Anda di halaman 1dari 30

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II

Kolom Berpacking (HETP)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM


OPERASI TEKNIK KIMIA II

KOLOM BERPACKING (HETP)

GRUP U :

1. Ledy Gusman .R ( 1531010020 )


2. Ajeng Dewi .S ( 1531010031 )
3. Frisma Firlybidari .N ( 1531010126 )

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Kepala Laboratorium
Operasi Teknik Kimia II
Dosen Pembimbing

Ir. C. Pujiastuti, MT Ir. Isni Utami, MT


NIP. 19630305 198803 2 001 NIP. 19590710 198703 2 001

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 1


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikanLaporan Resmi Operasi Teknik
Kimia II ini dengan judul Kolom Berpacking (HETP).
Laporan Resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum
Operasi Teknik Kimia II yang diberikan pada semester V. Laporan ini disusun
berdasarkan pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari
literatur serta petunjuk asisten pembimbing.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. C. Pujiastuti,MT selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik
Kimia
2. Ibu Ir. Isni Utami, MT selaku Dosen Pembimbing Praktium Kolom
Berpacking (HETP).
3. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum
4. Rekan rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Kami sangat menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan. Maka kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk membantu dalam kesempurnaan laporan ini. Kami berharap laporan
praktikum yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas
Teknik khususnya jurusan Teknik Kimia.

Surabaya, 30 September 2017

Penyusun

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 2


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................ 3
INTISARI ................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 5
I.1 Latar Belakang ........................................................................... 5
I.2 Tujuan ........................................................................................ 6
I.3 Manfaat ...................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 7
II.1 Teori Secara Umum .................................................................. 7
II.2 Sifat Bahan .............................................................................. 13
II.3 Hipotesa ........................................................................... 14
II.4 Diagram alir ............................................................................. 15
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM............................................ 16
III.1 Bahan yang Digunakan ........................................................... 16
III.2 Alat yang Digunakan ............................................................. 16
III.3 Gambar Alat .......................................................................... 16
III.4 Rangkaian Alat ....................................................................... 17
III.5 Prosedur Percobaan ......................................................... 18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................... .. 19
IV.1 Tabel Pengamatan ................................................................... 19
IV.2 Tabel Perhitungan,.................................................................. 21
IV.3 Grafik....................................................................................... 22
IV.4 Pembahasan............................................................................. 24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 25
V.1 Kesimpulan ............................................................................... 25
V.2 Saran ......................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 26
APPENDIX ............................................................................................... 27

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 3


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

INTISARI

HETP adalah tinggi bahan isian yang akan memberikan perubahan


komposisi yang sama dengan perubahan komposisi yang di berikan oleh satu plate
teoritis. Nilai HETP dapat digunakan untuk menentukan efisiensi suatu menara
bahan isian dan untuk menentukan tinggi dan jenis bahan isian yang digunakan
agar memberikan hasil yang maksimum. Metode ini dipilih karena mudah dalam
perhitungannya.

Data percobaan kurva kalibrasi densitas etanol dapat dilihat semakin besar
nilai densitas etanol maka fraksi mol etanolnya semakin kecil. Didapatkan nilai y
= 8E-05x2 - 0,1413x + 63,925 dan R = 0,9259. Sedangkan untuk grafik
kesetimbangan Uap Cair Etanol dimulai dari titik Xd yang berpotongan dengan
garis x=y dibuat anak tangga dengan batas persamaan garis operasi dengan kurva
kesetimbangan. Anak tangga tersebut berakhir pada titik Xw. Jumlah tahap pada
refluks parsial adalah jumlah anak tangga yang terbentuk sepanjang Xd dan Xw.
Xw dan Xd bernilai masing - masing Xw = 0,6609dan untuk Xd sebesar 0,3391,
untuk nilai Xf didapatkan dari perhitungan fraksi mol yang masuk dengan nilai
0,36. Sehingga bila semua di plotkan akan didapatkan plate teoritis sebanyak 2
buah.

Sehingga dapat disimpulkan faktor faktor yang mempengaruhi dalam


praktikum ini yaitu perubahan suhu,perubahan fase,perubahan massa,perubahan
panas dan perubahan momentum. Dari grafik kurva kesetimbangan Uap Cair
etanol dan air didapatkan jumlah plate teoritis sebanyak 2 buah.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 4


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Dalam industri kimia proses pemisahan berperan penting. Salah satunya
prose distilasi, proses distilasi adalah proses pemisahan suatu campuran
brrdasarkan beda titik didihnya. Pada umunya proses distilasi dilakukan dengan
menara bahan isian (packed tower) dan menara plate. Dalam percobaan kali ini di
lakukan dengan menara bahan isian dengan konsep HETP. HETP adalah tinggi
bahan isian yang akan memberikan perubahan komposisi yang sama dengan
perubahan komposisi yang di berikan oleh satu plate teoritis. Nilai HETP dapat
digunakan untuk menentukan efisiensi suatu menara bahan isian dan untuk
menentukan tinggi dan jenis bahan isian yang digunakan agar memberikan hasil
yang maksimum. Metode ini dipilih karena mudah dalam perhitungannya.

Adapun prosedur percobaan ini yaitu Isi labu leher tiga dengan larutan
umpan (campuran alkohol-air), kemudian panaskan(di suling dengan refluks total)
hingga terjadi boil up rate yang minimal dan terbentuk distilat, selanjutnya
biarkan beberapa menit untuk mencapai keadaan steady. Catat temperaturnya.
Kemudian catat pressure drop dan ambil sample (distilat) sebanyak 2-3 ml dan
penyulingan dilanjutkan juga dengan refluks total. Lanjutkan dengan pengambilan
destilat, penyulingan dengan refluks total dilanjutkan dengan cara yang sama.
Suhu atas dan bawah dan waktu saat pengambilan destilat supaya di catat. Destilat
dan residu diukur densitasnya dengan tabel densitas-konsentrasi dapat di ketahui
kadarnya.

Tujuan percobaan ini yaitu untuk menentukan nilai HETP atau tinggi
bahan isian dalam suatu kolom berpacking. Untuk mempelajari variabel yang
dapat mempengaruhi nilai HETP. Untuk menentukan kadar dari distilat dan residu
yang diperoleh dari percobaan HETP.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 5


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

I.2 Tujuan Praktikum


1. Untuk menentukan nilai HETP atau tinggi bahan isian dalam suatu kolom
berpacking.
2. Untuk. mempelajari variabel yang dapat mempengaruhi nilai HETP.
3. Untuk menentukan kadar dari distilat dan residu yang diperoleh dari
percobaan HETP.

I.3. Manfaat Praktikum


1. Agar praktikan dapat memahami mekanisme proses distilasi dengan kolom
berpacking dalam skala laboratorium.
2. Agar praktikan dapat memahami persamaan-persamaan yang digunakan
dalam menentukan nilai HETP dalam kolom berpacking.
3. Agar praktikan dapat membandingkan hasil percobaan nilai HETP bahan
isian dengan hasil dari literatur yang digunakan.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 6


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum

Dalam industri kimia, proses pemisahan berperan penting. Salah satu


proses yang sering ditemui adalah proses distilasi yaitu proses pemisahan suatu
campuran berdasarkan beda titik didihnya. Untuk skala industri, proses distilasi
dilakukan di dalam menara distilasi. Pemilihan jenis menara distilasi sangat
tergantung dari efisiensi, kapasitas, dan kadar yang ingin diperoleh. Secara umum
ada dua macam menara distilasi yaitu menara dengan bahan isian (packed tower)
dan menara plate (plate tower).

Masing masing jenis menara tersebut memiliki kelebihan dan


kelemahan. Menara bahan isian memberikan pressure drop yang lebih kecil, biaya
lebih murah, dan dapat digunakan untuk bahan yang tidak tahan suhu tinggi.
Akan tetapi, pembersihannya sulit dilakukan. Sebaliknya pada menara plate,

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 7


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

pembersihan lebih mudah dilakukan dan tidak terjadi by-passing dan channeling.
Salah satu cara perancangan menara bahan isian adalah dengan konsep
HETP (Height of packing Equivalent to a Theoritical Plate). HETP adalah tinggi
bahan isian yang akan memberikan perubahan komposisi yang sama dengan
perubahan komposisi yang diberikan oleh satu plate teoritis. Nilai HETP dapat
digunakan untuk menentukan efisiensi suatu menara bahan isian dan untuk
menentukan tinggi dan jenis bahan isian yang seharusnya digunakan agar
memberikan hasil yang maksimum. Metode ini dipilih karena mudah dalam
perhitungannya.

Distilasi merupakan suatu proses pemisahan komponen suatu larutan


berdasarkan distribusi substansi-substansinya pada fase gas dan cair menggunakan
perbedaan volatilitas dari komponen penyusunnya yang cukup besar. Pada proses
distilasi, fase uap kontak dengan fase cair sehingga akan terjadi transfer massa
dari uap ke cair dan sebaliknya. Cairan dan uap mengandung komponen yang
sama tetapi dengan jumlah atau komposisi yang berbeda. Komponen yang lebih
volatil akan lebih banyak terdapat pada fase uap, sedangkan komponen yang
kurang volatil akan lebih banyak terdapat pada fase cair.

Uap mengalir ke atas dan cairan mengalir ke bawah. Uap dan cairan
kemudian dikontakkan dalam plate atau pada permukaan bahan isian. Sebagian
dari kondensat pada kondenser dikembalikan ke atas kolom sehingga mengalir di
atas feed point sedangkan sebagian dari cairan di dasar menara diuapkan dengan
reboiler dan dikembalikan sebagai uap. Bagian di bawah feed point di mana
komponen yang lebih volatil berpindah dari cairan ke uap, disebut sesi stripping
sedangkan di atas feed point, konsentrasi komponen yang lebih volatil meningkat
dan disebut sesi enriching. Sering ditemui, menara distilasi dioperasikan dengan
lebih dari satu aliran umpan masuk.

Menara dengan bahan isian terdiri atas sebuah silinder vertikal yang
didalamnya terdapat bahan isian tertentu. Bahan isian merupakan media untuk

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 8


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

memperluas bidang kontak antara fase uap dan cair sehingga transfer massa dan
panas berjalan baik. Cairan mengalir melewati permukaan bahan isian dalam
bentuk lapisan film tipis sehingga luas bidang kontak antara fase uap dan cair
makin besar. Cairan masuk dari bagian atas menara, sedangkan gas masuk dari
bagian bawah menara.

Jenis bahan isian yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Harus memiliki luas permukaan per volume yang besar sehingga dapat
menyediakan luas kontak yang besar.
2. Harus memiliki porositas yang besar sehingga pressure drop tidak tinggi.
3. Harus dapat memiliki wetting characteristic yang baik.
4. Tahan korosi.
5. Memiliki bulk density yang rendah.
6. Tidak mahal.

Untuk mengetahui tinggi bahan isian yang harus digunakan untuk


menghasilkan produk dengan komposisi sama dengan satu plate teoritis pada
menara bertingkat digunakan istilah HETP (Height of Packing Equivalent to a
Theoretical Plate). Variabel-variabel yang mempengaruhi HETP antara lain :

1. Tipe dan ukuran bahan isian.


2. Kecepatan aliran masing masing fluida.
3. Konsentrasi fluida.
4. Diameter menara.
5. Sifat fisis bahan yang difraksinasi.
6. Perbandingan diameter menara dan diameter bahan isian.
7. Koefisien penyebaran atau distribusi cairan.

Larutan ideal memiliki kriteria sebagai berikut:

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 9


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

Gaya tarik-menarik antar zat terlarut sma dengan gaya tarik-menarik


antara zat terlarut dan zat pelarut serta antar zat pelarut
Homogenitas untuk semua nilai fraksi mol, artinya ada pengenceran,
komponennya tidak mengalami perubahan sifat
Tidak ada perubahan volume pencampuran, artinya volume total larutan
adalah penjumlahan volum komponennya.
Tidak ada perbedaan entalpi pencampuran, artinya tidak terjadi perubahan
panas ada saat pengenceran larutan
Mengikuti hukum Raoult: Pi= Xi.Pio
Sifat-sifat fisinya adalah sifat-sifat penyusunnya

(Budi, 2011)

HETP biasanya digunakan dalam alat-alat yang mana dalam prosesnya


terdapat kontak antara fase uap dan cair. Salah satunya adalah menara distilasi.
Dalam menara distilasi terjadi proses pemisahan komponen-komponen dalam
suatu larutan cair (dengan menggunakan panas/uap) berdasarkan tingkat
volatilitas setiap komponen dalam larutan tersebut.

Dalam perancangan unit distilasi, the number of theoretical plate


ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain : komposisi umpan (feed) masuk, hasil
akhir (output fractions) dan kondisi operasi selama proses. Selain itu juga
ditentukan oleh aliran reflux (aliran fase uap yang masuk kembali ke dalam
menara setelah melalui kondenser), semakin banyak reflux maka number of
theoretical plate akan semakin kecil begitu juga sebaliknya. Di samping itu biaya
operasional juga merupakan faktor penting yang perlu juga untuk
dipertimbangkan. Suhu pada setiap stage beragam, bagian bawah suhunya lebih
tinggi daripada bagian atas.

(Ayudwi, 2009)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 10


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

Rasio Refluks

Analisis kolom fraksionasi dimudahkan lagi dengan menggunakan suatu


besaran yang dinamakan rasio refluks (reflux rasio). Ada dua macam kuantitas itu
yang biasa digunakan. Yang pertama ialah rasio refluks terhadap hasil atas, dan
yang satu lagi rasio refluks terhadap uap (aliran uap komponen). Kedua rasio ini
menunjukkan kuantitas yang terdapat pada bagian rektifikasi. Persamaan-
persamaan rasio ini ialah.


= = dan


= = + (1)

Dalam Mc Cabe yang digunakan .

Untuk limpahan molal konstan maka persamaan menjadi :


+1 = + (2)
+1 +1

Persamaan (2) merupakan persamaan garis operasi untuk bagain


rektifikasi. Titik potong y dari garis operasi ini ialah XD/(RD+1). Konsentrasi
ditentukan oleh kondisi rancang dan yaitu rasio refluks merupakan variabel
operasi yang dikendalikan menurut keinginan dengan mengatur pembelahan
antara refluks dan hasil atas atau dengan mengubah banyaknya uap yang terbentuk
di dalam pendidih ulang untuk suatu laju aliran tertentu hasil atas. Satu titik pada
ujung atas garis operasi bisa didapatkan dengan membuat Xn sama dengan XD
pada persamaan (2).

( + 1)
+1 = + =
+ 1 + 1 + 1

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 11


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

Atau +1 =

(Brown, 1978)

Kolom yang dikemas sering digunakan untuk distilasi bila pemisahannya


relatif mudah dan diameter kolom yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Mereka
umumnya kurang expen-sive dari pada kolom plat dan memiliki penurunan
tekanan yang lebih rendah. Kerugian utama adalah kesulitan dalam mendapatkan
distribusi cairan yang baik, terutama untuk kolom dengan diameter besar atau
kolom yang sangat tinggi. Bahkan jika cairan menyebar merata di atas kemasan di
bagian atas kolom, cairan cenderung bergerak ke arah dinding dan mengalir
melalui pengepakan di saluran pilihan. Daerah aliran cairan tinggi cenderung
memiliki aliran uap rendah, dan variasi lokal di L / V menurunkan pemisahan
yang bisa diraih. Untuk meminimalkan efek ini, kolom tinggi sering dibagi
menjadi beberapa bagian, dengan redistributors setiap 3 sampai 4 m.

Tinggi kolom biasanya didasarkan pada jumlah pelat teoritis dan tinggi
yang setara dengan pelat teoritis (HETP). Pada kebanyakan kasus, jalur operasi
atas sedikit lebih curam daripada garis ekuilibrium, dan sebaliknya benar untuk
jalur operasi yang lebih rendah, yang membuat rata-rata HETP hampir sama
dengan Hoy. 1- atau 2-in ukuran kemasan umum memiliki kapasitas yang sama
(kecepatan uap yang diijinkan) sebagai baki saringan, dan tinggi yang dikemas
setara dengan pelat teoritis umumnya berada pada kisaran 1 sampai 2 kaki (0,3
sampai 0,6 m). Paket yang lebih kecil memiliki nilai HETP yang lebih rendah,
terkadang kurang dari 1,0 kaki, namun memiliki kapasitas yang lebih rendah dan
tidak mungkin digunakan dalam kolom besar. Penurunan tekanan per piring
teoretis setara umumnya kurang dari pada saringan atau baki gelembung, yang
merupakan keuntungan penting untuk operasi vakum.

(Mc Cabe, 1993)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 12


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

II.2 Sifat Bahan

1. Etanol
Sifat kimia :
a. Rumus molekul : C2H5OH
b. Massa molar : 46,07 g/mol
c. Densitas :0,789 g/cm3
d. Titik lebur : -114,3
e. Titik didih : 78,4
Sifat fisik
a. Berbentuk cairan
b. Mudah terbakr
c. Berwarna putih
(Anonim, 2016, Etanol)
2. Air
Sifat kimia :
a. Rumus molekul : H2O
b. Massa molar :18,0153 g/mol
c. Densitas dan fase : 0,998 g/ cm3
Sifat fisik :
1. Titik didih : 100oC
2. Titik beku : 0oC
3. Sebagai pelarut
4. Berbentuk cairan
5. Tidak berbau

(Anonim, 2016.Air)

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 13


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

II.3 Hipotesa
Pada percobaan HETP ini diharapkan dapat memperoleh jumlah plate pada
kolom destilasi, semakin besar konsentrasi alkohol yang digunakan maka semakin
besar nilai equivalen dari HETP.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 14


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

II.4 Diagram Alir

Membuat larutan alcohol dengan


konsentrasi yang ditentukan

Rangkai Alat

Masukkan pada labu destilasi

Lakukan pemanasan hingga


terjadi boil up rate yang minimal
dan terbentuk distilat

Tunggu beberapa menit sampai


mencapai keadaan steady

Catat pressure drop dan ambil


sample (distilat) sebanyak 2-3 ml

Penyulingan dilanjutkan dengan


refluks total

Catat suhu atas dan bawah dan


waktu pengambilan destilat

Destilat dan residu diukur


densitasnya dari tabel densitas-
konsentrasi

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 15


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1. Bahan yang Digunakan

1. Alkohol
2. Aquadest

III.2 Alat

1. Labu Leher Tiga


2. Thermometer
3. Gelas Ukur
4. Pipet
5. Kondensor
6. Adaptor
7. Statif + klem
8. Piknometer
9. Beaker glass
10. Neraca Analitik
11. Satu set alat HETP
12. Elektro mantel

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 16


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

III.3 Rangkaian Alat

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 17


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

III.5 Prosedur Percobaan


A. Kalibrasi
1. Ukur volume air sebesar 10ml, kemudian masukkan dalam piknometer
2. Timbang piknometer yang sudah diisi dan catat beratnya
3. Ukur air sebesar 9 ml dan etanol 1 ml, lalu masukkan keduanya dalam
piknometer
4. Timbang piknometer yang sudah diisi dan catat beratnya
5. Lakukan prosedur no. 3 dan 4 dengan mengubah volume air menjadi 8 ml dan
etanol 2 ml dan seterusnya.hingga volume etanol 10 ml.

B. Destilasi
1. Lakukan pengenceran terhadap etanol 96 % menjadi etanol 35 %500 ml
2. Masukkan etanol 35%500 ml ke dalam labu tiga leher
3. Rangkai alat destilasi yang sudah disiapkan kemudian panaskan hingga
terbentuk destilat
4. Ambil 10 cc distilat yang terbentuk dan 10 cc bottom. Masukkan ke dalam
piknometer kemudian ditimbang dan dicatat beratnya .Catat pula suhu yang
tertera pada kolom dan bottom.
5. Ulangi langkah ke 4 setiap interval waktu hingga 10 kali.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 18


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Tabel Hasil Pengamatan
IV.1.1 Tabel Pengamatan Kalibrasi
Massa Piknometer kosong : 10,5051 gr
Massa pikno + aquadest : 21,4502 gr
Massa air : 9,97009 gr
Densitas air : 0,997 g/ml
Vair Vetanol M Xcr Xct
Etanol(kg/l)
( ml ) ( ml ) ( gr ) ( v/v ) ( mol / mol )
10 0 21.4503 0.00 997.009 0.00000
9 1 21.3960 0.10 992.063 0.04007
8 2 21.1735 0.20 971.795 0.08585
7 3 21.0879 0.30 963.998 0.13866
6 4 20.9972 0.40 955.736 0.20027
5 5 20.7920 0.50 937.044 0.27306
4 6 20.5350 0.60 913.634 0.36039
3 7 20.4745 0.70 908.123 0.46709
2 8 20.3260 0.80 894.596 0.60041
1 9 20.2468 0.90 887.381 0.77173
0 10 20.1971 1.00 882.854 1.00000

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 19


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

IV.1.2 Tabel Pengamatan Destilasi

t T kolom T labu m. piknometer + m. piknometer + bottom destilat


(menit) (c) (c) campurandestilat campuran bottom ( kg/l ) ( kg/l )
19 64 78 19.661 19.9810 863.1849 835.1284
38 65 78 19.673 19.9761 862.7385 839.1364
57 66 78 19.717 19.932 858.7213 843.5089
76 66 78 19.765 19.904 856.1708 847.2437
95 66 78 19.806 19.867 852.8003 850.6141
114 67 78 19.843 19.812 847.7902 853.1647
133 67 79 19.871 19.751 842.2336 855.9886
152 68 79 19.902 19.702 837.7700 859.9056
171 68 79 19.945 19.686 836.3126 862.4561
190 68 79 19.973 19.6431 832.4047 862.4561

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 20


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

IV.2 Tabel Perhitungan HETP (Height Equivalent of Theoritical Plate)

t T kolom T labu m. piknometer + m. piknometer + bottom destilat X bottom X destilat


(menit) (c) (c) campurandestilat campuran bottom (kg/l) (kg/l) (xw) (xd)
19 64 78 19.661 19.9810 863.1849 835.1284 0.2551 0.8857
38 65 78 19.673 19.9761 862.7385 839.1364 0.2641 0.7903
57 66 78 19.717 19.932 858.7213 843.5089 0.3465 0.6888
76 66 78 19.765 19.904 856.1708 847.2437 0.3999 0.6042
95 66 78 19.806 19.867 852.8003 850.6141 0.4719 0.5295
114 67 78 19.843 19.812 847.7902 853.1647 0.5820 0.4741
133 67 79 19.871 19.751 842.2336 855.9886 0.7081 0.4138
152 68 79 19.902 19.702 837.7700 859.9056 0.8125 0.3319
171 68 79 19.945 19.686 836.3126 862.4561 0.8472 0.2798
190 68 79 19.973 19.6431 832.4047 862.4561 0.9418 0.2798

1. Menentukan Refluks Minimum


Xd
Ymin =
Rm + 1
0,8857
0,64=
+1

Rm = 0,3839
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 21
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

2. Menghitung y operasi
= 2
= 2 x(0,3839)
= 0,7678

Tinggi Kolom
Jumlah Plate HETP
(cm)

32 4 8

IV.3 Grafik

Kalibrasi Alkohol
1.20000 y = 7E-05x2 - 0.141x + 69.808
R = 0.9503
1.00000
0.80000
Xct (mol/mol)

0.60000
0.40000 Kalibrasi Alkohol
0.20000
0.00000
-0.20000
860.000
880.000
900.000
920.000
940.000
960.000
980.000
1000.000
1020.000
Densitas Etanol (kg/L)

Gambar 1. Kurva Kalibrasi

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 22


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

Grafik Kurva Kesetimbangan Xa terhadap Ya


1
0.9
0.8
0.7
0.6
YA

0.5 Grafik Kurva


0.4 Kesetimbangan Xa
0.3
terhadap Ya
0.2
0.1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
XA 0.6 0.7 0.8 0.9 1

Gambar 2. Grafik kesetimbangan hubungan antara Xa terhadap Ya

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 23


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

IV.4 Pembahasan
Dari grafik diatas tentang kurva kalibrasi densitas etanol dapat dilihat
semakin besar nilai densitas etanol maka fraksi mol etanolnya semakin kecil.
Didapatkan nilai y = 7E-05x2 - 0.141x + 69.808dan R2 = 0,9503
Sedangkan untuk grafik kesetimbangan Uap Cair Etanol dimulai dari titik
Xd yang berpotongan dengan garis x=y dibuat anak tangga dengan batas
persamaan garis operasi dengan kurva kesetimbangan. Anak tangga tersebut
berakhir pada titik Xw. Jumlah tahap pada refluks parsial adalah jumlah anak
tangga yang terbentuk sepanjang Xd dan Xw. Xw dan Xd bernilai masing -
masing Xw = 0.2551 dan untuk Xd sebesar 0,8857. Nilai Ymin sebesar 0,64 dan
Yops sebesar 0.7678. Sehingga bila semua di plotkan akan didapatkan plate
teoritis sebanyak 4buah . Didapatkan hasilnilaidari HETP adalah 8 cm.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 24


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
1. High Equivalent of Theoretical Plate atau sering disebut HETP,adalah
daerah ( stage )yang mana daerah ( stage) tersebut terdapat dua fase ( cair
dan uap) yang berada dalam keadaan kesetimbangan masing-masing fase.
2. Faktor faktor yang mempengaruhi dalam praktikum ini yaitu perubahan
suhu,perubahan fase,perubahan massa,perubahan panas dan perubahan
momentum.
3. Dari grafik kurva kesetimbangan Uap Cair etanol dan air didapatkan
jumlah plate teoritis sebanyak 4buah.
4. Nilai HETP pada percobaan yang kami dapatkan adalah 8 cm.

V.2 Saran
1. Sebaiknya dalam pembacaan termometer harus teliti karena hasil yang
didapat akan mempengaruhi hasil perhitungan dan hasil akhir percobaan.
2. Sebaiknya sebelum melakukan percobaan, alat percobaan di cek terlebih
dahulu supaya kerusakan/kebocoran dalam alat percobaan dapat
diminimalisir.
3. Berhati-hati dalam mengoperasikan elektromantel ,karena labu leher tiga
yang digunakan tidak tahan terhadap suhu yang terlalu tinggi.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 25


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017.Air .( https://id.wikipedia.org/wiki/Air). Diakses pada tanggal 17
September 2017 pukul 18.00 WIB
Anonim. 2017.Etanol.( https://en.wikipedia.org/wiki/Ethanol). Diakses pada
tanggal 17 September 2017 pukul 18.00 WIB
Ayudwi. 2009. High Equivalent of Theoretical
Plate.(http://ayudwi32952.blogspot.co.id/). Diakses pada tanggal tanggal
17 September 2017 pukul 18.00 WIB
Brown, G.G. 1978. Unit Operation. New York: John Wiley and Sons, Inc.
Budi. 2011. High Equivalent of Theoretical Plate.
(https://tentangteknikkimia.wordpress.com/2011/12/16/hetp-height-of-
packing-equivalent-to-a-theoritical-plate/). Diakses tanggal 17 September
2017 pukul 18.00 WIB
McCabe, W.I. and Smith, J.C.1993. Unit Operation of Chemical Engineering.
USA: McGraw Hill Book Company

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 26


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

APPENDIX

a. Data Literatur
Data Kesetimbangan Uap-Cair yang Diuji Pada Tekanan Praktikum
T (C) Xa Ya
79,1 0,8 0,858
80,1 0,7 0,822
81 0,6 0,794
82 0,5 0,771
83,2 0,4 0,746
84,7 0,3 0,713
87,3 0,2 0,656
91,8 0,1 0,527
95,2 0,05 0,377
98,1 0,02 0,192
100 0 0

Sumber : Geankoplis, C.J, 1978, Transport Process and Unit Operation


Second Edition, Allyn and Bacon Inc, Boston.

Densitas Air pada Berbagai Temperatur


Densitas air
T (C)
(g/ml)
28 0,99727

Sumber : Perry, JM, Chemical Engineering HandBook, edisi 8,


Mc.Graw Hill Book Company Inc, New York, 1950.

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 27


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

Sifat Fisik Etanol dan Air


Bahan Mr (g/mol) Tdidih (C) Puap (mmHg)
Air 18 100 28,4521
Etanol 46 78,4 76,2812

Sumber : Perry, JM, Chemical Engineering HandBook, edisi 8,

Mc.Graw Hill Book Company Inc, New York, 1950.

3. Pengenceran
Etanol 35 % 500 ml
%.V1 = %. V2
0.96 . V1 = 0.35 . 500 ml
V1 = 182,3 ml
Jadi untuk membuat etanol 35 % 500 ml, diperlukan 182,3 ml etanol 96%
yang diencerkan hingga 500 ml dengan aquadest.

4. Densitas etanol
Massa pikno kosong = 10,5051 gr
Massa pikno air = 21,4502 gr
= 997 kg/l
Untuk densitas etanol pada kalibrasi kedua

.etanol = .

21,450310.5051
= 21,450210.5051 . 997

= 997,009kg/l
5. X etanol kalibrasi kedua
X ethanol =


( 1 )
+

= 0,04007

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 28


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

6. Densitas Bottom
Untuk densitas bottom pada menit ke-38

distilat = .

19,976110,5051
= . 997
21,45 10,5051

= 862,7385 kg / cm3
7. Densitas Distilat
Untuk densitas distilat pada menit ke 38

distilat = .

19.673 10,5051
= 21,4502 10,5051 . 997

= 839.1364kg / cm3
8. Menghitung Fraksi Mol pada Destilat
Untuk destilat pada menit ke 38
= 0,00007 05 2 0,141x + 69,808
= 0,2641
9. Menghitung Fraksi Mol pada Bottom
Untuk bottom pada menit ke 38
= 0,00007 05 2 0,141x + 69,808
= 0,7903
10. Menentukan Refluks Minimum
Xd
Ymin =
Rm + 1
0,8857
0,64 =
Rm + 1
Rm = 0,3839
11. Menghitung y operas
= 2
= 2 x 0,3839
= 0,7678

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 29


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II
Kolom Berpacking (HETP)

12. Menghitung HETP (Height Equivalent of Theoritical Plate)


Tinggi Kolom
HETP =
Jumlah Tahap Kesetimbangan
32
= 4

= 8 cm

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II 30

Anda mungkin juga menyukai