Anda di halaman 1dari 30

Perancangan

Alat Industri

Perencanaan
Bejana Bertekanan
Dr. Srie Muljani
Bejana
tinggi

Bejana Horizontal

Bejana Sperical

Bejana Vertikal
Bejana Penampung

tor
n
er me
F
j ana
Be

Bejana berJacket
Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti mata kuliah PERANCANGAN ALAT mahasiswa


dapat merancang bejana bertekanan baik bejana pendek, bejana
bola dan bejana tinggi sesuai standar desain internasional yang
berlaku dan mengedapankan keamananan dan keselamatan kerja
serta mencegah kecelakaan kerja menggunakan manajemen K3
dengan benar

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Mahasiswa diharapkan mampu :


 Definisi bejana bertekanan, fungsi dan penggunaannya
 Langkah perencanaan bejana pendek bertekanan dalam dan luar
 Berbagai jenis tutup bejana (head) dan perencanaannya
 Perencanaan kolom penahan (penyangga) bejana pendek
 Perancangan total bejana pendek
 Merancang tebal shell untuk bejana tinggi
 Merancang skirt support dan pondasi bejana tinggi
 Identifikasi kecelakaan akibat kegagalan perencanaan dan sop
Materi/Bahan Bacaan

1. L,E Brownell & E. H Young, Process Equipment Design,


Vessel Design
2. Ludwiq, 1979, Applied Process Design For Chemical and
Petrochemical Plants, Vol III, New York
3. Hess and Rusthon, 1967 ,Process Equipment design,
Princeton, New Jersey

Team Work Learning


Bejana Bertekanan / Pressure vessel
Definisi
Bejana bertekanan adalah Suatu bejana tertutup, yang digunakan baik
untuk menampung maupun sebagai bejana proses untuk gas atau
liquid pada tekanan yang berbeda dari tekanan ambien (atmosfer)
Contoh bejana bertekanan :
Menara distilasi, bejana untuk oil refineries dan petrokimia, reaktor
nuklir, bejana penampung untuk liquified gases antara lain ammonia,
chlorine, propane, butane dan LPG.
Basic Design
Di sektor Industri bejana bertekanan dirancang agar beroperasi dengan
aman berdasarkan tekanan dan temperatur, secara teknis disebut
"Design Pressure" dan "Design Temperature".
Code Design
Suatu bejana yang dirancang untuk tekanan tinggi, faktor keamanan menjadi sangat
signifikan, karena itu design dan sertifikasi dari bejana bertekanan didasarkan pada code
design antara lain : ASME, ASTM, Pressure Vessel Code di North America, Pressure
Equipment Directive of the EU (PED), Japanese Industrial Standard (JIS), CSA B51 di
Canada dan standart internasional yang lain.
Faktor Yang Perlu Diperhatikan
• Jenis Bejana
• Bahan/Material Konstruksi
• Stress (tegangan yang terjadi)
• Harga (perhitungan ekonomi)

Faktor teknis :
 Fungsi dan lokasi bejana
 Sifat fluida
 Suhu dan Tekanan
 Volume / Kapasitas bejana
Bagian utama bejana bertekanan terdiri dari :
dinding (shell), tutup bejana (head), lobang orang/lubang pembersih
(manhole), nosel-nosel (nozzles), dudukan penyangga (support) dan
asesoris lainnya yang digunakan sebagai alat pendukung,
Dalam menentukan dimensi atau ukuran dari suatu bejana tekan,
maka akan dibahas mengenai rumus-rumus yang berkaitan dalam
menentukan ukuran atau dimensi dalam merencanakan suatu
bejana tekan yaitu kapasitas, diameter, panjang, tebal dinding dan
tebal dinding tutup bejana dari suatu bejana tekan.
Kriteria perancanaan bejana tekan
1. Jenis bejana tekan
2. Kapasitas produksi (V)
3. Diameter (Di) : mm (inch)
4. Panjang (L) : mm (inch)
5. Tekanan Perencanaan (Pd)
6. Tekanan operasi (Po)
7. Max. tekanan test (Pi)
8. Temperatur perencanaan (T)
9. Temperatur operasi (Ti)
10. Corrosion Allowance (C)
Bejana BerTekanan
Tekanan Berdasarkan Operasi
1. Bejana Tekanan Dalam (Internal Pressure)
2. Bejana Tekanan Luar (Vaccum/External)
3. Tekanan Gabungan (luar dan dalam)

Tekanan berdasarkan pengaruh luar


4. Tekanan Angin
5. Tekanan karena Gempa Bumi
6. Tekanan karena Berat Bejana
7. Tekanan hidrostatis (berat liquid)
Perencanaan Bejana Tekanan Dalam

Pi > Po
Po
Pgauge = Pi - Po
Pi

Pdesign = Pgauge + Phidrostatis

Bejana Berdinding Tipis


Tebal shell (dinding) bejana < 5 % diameter bejana
Bejana Berdinding Tebal
Tebal shell > 5 % diameter bejana
Tekanan Dalam pada Bejana Berdinding Tipis

Arah Stress (tegangan)


Stress sejajar sumbu
Stress tegak lurus sumbu
Stress pada Bejana Bertekanan Dalam Berdinding Tipis
• Stress sejajar sumbu (longitudinal)
ft = Pi R/ 2 t = Pi D/ 4 t ------- t = Pi R / 2 ft
f : stress longitudinal, p tekanan dalam, R : radius, dan t tebal shell.

• Stress tegak lurus sumbu (circumferential)


ft= Pi R/ t = Pi D/ 2 t ------- t = Pi R /ft
f stress dalam arah radial

Stress yang ditimbulkan pada arah tegak lurus lebih besar dibanding
arah sejajar maka dalam perencanaan digunakan persamaan
stress untuk arah tegak lurus

ft = Pi R jadi
/ t tebal shell :

t = Pi R / ft
Stress pada Bejana Bertekanan Dalam Berdinding Tipis
Perhitungan ketebalan dan tekanan pada dinding bejana silinder (shell)
berdasarkan standar ASME

SE = f : stress
Bejana Bertekanan Dalam

TEBAL SHELL

Code API ASME


 Bejana SILINDER
P Di t = tebal Shell (in)
t = ------------ + C P = tekanan operasi (psig)
2fe–P Di = Diameter dalam (in)
 Bejana SPHERICAL/BOLA
f = ft = Stress yang dijinkan (psi)
P Dm e = effisiensi sambungan las
t = ------------ + C C = faktor korosi (in)
4fe-P
Code ASME

 Bejana SILINDER
P Di
t = ---------------- + C
f e – 0.6 P

 Bejana SPHERICAL/BOLA
PR
t = ------------------- + C
2 f e – 0.2 P
Stress-strain curve untuk
berbagai material
Contoh soal
Sebuah reaktor beroperasi pada tekanan 2,5 atm dengan laju reaktan dan
laju produk ditentukan 15 liter/detik serta waktu tinggal 1,5 jam. Bila bahan
konstruksi ASTM grade B, SA 283. Rancanglah reaktor tersebut

Qin : 15 l/detik

 Tentukan P design
 Hitung dimensi reaktor : H, D dan A
 Pilih tebal shell
 Tentukan stress yang diijinkan
berdasarkan bahan konstruksi
 Pilih standar untuk pengecekan tebal
shell
Faktor Korosi (C) = 1/16 – 1/8 in

Effisiensi Sambungan Las (e)


Double Welded Butt Joint type V dan U, faktor effisiensi ,
e = 80% (0.8)
Single Welded Butt Joint dengan backing up strip
e = 80% (0.8)
Single Welded Butt Joint tanpa backing up strip
e = 70 % (0.7)
Doublle Full Filled lap-joint dan Single full filled lap-joint
dengan plug.
e = 65% (0.65)
Bejana Tekanan Luar (Vaccum)

Pi < Po Dengan Stiffeners


Panjang L = jarak antar
Pgauge = Po - Pi stiffener atau 1,11 d/t

Stiffener
dalam
Po L L
Pi

Stiffener
luar

Tanpa Stiffener
Tebal shell untuk bejana Tekanan
Penentuan Pdesign Luar
Asumsikan tebal shell : ts
Hitung Diameter Bejana
di = inside diameter
do = outside diameter (di + 2 ts)
• Hitung Tinggi Bejana (H atau l)
• Hitung l / do = ---
do / t = ---
Selanjutnya tentukan harga faktor B dari grafik 8.8 atau 8.9
Pall = B / (do/t)
Hitung Tekanan yang diijinkan :

Bandingkan : Pall dengan Pdesign


Bila Pall < Pdesign ---------- ts tidak dapat digunakan
faktor B dari grafik 8.8 atau 8.9 B&Y

do/t
a t ur
p er
tem
L/do

A
Pall = B / (do/t)
Contoh Soal

Bejana distilasi dengan diameter dalam 14 ft dan tinggi 21 ft


dari tangen ke tangen. Bejana dilengkapi plate dengan jarak
antar plate (tray) 39 in dan beroperasi pada tekanan full
vaccum, temperatur 750 F. Bahan konstruksi carbon steel
SA-283 grade B dengan yield strength 27.000 psi (tabel 5.1
B&Y) Tentukan tebal shell tanpa stiffener dan dengan
stiffener yang berlokasi pada posisi plate (tray)
Struktur KOLOM PENYANGGA
Bejana Pendek

Jenis kolom : Angle, I Beam, WF / Wide Flange Beam, Channel


Standar
Tangki Penampung
Stress Yang Diijinkan
Compressi Stress pada Kolom Penyangga

Beban Axsial ( terhadap sumbu x dan sumbu y)


bersadar Standar AISC atau NES

• L/k < 120 atau = 120


f = 17.000 – 0.485 (L/k)2 (psi)
• L/k > 120
/ A
18.000 P
f = --------------------------- (psi) f=
1 + 1/18.000 (L/k)2
Tabel Beams, American Unit
Axix Axix
Nominal Area of Depth of Width of Web X-X Y-Y
size Section Section Flange Thickness
I k I k

s / d 7 -6 n ”
l 7 - 2 e s i g
Tabe u ip m e n t D
s s E q
“ P r oce
Hesse
Struktur Kolom

Anda mungkin juga menyukai