Anda di halaman 1dari 5

Kelompok:

1. Tigor Nurzamzany (1309045012)


2. Marlin Yosafat N.(1309045021)
3. Searphin Nugroho (1309045035)
4. Dimas Rizky N.I. (1309045038)

Proses Pengolahan Fisik pada IPAL


A.

Screening
Screening biasanya merupakan tahap awal pada proses pengolahan air limbah. Proses

ini bertujuan untuk memisahkan potongan-potongan kayu, plastik, dan sebagainya.


Screen terdiri atas batangan-batangan besi yang berbentuk lurus (straight) atau
melengkung (curved) dan biasanya dipasang dengan tingkat kemiringan 75o - 90o
terhadap horizontal.
Efektivitas proses bergantung pada jarak antarbar (batangan-batangan besi). Pada
screen halus (fine screen) jarak antarbar berkisar antara 5 mm-15 mm, pada medium
screen antara 15 mm-50 mm, dan pada screen kasar (coarse screen) lebih dari 50 mm.
Macam-macam screening a.l.:
1.

Bar screen dengan pembersihan manual

2.

Curved screen

3.

Straight screen otomatis

4.

Basket screen

5.

Step screen

6.

Screening press

7.

Compact screen dengan kombinasi screening press

B. Grit chamber

Grit chamber bertujuan untuk menghilangkan kerikil, pasir, dan partikel-partikel lain
yang dapat mengendap di dalam saluran dan pipa-pipa serta untuk melindungi pompapompa dan peralatan lain dari penyumbatan. Abrasi, dan overloading. Grit removal
digunakan untuk mengambil padatan-padatan dengan ukuran partikel < 0,2 mm.
Grit yang terambil biasanya juga mengandung bahan-bahan organik yang mengendap
secara bersamaan. Oleh karena itu, grit perlu dicuci terlebih dahulu untuk mencegah
adanya bau dan masalah-masalah kesehatan yang mungkin timbul.
Macam-macam grit chamber a.l:
1. Grit removal sederhana
2. Circular Grid Removal
3. Aerated Grit Chamber

C. Sieves/Strainer
Strainer biasanya digunakan dalam proses industri untuk mengembalikan bahanbahan yang masih bermanfaat. Berbeda dengan screen yang menggunakan bar, strainer
menggunakan anyaman kawat logam atau plastik, ataupun pelat berlubang; Ukuran
bukaan biasanya berkisar antara 0,02 mm atau lebih kecil. Saringan harus dijaga agar
tetap bersih dan sistem pembersihan sebaiknya menggunakan sistem otomatis.
Macam-macam sieves.strainer a.l.:
1. Curved strainer
2. Rotary strainer
3. Spiral sieves
4. Band strainer

D. Equalisasi
Equalisasi laju alir digunakan untuk menangani variasi laju alir dan memperbaiki
performance proses-proses selanjutnya. Di samping itu, equalisasi juga bermanfaat untuk

mengurangi ukuran dan biaya proses-proses selanjutnya. Pada dasarnya, equalisasi dibuat
untuk meredam fluktuasi air limbah sehingga dapat masuk ke dalam IPAL secara konstan.
Selain itu, perubahan beban secara mendadak pada tahap-tahap berikutnya dapat
dihindari.
Lokasi Equalisasi harus dipertimbangkan pada saat pembuatan diagram alir
pengolahan limbah. Lokasi equalisasi yang optimal akan sangat bervariasi menurut tipe
pengolahan limbah yang dilakukan, karakteristik sistem pengumpulan, dan jenis air
limbah.
Volume yang diperlukan untuk equalisasi ditentukan dengan membuat diagram
hubungan antara laju alir kumulatif dan waktu (hari). Laju alir rata-rata di plotkan pada
diagram yang sama. Untuk menentukan volume, ditarik garis yang paralel terhadap
sumbu-sumbu koordinat. Volume yang diperlukan setara dengan jarak vertikal dari kedua
garis lurus tersebut.
Dalam praktik, volume bak equalisasi harus dibuat lebih besar dari hasil penentuan
secara teoritis. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut.
a. Pengoperasian alat-alat aerasi dan pengadukan secara kontinu dapat menyebabkan air
meluap berlebihan.
b. Adanya aliran- aliran recycle.
c. Kemungkinan adanya perubahan aliran secara tiba-tiba.
Meskipun tidak ada patokan yang pasti, biasanya volume tambahan berkisar antara
E. Sedimentasi
Sedimentasi adalah pemisahan partikel dari air dengan memanfaatkan gaya gravitasi.
Proses ini terutama bertujuan untuk memperoleh air buangan yang jernih dan
mempermudah proses penanganan lumpur. Dalam proses sedimentasi hanya partikelpartikel yang lebih berat dari air yang dapat terpisah. Misalnya: kerikil dan pasir, padatan
pada tangki pengendapan primer, biofloc pada tangki pengendapan sekunder, flac hasil
pengolahan secara kimia, dan lumpur (pada pengendapan lumpur).

Bagian terpenting dalam perencanaan unit sedimentasi adalah mengetahui kecepatan


pengendapan dari partikel-partikel yang akan dipindahkan. Kecepatan pengendapan
ditentukan oleh ukuran, densitas larutan, viskositas cairan, dan temperatur. Untuk
memperoleh data mengenai karakteristik pengendapan dari suspended solid diperlukan
percobaan di laboratorium.
F. Flotasi
Seperti halnya sedimentasi, flotasi atau pengapungan digunakan untuk memisahkan
padatan dari air. Unit flotasi digunakan jika densitas partikel lebih kecil dibandingkan
dengan densitas air sehingga cenderung mengapung. Oleh karena itu, dalam proses ini
perlu ditambahkan gaya ke atas dengan memasukkan udara ke dalam air. Flotasi antara
lain digunakan dalam proses pemisahan lemak dan minyak (oil dan grease removal),
pemisahan padatan pada pengolahan awal dan pengolahan lanjutan, pemindahan floc
setelah pengolahan kimia, dan pengentalan lumpur (sludge thickening).
Flotasi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu flotasi alamiah (natural flotation), air
flotation, dan dissolved air flotation (DAF). Pada flotasi alamiah perbedaan densitas
cukuyp besar sehingga tidak diperlukan tambahan energi dari luar. Flotasi alamiah dapat
dijumpai dalam pemisahan lemak dan minyak.
Air flotation merupakan flotasi alamiah yang dibantu dengan memasukkan gelembung
udara ke dalam air. Gelembung udara yang berukuran 2 mm- 4 mm dimasukkan dengan
menggunakan blower. Jika menghendaki hasil yang lebih baik, dapat digunakan
gelembung udara yang berukuran 0,5-1,0 mm yang dimasukkan dengan menggunakan
diffuser.
Pada dissolved air flotation, udara dilarutkan ke dalam air dengan tekanan beberapa
bar, kemudian dilepaskan pada tekanan atmosfer sehingga menghasilkan gelembung
udara halus dengan ukuran 40 mm- 80 mm.

F. Filtrasi

Filtrasi adalah proses adalah proses pemisahan pengotor dalam bentuk tersuspensi
maupun koloid dalam air dengan melewatkan pada pori pori media pasir atau media
lainnya. Di dalam pengolahan air buangan, biasanya dilakukan untuk mendahului proses
adsorbsi. Filtrasi akan dilakukan untuk menyisihkan sebanyak mungkin partikel
tersuspensi dari dalam air agar tidak mengganggu proses adsorbsi atau menyumbat
membran yang dipergunakan dalam proses adsorbsi.
- Macam-macam filter
Berdasarkan tipe media yang digunakan :
1. Media tunggal (pasir , batubara / antrasit dll)
2. Dual media (batubara & pasir)
3. Media campuran (pasir + batubara + garnet)

Berdasarkan loading rate (kecepatan aliran air yang digunakan per satuan luas media
filter) :
1. Slow sand filter (LR : 2,9 s/d 7,6 m3/d.m2)
2. Rapid sand filter (LR : 120 s/d 235 m3/d.m2)
3. Hight rate sand filter ( LR : 800m3/d.m2)

G. Adsorbsi
Biasanya dengan karbon aktif, dilakukan untuk menyisihkan senyawa aromatik
(misalnya: fenol) dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk
menggunakan kembali air buangan yang telah diolah.

Anda mungkin juga menyukai