Implementasi Permenaker :
• PER.09/MEN/VII/2010 Tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut
• PER 05/MEN/1985 Tentang Pesawat Angkat dan Angkut
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat
Angkat dan Pesawat Angkut, diundangkan tgl.12 Juni 2020
Tata tertib pelatihan
Ir.Triyoso
• Manfaat Pelatihan
Setelah berakhirnya pelatihan ini peserta
diharapkan mampu melaksanakan pengoperasian
alat berat dengan aman, efektif dan efisien untuk
mendukung produktifitas dan keselamatan kerja.
4
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 5
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 6
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 7
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 8
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 9
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 10
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 11
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 12
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 13
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 14
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 15
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 16
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 17
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 18
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 19
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 20
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 21
• Permenaker No.8 Tahun 2020, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut 22
Macam dan Klasifikasi
Pesawat Angkat & angkut
23
OVER HEAD CRANE & JIB CRANE
24
Type Pesawat angkat (Crane)
25
Type Pesawat angkat (Crane)
26
Type Pesawat angkat (Crane)
27
Type Pesawat angkat (Crane)
28
Type Pesawat angkat (Crane)
29
Type Pesawat angkat (Crane)
30
Gbr. Pedestal Crane
31
Gbr. 150 T Konstruksi Jalan Raya Launcher Beton Gantry Crane
32
Gbr. All Terrain Crane Telescopic Boom Mobile Crane
33
CRAWLER CRANE
34
Forklift
35
Electric Forklift
36
Tailift Z-Series PG25 / PFG25 5000 LB Pneumatic LPG Forklift
37
Telehandler Forklift
Container telehandler XC6-4517K
38
Reach stacker
39
Global Industrial™ Fully Powered Straddle
Stacker Lift Truck 2650 Lb. Cap. 65" Lift
40
EKSKAVATOR
Bulldozer
Wheel loader
43
Bagian-bagian Dump Truck
CARGO LIFT
45
Double Trolley Quayside
Container Crane
46
Double Trolley Quayside
Container Crane
47
RTG ( Rubber Tire Gantry)
48
RTG ( Rubber Tire Gantry)
49
Vacuum Truck
MANLIFT
53
54
ASPHALT PAVER
55
GRADER
VIBRATOR ROLLER
56
VIBRATOR ROLLER
57
58
59
Type-tipe Hoist
60
Type-tipe Hoist
61
Type-tipe Hoist
62
Type-tipe Hoist
63
Type-tipe Hoist
64
Type-tipe Hoist
65
TERMINOLOGI / PENGERTIAN ISTILAH PADA
PESAWAT ANGKAT & ANGKUT
• Tenaga Penggerak :
adalah sumber tenaga penggerak yang dapat berupa motor
bensin, motor Diesel, motor hydraulik, motor listrik,
pneumatik(udara)
• Hidrolik
Kata hidrolik berasal dari bahasa Yunani :
Hydros yang bearti cairan (fluida)
Aulis yang artinya pipa atau sirkuit tertutup
66
Terminologi PAA (lanjutan)
• Sheave. Adalah Pulley penampang radius (grooved pulley)
67
TERMINOLOGI / PENGERTIAN ISTILAH PADA PAA
68
Terminologi PAA (lanjutan.......)
Angle Indicator
Perlengkapan pada keran angkat yg akan menunjukkan besarnya sudut
antara boom dg garis horisontal pada berbagai posisi secara otomatis
Boom
Merupakan bangunan konstruksi yg dapat diperpanjang dan diperpendek
Boom Angle
Sudut yang dibentuk oleh boom dengan garis horisontal
Out Rigger
suatu konstruksi tambahan pada crane yg dilengkapi lengan dan kaki yg
dapat diperpanjang dan diperpendek untuk mendapatkan keseimbangan
dan tumpuan crane
69
Terminologi PAA (lanjutan)
Crane,Cab Operated
Pengendali Crane oleh operator yg berada didalam kabin yg terpasang pd balok
lintang
atau Gerobak kerja.
Drum
Benda yg berbentuk silinder dimana tali digulung untuk mengangkat / menurunkan
beban.
Trolley
Unit yg dilengkapi dg rangka, gerobak ujung penggerak mekanisme pengangkat
beban tali dan pancing beban yg bergerak pd rel jembatan & mendukung beban.
70
Terminologi crane (lanjutan)
Hoist, Main,Auxiliary
Tali angkat utama yg digunakan utk mengangkat & menurunkan
beban sampai dg maksimum kapasitas Crane.
Latch, Hook
Perangkat / Pengaman yg dipasang pada mulut pancing/Hook
Limit Switch
Perangkat / peralatan listrik yg fungsinya menghentikn gerakan atau
memperlambat gerakan.
Span
Jarak mendatar antara garis tengah roda ke garis tengah roda yg lain
dari rel jalur lintasan/travelling
71
PENGOPERASIAN CRANE
YANG AMAN
72
Tujuan
• Melindungi para pekerja dan orang
lain di tempat kerja
• Menjamin agar setiap sumber
produksi dapat dipakai secara aman
dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar
73
DEFINISI ACCIDENT
74
DEFINISI INCIDENT
75
KECELAKAAN
(Industrial Accident)
• Tidak direncanakan (unplanned)
• Terjadinya tiba-tiba (suddenly)
• Menghentikan proses yg direncanakan
• Tidak diinginkan (undesired)
• Mengakibatkan :
– Meninggal
– Penyakit akibat kerja
– Cidera
– Kerusakan asset
– Kerusakan lingkungan
– Peningkatan liabilitas
76
Keselamatan Pengoperasian Crane
77
KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)
• Pelindung atau • Kebersihan lingkungan kerja
pengaman/Safety Device yang jelek
yang tidak memadai • Polusi udara di ruangan kerja
• Peralatan/ perkakas dan (gas, uap, asap, debu dsb.)
bahan yang rusak tetap • Kebisingan yang berlebihan
digunakan • Tidak diketahui berat beban
• Penempatan barang yang yg akan diangkat
salah, tidak pada tempatnya • Ventilasi yang tidak memadai
• Sistem peringatan/alarm • Penerangan yang tidak
yang tidak memadai memadai
• Kerusakan pesawat karena
kurangnya perawatan
78
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)
• Menjalankan Mesin/ • Mengambil posisi pada
Peralatan tanpa tempat yang berbahaya
wewenang • Kegagalan alat bantu angkat
• Menjalankan Mesin/ • Lalai memberikan peringatan
Peralatan dgn kecepatan atau lupa mengamankan
yg tidak semestinya tempat kerja
• Lalai menggunakan APD • Bersenda gurau tidak pada
• Mengangkat barang dg tempatnya
cara yg salah (beban kejut, • Memaksakan diri untuk
menyamping) bekerja walaupun sakit/lelah
• Kesalahan dalam pemberian
aba-aba (Hand Signal)
79
KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN
DILAKUKAN
• KURANG PENGETAHUAN
• KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN
• TIDAK ADA KEMAUAN
• FAKTOR KELELAHAN
• KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH LAKU
MANUSIA/BEHAVIOR (KEBIASAAN YG SALAH)
80
Pemeriksaan Harian sebelum beroperasi.
81
Pengoperasian Crane
• Pesawat Angkat & Angkut yg memenuhi syarat untuk
dioperasikan :
1. Telah dilakukan Riksa Uji dan telah mendapatkan ijin
pemakaian (PerMen 05/1985)
2. Selalu dilakukan perawatan dan pemeliharaan sesuai dg
anjuran pabrik pembuat
82
Pengoperasian Crane
Penanganan Beban/Rigging
a. Mengetahui berat beban yg diangkat
b. Memilih ABA yang tidak cacat dan sesuai dg jenis
barang yg diangkat
c. Menentukan titik berat (pusat) beban agar tidak berayun
d. Posisi beban harus bebas, tidak ada yg menghalangi,
membebani
e. Beban yg diangkat tidak melebihi SWL Crane
f. Hindari tangan atau bagian tubuh yg lain pada saat akan
pengangkatan beban
g. Pilih Qualified Rigger yang berpengalaman dan telah
terlatih dalam prosedure penanganan beban
83
Penempatan Beban
84
Penempatan Beban
85
Penurunan beban
86
Penurunan beban
87
88
89
90
91
Pengoperasian Crane
PENGANGKATAN BEBAN
a. Pastikan jalur travelling crane dan tempat beban pada
area yg bebas
b. Pada saat mulai pengangkatan beban pastikan bahwa
beban sudah sesuai dan aman untuk diangkat dan
turunkan kembali jika beban tidak aman, tdk seimbang
kemudian atur kembali.
c. Jangan mengangkat beban melebihi kapasitas crane
(SWL) dan beban harus pada hook path
d. Hindari mengangkat beban menghentak (shock loading)
e. Jangan membawa beban dg melintas pada orang
f. Gunakan pembantu jika membawa/menurunkan beban
pada area yg tudaj terlihat jelas (rgu-ragu)
g. Jangan mengangkat beban dg kecepatan tinggi dari yang
diperlukan 92
Pengoperasian Crane
MEMINDAHKAN BEBAN
a. Jangan membawa beban melintasi orang (personnel)
b. Berjalanlah didepan beban dan beri peringatan pada personnel dibawah
(Rigger)
c. Jangan menumpang pada beban atau orang lain ikut pada beban
d. Bawalah beban serendah mungkin jika memungkinkan
e. Jangan menggantung beban terlalu lama pada saat ada masalah (trouble
listrik, terhalang dll)
f. Jangan meninggalkan crane dengan beban masih tergantung pada hook
g. Bunyikan klakson jika akan melintasi orang atau beban dekat dengan orang
PENEMPATAN BEBAN
h. Hati – hati pada saat akan memberi ganjal agar tidak terjepit, untuk
memudahkan melepas ABA
i. Turunkan beban pada posisi Crane sudah berhenti
j. Penurunan beban harus pada posisi vertikal tegak lurus
k. Turunkan beban secra perlahan dan tidak menghentak – hentak agar tidak
membentur ke lantai
l. Peganglah kuat pada saat melepas slings dari beban, karena dapat melintir
dan melukai
93
Keselamatan Pengoperasian Crane
CRANE SAFETY
a. Sebelum mengoperasikan Crane
1. Periksalah seluruh peralatan crane, jangan dioperasikan apabila
ditemukan kerusakan
2. Periksa tuas-tuas control, alarm atau klakson (sounding device). Jika
Emergency switch bekerja, jangan dimatikan hingga benar-benar
mendapat informasi yg jelas.
b. Crane tidak boleh dioperasikan diluar kapasitas yg diijinkan.
c. ABA yang digunakan harus tidak ada cacat
d. Beban yang diangkat harus tepat pada hook path
e. Crane tidak boleh digunakan untuk menarik beban dari samping, krn
akan merusak rope drum (TKB lepas dari alur drum)
f. Crane sudah dilakukan Riksa Uji dan pemeliharaan rutin sesuai
petunjuk pabrik pembuat.
94
Safety Device (perlengkapan pengaman)
• Adalah suatu alat perlengkapan yang dibuat dan dipasang pada
sebuah pesawat angkat (crane) yg berfungsi sebagai alat untuk
mengurangi atau mencegah terjadinya kecelakaan.
• Syarat perlengkapan pengaman :
1. Dapat memberikan perlindungan yang yang baik
2. Tidak mengganggu operator (penempatan, kebisingan)
3. Tidak mengganggu jalannya produksi (penempatan hrs tepat)
4. Bekerja secara otomatis
5. Sesuai dg peralatannya
Contoh perlengkapan pengaman pada Crane :
- Hoist Limit Switch
- Horn/klakson
- Lampu hazard / Bahaya
- Working alarm / sirine
- Overload limit switch
95
CRANE SIGNAL (OVERHEAD)
96
Pemeriksaan dan Pengujian
Crane overhead
97
Pemeriksaan dan Pengujian
• Pendahuluan
• Kunci untuk terbebas dari masalah-2 operasi, dan
agar umur yg panjang dari suatu peralatan adalah
perawatan (maintenance) dan pemeriksaan
(inspection).
• Sejak peralatan digunakan untuk mengangkat dan
memindahkan barang, preventive maintenance
adalah sangat penting (vital).
• History dari pemeriksaan bulanan & tahunan harus
direcord/dicatat sebagai referensi sebagai acuan
selanjutnya.
98
99
• Personal perawatan (person incharge of
maintenance)
Hoist (electr & manual) harus dirawat dan
diperiksa secara tepat agar beroperasi optimal
dan mempunyai umur yang panjang, sehingga
perlu ditunjuk petugas perawatan yang mengerti
masalah seputar hoist.
100
Pemeriksaan dan Pengujian
Pemeriksaan awal sebelum dioperasikan untuk
memastikan keselamatan operasinya antara lain :
1. Semua fungsi mekanik dan control (tuas-tuas) untuk memastikan berfungsi atau
rusak.
2. Adanya kebocoran oli hydraulik system
3. Hook dan wire rope adakah keretakan/kerusakan
4. Wire rope, apakah ada cacat yang tidak direkomendasi.
5. ABA, apakah sling yg dipakai siap dan aman digunakan.
6. Safety device apakah bekerja dengan baik
7. Dll
Pemeriksaan Berkala /Periodik, Tahunan 1 (satu)
tahun sekali (Per.Men.05/1985) Meliputi :
8. Inspeksi Visual
9. NDT
10. Load Test s/d 125 % SWL Ahli K3 / Peg.Pengawas
101
Shock Loading (Beban Kejut)
Misal :
Berat Coil = 20 ton
Kecept Hoist : 20 m/mnt = 0,3 m/dtk
Waktu tempuh(hook meyentuh coil) = 3 detik.
Percepatan (a) = kecept/waktu = 0,3/3 = 0,1 m/dt²
Maka didapat :
Beban Dinamis
F = m.a
= 20.000 kg x 0,1 m/dt²
=2.000 kgm/dt² ----- 2.000 Newton
Beban Statis
W = M.g
W = 20.000 x 10 m/dt²
W = 200.000 Kgm/dt² ------ 200.000 Newton
Beban Total