Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan
hidayah-Nya akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah yang telah diberikan. Makalah
ini berjudul “pesawat angkat angkut”. makalah ini menjelaskan tentang pengertian pesawat
angkat angkut
Dalam pembuatan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan pada teknik
penulisan dan penyampaian kalimat. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita maupun masyarakat.
penulis
i
Daftar isi
Kata Pengantar ......................................................................................................................................... i
Daftar isi …………………………………………………………………………………………………………………………………………………ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
meningkat dari sisi jenis dan jumlahnya diiringi juga dengan semakin meningkatnya
potensi bahaya dari penggunaan peralatan tersebut. Selain itu, ditemukannya penggunaan
peralatan tersebut dengan kondisi yang semakin tua dan tidak layak dioperasikan lagi.
pembinaan dan pengawasan K3. Berdasarkan Pasal 2 ayat (2), Undang-Undang No. 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pada umumnya kegiatan produksi menggunakan
peralatan mekanik. Peralatan tersebut merupakan sumber bahaya bila dioperasikan. Oleh
karena itu, perlu ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja sebagaimana diatur dalam
Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1970, dan sesuai dengan Pasal 4 ayat (2)
1
secara teknis ilmiah dan administratif ditentukan dalam Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan.
tentang Pesawat Tenaga dan Alat Produksi serta Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 05
Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut diharapakan dapat mengurangi angka
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 1985 yang dimaksud
dengan pesawat angkat dan angkut adalah suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk
memindahkan, mengangkat muatan baik bahan atau barang atau orang secara vertikal
Jenis-jenis pesawat angkat dan angkut menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja
1. Peralatan Angkat
2. Pita Transport
Sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 1985, peralatan
angkat adalah alat angkat yang di konstruksi atau dibuat khusus untuk mengangkat naik
dan menurunkan muatan meliputi antara lain lier, takel, alat angkat listrik, hidrolik dan
pneumatic, gondola, keran mobil,keran kelabang, keran pedestal, keran Menara, keran
gantry, keran overhead, keran portal, keran magnet, keran lokomotif, keran dinding, dan
ulir sekerup pada suatu jarak yang cukup untuk pengencang, jika perlu harus dilengkapi
3
dengan mur penjamin atau gelang pegas efektif. Garis tengah tromol gulung sekurang-
kurangnya berukuran 30 kali diameter tali baja dan 300 kali diameter kawat baja yang
terbesar. Tromol gulung harusdilengkapi dengan flense pada setiap ujungnya, sekurang-
kurangnya memproyeksikan 2 ½ kali garis tengah tali baja. Ujung tali baja pada tromol
gulung harus dipasang dengan kuat pada bagian dalam tromol dan sekurang-kurangnya
harus dibelit 2 kali secara penuh pada tromol saat kait beban berada pada posisi yang
Semua peralatan angkat harus dilengkapi dengan rem yang secara efektif dapat
mengerem suatu bobot yang tidak kurang dari 1 ½ beban yang diijinkan. Dalam menaik,
menurunkan dan mengangkat muatan dengan pesawat pengangkat harus diatur dengan
sandi isyarat yang seragam dan yang benar-benar dimengerti. Sebelum memberikan
1. Semua tali, rantai, bandul atau perlengkapan lainnya telah dipasang sebagaimana
2. Muatan telah dibuat seimbang sebagaimana mestinya dan tidak akan menyentuh
benda sedemikian rupa sehingga sebagian dari muatan atau benda akan
berpindah.
4
Pada saat menangkat barang, operator peralatan angkat harus menghindari
oleh mesin yang bergerak. Jika perlatan angkat beroperasi tanpa muatan:
a. Penjaga sling atau penjaga rantai harus mengaitkan sling atau rantainya pada kait
tidak tersentuh.
Operator alat kerek tidak boleh meninggalkan peralatannya dengan muatan yang
tergantung.Pesawat, alat-alat, bagian instalasi listrik pada peralatan angkat harus dibuat,
Semua peralatan angkat yang digerakan dengan tenaga listrik harus dilengkapi dengan
alat batas otomatis yang dapat menghentikan motor, bila muatan melebihi posisi yang
c) dilengkapi dengan rem otomatis yang mampu menahan muatan, jika muatan
dihentikan.
Alat kontrol dari peralatan angkat listrik harus dilengkapi dengan suatu alat yang
dapat mengembalikan secara otomatis tuas atau tombol pada posisi netral, jika tuas atau
tombol tersebut dilepaskan. Setiap peralatan angkat yang dijalankan dengan tenaga listrik
5
harus dilengkapi dengan alat pembatas otomatis yang dapat menghentikan tenaga tarik
beban, jika muatan melewati batas tertinggi yang diijinkan. Setiap peralatan angkat harus
Silinder udara peralatan angkat pneumatik harus ditempatkan pada trolinya secara kuat
dan aman. Tuas pengontrol katup peralatan angkat pneumatik gantung harus dilengkapi
dengan alat yang dapat mengembalikan tuas kontrolnya secara otomatis keposisi netral,
jika handel pada tali control lepas. Kemudian untuk setiap gondola harus memenuhi
d. Kelebihan tali baja yang berada diatas tanah selama gondola tergantung sekurang-
kurangnya 1 m.
6
Gambar 2.1. Peralatan Angkat Jenis Tower Crane
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 05 Tahun 1985 yang dimaksud pita
transport adalah suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan muatan
secara kontinyu dengan menggunakan bantuan pita. Pita transport antara lain adalah
eskalator, ban berjalan dan rantai berjalan. Konstruksi mekanis pita transport harus cukup
kuat untuk menunjang muatan yang telah ditetapkan baginya. Semua pita transport harus
dibuat sedemikian rupa sehingga titik-titik geser yang berbahaya antara bagian-bagian
atau benda yang berpindah atau tetap ditiadakan dan atau dilindungi.
Pita transport yang ditinggalkan dan sering dilalui harus dilengkapi dengan tempat
jalan kaki atau teras pada seluruh panjangnya dengan lebar tidak kurang dari 45 cm dan
mempunyai sandaran standar dan atau pengaman pinggir. Lantai atau teras kerja pada
tempat-tempat bongkar dan muat harus dalam kondisi anti slip. Lantai, teras dan tempat
jalan kaki disamping pita transport harus bersih dari sampah dan bahan-bahan lain.
7
Saluran air pada lantai harus disediakan disekitar pita transport. Penyeberangan pada pita
transport harus disediakan jembatan yang memenuhi syarat. Tenaga kerja dilarang berdiri
dikerangka penahan pita transport terbuka pada saat memuat atau memindahkan barang-
membongkar dan memuat, pada akhir perjalanan dan awal pengambilan dan atau pada
berbagai tempat lain yang memadai harus diperlengkapi dengan alat untuk menghentikan
mesin ban transport dalam keadaan darurat. Pita transport yang membawa muatan
melebihi sudut kemiringan harus dilengkapi dengan lat mekanis yang dapat mencegah
mesin berbalik dan membawa muatan kembali kearah tempat memuat, jika sumber
tenaga dihentikan.
Jika dua ban transport atu lebih beroperasi bersama harus dipasang alat pengaman
yang dapat mengatur bekerja sedemikian rupa sehingga kedua pita transport harus
berhenti apabila salah satu pita transport tidak dapat bekerja secara terus menerus. Jika
pita transport membentang sampai pada tempat yang tidak kelihatan dari pos kontrol,
harus dilengkapi dengan gong, peluit atau lampu semboyan dan harus digunakan oleh
operator sebelum menjalankan mesin. Pita transport harus dilengkapi dengan sistem
pelumasan otomatis. Sudut kemiringan dari setiap eskalator harus tidak melebihi 30o dari
arah bidang datar. Bidang injak eskalator terbuat dari bahan yang padat, rata dan tidak
licin dan bila terbuat dari logam yang mempunyai kisi-kisi, tebal kisi sekurang-kurangnya
3 mm.
8
Lantai pemberangkatan dan lantai pemberhentian setiap eskalator harus dari
bahan yang dapat menghasilkan sesuatu ikatan terhadap jejak kaki pemakai. Satu motor
listrik dilarang untuk menggerakan 2 atau lebih eskalator berdampingan, dan dapat
dilayani secara sendiri. Lantai eskalator harus mempunyai angka keamanan sekurang-
kurangnya 10 kecuali rantai yang terbuat dari baja tuang yang dianeling dengan angka
elektro mekanis yang bekerja secara otomatis yang dapat menghentikan eskalator apabila
sumber tenaga putus. Setiap eskalator yang digerakan dengan listrik yang mempunyai
pase banyak harus dilengkapi dengan peralatan yang data mencegah motor berputar balik
9
2.5. Pesawat Angkutan Di Atas Landasan dan Permukaan
Pesawat angkutan diatas landasan dan di atas permukaan ialah pesawat atau alat
yang digunakan untuk memindahkan muatan atau orang dengan menggunakan kemudi
baik di dalam atau di luar pesawat dan bergerak di atas suatu landasan maupun
permukaan. Pesawat angkutan di atas landasan dan di atas permukaan antara lain adalah:
truk, truk derek, traktor, gerobak, forklift dan kereta gantung. Semua peralatan pelayanan
pesawat angkutan di atas landasan dan di atas permukaan harus dibuat sedemikian rupa
digunakan harus diperiksa terlebih dahulu oleh operator. Pesawat angkutan di atas
landasan dengan motor bakar dilarang dijalankan di daerah yang terdapat bahaya
kebakaran dan atau peledakan dan atau ruangan tertutup. Pesawat angkutan di atas
landasan sebelum memuat dan membongkar muatan rem harus digunakan jika di atas
tanjakan roda harus diganjal. Pesawat angkutan di atas landasan dengan motor bakar
harus dijalankan dengan aman sesuai dengan kecepatan yang telah ditentukan. Lantai
1. Dikontruksi cukup kuat dan rata dengan memperhatikan kecepatan, jenis roda dan
2. Tidak mempunyai belokan dengan sudut yang tajam, tanjakan yang terjal, jalan
Truck, truck derek, traktor dan sejenisnya harus dilengkapi dengan lampu-lampu
10
menggunakan gerobak harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Gerobak
dorong yang beroda satu atau dua harus dilengkapi dengan pelindung tangan pada
gagangnya dan dilengkapi dengan ban rem. Gerobak dorong yang beroda tiga atau empat
harus dilengkapi dengan alat pengunci yang digunakan saat gerobak itu berhenti.Jika
memuati gerobak dorong beroda tiga, muatan yang berat harus ditempatkan dibagian
belakang bawah dan muatan harus seimbang. Forklift harus dilengkapi dengan atap
pelindung operator dan bagian yang bergerak atau berputar diberi tutup pengaman.Dalam
keadaan jalan garpu harus berjarak setinggi-tingginya 15 cm dari permukaan jalan. Bila
meter dari belakang kendaraan depannya. Forklift tidak boleh digunakan selain untuk
Gambar 2.3. Pesawat angkat dan angkut jenis pesawat angkutan di atas landasan
Alat angkutan ril adalah suatu alat angkutan yang bergerak di atas jalan ril. Alat
angkutan jalan ril antara lain adalah: lokomotif, gerbong dan lori. Bahan, konstruksi dan
perlengkapan jalan ril harus cukup kuat, tidak cacat dan memenuhi syarat. Batang tarik
wesel, kawat-kawat sinyal atau bagian-bagin lain dari peralatan jalan ril yang berbahaya
harus dilindungi dan atau dilengkapi dengan peralatan pengaman. Jalan ril harus diadakan
11
pemeriksaan dalam waktu-waktu tertentu. Ril pengaman harus dipasang tidak lebih dari
1. 250 pada jalan ril dengan lebar 1.435 meter atau lebih
2. 400 pada jalan ril dengan lebar yang kurang dari 1.435 meter
3. 200 pada semua jalan ril dengan sudut lereng 2 persen atau lebih.
Jalan ril diatas jembatan atau kuda-kuda yang panjangnya 30 meter atau lebih
harus dilengkapi dngan ril pengaman. Kuda-kuda jalan ril pada kedua sisinya harus
dilengkapi dengan peralatan jalan kaki pada bagian luarnya dan mempunyai ruang bebas
sekurang-kurangnya 1 (satu) meter antara pagar dan muatan dengan ukuran yang paling
besar. Lubang-lubang pembongkaran muatan di bawah jalan ril harus diberi tutup terali
yang memenuhi syarat. Jika alat angkutan jalan ril berada didekat bangunan, sehingga
tenaga kerja tidak dapat berdiri atau lewat dengan aman antara bangunan dan pesawat
2. Dilarang adanya pintu pada bangunan yang menuju keluar jalan ril.
Gambar 2.4. Pesawat angkat dan angkut jenis alat angkutan jalan ril
12
2.7. Pemeriksaan dan Pengujian
Setiap pesawat angkat dan angkut sebelum dipakai harus diperiksa dan diuji
terlebih dahulu dengan standar uji yang telah ditentukan. Untuk pengujian beban lebih,
harus dilaksanakan sebesar 125% dari jumlah ebban maksimum yang diujikan. Besarnya
tahanan isolasi dan instalaso listrik pesawat angkat dan angkut harus sekurang-kurangnya
memenuhi yang ditentukan dalam PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik). Pemeriksaan
tahun sekali. Pemeriksaan dan pengujian ini dilakukan oleh Pegawai Pengawas atau Ahli
Keselamatan Kerja kecuali ditentukan lain. Biaya pemeriiksaan dan pengujian pesawat
Seperti kita ketahui pada suatu bagian-bagian pesawat angkat dan angkut
menerima beban kerja yang cukup besar dan tinggi. Bagian ini harus dibuat dengan
konstruksiyang kuat untuk dapat menahan beban kerja dan harus dilaksanakan
tersebut mampu menahan beban. Pemilihan bahan juga harus sesuai dengan standar
pembuatan pesawat angkat dan angkut yang digunakan dan mempunyai sertifikat bahan
yang memberikan keterangan tentang sifat-sifat mekanik dan komposisi kimia bahan
tersebut.
menjamin bahwa pesawat angkat dan angkut tersebut aman selama pengoperasian.
13
Kecelakaan pada pesawat angkat dan angkut dapat disebabkan karena pada bagian
tertentu dari pesawat angkat dan angkut mengalami kerusakan/perlemahan dan mendapat
beban yang sangat kuat yang diberikan melibihi beban maksimum yang diijinkan.
Meskipun konstruksi pesawat angkat dan angkut telah memenuhi persyaratan, tetapi jika
kualitas pengoperasiannya tidak sesuai dengan prosedur akan dapat juga mengakibatkan
kecelakaan.
pemeliharaan
6. Kelalaian operator
angkut, haruslah dari bahan yang tepat dan memang diperuntukan untuk pembuatan
14
pesawat angkat dan angkut, sesuai dengan standar yang telah diakui diseluruh
dunia.
dan pencemaran lingkungan kerja. Oleh karena itu, petunjuk dan prosedur yang
adanya kerapuhan pada bahan, juga dapat terjadi penuaan bahan. Hal ini dapat
terjadi karena:
1. Bahan di diamkan dalam waktu yang lama tanpa pembebanan disebut juga
penuaan alam
Oleh sebab itu, untuk mengetahui sejauh mana terjadinya penuaan bahan,
digunakan sebagai bahan pesawat angkat dan angkut. Jika hal ini tidak diperhatikan
2.9.2. Konstruksi
15
ukuran-ukuran dimensi bagian yang lengkap dna jelas, sambungan-sambungan,
yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan beban yang
diterima pesawat angkat dan angkut karena diharapkan bahan tersebut mampu
dunia seperti SNI, ASME, JIS, DIN, dll. Kesalahan dalam desain perhitungan
semuanya harus dijaga dan diusahakan agar dapat berfungsi/bekerja dengan baik
dan akurat. Untuk itu diperlukan ketelitian dan perawatan secara teratur dan
dilakukan sewaktu pesawat angkat dan angkut masih berada di dalam pabrik yang
16
kandungan/komposisi kimia dari bahan yang digunakan dalam pembuatan peralatan
dilakukan dengan menggunakan sinar radio aktif (X-ray atau gamma ray) maupun
Bila hasil pemeriksaan merusak dan tidak merusak ini baik, maka dilakukan
pengujian statis dan dinamis atas pesawat angkat dan angkut. Pemeriksaan
terhadap pengujian statis dan dinamis ini harus dilakukan dengan seteliti mungkin
angkut di operasikan dapat diperkecil atau dihilangkan sama sekali. Akibat adanya
pada pesawat angkat dan angkut dan kemungkinan juga dapat menyebabkan
terjadinya patah.
tidak boleh diabaikan. Dengan perawatan secara teratur dan teliti akan lebih mudah
diketahui secara dini adanya kelainan-kelainan yang terdapat pada pesawat angkat
dan angkut sehingga kerusakan yang lebih berat akan dapat dihindari.
17
karena itu faktor manusia yang dominan adalah sikap mental terhadap keselamatan
dengan ceroboh, dimana seharusnya dia dapat melakukannya dengan aman”. Hal
ini tentunya tidak terlepas dari kebiasannya, yang biasanya menganggap mudah,
paling tinggi sampai mencapai 75% kerusakan terjadi disebabkan oleh faktor
manusia.
18
Daftar Pustaka
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut
Kementerian Tenaga Kerja. 2015. Modul Pembinaan Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan
19