuk sistem konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna untuk menahan debu, seksi
penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau pengisian berlipat sedang, kombinasi
horizontal dan garis edar vertikal, penanganan material pada
temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang diperbaiki oleh pabrik.
Spesifikasi Pokok
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis konveyor adalah
kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan pada dasar faktor friksi/gesekan yang
disertakan dengan pergerakan rantai (penyorong atau penggulungan ) dan pergerakan material
(penyorongan atau dibawah).
Keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai sebagai alat bantu untuk
menggerakkan material.
a. Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah diantara jenis -jenis
conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan kemiringan yang besar.
Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material - material ringan yang tidak mudah
rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.
b. Apron Conveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban yang lebih
berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana terdiri dari dua rantai yang
dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang
7
kayu dipasang pada alat tambahan A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan
conveyor. Untuk bahan yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda
(roller) pada alat tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan
dengan plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.
Apron conveyor terdiri dari frame, penggerak, take-up sprocket, apron/slat, travelling
roller, feed hopers, dan discharge spout. Apron conveyor digunakan untuk memindahkan
berbagai macam muatan curah dan satuan secara horizontal maupun membentuk sudut
inklinasi. Conveyor ini secara luas digunakan di industri kimia, metalurgi, pertambangan batu
bara, industri permesinan, dan banyak industri lainnya. Berbeda dengan belt conveyor, apron
conveyor lebih ditujukan untuk memindahkan material berat, bongkah besar, abrasive, dan
material panas (bahan cor, tempa, foundry sand). Apron conveyor memiliki kapasitas
pemindahan besar, yaitu 2000 ton/jam atau lebih karena dilengkapi dengan papan peluncur dan
rantai penarik yang kuat. Geometri apron conveyor tisdak jauh berbeda dengan belt conveyor,
kecuali susut inklinasinya dapat mencapai 45 derajat atau lebih, jika apron dilengkapi dengan
tranverse cleats atau stop dan transisi dari horizontal keinklinasi dengan radius kecil (5 m - 8
m).
Apron Conveyor
1. Sistem transmisi
2. Kerangka body
3. Tiang pendukung
4. Chain
5. Motor penggerak
6. Palang
7. Pocket wheel
Kelebihan :
1. Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
2. Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
3. Kecepatan maksimum 100 ft/m.
4. Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.
5. Perawatan murah.
Kelemahan :
1. Kecepatan yang relatif rendah.
2. Kapasitas pengangkutan yang kecil
Hanya satu arah gerakan
c. Bucket Conveyor
Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai conveyor apron yang
dalam.
Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:
Bucket terbuat dari baja
Bucket digerakkan dengan rantai
Biaya relatif murah.
Rangkaian sederhana.
Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.
Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
Kapasitas kecil 100 ton/jam.
Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:
Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.
Investasi mahal.
Kecepatan rendah.
11
d. Bucket Elevator
Bucket Elevator adalah alat transportasi padatan yang bekerja secara vertikal yang terdiri
dari satu belt atau sepasang rantai yang berputar pada 2 roda atas dan bawah; ember-ember
atau bucket yang terpasang pada belt atau rantai Belt, scraper maupun apron conveyor
mengangkut material dengan kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada
sudut yang lebih besar dari 15-20° dan scraper jarang melebihi 30°. Sedangkan kadangkala
diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang curam.
Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor. Secara umum bucket elevator terdiri dari
timba -timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba
(bucket) yang digunakan memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing -masing.
Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :
Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk mengangkut butiran dan
material kering yang sudah lumat.
12
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material yang cenderung lengket.
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan material yang berat.
3. Screw Conveyor
Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat berbentuk halus atau bubur
adalah konveyor sekrup (screw conveyor)Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang
berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut
flight.
Helicoid flight : Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin
mengelilingi suatu poros . Untuk membentuk suatu konveyor, flight- flight itu
disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan
berikutnya.
Special flight, terbagi:
1. cast iron flight : digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi
2. ribbon flight : Untuk bahan yang lengket
3. cut flight : Untuk mengaduk digunakan cut flight, Flight pengaduk ini dibuat dari
flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan
potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah, biasanya konveyor
tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang konveyor pendek disatukan
dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat dipasang dengan konveyor
pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah satu poros sebuah konveyor ke lubang
yang terdapat pada poros konveyor yang satunya lagi.
Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja , Panjang sebuah wadah antara 8, 10, dan
12 ft. Tipe wadah yang paling sederhana hanya bagian dasarnya, yang berbentuk setengah
lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari kayu. Untuk
mendapatkan sebuah wadah yang panjang, wadah-wadah pendek disusun sehingga sesuai
dengan panjang konveyor. menunjukkan wadah yang lebih rumit yang konstruksinya
semuanya terbuat dari besi.
14
4. Pneumatic Conveyor
Konveyor yang digunakan untuk mcngangkul bahan yang ringan atau berbentuk bongkahan
kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor). Pada jenis konveyor ini bahan
dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.
tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang digunakan untuk mengangkut
tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm, tergantung pada keadaan dan berat bahan,jarak dan
kemiringan pengangkutan, dan lain-lain.
Kerugian menggunakan jenis konveyor ini adalah pemakaian energinya lebih besar dibanding
jenis konveyor lainnya untuk jumlah pengangkutan yang sama. Perhitungan-perhitungan pada
konveyor pneumatik sama sekali empiris dan memuat faktor-faktor yang tidak terdapat di luar
data-data peralatan pabrik.
5. VIBRATING KONVEYOR
Vibrating conveyor merupakan conveyor yang digetarkan pada frekuensi yang relative
tinggi. Vibrating conveyor pada industri proses produk makanan, bahan kimia dan obat-
obatan menyediakan serangkaian fungsi pengangkutan (conveying), pengayakan
(screening), pengumpanan (feeding), penyebaran (spreading) dan pendistribusian produk
free flowing dan produk non free-flowing. Vibrating conveyor sesuai untuk ditribusi bulk
material pada pemenuhan tangki penyimpan, atau distribusi produk pada operasi packing.
ada formula sederhana untuk menyatakan kapasitas dan tenaga (kerja) Vibrator
Conveyor.
D. Klasifikasi Vibrator Conveyor
1) Mechanical Vibrator Conveyor
Vibrator conveyor jenis ini menggunakan tenaga inersia yang dibangkitkan oleh
gerakan rotasi untuk mendorong vibrasi dan menggunakan poros eksentrik untuk
mengendalikan vibrasi.
Alat ini didesain untuk beroperasi pada frekuensi spesifik dan tidak dapat
bekerja dengan baik pada frekuensi lain tanpa perubahan desain yang hati-hati. Jadi
alat ini tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan frekuensi tanpa adanya
variasi dari pengumpanan. Mechanical vibrator conveyor kebanyakan dipakai
untuk system pengangkutan dan tidak selalu bekerja dengan baik sebagai
pengumpan (feeder).
menggunakan sistem pull-push atau pull release dengan memanfaatkan arus searah
atau arus bolak-balik yang dikombinasikan dengan electromagnet. Selain
digunakan sebagai sistem pengangkutan, electrical vibrator conveyor juga dapat
digunakan sebagai sistem pengumpan (feeder).
Conveyor adalah bagian umum dari peralatan penanganan material mekanis yang bergerak
dari satu lokasi ke lokasi lain. Conveyor terutama berguna dalam aplikasi yang melibatkan
transportasi bahan berat atau besar. System conveyor memungkinkan transportasi cepat dan
efisien untuk berbagai bahan.
Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor, yaitu :
Scraper Conveyor
Apron Conveyor
Bucket Conveyor
Bucket Elevator
Vibrator conveyor merupakan conveyor yang digetarkan pada frekuensi yang relative
tinggi.Vibrator conveyor sesuai untuk ditribusi bulk material pada pemenuhan tangki
penyimpan, atau distribusi produk pada operasi packing.
Kebanyakan Vibrator conveyor pada dasarnya merupakan unit pengangkutan material
yang terdiri dari sebuah pan horizontal yang disangga dengan pegas dan digetarkan oleh lengan
penyangga eksentrik, rotating eccentric weights, sebuah elektromagnet atau sebuah silinder
hidrolik/pneumatic yang terhubung secara langsung.
Vibrator conveyor mempunyai beberapa fungsi :
1) Sebagai Screening System, yang didesain untuk memisahkan produk atau
menghilangkan overzise dan atau fine.
2) Sebagai Spreading dan Feeding System, berfungsi untuk menyeragamkan distribusi
produk. Penyebaran material dapat tercapai sepanjang lebar conveyor.
3) Distribusi Produk, menggunakan gates atau modular conveyors
20
DAFTAR PUSTAKA
http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/19/belt-conveyor/. Diakses
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1358/1/tkimia-syahrul3.pdf.