Anda di halaman 1dari 30

Menentukan karakteristik

sumber pencemaran udara dari


emisi
Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Udara [PPPU]
Dan Penanggung Jawab Operasional Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara [POPU]
Outline

Karakteristik Emisi

Karakteristik Pencemar Partikulat

Karakteritik Pencemar Gas


Menentukan Karakteristik
Sumber Pencemaran Udara dari Emisi
Karakteristik Pencemaran Udara
Berdasarkan Proses Produksinya

Karakteristik sumber pencemar mempertimbangkan hal - hal


sbb:
Jenis kegiatan atau industri
proses produksi,
bahan bakar yang digunakan
bahan baku dan bahan penunjang yang digunakan
BRIEF DISCUSSION

Bagaimana karakteristik emisi di industri?

5
BRIEF DISCUSSION
Karakteristik Emisi Industri – Jenis Pencemar

Industri PLTU

Sumber: EEA Emission Inventories Guidebook 2016


6
BRIEF DISCUSSION
Karakteristik Emisi Industri

Industri Semen

Sumber: EEA Emission Inventories


Guidebook 2016
7
BRIEF DISCUSSION
Karakteristik Emisi Industri

Petrochemical Industry

Source: EEA Emission Inventories Guidebook 2016


8
BRIEF DISCUSSION
Karakteristik Emisi Industri

Industri Besi dan Baja

Sumber: EEA Emission Inventories


Guidebook 2016
9 Enter your footer text here
Karakteristik Emisi Industri Migas (Refinery)
Karakteristik Emisi yang Penting
 Laju alir
Jumlah volume per satuan waktu keseluruhan fluida yang dialirkan
 Tekanan dan Temperatur gas
Untuk mengetahui konsentrasi polutan dalam keadaan STP
 Beban emisi:
Jumlah pencemar yang diemisikan per satuan waktu atau satuan aktivitas
 Ukuran Partikulat (Total Partikel, PM10, PM2.5):
Menentukan karakteristik deposisi dan perpindahan
 Komposisi Kimia:
Komponen kimia partikulat dan gas dalam emisi  digunakan untuk inventarisasi spesiasi dan
pembagian sumber (apportion)
 Variasi Temporal:
Emisi berubah pada siklus harian, mingguan, musiman, dan tahunan. Waktu pengemisian
mempengaruhi transportasi dan dilusi di atmosfer, serta paparan manusia terhadap polusi udara di
luar ruangan
PENGELOMPOKAN EMISI

 Berdasar tipe pencemar (konvensional – GRK)


 Berdasar unit produksi/penghasil emisi
 Berdasar jenis pencemar (partikulat – gas)
 Berdasar peraturan (kriteria – non kriteria)
Karakteristik Pencemar
Partikulat
Karakteristik Bahan Pencemar

PARTIKULAT
 Dust adalah partikel padat, berukuran 1 – 10.000 um terjadi karena
proses pemotongan, gerinda atau proses penanganan batubara,
semen dll.

 Smoke adalah partikel padat halus, berukuran 0,5 – 1 um terjadi dari


pembakaran yang tidak sempurna bahan organic.

 Fumes adalah partikel padat halus berukuran antara 0,03 – 0,3 um.
Terbentuk dari kondensasi uap bahan padat. Alami (natural)
– Flay ash adalah merupakan bahan yang tidak terbakar dari hasil
pembakaran batubara. Halus seperti dust berukuran antara 1 – 1.000
um, seperti smoke karena dari hasil pembakaran dan seperti fumes
karena mengandung logam/mineral yang tidak ikut terbakar.

– Mist adalah partikel cair yang terjadi karena kondensasi uap,


disperse cairan atau reaksi kimia seperti terjadinya kabut asam
sulphur. Berukuran lebih kecil dari 10 um.

– Spray. Adalah partikel cair yang terbentuk dari penyemprotan cairan


seperti pestisida, berukuran antara 10 – 1.000 um. )
Terbentuknya Asap
• Gas bekas adalah merupakan material tak terlihat yang disebarkan melalui cerobong. Secara umum, gas asap
berwarna hitam yang keluar dari cerobong menunjukkan bahwa proses pembakaran di dalam ketel berlangsung
secara kurang sempurna. Penyebab terbentuknya asap yang berwarna hitam ada beberapa faktor seperti :
a. Terbawanya debu dengan jumlah yang cukup banyak dalam gas asap.
b. Terdapat carbon yang tak terbakar pada gas asap dalam bentuk jelaga (soot).
c. Adanya gas – gas berwarna seperti SO2, Nox terutama pada saat pembakaran minyak.
d. Adanya uap volatilc matter.

• Tetapi gas asap yang keluar dari cerobong juga dapat berwarna hitam meskipun hanya mengandung sedikit
carbon yang tak terbakar yang bila ditinjau dari segi effisiensi, hal ini sebenarnya yang diabaikan. Sebaliknya,
asap yang berwarna jernih secara umum menyatakan bahwa proses pembakaran berlangsung secara
sempurna. Terutama pada proses pembakaran minyak.

• Asap yang jernih biasanya dapat diperoleh dengan cara menurunkan % CO2 pada suatu harga tertentu dimana
udara lebih berada sedikit diatas harga optimum. Selain berkaitan dengan masalah efisiensi, kepekatan gas
asap juga berkaitan dengan masalah lingkungan. Asap yang pekat akan mencemari lingkungan dengan kadar
pencemaran yang lebih besar. Oleh sebab itu pengukuran kepekatan gas asap menjadi faktor yang perlu
diperhatikan oleh pengelola PLTU terutama di negara – negara yang telah menjalankan peraturan mengenai
lingkungan hidup yang ketat
Karakteristik Partikulat : Ukuran Partikel
Karakteristik Partikulat: Distribusi Ukuran

 Distribusi ukuran partikel :


 informasi mengenai kisaran variasi ukuran partikel dari yang terkecil sampai ukuran
terbesar.
 berguna dalam menentukan jenis alat pengendali yang akan dipilih.
 Alat sampling :
 cascade impactor
 bekerja seperti saringan yang dapat memisahkan ukuran partikel.
 Contoh : hasil sampling distribusi partikulat :
Kisaran ukuran (m) 0-2 2-5 5-9 9-15 15-25 >25
Berat (mg) 4.5 179.5 368 276 73.5 18.5
Persen berat (%) 0.5 19.5 40.0 30.0 8.0 2.0
Karakteristik Partikulat: Cascade Impactor

Pengendalian Debu (Partikulat)


Karakteristik Partikulat: Pemilihan Alat
Pengendali Partikulat

 Distribusi ukuran partikulat menentukan


pemilihan alat pengendali → efisiensi
suatu alat tergantung dari ukuran
Partikulat yang ditangani
 Distribusi ukuran partikulat digunakan untuk
menentukan total efisiensi pengumpulan
dari suatu alat pengendali partikulat
Karakteristik Pencemar
Gas
Perbedaan Pencemar Gas dan Uap

Pencemar gas Uap


 Senyawa dalam bentuk gas yang  Senyawa dalam bentuk gas yang tidak jauh
tersisihkan jauh dari likuid dari likuid
 Contoh pencemar gas: SO2, NO, NO2, CO  Contoh Volatil Organik: Volatile Organic
Compound (VOC)
GAS / UAP
Sulfur Dioksida
– Hasil pembakaran BB Sulfur
– Gas berat, tak berwarna, berbau tajam
– Mudah bereaksi dengan air
– Korosif dan Iritatif
– Terdeteksi ( bau ) pada 0,5 ppm

Karbon dan Karbon Oksida


 Hasil pembakaran
 Unsur non metal
 Dalam bentuk partikel dan gas
 Partikel Jelaga
 Gas CO
Nitrogen Oksida
– Hasil pembakaran
– Proses radiasi sinar Matahari
– Dekomposisi bahan organic

Hidrogen Fluorida
 Terbentuk dalam kebanyakan Clay atau tanah liat
dengan konsentrasi antara 20 – 1000 ppm.
 Pembakaran dalam tungku keramik atau batubata
akan menghasilkan Hirogen Flourida ( HF ).
Volatil Organic Compound (VOC)

 VOC adalah padatan atau cairan yang mengandung atom karbon (karbon berikatan dengan
karbon, hidrogen, nitrogen, atau sulfur, tetapi bukan karbon karbonat dalam bentuk CaCO3,
ataupun karbon karbida dalam bentuk CaC2, CO, atau CO2), yang menguap dalam kecepatan yang
signifikan. Contoh: benzena, toulena, propana, ethana, etilbenzena, dan xyelena

 Beberapa senyawa VOC bersifat toksik dan karsinogen. Contoh: benzena

 VOC dapat berpartisipasi dalam reaksi pembentukan smog dan formasi partikulat sekunder
dalam ukuran partikulat halus

 VOC berperan dalam permasalahan pemanasan global → penyerap infrared


Volatil Organic Compound (VOC)

Tinner cat dan


pelarut lain yang
sejenis

Bahan Bakar
Motor, Emisi
Kendaraan
Volatil Organic Compound (VOC)

Source: APTI course


Oksidasi dan Reduksi Nitrogen dan Belerang
Reduksi Bentuk Dasar Oksidasi, tahap Oksidasi, tahap Reaksi, dengan Reaksi, dengan
pertama kedua air NH4+ atau kation

Membutuhkan • Terjadi melalui • Terjadi lambat Laju reaksi Laju reaksi


tekanan dan reaksi dengan di atmosfer tergantung tergantung
temperatur yang oksigen dari • Terjadi cepat di kelembaban di konsentrasi
tinggi, gas atmosfer reaktor atmosfer kation
hydrogen, dan • Terjadi dengan katalitik
katalis cepat pada
temperatur
tinggi
NH3   N2   NO  NO2  HNO3 Partikel nitrat
Ammonia Nitrogen Oksida Nitrat Nitrogen Asam nitrat
dioksida
H2S  Hidrogen  S   SO2  SO3  H2SO4 Partikel sulfat
sulfida Sulfur Sulfur dioksida Sulfur trioksida Asam sulfat
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai