Anda di halaman 1dari 21

PERTEMUAN III

PRANCANGAN ALAT PROSES (PAP)

“BEJANA BERTEKANAN”
Bejana adalah komponen yang sangat diperlukan untuk
industri pengilangan minyak dan gas. Bejana tekan (Pressure Vessel)
Merupakan tangki yang digunakan untuk penyimpanan fluida.
Biasaya fluida yang disimpan dalam bejana tekan adalah fluida yang
memiliki karakteristik maupun perlakuan khusus, misalnya fluida berte
kanan, fluida dalam temperature Rendah dan tinggi.

Ada beberapa macam bejana yang didasarkan pada tekanan,


tebal, peletakan dan tinggi bejana.
Berdasarkan tekanannya, bejana bertekanan terdiri dari :
a. Bejana bertekanan dalam atau internal pressure
b. Bejana bertekanan Luar atau external pressure.

Berdasarkan tebalnya, bejana bertekanan terdiri dari :


a. Bejana berdinding tipis
b. Bejana berdinding tebal atau mono block
Berdasarkan peletakannya, bejanan bertekanan terdiri dari :
a. Bejana horizontal
b. Bejana vertical

Berdasarkan tinggi bejana, bejana bertekanan terdiri dari :


a. Bejana pendek
b. Bejana tinggi
BEJANA BERTEKANAN
Bejana bertekanan adalah suatu bejana tertutup digunakan baik
untuk menampung maupun sebagai bejana proses untuk gas atau liquid
pada tekanan yang berbeda dari tekanan (atmosfir).
Contoh bejana bertekanan :
Menara destilasi, bejana untuk oil refigeneries dan petrokimia, reactor
nuklir, bejana penampung untuk liquified gases antara lain ammonia,
chlorine, propane, butane dan LPG.
Basic desain :
Disektor industri bejana bertekanan di rancang agar beroperasi
dengan aman. Berdasarkan tekanan temperatur secara teknis disebut
“”Desain pressure“” dan “Desain temperature“.
Faktor-Faktor dalam Perancangan Bejana
1. Jenis bejana
2. Bahan atau Material konstruksi
3. Stress ( tegangan yang terjadi )
4. Harga perhitungan ekonomi

Faktor Teknis
1. Fungsi dan lokasi bejana
2. Sifat fluida
3. Suhu danTekanan
4. Volume atau Kapasitas bejana
TEKANAN BERDASARKAN OPERASI
1. Bejana Tekanan Dalam (Internal Pressure)
2. Bejana Tekanan Luar (Vaccum/External)
3. Tekanan Gabungan (luar dan dalam)

TEKANAN BERDASARKAN PENGARUH LUAR


1. Tekanan Angin
2. Tekanan karena Gempa Bumi
3. Tekanan karena Berat Bejana
4. Tekanan hidrostatis (berat liquid)
Bejana bertekanan biasanya dibuat dari baja sehingga untuk
mendesainya perlu dipahami mengenai stress yang timbul akibat dari
tekanan. Ada 2 macam stress yang timbul pada dinding bejana
seperti yang terlihat pada Gambar 1.1 yaitu :
– Axial stress, searah dengan sumbu vertical bejana dimana
stress ini ditimbulkan oleh tekanan operasi dan berat bejana
beserta isinya.
– Circumferential stress yang mengarah dinding atau keliling
bejana, dimana stress ini ditmbulkan oleh tekanan operasi
dan beban lainnya.
Gambar 1.1. dua (2) macam stress pada bejana, axial dan
circumferential stress
Akibat dari stress pada bahan, maka bahan akan meregang
(tensile) atau mampat (compressive). Apabila stress didifinisikan sebagai
gaya dibagi luasan bahan yang berkena gaya seperti pada persamaan 1-1.

𝑃
𝑓 = 𝐴 …………………………………………………………………………………………….…….(1.1)

Maka stress yang timbul pada bahan bejana akan sesuai dengan
besarnya gaya yang bekerja. Sebagai akibatnya akan timbul deformasi
bahan dan bahan akan kembali kebentuk semula apabila bahan bejana
masih kuat menahan stress atau disebut masih berada dalam batas elastis
nya tetapi akan rusak apabila tidak kuat menahan stress tersebut atau
keluar dari batas elastisitasnya.
Dengan memperha
tikan Modulus elasticity
seperti yang terlihat pada
Gambar 1.2, operasi bejana
akan aman dan tidak terjadi
kerusakan.

Gambar 1.2. Hubungan


antara stress dan strain
pada metal
PRANCANAAN BEJANA BERTEKANAN DALAM
𝑃1 > 𝑃2
𝑃𝑔𝑢𝑎𝑔𝑒 = 𝑃1 − 𝑃0
𝑃𝑔𝑢𝑎𝑔𝑒 = tekanan atmosfir
𝑃𝑑𝑒𝑠𝑖𝑔𝑛 = 𝑃𝑔𝑢𝑎𝑔𝑒 + 𝑃ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠

Diameter bejana :
Bejana berdinding tebal
Tebal shell >5%
Diameter bejana

Tekanan absolute = tekanan yang tidakdi pengaruhi oleh tek


anan di sekelilingnya

Tekanana atmosfir = tekanan yang dipengaruhi oleh tekanan


di sekelilingnya.
Tekanan Dalam pada Bejana Berdinding

Arah Stress(tegangan)
Stress sejajar sumbu
Stress tegak lurus sumbu
Tekanan Dalam pada Bejana Berdinding
Stress pada Bejana Bertekanan Dalam
Stress sejajar sumbu (longitudinal)
ft = Pi R/ 2 t = Pi D/ 4 t -------
f : stress longitudinal, p tekanan dalam, R : radius, dan t tebal shell.

Stress tegak lurus sumbu (circumferential)


ft= Pi R/ t = Pi D/ 2 t ------- t = Pi R /ft
f stress dalam arah radial

Stress yang ditimbulkan pada arah tegak lurus lebih besar


dibanding arah sejajar maka dalam perencanaan digunakan
persamaan stress untuk arah tegak lurus

jadi tebal shell : ft = Pi R / t


t = Pi R / ft
TEBAL SHEL Bejana Bertekanan Dalam
Code API ASME
 Bejana SILINDER
P Di
t = ------------ + C
2f e–P
 Bejana SPHERICAL/BOLA t = tebal Shell (in)
P Dm
t = ------------ + C P = tekanan operasi (psig)
4f e-P Di = Diameter dalam (in)
Code ASME
 Bejana SILINDER f = ft = Stress yang dijinkan (psi)
P Di e = effisiensi sambungan las
t = ---------------- + C
f e – 0.6 P
C = faktor korosi (in)
 Bejana SPHERICAL/BOLA Faktor Korosi (C) = 1/16 – 1/8 in
PR
t = ------------------- + C
2 f e – 0.2 P
Effisiensi Sambungan Las (e)

Double Welded Butt Joint type V dan U, faktor effisiensi ,


e = 80% (0.8)
Single Welded Butt Joint dengan backing up strip
e = 80% (0.8)
Single Welded Butt Joint tanpa backing up strip
e = 70 % (0.7)
Doublle Full Filled lap-joint dan Single full filled lap-
joint dengan plug. e = 65% (0.65)
Thank You
for Your A
ttention

Anda mungkin juga menyukai