Anda di halaman 1dari 120

PENGAWASAN K3

PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN


PENGAWASAN K3
PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN
PENGAWASAN K3
Pesawat Uap , Bejana Tekan dan
Tangki Timbun
Teko atau Ceret
Contoh pemanas air
Ketel Uap, Bejana Tekan
dan Tangki Timbun
DASAR HUKUM :
a. Undang-undang No. 1 Th.1970.Tentang Keselamatan
Kerja
b. Undang-undang Uap Th. 1930
c. Peraturan Uap Th.1930
d. Permenaker No. 37 Tahun 2016 Tentang Bejana
Tekanan dan Tangki Timbun
e. Permenaker No.PER.02/MEN/1982.Tentang kualifikasi
juru las
f. Permenaker No.PER.01/MEN/1988.Tentang operator
PU
g. Keputusan / Instruksi Menaker
h. Keputusan / Edaran Dirjen Binawas
i. Standar Nasional Indonesia maupun internasional yang
diterima Pemerintah RI
KETEL UAP :

A. Pesawat untuk menghasilkan uap


 Bahan bakarnya :
– gas
– cair
– padat
– listrik
– Nuklir
 Bangunan Ketel Uap :
– tunggal
– gabungan
BEJANA UAP :
B. Pesawat yang operasionalnya
menggunakan uap
 Pemanas air / pemanas pendahuluan
 Pengering uap
 Penguap
 Penampung uap
 Mesin turbin uap
 Pesawat cairan panas
BEJANA TEKANAN :
C. Bejana yang didalamnya terdapat media
selain uap dan bertekanan melebihi udara
luar
 Botol baja
 Bejana transport
 Pesawat pendingin
 Bejana penyimpanan
TANGKI TIMBUN :
D. Bejana selain bejana tekanan yang
menyimpan atau menimbun cairan bahan
berbahaya atau cairan lainnya, di
dalamnya terdapat gaya tekan yang
ditimbulkan oleh berat cairan yang
disimpan atau ditimbun dengan volume
tertentu
INSTALASI PIPA :
E. Jaringan pipa yang menghubungkan pesawat uap
atau bejana tekanan antara satu sama lainnya
atau bagian buangan
– Jaringan pipa air pengisi
– Jaringan pipa uap
– Jaringan pipa air/uap buangan
– Jaringan pipa lain yang
kerjanya PU dan atau
perlengkapannya
I. OBYEKNYA :
 Ketel uap  Bejana penyimpan gas
 Ketel air panas (hot water  Tangki Timbun
boiler)  Pesawat/instalasi
 Ketel oli (hot oil boiler) pendingin
 Pemanas air (economizer)  Instalasi pipa gas
 Pengering uap
 PJK3
(superheater) konsultan
 Penguap (evaporator) Pembuat
pemasang
 Bejana uap (heater
reparasi
storage/terminal)
inspeksi
 Instalasi pipa uap  AK3 Spesialis uap dan
 Mesin / turbin uap bejana tekan
 Botol baja / tabung gas  Juru las/operator las
(silinder gas)  Operator pesawat uap
 Bejana transport  Penyelidikan bahan
PESAWAT UAP
Definisi
 PU* Ketel uap
* Bejana Uap berhubungan langsung/tdk KU
* WP > tekanan udara
 KU : Pesawat yg menghasilkan uap & dipergunakan
di luar pesawatnya
Proses PLN
KETEL PIPA API
Chamber box
Upperside tube plate

Man hole

Smoke tube Boiler shell

Combustion room Fire box tube plate

Burner
Expansion safety
door

Gambar. Ketel
Gambar. Ketel Uap
Uap silinder
silinder tegak
tegak
1. Ketel uap pipa air (water tube boiler)

dipandang dengan cara sirkulasi air ketel uap dibagi dalam :

a. Ketel uap sirkulasi alam (natural circulation method)

b. Ketel uap sirkulasi buatan atau peredaran paksa (forced


circulation method)

c. Ketel uap dimana air langsung diuapkan/tanpa sirkulasi (once


through boiler)
KETEL UAP PIPA AIR

Badan Ketel Uap atau Drum (Shell)


Gambar. Ketel
Gambar. Ketel uap
uap pipa
pipa air
air
Gambar. Ketel
Gambar. Ketel uap
uap pipa
pipa air
air lurus
lurus tegak
tegak
KETEL UAP KOMBINASI
Penguapan
Penguapan
Pipa Super Heater
Super Heater
Economizer (pemanas air)
HP Heater (pemanas air)
 a
HP Heater ( pemanas air )
II. BAHAYANYA :

 semburan ,api/panas,gas
 debu berbahaya
 pencemaran lingkungan
 sentuhan listrik
 kebakaran
 peledakan
 gangguan kesehatan
 dll.
III. IDENTIFIKASI dan ANALISA
SUMBER BAHAYA

a. Konstruksi tdk memenuhi syarat


b. Alat pengaman
 tidak ada
 tidak cukup
 tidak fungsi
c. Pemeriksaan salah
d. Proses kerja tidak standart
e. Pelayanan tidak prosedur
f. Konstruksi cacat saat operasi
IV. PENGENDALIAN :
 Saat pembuatan / Saat pemakaian :
perakitan : – ada ijinnya
– PJK3 Konstruksi – ada operatornya
– penilaian penilaian – pemeriksaan/pengujian
perencanaan
berkala
– penilaian PJK3
– pemeriksaan khusus
Inspeksi
– pengawasan – reparasi dan modifikasi
– kewajiban pemakai
V. YANG HRS DIPERHATIKAN :
Untuk menjamin K3 Pesawat uap dan Bejana
Tekanan Harus Memperhatikan :
a. Pesawat/bejana alat perlengkapan/pengamannya
b. Tenaga kerja yang melayani
c. Manajemen keselamatan kerja/operasi
d. Pemeriksaan khusus
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN:
PERSIAPAN-PERSIAPAN :
 Penyediaan dokumen terkait
 Penyiapan pesawat uap/bejana/instalasi
 Penyiapan peralatan/tenaga kerja
 Pemasangan rambu
 Penyiapan sarana lain yang diperlukan
PELAKSANAAN :
Riksa sifat tampak dan dimensi
Pengujian tdk merusak yang sesuai
Hydrostatik test
Steam test
1. GAMBARAN UMUM
1. BAGIAN – BAGIAN KETEL UAP

 Badan ketel uap j. Pengolahan air


k.Pemanasan uap lanjut
 Dapur/ lorong api\ l. Peralatan pemindahan bb
m. Peralatan prnimbun abu
 Perlengkapan n. Penangkap debu
o. Peralatan penguras gas
a. Pedoman tekanan
belerang
b. Katup pengaman p. Peniup jelaga
c. Pompa air pengisi ketel q. Pesawat pelepas udara
d. Peralatan buang air air pengisi
e. Ventilasi udara r. Gelas pedoman
f. System control otomatis s. Superheater
g. Cerobong asap t. Peralatan
h. Ekonomeser bakar/pengopakan
i. Pemanasan udara
Apendages (peralatan pengaman) 12-16
a. Tingkap pengaman (safety valve)
b. Alat penunjuk tekanan (manometer)
c. Flens coba (cerat duga)
d. Gelas pedoman ( water level glass )
e. Tanda Batas Air Terendah (TBAT)
f. Pompa pengisi air ketel (feed water pump)
g. Check valve
h. Pluit bahaya (alarm/sirine)
i. Kerangan pembuang (blow down)
j. Lobang lalu orang dan lubang lumpur (lubang periksa)
k. Pelat nama (name plate)
a. Tingkap pengaman (safety valve)
Alat penunjuk tekanan (manometer)
Plens coba (cerat duga)
Gelas pedoman air (water level glass)
Tanda Batas Air Terendah (TBAT)
Alat Pengisi Air Ketel (feed water pump)
Pluit bahaya (sirine/alarm)
Lobang lalu orang & lobang periksa
Pelat Nama (Name Plate)
2.  Proses Kerja Ketel Uap :

 Animation
3. JENIS-JENIS KETEL UAP :

1. KETEL UAP PIPA API 2. KETEL UAP PIPA AIR


KETEL UAP SILINDER
-  sirkulasi alam
a.  Tegak (vertical)
-  sirkulasi paksa /
b.  Mendatar (horizontal)
buatan
- dengan lorong -  tanpa sirkulasi
api
- dengan pipa api
dan
lorong api

 
KETEL UAP PIPA AIR
SIRKULASI ALAM
 Ketel uap pipa air  Ketel uap pipa air
lurus bengkok
1. ketel uap seksi 1.satu drum
2. dua drum 2.dua drum
3.tiga drum
3. tegak vertically
water tube
boiler
4. silang
Ketel uap pancaran (radiation type boiler)
KETEL UAP PIPA KETEL UAP KHUSUS
(SPECIAL BOILER)
AIR SIRKULASI
BUATAN
a. KU Benson 1. KU Combined cycle KU yang
b. KU Sulgar memanfaatkan sisa gas panas dari
pesawat lain ( Waste Heat Boiler )
c. KU La Mont, Loeffler 2. KU BB khusus (particular fuel
d. KU Schmidt Hartman boiler)
e. KU Schmidt  Black liquid boiler (KU
f. KU Ramsin cairan hitam)
 Bagase, Bark boiler (Ampas
g. KU Velox tebu, batok kelapa)
h. KU Combined cycle 3. KU dengan media panas khusus
i. KU sirkulasi paksa lainnya 4. KU yang uapnya ke head
exchanger dulu sebelum
- One Through boiler dialirkan kembali ke KU
(particular head boiler)
– Benson
– Sulger
FIRE TUBE BOILER
WATER TUBE BOILER
HEAT RECOVERY STEAM
GENERATOR (HRSG)
PACKAGE BOILER
Persiapan Pemeriksaan dan
Pengujian Ketel Uap
1. PERSIAPAN UNTUK PEMERIKSAAN :
A. MENYIAPKAN ALAT PEKERJA
a. Sewa alat
b. Menyiapkan pekerja

B. MENGHENTIKAN / MENGOSONGKAN KETEL UAP


a. Kurangi aliran uap
b. Matikan ketel uap secara pelan-pelan
c. Setelah ketel dingin keluarkan airnya secara pelan - pelan
d. Lepaskan semua perlengkapan dan buka semua lobang
lalu tangan maupun lalu orang
2. PEMBERSIHAN KETEL
UAP:
1. PERSIAPAN SEBELUM PEMBERSIHAN
a. Pemeriksaan bagian yang berhubungan dg KU lain
b. Pemeriksaan gas berbahaya di dlm KU
c. Buka semua lobang-lobang
d. Memasang tangga/perancah
e. Memasang penerangan
2. PELAKSANAAN PEMBERSIHAN
Untuk membersihkan bagian dlm
minimal 2 org dan tdk merokok
yang dibersihkan meliputi :
 Pembersihan sisi api (jelaga,debu)
 Pembersihan sisi air (kerak,lumpur)
3. PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN PERTAMA - percobaan dengan tekanan
- pemasangan pesawat uap uap
- pemeriksaan visual a. persiapan
- pemeriksaan setelah b. jalannya percobaan uap
pamasangan - pengopakan pelan-pelan
a. pemeriksaan luar - kenaikan tekanan
b. pemeriksaan dalam max.550.C
c. pemeriksaan alat-alat tiap jam
perlengkapan - tingkap pengaman harus
- pengujian padat dengan membuka tepat
airdingin /kenaikan max.10 %
a. persiapan untuk MAWP
pemadatan - ada yang khusus
b. cara pemadatan
Pasal 27 Peraturan Uap 1930
Pengujian pesawat uap pasal 8, pemadatan
dilakukan dengan air dingin sampai tekanan
yang sebenarnya, pada pesawat yang harus
bekerja dengan tekanan dari :
a. DP < 5 kg/Cm2  HST = 2 x DP
b. DP 5 < 10 kg/Cm2  HST = 5 + DP
c. DP > 10 kg/Cm2  HST = 1,5 x DP
PEMERIKSAAN
2. PEMERIKSAAN BERKALA 3. PEMERIKSAAN KHUSUS
- Pemeriksaan luar a. Usia KU 35 Th
- Pemeriksaan dalam b. Usia KU 65 Th
- Pemeriksaan alat-alat c. PU tanpa identitas
perlengkapan d. PU yang rusak berat
(Appendages) waktu operasi
- Hidrostatis Test e. Reparasi karena cacat
SVP + maks 3 kg/cm2 berat
– KU kapal yang tenggelam
– PU yang diawetkan atau yg
tdk perlu ijin
– Untuk keperluan
Keselamatan Kerja
4. MUTASI PESAWAT UAP

1. PU mengalami 2. PU dipindah
perubahan tangankan/dijual
- permilik catatan :
- tekanan – Sebelum dimutasi PU
tdk boleh dijalankan
- tempat – A I akan dikeluarkan
pemakaian bila PU memenuhi
- dll syarat
Sebab2x Peledakan Ketel Uap

1. Pemakaian bahannya
2. Perencanaannya (desainnya)
3. Pemeriksaan tidak lengkap
4. Hasil pembakaran
5. Air pengisi ketel uap
6. Peralatan /perlengkapan pengaman
7. Kelalaian peladennya
8. Terjadi diluar ketel uap
9. Pelayanan dan perawatan
Sebab2x Peledakan Ketel Uap

1. Pemakaian bahan menggunakan bahan yang


standard yang diakui :
 Granslogen
 ASME (Association Society of Mechanical
Engineering) BS (British Standatd)
 BS (British Standart)
 DIN (Deutsches Institut for Normung)
 JIS (Japan Industrial Standard)
Catatan : kuat tarik minimal 36 Kg/Cm2
KERUSAKAN PADA UMUMNYA
BAHAN TERDIRI :

• Kerapuhan Caustik : - Korosi


- Retak –
retak halus
• Penuaan
- Bahan didiamkan dalam waktu lama
- Perubahan bentuk ( deformasi ) karena
didiamkan lama
 Penuaan
– bahan didiamkan dlm waktu lama
– perubahan bentuk (deformasi) krn didiamkan lama
– perubahan bentuk pada suhu 200 s/d 3000
– perubahan bentuk pada suhu 250 s/d 5000 C
Sebab2x Peledakan Ketel Uap

2. KONSTRUKSI DESAIN
 perhitungan kekuatan konstruksinya
 gambar rencananya
3. PEMERIKSAAN TIDAK LENGKAP
 pemeriksaan fabrikasi
 pemeriksaan merusak (DT)
 pemeriksaan tdk merusak (NDT)
Sebab2x Peledakan Ketel Uap
4. PELEDAKAN GAS DIRUANG PEMBAKARAN
karena :
a. Gangguan pada katub bahan bakar
b. Terlalu banyak udara
c. Kekurangan udara
d. Gangguan pada timer purge
e. Tdk cukup energi utk menyalakan percikan api
f. Alat pengatur pembuangan gas tertutup
g. Ketahanan isolasi listrik menurun
h. Suplai udara dengan alat pengatur
Sebab2x Peledakan Ketel Uap
5. PELEDAKAN DARI SISI AIR/UAP
Ketel uap kekurangan air karena :
- kesalahan control ketinggian air
- kesalahan pemasangan peralatan pipa
penyalur air
- kesalahan desain fasilitas system aliran air
- gangguan pada pompa air pengisi
- gangguan pada kabel listrik
- arus induksi
Sebab2x Peledakan Ketel Uap

6. PERALATAN /PERLENGKAPAN
PENGAMAN
– Alat pengaman yang ada tdk berfungsi dng baik
karena tdk dikalibrasi

7. KELALAIAN
Sebab2x Peledakan Ketel Uap
8. KEBAKARAN DILUAR BADAN KETEL
kebocoran pipa saluran minyak
kesalahan pemasangan KU
ventilasi udara diruang ketel kurang
saluran buangan bocor
9. PELAYANAN / PERAWATAN KU
kekurangan air ketel
kerusakan pipa api
Relay bahan bakar
Blow down
Cara Inspeksi dan Reparasi
Pesawat Uap
INSPEKSI = PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
ADA YANG SALAH DAN ADA YANG BENAR
A. Yang salah :
a. Dilakukan oleh yang tidak berwenang
b. Tidak rutin
c. Tidak prosedur
d. Tidak standart
B. Yang benar :
a. Dilakukan oleh yang berwenang
b. Rutin
c. Prosedur
d. Standart
INSPEKSI :
A. Pertama :  PEMBUATAN
 PEMASANGAN / PERAKITAN
 PEMAKAIAN AWAL
B. Berkala : PEMERIKSAAN RUTIN (BERKALA)
HASIL  BAIK
 REPARASI KRN RUSAK
 Kerusakan Pada Ketel Uap
– PELENTURAN
– PENIPISAN
– RETAK
– REMBES/BOCOR
– DLL
 Kerusakan Yang Direparasi
RINGAN BERAT
 Reparasi dilakukan oleh tenaga ahli atau
perusahaan yang telah ditunjuk
Catatan:
Reparasi ringan :
a. Penggantian pipa api
b. Penggantian pipa air s/d 10%
c. Perbaikan las memanjang/melingkar s/d 25%
Reparasi berat :
d. Penambalan/penggantian lorong api,kamar
nyala,peti api, bouileur, dom uap,pelat drum/
tetup.
b. Penambalan pelat badan/pelat peti api/kamar
nyala.
c. Penggantian heard (water kast)
d. Penggantian pipa air >10%
e. Perbaikan las memanjang/melingkar >25%
C. Khusus :
a. KU Rusak/meledak/pecah waktu beroperasi
b. KU Berumur > 35 Th
c. KU Berumur > 65 Th
d. KU Tidak mempunyai identifikasi
BEJANA TEKANAN
A. Pengertian :

1. Bejana tekanan adalah bejana selain


pesawat uap yang didalamnya terdapat
tekanan yang melebihi udara luar, dipakai
untuk menampung gas atau gas campuran
terma suk udara baik terkempa menjadi cair
atau dalam keadaan larut atau beku.
klasifikasi bejana tekanan
 Bejana penyimpanan gas, campuran gas
 Bejana penyimpanan bahan bakar gas yang digunakan
sebagai bahan bakar untuk kendaraan
 Bejana transport yang digunakan untuk penyimpanan
atau pengangkutan
 Bejana proses
 Pesawat pendingin
 P > 1 kg/cm² dan V > 2,25 Liter
klasifikasi TANGKI TIMBUN

 Tangki penimbun cairan bahan mudah terbakar


Volume ≥ 200 Liter
 Tangki penimbun cairan bahan berbahaya
 Tangki penimbun cairan selain di atas
Volume ≥ 450 Liter dan/atau T > 99 °C
BEJANA PENYIMPANAN GAS
BEJANA TRANSPORT
PESAWAT PENDINGIN
BEJANA PENYIMPANAN
ALAT PERLENGKAPAN & PENGAMAN

 Pengukur tekanan (Pressure


gauge / manometer )
 Gelas penduga (level gauge)
 Pengukur panas
(thermometer)
 Tingkap pengaman (Safety
valve)
 Pelat nama (Name Plate)
B. Disain / Perencanaan :
- Tekanan desain
- Tekanan kerja maksimum
- Tekanan kerja normal
- Tekanan pemadatan
- Suhu kerja/operasi
- Suhu desain
- Nilai tegangan tarik
- Nilai tegangan maksimum
- Tebal pelat dinding
- Pemilihan material
BENTUK DAN KEDUDUKAN BEJANA :
a. Silindrical
b. Spherical
c. Dng tutup ellip
d. Dng tutup torisperical
e. Dng tutup
hemispherical
f. Dng tutup semi
elliptical
g. Dng tutup rata
h. Kedudukan horizontal
i. Kedudukan vertical
KONSTRUKSI BEJANA :
Bejana tekanan pada umumnya dikonstruksi dng
cara pengelasan ,sedangkan jurulas yang
mengerjakan setidak-tidaknya juru las klas II.

Juru las yang ada Kl. I (posisi 1G s/d 6G)


Kl. II (posisi 1G s/d 4G)
Kl. III (posisi 1G dan 2G)

Perhitungan ketebakan dinding badan maupun


tutup bisa menggunakan formula ASME VIII DIV.I
maupun
formula Gronslagen, maupun formula lainnya yang diakui.
(Hal.27 s/d 30)
IDENTITAS :
A.BOTOL BAJA ATAU TABUNG GAS :
– Dengan pewarnaan (hal.26)
– Dengan huruf
– Dengan label
– Dengan pelat nama / slagletter
1. Nama pemilik
2. Nama pembuat
3. No.serie
4. Th.pembuatan
– Gas yang diisikan (simbul kimia)
– Berat botol/tabung
– Tekanan yang diijinkan
– Berat mak.gas cair yang diisikan
– Kapasitas tampung air
– Tanda bhn pengisi bila asetylene
– Bulan dan th.uji tekan yang pertama
B. BEJANA PENAMPUNG DAN
BEJANA TRANSPORT :
a. Dengan pewarnaan
b. Dengan pelat nama
1. flow diagram
2. label isi dan data identitas :
3. nama pabrik pembuat,lokasi pembuatan,th pembuatan
4. nomor serie
5. tek.desain dan temperaturnya
6. kapasitas volumenya
7. ukuran (diameter x panjang)
8. jenis NDT
9. tanggal Hydrostatic test
10. berat isi bejana dan nama gas
11. tanda-tanda pengesahan
B. BEJANA PENAMPUNG
DAN BEJANA TRANSPORT :
c. Dengan tanda-tanda bahaya dan simbul
- jenis gas
- symbol/stiker bahaya gas
- peringatan tanda bahaya
- khusus bejana transport pakai bendera
merah
Contoh tanda bahaya/stiker :

1. AWAS BAHAYA
GAS MUDAH TERBAKAR
2. GAMBAR TANDA SILANG DENGAN
TENGKORAK DAN BERTULISKAN
AWAS BERBAHAYA GAS BERACUN
3. DLL
C. INSTALASI PIPA :
a. Instalasi pipa diberi warna berbeda menurut
jenisfluida/gas yang mengalir didalamnya
(lihat table hal.29)
b. Identitas dengan tanda
1. nama fluida/gas ditulis lengkap dng simbul
kimianya
2. besarnya tekanan
3. arah aliran fluidanya
BEJANA TEKANAN
A.SUMBER BAHAYA :
 Kebakaran
 Keracunan dan iritasi
 Pernapasan tercekik/aspisia
 Peledakan
 Cairan sangat dingin/cryiogenic
I. INSPEKSI DAN SERTIFIKASI :
A. PENGERTIAN
 PEMERIKSAAN serangkaian kegiatan
secara langsung untuk mendapatkan
identitas secara lengkap
 PENGUJIAN serangkaian kegiatan
secara langsung dg memberi beban lebih
besar dari kapasitasnya
B. TUJUAN
a. Jaminan kualitas/mutu
b. Jaminan perlindungan K3
c. Mewujudkan kesadaran pentingnya kualitas/mutu
hasil produksi
d. Menjamin kesesuaian tujuan pemakai
dan produsen
e. Mewujudkan tercapainya kesamaan pandangan
antara pemakai dan produsen
C. RUANG LINGKUP
DITINJAU DARI ASPEK :
a. OBYEK PEMERIKSAAN
1. New and cold inspection (riksa baru/fabrikasi)
2. Corroded inspection (riksa yang tlh dioperasikan
untuk pemeliharaan)
b. WAKTUNYA
1. Riksa pertama (First Inspection) (1,5x DP)
2. Riksa berkala (Periodical Inspection)
c. SIFATNYA
1. Riksa khusus
2. Riksa ulang
d. TEMPATNYA
- Shop inspection (fabrikasi)
- Field atau site inspection (pemasangan)
- In service inspection (stlh dioperasikan)
e. SPESIALISASI
- Welding inspection
- Material inspection
- Visual inspection
- Dimention inspection
- Hydrotest
- PSV
D. PROPORSI TANGGUNG JAWAB :

1. Pemanufacture/pabrik thd pembuatan


– Pemakai/pemilik thd pasang & makai
– Inspector thd hasil riksa uji
– yang meng riksa uji thd pelaporan
– pelaporan sesuai standar yang ditentukan
E. PROSEDUR RIKSA UJI :
1. Perencanaan/desain
2. Pembuatan
3. Pemasangan
4. Pengoperasian
5. perawatan/pemeliharaan
6. pengoperasian
PEMERIKSAAN FEBRIKASI/SHOP
INSPECTION
1.Pra fabrikasi
1. Spesifikasi kalkulasi desain
2. Mill sertifikasi
3. Gambar desain
4. Pengesahan gambar desain
5. Sertifikasi juru las
6. WPS/PQR
7. Inspeksi bahan/material
8. Prosedur fabrikasi dan infeksi
- Prosedur NDT dan PWHT bila ada
9. Bukti kalibrasi alat ukur 15
2. PEMERIKSAAN FABRIKASI
– Jadual fabrikasi
– Lay out pelat and head
– Forming
– Fit up kampuh las
– Fit up nozzle
– Fit up head/tutup
– Pengelasan bagian dalam/luar
– NDT
– Pengukuran dimensional
– Test hydrostatic
– Test pealatan safety
– Name plate
– Manufacture report
3. PEMERIKSAAN SEBELUM FABRIKASI
a. Pengesahan gambar rencana
 Gambar 1lbr kalkir 3 lbr lighdrug
 Identitas bejana yang akan dibuat
 Permohonan
 Perhitungan
 Sertifikat bahan
 Retribusi
b. Penerbitan Pengesahan Gambar Rencana
c. Pemeriksaan Administratif dan Teknik
4. RIKSA UJI SELAMA FABRIKASI
a. Pemeriksaan sebelum pembuatan
 Pencocokan gambar dan barangnya
 Pemeriksaan sertifikat
b. Pemeriksaan selama fabrikasi
 pemeriksaan bahan
 pemeriksaan pengelasan
 pengujian bahan DT
 pengujian NDT
 pemeriksaan Anil/PWHT
 pemeriksaan visual
 pemeriksaan
 pengujian padat
 pengujian safety valve
 pemeriksaan pembersihan
 pemeriksaan pengecatan
5. DOKUMENTASI FABRIKASI
 Gambar rencana yang asli
 Sertifikat bahan
 Perhitungan kekuatan konstruksinya
 Pengesahan gambar rencana
 WPS,PQR dan seretifikat juru las
 Daftar material
 Laporan NDE
 Laporan pemeriksaan visual & dimensi
 Laporan pemeriksaan bukaan nozzle
 Laporan pengujian hydrostatic
 Laporan pengecekan Safety relief valve
 Detail pelat nama dan stamping rubbing
 Laporan pengecekan (bila diperlukan)
 Laporan keterangan data pembuatan
 Sertifikat / pengesahan pemakaian dari Depnaker
7. PEMERIKSAAN SETELAH
PEMASANGAN/ FIELD INSPECTION
ATAU SITE INSPECTION
 Kondisi / keadaan phisik
 Instalasinya
 Pra operasional

• 10
II. PERIODE RIKSA UJI
1. PENGUJIAN BERKALA
1. 2 TH sekali untuk yang korosif
2. 5 TH sekali untuk bejana lainnya
3. 2 TH sekali untuk safety valve
2. PENGUJIAN ULANG
apabila riksa uji AK3 ditolak direktur
III. PENGISIAN PENGGUNAAN /
PENGOPERASIAN
1. PENGISIAN BOTOL BAJA/TABUNG GAS
BERTEKANAN
a. boleh diisi bila bersertifikat
b. btl baja hrs bersih dari karat & retak
c. apabila ada minyak hrs dibersihkan
dng tetra chlor etan/soda cair
d. tdk boleh melebihi tekanan kerja
e. pengisian bhn beroksida dan mudah
terbakar hrs hati-hati
f. pengisian zat asam botolnya harus kosong benar dan
kebersihan katubnya
g. bekas cyanida tidak boleh diisi gas lain
h. cara pengeringan harus hati-hati
i. pengisian gas mdh terbakar harus otomatis
j. pengisian btl acetylene
- hrs ditimbang
- meragukan hrs dipurging dulu s/d 99%
- bila <99% hrs dipurging lagi
- periksa poros masa,bila kocak jangan
diisi
- suhu botol <400C
- kecepatan pengisian mak.1m2/jam
k. untuk gas Mono Oksida,Hidrogen dan gas tanah diberi bau-
bauan
l. gas oksigen dan gas beroksida lainnya, perala tannya harus
bebas dari minyak dan gemuk
PENGISIAN TANGKI/BEJANA:
a. tanpa ada bukti layak pakai dilarang diisi
b. tangki harus dibersihkan dan diperiksa yang teliti sebelum diisi
c. tangki cacat tdk boleh diisi
d. bila terkena minyak dansejenisnya harus di TCE
e. tidak boleh > tekanan kerja
f. pengisian dengan bhn oksida & mudah terbakar dibersihkan
dulu dan hrs langsung
g. cara mengeringkan dng zat lemas yang tidak berminyak
h. perobahan isi harus dibersihkan dan dilabeli
i. untuk gas mono oksida,hydrogen dan gas tanah hrs dicampur
bau-bauan
j. untuk gas oksigen dan beroksida harus menggunakan
peralatan bersih dari minyak
k. batas pengisian sampai trichock
PENGGUNAAN BOTOL BAJA / TABUNG GAS
BERTEKANAN
a. pakailah APD yang disyaratkan
b. gunakan alat pengaman yang memadai
c. apabila regulator beku siram dengan air
d. ulir regulator harus cocok
e. jaga kebersihannya
f. pakailah kunci yang cocok
g. bukalag kerangan botpl baja pelan-pelan
h. bila melalui manifold harus dilengkapi satu/lebih regulator
i. slang merah untuk acetylene dan biru untuk oksigen
j. tutup botol harus baik
k. katup penutup botol baja harus dilindungi
l. bejana yang berisi gas atau gas campuran harus dipasang katup
pengaman yang baik
m. yang sdh terisi harus ditutup rapat
n. kunci pembuka hrs tergantung pada botol baja
o. dilarang menggunakan gas oksigen untuk membersihkan kotoran
p. dilarang memberikan pelumas untuk melicinkan ulir 5
PENYIMPANAN,PEMELIHARAAN DAN
PENGANGKUTAN :
a. Harus disimpan ditempat berfentilasi atau udara
b. Terbuka dan berpintu keluar,masuk serta pada tempat
yang aman dan mudah dijangkau
c. Jauhkan dari sumber panas dan perecikan api
d. Harus dipasang tanda ’DILARANG MASUK BAGI
YANG TDK BERKEPENTINGAN’ maupun tanda bahaya
lainnya
e. Dilarang merokok didlm gudang dan sekitarnya
f. Pisahkan,botol isi, kosong , baru maupun lama
g. Masing-masing jenis botol harus dipisahkan terutama thd
gas yang mudah terbakar
h. Penyimpanan botol baja gas beracun seminim mungkin
i. Pemeriksaan 1 bln sekali
j. Sblm memasuki gudang tes dulu kosentrasi gasnya
k. Lindungi dari sinar matahari terutama
Acetylene dan Carbon dioksida
l. Dilarang mengangkut dan menyimpan dalam
keadaan terbaring dan hrs pakai alat anti guling
m. Gas yang lebih berat dng udara dilarang
disimpandi dalam tanah
n. Pekerja yang memindah/ngangkut harus pakai
APD
o. Tutup botol baja harus dipasang
p. Tidak boleh : diseret,didorong,diluncurkan,
digelindingkan secara tegak,dijatuhkan atau
berbenturan secara keras,diangkat pada
tutup/valvenya, diangkat dng keran magnit
q. Pemindahan maupun pengangkatan harus pakai
peralatan khusus yang sesuai dan harus berdiri
r. Dan jangan ada gerakan yang membahayakan
s. Khusus gas beracun,menggigit dan mudah
terbakar harus dikawal orang yang mengerti
tata cara pengangkutan dan membongkar
t. Kendaraan pengangkut BTL.BJ dilarang meng
Angkut orang lain
u. Botol kosong diangkut dng tutup terpasang
v. Dilarang menggunakan botol baja untuk rol-
rol pengangkut
PENYIMPANAN/PEMASANGAN
BEJANA/TANGKI GAS DI TEMPAT KERJA
Sama seperti botol baja/tabung gas Kecuali
Pemindahan/pengangkutan
1. Pengangkutan dng kendaraan tdk blh
melebihi panjang sasis dan lebar badan
2. Kec.mak.60 Km/jam dan jalan berkelok 30
Km/jam
3. Untuk jarak jauh setiap 4 jam pengemudi hrs
istirahat,bila lebih 8 jam harus 2 pengemudi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai