Anda di halaman 1dari 34

PERANCANGAN ALAT PROSES (2 SKS)

DENI SWANTOMO
Kompetensi mata kuliah PAP

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat


memahami dan merancang unit proses alat alat
penyimpan fluida (storage tanks), bejana tekan, kondisi
operasi menara distilasi, plat menara distilasi, detail
menara distilasi, alat penukar panas (heat exchanger).
Materi Kuliah :
 Pengantar perancangan alat proses
 Perancangan alat penyimpan fluida (storage tanks)
 Perancangan bejana tekan
 Penentuan kondisi operasi menara distilasi
 Perancangan plat menara distilasi
 Perancangan detail menara distilasi (aliran bahan dan
perancangan mekanis)
 Perancangan alat penukar panas (HE)
Kontrak Perkuliahan :

 Dalam perkuliahan ini akan dilakukan tatap


muka kuranglebih tiga belas kali .
 Sistem penilaian dalam bentuk huruf yaitu
A, B, C, D dan E.
Bobot Nilai
 Tugas 15%

 Quiz 20%

 Ujian tengah semester 30%

 Ujian akhir semester 35%

Ujian tengah dan akhir semester harus ada nilainya!

WAJIB jujur!
Penilaian

 A 80-100

 B 70-79

 C 60-69

 D 50-59

 E <50
Daftar Pustaka :

 Chemical Process Equipment : Selection and Design by Stanley M


Walas (1990)
 Process Equipment Design by Lloyd E. Brownell, Edwin H. Young
 Handbook of Chemical Processing Equipment by Nicholas P.
Cheremisinoff (2000).
 Towler, G. and Sinnott, R. 2008. Chemical Engineering Design:
Principles, Practice and Economics of Plant and Process Design.
Elsevier
 Ludwig, E. E. 2001. Applied Process Design for Chemical and
Petrochemical Plants Vol 3 3rd Ed
 Murray, R.L., 2000, Nuclear Energy: An Introduction To The
Concepts, System & Application Of Nuclear Process, Elsevier.
Buku Refrensi
Nature of design

Dimulai dari “pernyataan masalah” yang dapat berasal:


customer need or a set of experimental results
Chemical engineers juga harus dapat mengembangkan
physical science yang relevan dengan “the problem”
Harus dapat membuat suatu desain rancangan dengan
detailed specifications dan membuat predicted
financial outcome.
PENGANTAR KULIAH

DPAP :

 aplikasi berbagai dasar pengetahuan teknik,


didukung dasar ilmu ekonomi teknik, terpadu dg
pengalaman, kecerdikan dan pertimbangan akal
sehat

 translasi ide menjadi bentuk fasilitas fisik untuk


mengubah bahan menjadi produk yang memiliki
nilai tambah.

Fasilitas fisik yang dibangun harus dpt mengembalikan


investasi dalam waktu singkat, memberikan
keuntungan untuk pengembangan selanjutnya.
Tanggung jawab Chemical Engineers pada
perancangan alat proses
 Memenuhi tujuan utama dari perancangan.

Contoh: perancangan alat harus memenuhi desain kapasitas


 Keselamatan peralatan proses selama start up, pengoperasian,
shut down
Menerapkan “Fail Safe Operation Philoshopy”
 Bertanggung jawab terhadap keselamatan lingkungan.

Mengeliminasi/meminimalkan kecelakaan/ process failure


Menggunakan sistem keselamatan berlapis.
Dasar pertimbangan yg dipakai :
 Safety

 Modal investasi rendah

 Ekonomis

 Biaya operasi dan perawatan rendah

 Prospektif

ENGINEER
 TAHU KONSEP/TEORI KEILMUAN
 HARUS BISA MENERAPKAN UNTUK
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MESKIPUN ADA
KETERBATASAN
KODE ETIK INSINYUR INDONESIA

"CATUR KARSA SAPTA DHARMA


INSINYUR INDONESIA"
CATUR KARSA INSINYUR
1. Mengutamakan keluhuran budi.
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
kepentingan kesejahteraan umat manusia.
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan
masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan
keahlian profesional keinsinyuran.
SAPTA DHARMA INSINYUR
1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan,
kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
3. Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat
dipertanggung jawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan
kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi
berdasarkan kemampuan masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan,
integritas dan martabat profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan
profesionalnya
Perancangan alat proses
 Untuk mendapatkan hasil perancangan yang memenuhi
tuntutan tugas alat yang dirancang , maka perancang harus
mengetahui dengan selengkapnya tentang proses apa yang
terjadi di dalam alat itu.

 WHAT ARE THE BASIC PRINCIPLES AROUND THIS


EQUIPMENT/VESSEL ?????.

 Pertanyaan itu haras bisa dijawab oleh seorang perancang,


sebelum melakukan pekerjaan perancangan. THE BASIC
principle yang dimaksud boleh jadi satu atau lebih dari prinsip -
prinsip teknik kimia.
THE BASIC principle
 Reaksi kimia ( reaktor, searah , keseimbangan reaksi, termo
kimia reaksi ? -> run away reaction ???)

 Keseimbangan phasa (phase equilibrium), misal vessel untuk


pemisahan : menara destilasi, absorpsi dll -> variabel terkait
dengan kesimbangan phasa ?????

 Chemical containtment ( alat penukar panas / shell & tube ,


tangki storage , penampung sementara , pemisah phasa dll ->
what is the determining variable for this purposes????)
Memenuhi tujuan utama dari perancangan.
Tahapan Perancangan Alat Proses:

1. Memahami prinsip dasar peralatan yang akan didesain

2. Menentukan Equipment Sizing

A. Menggunakan “Chemical Engineering Tools” untuk membuat


“design equations”

B. Menggunakan “Best Practices Short Cut Method Calculation”

menggunakan software maupun persamaan empiris.

3. Mengaplikasikan ilmu rekayasa (engineering), memperhitungkan


ukuran alat hasil desain apakah possible / useable.
PETUNJUK-2 PRAKTIS DESAIN

 Harus bisa bekerja dg data terbatas

 Mempertimbangkan kemudahan
pengoperasian/pembersihan peralatan

 Mengunakan komputer kec tinggi

 Keseimbangan kombinasi teori, praktek, originalitas

 Mempergunakan asumsi

 Memperhatikan kondisi ekonomi masy.


Keselamatan (Fail Safe Operation
Philoshopy)
.
Fail ??????  Fail Operation  terjadi deviasi terhadap
parameter proses
Ex: Peningkatan/Penurunan Q, T, P, C
Safe operation Pada kondisi Fail tidak terjadi kecelakaan,
tidak ada kerusakan alat (ada kerusakan minor yang masih
dapat diterima).
Keselamatan (Fail Safe Operation
Philoshopy)
.
Fail Safe Operation Philoshopy:
Perancangan alat harus dilengkapi dengan:
1. Prosedur Intervensi oleh operator

2. Indikator-indikator parameter proses

3. Automatic controllers
Inherently safer design
.

Definisi: untuk melakukan desain perancangan peralatan, desain proses, desain


produk, mengenai untuk menghilangkan atau mengurangi terjadinya hazards
daripada hanya dengan mengandalkan kontrol bahaya.

Strategy:

1. Meminimalkan jumlah material berbahaya atau energi pada sistem jika


memungkinkan

2. Substitusi (jika memungkinkan menggganti dengan bahan yang lebih


aman)

3. Moderate (Kondisi proses diusahakan lebih aman T, P lebih rendah)

4. Desain sederhana (buat desain sesederhana mungkin, “user friendly” dan


kurangi potensi human errors
cylindrical atau sperical?

Vertical atau horisontal?


Besar atau kecil?
Dasar Perancangan:
-Konsep
-Standard
-Prosedur
Konsep perancangan :
-Fungsi alat yang dirancang
-Model, Dimensi, Bahan
-Pengaruh berbagai faktor :
bahan yang dihandle, kondisi,
lingkungan
Standard:
-Harus sesuai dengan standard yang
disepakati secara internasional untuk
alat yang dirancang

-Berbagai standard yang dikenal didunia:

SNI (Standar Nasional Indonesia)


American National Standards Institute (ANSI)
American Petroleum Institute (API)
American Society for Testing Materials (ASTM)
American Society of Mechanical Engineers (ASME) (pressure vessels and pipes)
National Fire Protection Association (NFPA; safety)
Instrumentation, Systems and Automation Society (ISA; process control)
International Organization for Standardization (ISO)
Prosedur :
-Perancangan pada umumnya adalah
perhitungan yang sesuai prosedur
standard
-menggunakan persamaan empiris
PETUNJUK-2 PRAKTIS DESAIN

 Harus bisa bekerja dg data terbatas

 Mempertimbangkan kemudahan
pengoperasian/pembersihan peralatan

 Mengunakan komputer kec tinggi

 Keseimbangan kombinasi teori, praktek, originalitas

 Mempergunakan asumsi

 Memperhatikan kondisi ekonomi masy.


Design Procedures
Design-flow
CODES AND STANDARDS

 1. Materials, properties and compositions.

 2. Testing procedures for performance, compositions,


quality.

 3. Preferred sizes; for example, tubes, plates, sections.

 4. Design methods, inspection, fabrication.

 5. Codes of practice, for plant operation and safety.


Standards -examples

 United Kingdom : British Standards Institution (BSI).

 United States : National Bureau of Standards;

American National Standards Institute (ANSI),

the American Petroleum Institute (API),

the American Society for Testing Materials (ASTM), and the

American Society of Mechanical Engineers (ASME)

 The international organization for standardization (ISO) coordinates the


publication of international standard , ISO is a net work of the national
standards institutes of 157 countries and had published over 16500
international standards
Klasifikasi Desain

1. Quick Process Design 


tahap penelitian proyek, data terbatas, hasil kurang
teliti

2. Preliminary Process designs  dilakukan pada


tahap pilot plant, hasil hitung peranc cukup detail (NP & NM
langkap), sdh ada evaluasi biaya

3. Final Process Design 


analisis, perhitungan, gambar lebih detil; spesifikasi lengkap :
komponen, profit, blue print konstruksi instalasi.

Anda mungkin juga menyukai