Anda di halaman 1dari 30

Belt Conveyor

Thenty Gusti Andhini (1031411064)


Ulya Utami (1031411067)

APLIKASI MOTOR LISTRIK PADA


DUNIA PERTAMBANGAN
BELT CONVEYOR

Apa itu Belt Conveyor ?


Belt Conveyor adalah peralatan yang digunakan untuk
memindahkan muatan satuan (unit load) maupun muatan
curah (bulk load) sepanjang garis lurus atau sudut inkliinasi
terbatas.
Alat tersebut terdiri dari sabuk yang tahan terhadap
pengangkutan benda padat.
Sabuk yang digunakan pada Belt Conveyor ini dapat dibuat
dari berbagai jenis bahan. Misalnya dari karet, plastik, kulit
ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan
yang akan diangkut.
Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang
digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.

Belt Conveyor pada


Dunia Pertambangan

Bagianagian-bagian Belt Conveyor

Bagianagian-bagian Belt Conveyor

1.

Tail pulley merupakan


pulley terakhir (ujung)
belt
conveyor
dan
bergerak
mengikuti
head
pulley
yang
berfungsi
sebagai
tempat berputarnya belt
conveyor menuju return
roll.
Tail
pulley
biasanya
merupakan
titik
ujung
dari
pemindahan material.

2.

Return roll berfungsi sebagai roll penumpu belt agar


tidak melendut saat berputar kembali tanpa muatan
menuju ke head pulley. Pada penggunaannya Return roll
selalu digunakan satu buah pada satu titik tumpuan
dengan panjang yang hampir sama dengan lebar belt.

3.

Carrying Roll merupakan roll yang menumpu belt conveyor yang berisi
material angkut di atasnya. Berbeda dengan return roll, carrying roll
terdiri dari tiga buah roll pada satu titik tumpuan, dimana roll tengah
diposisikan datar dan roll sebelah luar diposisikan miring untuk menjaga
agar material yang dibawa tidak tumpah. Selain hal tersebut, jarak antara
titik tumpu carrying roll lebih pendek dari pada return roll agar tidak
terjadi lendutan belt akibat pengaruh berat material yang diangkut.

4.

Bend Pulley merupakan


pulley penghubung atau
pembelok belt menuju take
up pulley atau pulley
pemberat. Dimana Bend
Pulley bekerja mengatur
keseimbangan belt pada
pemberat. Belt conveyor
pada
perusahaan
ini
menggunakan dua buah
bend
pulley
untuk
membelokkan belt menuju
take up pulley (yang berada
di posisi lebih rendah).

5.

Head Pulley merupakan pulley yang


berhubungan langsung dengan gearbox
sehingga langsung terhubung dengan
penggerak. Head pulley berfungsi sebagai
penggerak awal dari suatu sistem belt
conveyor

6.

Take up pulley berfungsi sebagai pengencang belt, menjaga agar kekencangan belt
sama antara sisi yang bermuatan dan sisi yang tidak bermuatan, yang seolah-olah
menambah jarak antara head pulley dan tail pulley [2].
Take up pulley dibedakan menjadi dua jenis:
Screw Takeup
Screw takeup merupakan pengencang belt dengan memberi gaya tarik pada belt
dengan menggunakan ulir pada dudukan pulley dan biasanya di gunakan untuk belt
dengan panjang posisi angkut sekitar 50 100 m.

Gravity Take-up
Gravity Take-up merupakan pengencang belt horizontal dan vertical yang cara
kerjanya adalah dengan memberi gaya tarik pada belt menggunakan gaya gravitasi
bumi, dan dipakai untuk sistem yang panjangnya lebih dari 100 m.

7. Take up unit merupakan unit pemberat


yang digunakan sebagai penyeimbang pada
kelonggaran belt saat beroperasi pada
muatan dan tanpa muatan. Agar belt
conveyor tetap kencang, take up unit akan
turun kalau tidak ada material yang dibawa
dan naik kalau ada material angkut pada
belt conveyor.

8. Impact roll merupakan roll


dengan karet di bagian luar
yang biasanya di pasang di
bagian
jatuhnya
material
sehingga ada gaya dorong
kembali.

9.

Belt adalah salah


satu elemen utama
dari conveyor. Belt
terbuat
dari
bermacam-macam
bahan, seperti: steel,
nylon, katun, karet
dan lain lain. Belt
yang baik harus
memiliki
sifat
ringan,
fleksibel,
kekuatan tinggi dan
tahan lama.

Drive Pulley pada


Belt Conveyor
Pada Belt Conveyor sistem transmisi yang digunakan adalah
transmisi otomatis. Transmisi otomatis adalah transmisi kendaraan
yang pengoperasiannya dilakukan secara otomatis dengan
memanfaatkan gaya sentrifugal. Transmisi yang digunakan yaitu
transmisi otomatis V belt atau yang dikenal dengan CVT
(Continuous Variable Transmission).
CVT adalah sistem transmisi daya dari mesin menuju roller
menggunakan sabuk yang menghubungkan antara drive
pulley dengan driven pulley menggunakan prinsip gaya gesek Puli
Penggerak/ puli primer ( Drive Pulley/ Primary Pulley) Puli primer
adalah komponen yang berfungsi mengatur kecepatan Belt
Conveyor berdasar gaya sentrifugal dari roller, yang terdiri dari
beberapa komponen berikut:

Drive Pulley pada


Belt Conveyor
a) Dinding luar puli penggerak dan kipas pendingin
Dinding luar puli penggerak merupakan komponen puli penggerak tetap. Selain berungsi
untuk memperbesar perbandingan rasio di bagian tepi komponen ini terdapat kipas pendi
ngin yang berfungsi sebagai pendingin ruang CVT agar belt tidak cepat panas dan aus.
b) Dinding dalam puli penggerak (movable drive face)
Dinding dalam merupakan komponen puli yang bergerak menekan CVT agar diperoleh k
ecepatan yang diinginkan.
c) Bushing/bos puli
Komponen ini berfungsi sebagai poros dinding dalam puli agar dinding dalam dapat berg
erak mulus sewaktu bergeser.
d) V belt
Berfungsi sebagai penghubung putaran dari puli primer ke puli sekunder. Besarnya diame
ter V-belt bervariasi tergantung pabrikan motornya. Besarnya diameter V-belt biasanya di
ukur dari dua poros, yaitu poros crankshaft porosprimary drive gear shift. V-belt terbuat
dari karet dengan kualitas tinggi, sehingga tahan terhadap gesekan dan panas.

Drive Pulley pada


Belt Conveyor
e) Plat penahan
Komponen ini berfungsi untuk menahan gerakan dinding dalam agar dapat bergeser ke
arah luar sewaktu terdorong oleh roller.
f) 6 buah peluru sentrifugal (roller)
Roller adalah bantalan keseimbangan gaya berat yang berguna untuk menekan dinding
dalam puli primer sewaktu terjadi putaran tinggi. Prinsip kerja roller, semakin berat
rollernya maka dia akan semakin cepat bergerak mendorong movable drive
face pada drive pulley sehingga bisa menekan beltke posisi terkecil. Namun
supaya belt dapat tertekan hingga maksimal butuhroller yang beratnya sesuai. Artinya
jika roller terlalu ringan maka tidak dapat menekan belt hingga maksimal, efeknya tenaga
tengah dan atas akan berkurang. Harus diperhatikan juga jika akan mengganti roller yang
lebih berat harus memperhatikan torsi mesin. Sebab jika mengganti roller yang lebih
berat bukan berarti lebih responsif, karena roller akan terlempar terlalu cepat sehingga
pada saat akselerasi perbandingan rasio antara puli primer dan puli sekunder terlalu besar
yang kemudian akan membebani mesin. Jika roller rusak atau aus harus diganti, karena
kalau tidak segera diganti penekanan pada dinding dalam puli primer kurang maksimal.
Kerusakan atau keausan roller disebabkan karena pada saat penekanan dinding puli
terjadi gesekan antara roller dengan dinding dalam puli primer yang tidak seimbang,
sehingga lama-kelamaan terjadi keausan pada roller.

Prinsip Kerja
Bahan dihisap oleh unloader dari kapal dan bahan
akan jatuh ke belt conveyor, kemudian belt conveyor
akan mengirim bahan ke stasiun penampungan. Belt
diletakkan di atas pulley yang digerakkan oleh motor
penggerak. Pulley bergerak akibat adanya putaran yang
ditransmisikan oleh motor penggerak.
Belt conveyor mentransport material yang ada di
atas belt, dimana umpan atau inlet pada sisi tail dengan
menggunakan chute dan setelah sampai di head material
ditumpahkan akibat belt berbalik arah.

Gambar Prinsip Kerja


Belt Conveyor

Jenis dan Fungsi


Belt Conveyor
Belt Conveyor atau ban berjalan adalah alat transportasi yang
paling efisien dalam pengoperasiannya jika dibanding dengan
alat berat atau truck untuk jarak jauh, karena dapat
mentransport material lebih dari 2 kilometer, tergantung
desain belt itu sendiri.
Material yang ditransport dapat berupa powder, granular atau
lump dengan kapasitas lebih dari 2000 ton/jam, hal ini
berkembang seiring dengan kemajuan desain belt itu sendiri.
Saat ini sudah dikembangkan Belt Conveyor jenis long curve,
yaitu belt dengan lintasan kurva horizontal maupun vertikal
dengan radius minimum 400 m, sehingga sangat cocok untuk
medan berliku dan jarak jauh.

Jenis dan Fungsi


Belt Conveyor
Jenis belt bisa berupa textil rubber belt, metal belt, dan
steel cord belt.
Jenis yang paling banyak dipakai adalah jenis textil rubber
belt. Lintasan belt dapat direncanakan horizontal, inklinasi,
kombinasi inklinasi dan vertikal. Sudut kemiringannya
tergantung koefisien gesek antara material yang diangkut.
Dalam prakteknya sudut inklinasi berkisar antara 7o 10o
lebih kecil dari sudut gesek material belt. Hal ini
disebabkan karena adanya penurunan belt (belt sag) antara
idler roller, sehingga inklinasi lebih besar dari inklinasi belt
itu sendiri.

Keuntungan Belt Conveyor


Keuntungan penggunaan belt adalah kemudahan dalam
pengoperasian dan pemeliharaan, tetapi belt tidak tahan temperatur di
atas 200 0C. Dengan Belt Conveyor, material dapat diumpan disepanjang
lintasan, begitu juga pengeluarannya.
1. Menurunkan biaya produksi saat memindahkan pupuk Memberikan
pemindahan yang terus menerus dalam jumlah yang tetap
2. Membutuhkan sedikit ruang
3. Menurunkan tingkat kecelakaan saat pekerja memindahkan pupuk
4. Menurunkan polusi udara
Belt Conveyor mempunyai kapasitas yang besar (500 sampai
5000 m3/ jam atau lebih), kemampuan untuk memindahkan bahan dalam
jarak (500 sampai 1000 meter atau lebih). Pemeliharaan dan operasi
yang mudah telah menjadikan Belt Conveyor secara luas digunakan
sebagai mesin pemindah bahan.

Kesimpulan
Belt Conveyor adalah peralatan yang digunakan untuk
memindahkan muatan satuan (unit load) maupun muatan curah
(bulk load) sepanjang garis lurus atau sudut inkliinasi terbatas.
Pada Belt Conveyor sistem transmisi yang digunakan
adalah transmisi otomatis. Transmisi otomatis adalah transmisi
kendaraan yang pengoperasiannya dilakukan secara otomatis
dengan
memanfaatkan
gaya
sentrifugal.
Biasanya
dipergunakan motor listrik untuk menggerakkan drive pulley
dimana tenaga (HP) dari motor harus disesuaikan dengan
keperluan.

Referensi
http://bungdanu.blogspot.com/2012/09/pengenalan-ca
ra-kerja-belt-conveyor-dan.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2224
369-belt-conveyor/#ixzz1oYwm5n2t
http://ocw.uc3m.es/ingenieria-mecanica/transport-eng
ineering/ingenieria-mecanica/transport-engineering/tr
ansparencias/Belt_Conveyors.pdf
http://www.slideshare.net/icanaliican/belt-conveyor-1
5043269

Daftar Pertanyaan
1.

Apakah ada kriteria khusus untuk panjang antar tiap-tiap Roller/Idler?(Pak


Wahri)
= Tidak ada, akan tetapi jarak idler tergantung pada belt dan berat jenis dari beban
yang diangkut. Panjang pada idler-idler tersebut tidak boleh terlalu rapat dan tidak
juga terlalu renggang.
2.

Apakah saat proses pemindahan material pada belt terdapat material yang jatuh
akibat adanya perbedaan sudut pada lintasan belt? Jika memang ada, apakah
material itu dibiarkan saja? Dan apakah berat material dari proses awal hingga
akhir sama?(Pak Wahri)
= Ya, ada. Pada saat proses pemindahan terdapat teknisi yang bertugas mengawasi
kegiatan tersebut. Oleh karena itu, material-material yang jatuh akan diambil kembali
oleh teknisi-teknisi yang berada dilapangan saat proses pemindahan berlangsung.
Dan juga berat material dari proses awal hingga akhir terdapat perbedaan berat yang
tidak terlalu signifikan, umumnya berkurang tidak lebih dari 1% ini bisa saja
dikarenakan bentuk dari material yang diangkut berbutir halus. Semakin halus butir
semakin banyak pengurangan pada material karena adanya angin yang ikut
membawa material dengan butir halus.

Daftar Pertanyaan
3. Pada Belt Conveyor terdapat lintasan Belt vertikal. Apakah pada saat pengangkutan
material yang diangkut tidak jatuh?(Muhammad Syarif Akbar)
= Tidak. Ini dikarenakan pada Belt Conveyor yang memiliki lintasan vertikal memang dibuat
dengan tambahan khusus berupa sekat-sekat yang mana fungsinya akan menahan material
agar tidak jatuh pada saat proses pengangkutan menggunakan Belt Conveyor. Berikut contoh
gambar-gambar Belt Conveyor dengan lintasan Vertikal:

Anda mungkin juga menyukai