Anda di halaman 1dari 49

1

LIFTING AWARENESS
TOL BOCIMI (Bogor-Ciawi-Sukabumi) TOL PEMALANG –BATANG
Korban Jiwa 1 Orang, Luka 2 Orang Korban Jiwa 0, Luka 0

TOL PASPRO (Pasuruan-Probolingo)


Korban Jiwa: 1 Orang, Luka 1 Orang
PERALATANANGKAT
GAMBAR
PLATFORMS ON
FORKLIFTS
🟆 Jika Anda mengerjakan
beberapa alat
tambahan, itu harus:
• Diamankan ke Forklift.
• Memiliki pagar pembatas.
• Miliki Peralatan pelindung
Jatuh.
• Hanya digunakan saat
operator berada di kursinya.
TRAINED, 9
QUALIFIED
OPERATORS

SAFE
LIFTING

EFFECTIVE, PROPER
EQUIPMENT EQUIPMENT
MAINTENANCE DESIGN

THE SAFETY TRIANGLE


3

RIGGING AND CRANE


SAFETY
▶ Rigging adalah peralatan atau kabel yang
digunakan untuk mengangkat dan
memindahkan material memakai mengangkat
crane.
▶ Rigger adalah mekanik terampil yang
mempersiapkan alat berat atau material untuk
perpindahan.
CONTOH PERALATAN
RIGGING
BAHAYA DARI
RIGGING
▶ Kemungkinan kontak dengan jaringan listrik.
▶ Kegagalan Rigging karena beban berlebihan, kesalahan,
atau cacat.
▶ Di luar kendali beban.
▶ Dikejutkan oleh radius ayunan crane.
DAPATKAH SETIAP ORANG
MENGIKAT ATAU MENGANGKAT
BEBAN?
• Rigging harus dilakukan di bawah pengawasan
Orang yang Kompeten.
• Operator crane harus memiliki kualifikasi dan
sertifikasi yang tinggi.
• Operator yang tidak benar atau operator yang tidak
memenuhi syarat dapat mengakibatkan kematian!
TUGAS
RIGGER
• Rigger memilih
perlengkapan
pengikatan.
• Rigger melakukan
pengikatan.
• Rigger mengatur
pengangkatan.
OSHA RIGGING
REQUIREMENTS
• Semua sling dan perangkat keras harus dibuat untuk
memenuhi spesifikasi yang mencakup faktor
keamanan.
• Semua webing atau rantai paduan sling harus diberi
cap dengan jelas, ditandai, atau berlabel, untuk
kapasitasnya.
• OSHA melarang pekerjaan yang dibuat manual
untuk: sling, hook, link, dan fastener yang dibentuk
dari baut.
• Sebelum setiap penggunaan, semua komponen
harus diperiksa oleh Orang yang Berkompeten.
SAFE WORKING
LOAD (SWL)
▶ Beban maksimum yang diizinkan
pada rigging adalah Safe Working
Load (SWL).
▶ Kemampuan sling sebenarnya bisa
menahan 5 kali SWL.
▶ Faktor keamanan adalah rasio
kekuatan tertinggi terhadap SWL.
▶ Jika rigger melebihi SWL, maka
mereka kehilangan beberapa faktor
keamanan.
KNOWING SAFE WORKING
LOADS
SLING
ANGLE
▶ Sudut sling paling aman lebih besar dari 45o dari
horizontal.
ROPE TENSION
RIGGING THE
LOAD
Sling angles <450, load
unstable, worker not
protected.

Balanced load; sling angle >600


WORKING SAFELY AROUND
RIGGING
• Praktik keselamatan umum:
• Jauhkan setidaknya sepuluh meter dari jalur listrik hingga 50
kV.
• Meningkatkan jarak batas saluran listrik sebesar .4 ”per kV>
50 kV
• Jangan pernah mengangkat beban di atas pekerja.
• Jangan berdiri terlalu dekat atau di bawah beban.
• Jangan pernah naik di atas beban.
WORKING SAFELY AROUND
RIGGING2
• Praktik keselamatan umum:
• Gunakan jalur tag untuk mengontrol beban saat
mengangkat.
• Uji angkat tali-temali.
• Gunakan peralatan yang tepat, pastikan itu
ditandai, bukan buatan rumahan, dan dalam kondisi
yang baik..
CRANE HAND
SIGNALS

Only a qualified rigger will give hand signals.


BASIC CRANE
SAFETY
• Apakah kita memiliki crane yang tepat untuk
pekerjaan itu?
• Apakah operator memenuhi syarat pada crane itu?
• Apakah crane sudah diperiksa?
• Apakah crane dipasang di tanah yang kokoh?
• Outrigger penuh dengan cribbing?
• Tingkat, dengan ban dari tanah?
• Apakah jarak jalur listrik diketahui?
• Apakah kita tahu berat bebannya?
• Apakah semua orang tahu bahwa pengangkatan
sedang dilakukan?
BASIC CRANE
SAFETY2
• Apakah muatan dipasang dengan benar
untuk pengangkatan vertikal yang stabil?
• Apakah ada kondisi angin kencang?
• Apakah batas radius ayunan dibarikade?
• Apakah tagline dapat digunakan dengan
benar?
• Bisakah crane mengangkat dan
memasang beban tanpa gangguan?
LIFTING / PENGANGKATAN

▶ Prosedur Pengangkatan.
▶ Lifting Plan
▶ Standard Operating Procedure.
▶ Permit to Work.
▶ Job Safety Analysis.
▶ Tool Box Meeting.
PENGANGKATAN SULIT
▶ Pengangkatan dikategorikan sulit bilamana
melibatkan salah satu hal berikut:
▶ Bentuk beban tidak umum
▶ Pengangkatan diluar titik berat
▶ Menggunakan lebih dari satu
peralatan
▶ Pengangkatan melewati daerah
proses yang hidup (life plant)
▶ Beban berat diatas 1 ton
▶ Dilakukan lebih dari 1 shift
PENGANGKATAN KOMPLEKS

▶ Pengangkatan kompleks dapat diterapkan


pada berbagai kondisi rutin, sederhana atau
sulit, namun:
▶ Memerlukan studi secara teknis untuk mengangkat
▶ Melewati atau berdekatan dengan proses yang
hidup (live hydrocarbon plant)
▶ Kegiatan sub-sea atau melibatkan penyelam
▶ Cuac a kurang baik
▶ Beban yang diangkat bernilai tinggi secara financial
APLIKASI TITIK BERAT BEBAN
...sambungan Posisikan
Posisikan jarak antar
pancing kaki sling
pada terhadap
sembarang titik berat
tempat sama

Angkat beban
dan tentukan
garis titik berat
bersambung... beban
KESELAMATAN KERJA RIGGING
Pasang sling pada
beban dengan baik
dan benar

Perhatikan
tegangan kaki sling
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
Pergunakan tali
tambera (tag line)
khusus pada beban
yang besar
dan lebar
KESELAMATAN KERJA RIGGING

Beberapa tambahan yang memerlukan perhatian :


• Jangan menarik atau menyeret sling yang terjepit
• Hindari menjatuhkan sling atau lainnya dari ketinggian
• Simpan perlengkapan rigging pada tempatnya
• Pergunakan diameter sling yang lebih besar, bilamana :

berat beban tidak pasti


kemungkinan adanya beban kejut
keadaan tidak normal dan beban berat
pengangkatan beban membahayakan orang lain
TANGGUNGJAWAB

▶ Penaksiran resiko/JSA tidak menghilangkan


tanggungjawab individu untuk bertindak secara
aman dan memikirkan apa yang sedang
dikerjakan
▶ Kita bertanggungjawab terhadap diri sendiri
dan rekan kerja kita untuk bekerja dengan
aman.
RIGGING TOOLS
▶ Wire Rope Sling.
▶ Web Sling.
▶ Chain Sling.
▶ Shackle.
▶ Eye Bolt.
▶ Spreader Bar/Lifting Beam.
▶ Plate Clamp.
▶ Dan lain2.
WIRE ROPE DISCARD
CRITERIA
▶ Internal Corrosion/Korosi dari dalam.
▶ External Corrosion/Korosi dari luar.
▶ Broken Wire 3 /Strand or in Adjecent.
▶ Deformation/Perubahan bentuk.
▶ Thermal Damage/Rusak karena panas.
▶ Diameter Reduction 3.%of Nominal.
▶ Kinkink/Bend/Bengkok Extreem.
▶ Rope Tension max. 5.%.
▶ Flat Hit Between/Gepeng.
▶ Rusty/Kotor, berkarat.
WIRE ROPE RUSAK KARENA :
▶ Internal Deterioration.(Pembusukan dr dalam)
▶ Corrosion.(Korosif)
▶ Abrasion.(Abrasi).
▶ Mechanical Damage.(Kerusakan mekanik).
▶ Over Heating.(Panas berlebihan).
▶ Malformations.(Cacat Bentuk)
▶ Rotations.(Melintir)
▶ Fatigue.(Lelah-Capek).
▶ Termination Failures.(Keputusan yg salah).
PERAWATAN SLING
▶ Sertifikasi, Pabrik, Toko, Garansi.
▶ Colour Coding System, Labeling or Stamp.
▶ Routine Inspection.
▶ Buatkan tempat penyimpanan yg benar.
▶ Simpan ditempat yg teduh/tidak kena sinar
matahari langsung dan kehujanan.
▶ Jauhkan dari sumber panas berlebih.
▶ Balut dengan gemuk/grease secara rutin.
▶ Hindari tekukan/bengkok extreem, tertimpa
benda berat, gesekan dengan benda tajam.
PERAWATAN SLING
(CONT’)
▶ Jangan menarik sling dibawah beban berat.
▶ Gunakan Rigging Tools sesuai dengan SWL.
▶ Pengangkatan tidak melebihi sudut maksimum 90.derajat.
▶ Penggunaan Rigging Tools harus benar dan sesuai dengan
peruntukannya.
▶ Jika ada kerusakan terhadap Rigging tools tidak boleh diperbaiki
sendiri.
▶ Jika ada kejadian diluar kewajaran jangan dipakai sebelum
dilakukan sertifikasi ulang.
PERATURAN  Tentang
MENTERI TENAGA
KERJA DAN TRANSMIGRASI
 Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut

NO.PER. 09/MEN/VII/2010
 DASAR HUKUM
 UU NO. 1 TAHUN 1970
 TENTANG KESELAMATAN KERJA
 PERMEN NO. 05/MEN/1985
 TENTANG PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT
RUANGLINGKUP

• PENGGOLONGAN OPERATOR
• KUALIFIKASI, SYARAT-SYARATOPERATOR DAN
PETUGAS PESAWATANGKAT DAN ANGKUT
• KEWENANGAN OPERATOR DAN PETUGAS
• SERTIFIKASI OPERATOR DAN PETUGAS
• KEWAJIBAN OPERATOR DAN PETUGAS
• SANKSI
PERMEN NO.PER.
09/MEN/VII/2010
BAB I - KETENTUAN UMUM
Pasal 1 (ayat 1 – 15 )
Pasal 2 Kualifikasi, Syarat-syarat, Wewenang, Kewajiban Operator
dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut
Pasal 3 Dilarang mempekerjakan Operator dan atau Petugas PAA
yg tidak memiliki Lisensi K3 dan Buku Kerja
Pasal 4 Jumlah Operator yang dipekerjakan

BAB II - Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator dan


Petugas PAA
Bagian Kesatu Operator PAA
Pasal 5 ayat(1)
Pesawat Angkat dan Angkut dioperatori yang
mempunyai Lisensi K3 dan Buku kerja
ayat (2)
Op PAA meliputi Peralatan Angkat, pita transpot,
pesawat angkutan diatas landasan dan diatas
permukaan dan alat angkutan jalan rel.
PARAGRAF KESATU -
OPERATOR PERALATAN
ANGKAT
Pasal 6 (1) meliputi lier s/d mesin pancang
(2) diklasifikan
a. Operator Kelas I
b. Operator Kelas II dan
c. Operator Kelas III
(3)Non Kelas gondola, lier, takel dan mesin pancang
Pasal 7 ayat (1 – 4 ) Persyaratan Operator Peralatan Angkat
Pasal 8 Peningkatan kelas minimum 2 th dibidangnya.
Pasal 18 (1) Pengoprasian PAA dapat di bantu petugas PAA
▶ (2) Petugas PAA juru ikat (rigger) dan Teknisi
PARAGRAF KE SATU
JURU IKAT (RIGGER)
Pasal 19 Persyaratan Juru ikat (rigger) a s/d e
a. SLTP/sederajat
b. Pengalaman 1 th di bidangnhya
c. Berbadan sehat
d. Umur 19 th
e. Memiliki Lisensi K3 dan Buku Kerja

Paragraf ke dua Teknisi

Pasal 20 Persyaratan Teknisi a s/d e


a. SLTA/sederajat dan atau pengalaman di bidangnya 3 th
b. Umur 21 th
c. Memiliki lisensi K3 dan buku kerja
Pasal 23 1) Lisensi K 3 & Buku Kerja berlaku 5 th dan dapat
diperpanjang
2) Syarat perpanjangan
a. Lisensi K3 lama asli
b. Buku kerja asli yg telah di periksa oleh atasannya
c. Surat keterangan berbadan sehat
d. Copy KTP
e. Copy sertifikat kompetensi
f. Pas photo 2x3 (3 lbr) 4x6 (3 lbr)

Dalam hal sertifikat kompetensi pasal 22 (1) huruf e dan pasal 23 (2)
huruf e belum dapat dilaksanakan maka dapat menggunakan sertifikat
pembinaan K3 dari Dirjen (Ps. 24)
• Buku Kerja operator atau petugas harus diperiksa setiap
3 bulan oleh atasannya (Pasal 25)
• Lisensi dan Buku Kerja hanya berlaku selama operator
atau petugas PAA diperusahaan yang mengajukan (Ps.
26)
• Lisensi dan buku kerja dapat dicabut apabila operator
atau petugas PAA terbukti (Ps. 27):
a. Melakukan tugasnya tidak sesuai dengan jenis dan
kualifikasinya
b. Melakukan kesalahan, kelalaian, kecerobohan
sehingga menimbulkan keadaan berbahaya atau
kecelakaan kerja
c. Tidak melaksanakan kewajiban sesuai psl 34
BAB IV
KEWENANGAN OPERATOR
DAN PETUGAS
Pasal 28

(1) OP. Peralatan angkat kelas I dimaksud Ps.6 (2) huruf a berwenang :
a. Mengoprasikan P. angkat > 100 ton atau tinggi menara > 40 m
s/d 60 m
b. Mengawasi dan membimbing OP Kls II dan OP Kls III
(1) OP. Peralatan angkat kelas II dimaksud Ps.6 (2) huruf b berwenang:
a. Mengoprasikan P. angkat >25 ton < 100 ton
b. Mengawasi dan membimbing OP Kls III
(2) OP Peralatan angkat Kls III dimaksud Ps 6 (2) huruf c berwenang
mengoperasikan < 25 ton atau tinggi menara s/d 40 m
(3) OP Jenis gondola, lier, takel dan mesin pancang dimaksud Ps 6 (1)
berwenang mengoprasikan masing2 jenisnya
Pasal 32
Juru ikat (rigger) dimaksud psl 18 (2) berwenang melakukan :
a. Pengikatan barang atau bahan sesuai dengan prosedur
pengikatan.
b. Pemberian aba-aba pengoperasian PAA

Pasal 33
Teknisi pesawat angkat dan angkut dimaksud psl 18 (2)
berwenang melakukan :
a. Pemasangan, perbaikan, atau perawatan PAA dan
b. Pemeriksaan, penyetelan dan mengevaluasi keadaan PAA
BAB V
KEWAJIBAN OPERATOR
DAN PETUGAS
Pasal 34
(1) OP. Pesawat angkat dan angkut berkewajiban :
a. Melakukan pengecekan thd kondisi atua kemampuan kerja PAA,
alat-alat pengaman, dan alat perlengkapan lainnya sebelum
dioperasikan.
b. Bertanggung jawab atas pengoperasian PAA
c. Tidak meningalkan pengoprasian selama mesin dihidupkan.
d. Menghentikan PAA dan segera lapor ke atasannya bila pengaman
atau alat perlengkapan tidak berfungsi dg baik /rusak.
e. OP Kls I mengawasi dan mengkoordinasi op Ksl II dan III
f. Mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan yg
ditetapkan dalam pengoperasian PAA.
g. Mengisi buku kerja & membuat laporan harian selama
pengoperasian PAA
lanjutan

a. Melakukan pemilihan alat bantu angkat.


b. Melakukan pengecekan kondisi pengikatan dg aman.
c. Melakukan perawatan ABA.
d. Mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan.
e. Mengisi buku kerja dan membuat laporan harian.

(3) Teknisi berkewajiban :


a. Melapor ke atasan langsung kondisi PAA jika tidak aman atau
tidak layak.
b. Bertanggung jawab atas hasil pemasangan,pemeliharaan,
(2). JURU c.IKAT (RIGGER)
perbaikan dan atau pemeriksaan/komponen PAA.
Mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan.
BERKEWAJIBAN
d. :
Membantu Pegawai Pengawas KK Spesialis PAA dl pemeriksaan &
pengujian PAA.
e. Mengisi buku kerja dan membuat laporan harian sesuai
pekerjaannya.

Anda mungkin juga menyukai