e.38plb00.008.1
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun [PLB3]
Dan Operasional Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun [OPLB3]
UNIT : E.38PLB00.008.1
JUDUL UNIT : Melakukan Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Limbah B3)
DESKRIPSI UNIT : unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan
penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3).
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan Peralatan 1.1. Jenis dan karakteristik Limbah B3 yang akan dilakukan
dan perlengkapan penyimpanan diidentifikasi sesuaiprosedur.
penyimpanan Limbah 1.2. Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) dipastikan
B3 kondisinya sesuai izin dan ketentuan yang berlaku.
1.3 Peralatan dan perlengkapan penyimpanan Limbah
B3 disiapkan sesuai kebutuhan.
2. Menyimpan Limbah 2.1 Tata cara dan persyaratan penyimpanan Limbah B3
B3 di Tempat ditentukan sesuai jenis, karakteristik dan kategori bahaya
Penyimpanan Limbah.
Sementara (TPS)
2.2 Penyimpanan Limbah B3 dilakukan sesuai dengan
prosedur.
3. Melaksanakan 3.1 Limbah B3 yang masuk dan keluar TPS dicatat sesuai
pelaporan pekerjaan ketentuan.
3.2 Hasil pelaksanaan kegiatan penyimpanan Limbah
B3 disusun sesuai ketentuan.
3.3 Hasil pelaksanaan kegiatan penyimpanan Limbah B3
didokumentasikan sesuai ketentuan.
PENGERTIAN LIMBAH, B3 DAN LIMBAH B3
LIMBAH B3 LIMBAH B3
• sisa suatu usaha • adalah bahan berbahaya • adalah sisa suatu
dan/atau kegiatan dan/atau beracun yang usaha dan/atau
karena sifat dan/atau kegiatan yang
konsentrasinya dan/atau mengandung bahan
jumlahnya, baik secara berbahaya dan/atau
langsung maupun tidak beracun
langsung dapat
mencemarkan dan/atau
merusakkan lingkungan
hidup, dan/atau dapat
membahayakan
lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta
makhluk hidup lain
DASAR HUKUM
UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2009
PerMenLHK No P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020
tentang Penyimpanan Limbah B3
Mekanisme Pengelolaan Limbah B3
Yang wajib Asuransi dan dlm Recovery
akte notaris tertera bid atau
sub bidang pengelolaan LB3 Pemanfaat SNI/SAE/dll
(2), (3), (4), (5), (6) (3) Recycle
Pengangkut
Penghasil Pengangkut Pengumpul
(1) (2) (2)
Skala Nas
(4)
Keterangan :
➢ Pengangkutan LB3 hanya Penimbun/
diperkenankan apabila Landfiller
penghasil telah melaksanakan Pengangkut (6)
kontrak kerjasama dengan (2)
pihak pengelola Limbah B3 Pengangkut
➢ Kegiatan Pengumpulan LB3 (2)
hanya diperkenankan apabila :
- telah tersedia teknologi
pemanfaatan LB3 dan/atau
- telah memiliki kontrak Pengolah
kerjasama dengan pihak (5)
pengolah dan/atau
penimbun limbah B3.
PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN
Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3
(Pasal 12 )
(Penghasi,Pengumpul
Pemanfaat , Pengolah
dan/atau Penimbun)
LB3
menetapkan
rancang bangun (design) tempat Penyimpanan LB3
dan tata cara Penyimpanan LB3 → sesuai kategori
bahaya & Sumber LB3
KEWAJIBAN KEGIATAN/USAHA
Identifikasi Identifikasi
Identifikasi jenis/
jenis limbah jenis & kategori
sumber kegiatan
dihasilkan limbah
▪ Gudang bahan baku;
▪ Gudang bahan ▪ Air limbah; ▪ Limbah B3
penolong; ▪ Emisi; sumber spesifik;
▪ Limbah ▪ Limbah B3
▪ Proses preparasi;
sumber tidak
▪ Proses padat
spesifik; Data
produksi/pelayanan domestik; ▪ Limbah B3
▪ Pengelolaan paska ▪ Limbah Kuantitas
belum terdata;
produksi; padat B3; dan
▪ Kategori untuk
▪ Overhaul;
▪ sludge; limbah B3; Kualitas
▪ Penggantian
bahan/pencucian ▪ dst ▪ Limbah lain yg Limbah
dikelola tidak
peralatan
sebagai limbah
▪ Operasi utilitas;
B3
▪ Operasi IPAL;dst
Jenis dan Sumber Limbah B3 pada Kegiatan
industri
Limbah B3
PP 101 Tahun 2014
TUJUAN IDENTIFIKASI JENIS DAN
KARAKTERISTIK LIMBAH B3
Mengklasifikasikan limbah
Delisting limbah B3
PENGGUNAAN DATA HASIL IDENTIFIKASI
DAN KATEGORISASI LIMBAH B3
Peta resiko
Yaitu : penyusunan risiko berdasarkan kelompok kelompok
tertentu sehingga dapat diidentifikasi karakter dari masing-
masing risiko dan menetapkan tindakan yang sesuai terhadap
masing-masing risiko tersebut
Lembar data keselamatan bahan (LDKB)
suatu berkas data yang mengandung informasi mengenai sifat-sifat suatu
bahan.
Lembar data ini bertujuan memberikan informasi kepada para pekerja dan
personel gawat darurat mengenai informasi penanganan suatu bahan
dengan aman.
Lembar data ini memberikan informasi data seperti titik leleh, titik
didih, titik nyala, toksisitas, efek kesehatan, pertolongan
pertama, reaktivitas, cara penyimpanan, cara pembuangan, peralatan
pelindung yang diperlukan, dan prosedur penanganan tumpahan bahan.
Format lembar data ini berbeda-beda bergantung pada persyaratan tiap-
tiap negara.
Apakah ada
dalam Tabel TIDAK LIMBAH B3
LIMBA 1, 2, 3, 4,
H Lampiran I?
KATEGORI 2
TIDAK LIMBAH
NONB3
LIMBAH B3 BERDASARKAN KATEGORI BAHAYANYA
LIMBAH B3 BERDASARKAN KATEGORI BAHAYANYA
LIMBAH B3 BERDASARKAN SUMBERNYA
BERBEDA-BEDA
PENGELOLAAN
berdampak negatif thd
lingkungan
TATA CARA
• Steel slag,
• Memiliki efek tunda dan
copper slag
Limbah B3 berdampak tidak
• Karbon
langsung thd manusia
KATEGORI 2 & lingkungan
aktif bekas
• Fly ash
• Memiliki toksisitas
• Filter bekas,
sub-kronis atau kronis
dll
Limbah B3 berdasarkan sumbernya :
1) Limbah B3 dari sumber tidak spesifik
(Lampiran I Tabel 1)
2) Limbah B3 dari B3 kadaluwarsa, tumpahan B3, B3 yg
tidak memenuhi spesifikasi produk yang akan dibuang,
dan bekas kemasan B3 (Lampiran I Tabel 2)
3) Limbah B3 dari sumber spesifik:
a. Sumber spesifik umum (Lampiran I
Tabel 3)
b. Sumber spesifik khusus (Lampiran I
Tabel 4)
Note : Kategori Limbah B3 1 dan 2 untuk setiap jenis
limbah B3 sudah dicantumkan dalam daftar
Lampiran I
KODE LIMBAH
A101a
KATEGORI
BAHAYA 1
TABEL 1
URUTAN
LIMBAH B3
PELARUT
TERHALOGENASI
3
0
KODE LIMBAH
B301-1
KATEGORI
BAHAYA 2
TABEL 3
KODE INDUSTRI/
KEGIATAN
URUTAN
LIMBAH B3
Limbah B3 berdasarkan Karakteristiknya
1 Mudah Meledak 3 Reaktif Kriteria
merujuk
5 Korosif
Lampiran II
PP 101/2014
2 Mudah Menyala 4 Infeksius
MUDAH MENYALA
(IGNITABLE – I)
REAKTIF
(REACTIVE – R)
INFEKSIUS
(INFECTIOUS – X)
KOROSIF
(CORROSIVE – C)
BERACUN
(TOXIC – T)
TATA CARA PENETAPAN
LIMBAH B3
LIMBAH
Apakah limbah YA LIMBAH B3
B3 memiliki
KATEGORI 1
YA kategori bahaya
1?
Apakah ada
dalam Tabel TIDAK LIMBAH B3
1, 2, 3, 4,
KATEGORI 2
Lampiran I?
TIDAK LIMBAH
NONB3
TATA CARA PENETAPAN KATEGORI LIMBAH B3 UNTUK LIMBAH DILUAR
DAFTAR LIMBAH B3 LAMPIRAN I YANG TERINDIKASI SBG LIMBAH B3
LIMBAH B3
KATEGORI 1
> TCLP Nilai LD50 <
YA TIDAK kolom 50 mg/kg
Apakah limbah A BB hewan
eksplosif, mudah TCLP (toxicity < TCLP uji
menyala, reaktif, kolom B Beracun sub- Limbah
characteristic LD50 (lethal Nilai LD50 >
infeksius,
leaching dose-50)? 5000 mg/kg kronis? nonB3
dan/atau korosif? BB hewan uji
procedure)?
Nilai LD50 > 50
mg/kg dan <
< TCLP
5000 mg/kg YA
kolom A dan
> TCLP
BB hewan uji TIDAK
kolom B
LIMBAH B3
KATEGORI 2
• mudah meledak;
1
• mudah menyala;
2
• reaktif;
3
• infeksius;
4
• korosif; dan/atau
5
• beracun
6
MEMILIKI KARAKTERISTIK LIMBAH B3 KATEGORI 1
karakteristik beracun
karakteristik beracun melalui uji toksikologi
melalui TCLP untuk subkronis menggunakan
menentukan Limbah hewan uji mencit
yang diuji memiliki karakteristik beracun selama 90 hari
konsentrasi zat melalui Uji Toksikologi menunjukkan sifat
pencemar ≤ konsentrasi LD50 : LD50 > dari 50 racun sub-kronis,
zat pencemar pada mg/kg berat badan berdasarkan hasil
kolom TCLP-A dan hewan uji dan ≤ 5000 pengamatan terhadap
memiliki konsentrasi zat mg/kg berat badan pertumbuhan,
pencemar > dari hewan uji; akumulasi atau
konsentrasi zat biokonsentrasi, studi
pencemar pada kolom perilaku respon antar
TCLP-B individu hewan uji,
dan/atau histopatologis
LIMBAH MEMILIKI KARAKTERISTIK NON B3
uji TCLP :
konsentrasi zat
pencemar sama ≤
Tidak memiliki konsentrasi zat
karakteristik pencemar pada
mudah kolom tclp-b,
menggunakan Uji toksikologi : Uji toksikologi
meledak,
baku mutu tclp LD50 > 5000 subkronis :
mudah mg/kg berat
untuk penetapan limbah B3 tidak
menyala, kategori limbah badan hewan beracun sub-
reaktif, b3 dan limbah uji; kronis
infeksius, nonb3
dan/atau sebagaimana
korosif tercantum dalam
LAMPIRAN IV
PERMENLHK
55/2015
TATA CARA PENETAPAN LIMBAH B3
Penyimpanan Limbah B3
• containment building(bangunan)
Fasilitas • Tangki dan/atau kontainer
Penyimpanan • silo
• Tempat tumpukan limbah(waste pile)
Limbah B3 yang • waste impoundment
sesuai • Bentuk lainnya sesuai dengan perkembangan
teknologi
Kemasan berupa:
a. drum;
b. jumbo bag;
c. tangki intermediated bulk
container (IBC); dan/atau
d. kontainer.
PERSYARATAN:
a. disimpan dengan sistem
blok;
b.tumpukan setiap blok
paling banyak 2 (dua) lapis,
lapis paling bawah dialasi
palet; dan
c.lebar gang antar blok
paling sedikit 60 cm (enam
puluh sentimeter) atau
disesuaikan dengan
kebutuhan operasional
un t uk lalu lintas manusia
dan kendaraan pengangkut
(forklift).
CARA PENYIMPANAN LIMBAH B3 MENGGUNAKAN
KEMASAN TANGKI INTERMEDIATED BULK CONTAINER
(IBC)
Persyaratan Penyimpanan :
a. sistem blok;
b. tumpukan disesuaikan dengan tinggi bangunan dengan memperhatikan
jarak antara tumpukan kemasan dengan atap paling rendah 1 (satu)
meter; dan
c. lebar gang antar blok paling sedikit 60 cm / disesuaikan kebutuhan
operasional u ntu k lalu lintas manusia dan kendaraan pengangkut
(forklift).
KETENTUAN UNTUK FASILITAS PENYIMPANAN
LIMBAH B3 BERUPA
WASTE IMPOUNDMENT
• permeabilitas tanah paling besar 10-5 cm/; dan
• memiliki lapisan kedap di atas tanah dengan
permeabilitas paling besar 10-7 cm/detik berupa
high density polyethylene (HDPE) dan/atau lapisan
konstruksi beton.
PERSYARATAN FASILITAS PENYIMPANAN LB3
BERUPA TEMPAT TUMPUKAN LIMBAH
(WASTE PILE)
1. memiliki saluran drainase di sekeliling tempat tumpukan
Limbah (waste pile) yang dirancang un t uk mengalirkan air
yang berkontak langsung dengan Limbah B3 yang disimpan
menuju kolam penampung air;
2. memiliki tanggul di sekeliling tempat tumpukan Limbah
(waste pile) dengan ketinggian paling sedikit 1 (satu) meter
dari permukaan tanah un t uk menghindari terjadinya
tumpahan dan/atau ceceran Limbah B3 keluar dari area
penyimpanan; dan
3. memiliki fasilitas sumur pantau air tanah yang dibangun di
bagian hulu (upstream) dan hilir (downstream) tempat
tumpukan Limbah (waste pile) yang ditempatkan sesuai
dengan pola arah aliran air tanah.
Kolam penampung air → memiliki:
1. lapisan (liner) kedap dengan permeabilitas tanah paling besar
10 -7 cm/detik (sepuluh pangkat minus tujuh sentimeter per
detik);
2. lapisan (liner) kedap berupa high density polyethylene (HDPE);
atau
3. lapisan dengan konstruksi beton yang ma mp u menampung air.
Liner ganda
Sistem pengumpulan dan
pengambilan lindi Tanggul atau
(leachate) ganda penghalang
Penampang Melintang
Fasilitas Penumpukan Limbah (waste pile)
Penampang Melintang
Impoundment di Permukaan
1. pompa
Berfungsi untuk mengisi ataupun mengeluarkan Limbah
B3; dan
2. oil water separator (OWS)
Berfungsi untuk memisahkan antara minyak dan air.
Tempat penyimpanan limbah B3 cair dalam jumlah besar
Tangki harus terlindung dari penyinaran matahari dan masuknya air hujan secara
langsung
FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH B3 BERUPA TANGKI
DAN/ATAU KONTAINER
Untuk mencegah terlepasnya Limbah B3 ke lingkungan, tangki dan/atau
kontainer dilengkapi dengan penampungan sekunder.
1. dibuat atau dilapisi dengan bahan yang saling
cocok dengan Limbah B3 yang disimpan serta
memiliki ketebalan dan kekuatan memadai
untuk mencegah kerusakan akibat pengaruh
tekanan;
2. ditempatkan pada fondasi atau dasar yang
dapat mendukung ketahanan tangki dan/atau
kontainer terhadap tekanan dari atas dan
bawah dan mampu mencegah kerusakan yang
diakibatkan karena pengisian, tekanan atau
gaya angkat (up lift);
3. dilengkapi dengan sistem deteksi kebocoran
yang dirancang dan dioperasikan selama 24
(dua puluh empat) jam sehingga mampu
mendeteksi kerusakan pada struktur tangki
dan/atau kontainer primer dan sekunder, atau
lepasnya Limbah B3 dari sistem penampungan
sekunder; dan
4. penampungan sekunder, dirancang untuk
dapat menampung dan mengangkat cairan-
cairan yang berasal dari kebocoran, ceceran
atau presipitasi.
TANGKI
CATATAN:
Volume
dalam
tanggul
minimum
harus 110%
dari volume
tangki
Pelapis
Eksternal Pompa Penampung
& motor kedua untuk
PENAMPANG pemipaan
TANGKI
MELINTANG
TANGGUL
TANGGUL
Untu k Limbah :
a. kategori 1;
b. kategori 2 dari sumber tidak spesifik; dan sumber spesifik u m u m .
PENEMPATAN TANGKI
Penyimpanan Limbah B3
pada silo wajib dilengkapi
dengan peralatan dan
sistem yang tidak
menimbulkan debu pada
saat bongkar muat Limbah
B3.
Penyimpanan Limbah B3 harus memenuhi kaidah kompatibilitas,
KATEGORI 2
No FASILITAS
KATEGORI 1 SUMBER SUMBER SPESIFIK
TIDAK TIDAK KHUSUS
SPESIFIK SPESIFIK ѴѴ
1 bangunan √ √ √ √
2 tangki dan/atau √ √ √ X
kontainer
3 silo √ √ √ √
4 tempat X X X √
tumpukan
Limbah (waste
pile)
5 waste X X X √
impoundment
WAKTU PENYIMPANAN LIMBAH B3
J i k a Penyimpanan Limbah B3 melampaui jangka waktu
maka wajib:
1. Melakukan pemanfaatan Limbah B3, pengolahan
Limbah B3, dan/atau penimbunan Limbah B3;
2. menyerahkan Limbah B3 kepada pihak lain
(pengumpul, pemanfaat, pengolah, penimbun);
dan/atau
3. melakukan ekspor Limbah B3.
111
INVENTARISASI LIMBAH B3
112
Contoh Inventarisasi limbah B3 di Perusahaan
Dst.
113
PENGELOMPOKAN LIMBAH B3 BERDASARKAN
SUMBER DAN KATEGORI BAHAYANYA
114
Pengelompokan Limbah B3 Berdasarkan Sumber dan Kategori Bahayanya
115
Contoh sumber limbah dan kategori bahayanya
116
Contoh sumber limbah dan kategori bahayanya
117
Identifikasi Proses Produksi yang
berpotensi terhadap pencemaran Limbah
B3 sesuai bahan yang digunakan
118
PROSES COTTON
119
120
ACUAN LAMPIRAN PP 101 TAHUN 2014
1. Lampiran I
a. Tabel 1. Daftar Limbah B3 dari sumber tidak spesifik,
b. Tabel 2. Daftar Limbah B3 dari B3 kedaluarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak memenuhi
spsesifikasi produk yang akan dibuang, dan bekas kemasan;
c. Tabel 3. Daftar limbah B3 dari sumber spsesifik umum
d. Tabel 4. Daftar limbah B3 dari sumber spsesifik khusus
2. Lampiran II, Parameter uji karakteristik limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
3. Lampiran III, Baku Mutu Karakteristik Beracun Melalui TCLP untuk penetapan Kategori limbah
B3
4. Lampiran IV, Baku Mutu Karakteristik Beracun Melalui TCLP Untuk Penetapan Standar
pengolahan Limbah B3 sebelaum ditempatkan di fasilitas penimbusan akhir.
122
Contoh
Lampiran I, PP 101/2014 ;
TABEL 1. DAFTAR LIMBAH
B3 DARI SUMBER
TIDAKSPESIFIK
B105d Minyak pelumas bekas antara lain minyak pelumas bekas hidrolik, mesin, gear, lubrikasi, 2
insulasi, heat transmission, grit chambers, separator dan/atau campurannya
B107d Limbah elektronik termasuk cathode ray tube (CRT), lampu TL, printed circuit board (PCB), 2
karet kawat (wire rubber)
B108d Sludge instalasi pengolahan air Limbah (IPAL) dari fasilitas IPAL terpadu pada kawasan 2
industri
KODE KATEGORI
NOMOR CAS1) ZAT PENCEMAR
LIMBAH BAHAYA
A2001 81–81–2 Warfarin atau 2H-1-Benzopiran-2on, 4-hidroksi-3-(3-okso-1fenilbutil)-, dan garamnya, 1
dengan konsentrasi lebih besar dari 0,3%
(nol koma tiga persen)
KODE
JENIS INDUSTRI/ KATEGORI
INDUSTRI/ SUMBER LIMBAH KODE LIMBAH URAIAN LIMBAH
KEGIATAN BAHAYA
KEGIATAN
B402 Steel slag Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan menggunakan teknologi 2
electric arc furnace (EAF), blast furnace, basic oxygen furnace (BOF), induction
furnace, kupola, dan/atau submerge arc furnace
B407 Debu EAF Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan menggunakan teknologi 2
electric arc furnace (EAF)
B408 PS ball Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan menggunakan teknologi 2
electric arc furnace (EAF)
B409 Fly ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas pembangkitan listrik tenaga uap PLTU, 2
boiler dan/atau tungku industri
B410 Bottom ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas PLTU, boiler dan/atau tungku industri 2
B411 Sludge IPAL Proses Pengolahan Air Limbah dari industri pulp 2
KATEGORI
KODE LIMBAH JENIS LIMBAH B3 SUMBER LIMBAH
BAHAYA
B412 Dreg dan grits Proses recovery black liquor dari industri virgin pulp 2
B413 Spent bleaching earth Proses industri oleochemical dan/atau pengolahan minyak hewani atau 2
nabati
B415 Kapur Proses pembuatan pupuk amonium sulfat (zwavelzuur ammonia) pada industri 2
(CaCO3) pupuk
B416 Tailing Proses pengolahan bijih mineral logam pada industri pertambangan. 2
B417 Refraktori bekas yang Proses industri yang menggunakan fasilitas termal antara lain berupa tungku 2
dihasilkan bakar, boiler, pot lining, dan fasilitas sejenis
dari fasilitas termal
Contoh LAMPIRAN III
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
BAKU MUTU KARAKTERISTIK BERACUN MELALUI TCLP UNTUK PENETAPAN KATEGORI LIMBAH B3
133
134
Label Kemasan Bahan Beracun Dan Berbahaya (B3)
135
Sumber : Iyan Suwargana, KLHK
136
1.1. Melakukan Identifikasi MSDS Bahan Baku dan Bahan Penolong Berdasarkan Kategori Bahaya
137
1Melakukan Pengelompokan Limbah B3 Berdasarkan
Bahan yang Digunakan Dalam Proses Sesuai MSDS
Dst.
Dst.
138
2.1. Menyusun Peta Resiko Pencemaran Setiap Jenis Kegiatan dalam Proses Produksi dan Proses Pendukungnya
Berdasarkan Sumber dan Kategori Bahaya Limbah B3
dst.
139
Sumber : Iyan Suwargana, KLHK
140
Sumber : Iyan Suwargana, KLHK
141
142
Sumber : Iyan Suwargana, KLHK
143
Pengecualian Limbah B3
Pasal 191 ayat (1) PP No. 101 tahun 2014
144
Uji Karakteristik Secara Berurutan
Pasal 191 ayat (4) PP No. 101 Tahun 2014
145
146
Melakukan inventarisasi data paparan/kontaminasi limbah B3 terhadap lingkungan.
147
Contoh Lahan Terpapar/Terkontaminasi Limbah B3
148
149
KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA LAMPU CFL DAN LAMPU TL
150
Sumber: Iswanto, dkk., 2016
151
Melaporkan hasil kegiatan analisis sumber dan kategori bahaya timbulan limbah B3
1. Menyusun laporan hasil kegiatan analisis sumber dan kategori bahaya timbulan
limbah B3.
misal: jika pihak pabrik telah punya format baku untuk pembuatan laporan, maka
ikuti sesuai dengan format yang telah ditentukan perusahaan.
152
TUGAS/LATIHAN
153