Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 1

1. AMAILIA NURFAIDA P (2013451001)


2. ANNISYA FEBRIYANTI (2013451002)
3. ASYIFA NUR ALIZAH (2013451003)
4. DENDITA (2013451004)
5. DWI PRASETYO T (20134510005)
6. ELZA MULIA WIJHAH (2013451006)
7. FETRISIA YULANDA (2013451007)
8. HANIFAH NUR SHOFA (2013451008)
9. HERLYANA DEVITA (2013451010)
10. ICHAN RAAFIK AKMAL (2013451011)
11. IKE NURLIA JATININGSIH (2013451012 )

Reguler 1
Pengolahan Limbah Cair Secara Fisik
Pengolahan Limbah Cair Secara Fisik merupakan pengolahan awal
(primary treatment) air limbah sebelum dilakukan pengolahan
lanjutan, pengolahan secara fisik bertujuan untuk menyisihkan
padatan-padatan berukuran besar seperti plastik, kertas, kayu, pasir,
koral, minyak, oli, lemak, dan sebagainya.

Pengolahan air limbah secara fisik dimaksudkan untuk melindungi


peralatan-peralatan seperti pompa, perpipaan dan proses pengolahan
selanjutnya.
● Pengolahan fisik hanya menggunakan proses secara fisik sebagai
variabel pertimbangan untuk rekayasa pemisahan dari air dengan
polutan atau zat –zat pencemar yang ada di dalam air limbah.

● Tujuan pengolahan fisik adalah memisahkan zat yang tidak


diperlukan dari dalam air tanpa menggunakan reaksi kimia dan
reaksi biokimia.
Tahapan Pengolahan Secara Fisik

01 02 03
Penyaringan pemecahan/ penyeragaman
grinding
Tahapan Pengolahan Secara Fisik

04 05 06
Pengendapan penyaringan Pengapungan
Penyaringan (screening)

• Tujuan penyaringan
(screening) adalah
memisahkan kotoran- kotoran
yang berupa zat padat kasar
dan berukuran relative besar
yang ada dalam air limbah.

• Saringan dapat berupa kawat-


kawat, kisi-kisi, kawat kasar,
maupun plat berlubang.
 Saringan sampah atau screen berfungsi untuk memisahkan zat padat kasar atau yang
berukuran besar (seperti plastik, kertas, dedaunan, dan lain- lain) dari air limbah.

 Saringan dilengkapi dengan kawat – kawat, kisi- kisi, maupun plat berlubang untuk
menghalangi padatan yang berukuran besar masuk ke dalam pengolahan air limbah.

Berdasarkan teknik pengoperasian, screening


diklasifikasi menjadi dua (2) klasifikasi yaitu :

 Screening yang dioperasikan secara maual, screen


yang dibersihkan secara manual (mempergunakan
tangan).

 Screening yang dioperasikan secara automatis :


screen dengan pemisahan padatan berlangsung secara
kontinyu, pemisahan padatan dapat dilakukan secara
mekanik atau dengan aliran air limbah itu sendiri.
Pemisah Pasir (Grit Chamber)
 Sarana ini diperlukan untuk memisahkan kandungan pasir dari aliran air limbah,
sehingga pada tahap berikutnya bahan/ material lain didalam aliran air limbah
tersebut akan diproses dengan pengolahan biologi.

 Kunci dari pemisahan ini adalah mengendapkan pasir pada kecepatan horizontal, dan
pasir akan mengendap.

 Kecepatan aliran dalam Grit chamber diatur sedemikian rupa sehingga yang
diendapkan hanya pasir yang relative mempunyai spesifik grafiti yang lebih berat
dari partikel lain.

 Tetapi kecepatan tersebut tidak telalu pelan sehingga bahan-bahan lain (organik)
selain pasir ikut mengendap.

 Pengaturan kecepatan tersebut berlaku pada kondisi flow minimum maupun


maksimum.
 Grit chamber dibagi menjadi dua kompartemen
atau lebih, untuk aliran minimum bekerja hanya
satu kompartemen dan maksimum bekerja
keduanya,

 Penampang melintang Grit chamber tersebut dibuat


mendekati bentuk parabola untuk mengakomodasi
setiap perubahan debit dengan kecepatan konstant.

 Melengkapi Grit chamber dengan pengatur aliran


yang disebut control flume, yang dipasang diujung
aliran.
Penyeragaman (Equalization)
Kualitas dan kuantitas air limbah yang dihasilkan suatu industri
bervariasi setiap waktu, hal ini dapat mempengaruhi perancangan
instalasi, kebutuhan bangunan, mesin, lahan, biaya operasional, dan
kualitas hasil pengolahan. Dalam rangka mengatasi permasalahan
kualitas dan kuantitas air limbah, dibutuhkan suatu unit operasi seperti
“equalisasi (equalization)”.

Equalisasi berfungsi untuk penyeragaman kondisi air limbah, dan


pengendali aliran, dalam equalisasi dapat dilakukan proses
pengadukan untuk menjaga homoginitas, injeksi udara yang bertujuan
agar limbah tidak bersifat septik atau anaerobik.
Bak Pengendap (Primary Sedimentation)
 Pengendapan (sedimentation) adalah proses memisahkan zat padat tersuspensi
dari air limbah dengan cara mengendapkannya

 Fungsi utama bak pengendap adalah mengendapkan partikel discrete.

 Pemisahan partikel discrete (partikel yang tidak mengelompok) dari suspensi


melalui pengendapan bebas (unhindered settling).

 Bak pengendap juga berfungsi menurunkan BOD/COD dalam aliran sehingga


menurunkan beban pengolahan biologis pada tahapan pengolahan berikutnya.
Jenis/Tipe Bak Pengendap
 Horizontal flow (aliran horizontal) yaitu dalam bentuk persegi
panjang.

 Aliran ke atas (Upward flow) yaitu


aliran dari bawah keatas dan
biasanya bak dalam bentuk  Aliran Radial (Radial
kerucut menghadap ke atas.
flow) yaitu bak
sirkular, air mengalir
dari tengah menuju
pinggir.
Proses sedimentasi partikel dapat diklasifikasikan menjadi empat (4)
peristiwa yaitu :
1. Partikel Diskrit, sedimentasi partikel terjadi pada konsentrasi padatan rendah dimana
partikel mengendap secara individu serta tidak terjadi interaksi dengan partikel yang
lainnya. Peristiwa ini terjadi pada pemisahan partikel pasir pada air limbah.

2. Partikel Flokulan, sedimentasi partikel dimana partikel mengalami interaksi dengan partikel
lainnya, pada peristiwa interaksi terjadi penggabungan antar partikel yang mempercepat
kecepatan sedimentasi.

3. Partikel Hindered, sedimentasi partikel terjadi karena partikel berinteraksi dengan partikel
lainnya pada posisi yang sama, dan partikel mengendap terhambat oleh pertikel yang berada
disekelilingnya dan tampaknya terjadi pengendapan secara massal.

4. Partikel kompresi, sedimentasi partikel terjadi karena partikel mengalami penekanan oleh
partikel yang berada diatasnya, peristiwa ini terjadi pada konsentrasi padatan yang sangat tinggi.
Filtrasi (Filtration)
Filtrasi merupakan unit operasi yang dioperasikan dalam pengolahan air dan
air limbah. Dalam pengolahan air limbah filtrasi dioperasikan untuk
pemisahan partikel (padatan) pada effluen (pengeluaran) pengolahan air
limbah secara kimia maupun biologi serta dapat diaplikasikan pada awal
pengolahan air limbah.

Pemisahan padatan dilakukan dengan mempergunakan media yang disebut


“Media Filter” merupakan bahan padat seperti pasir, batu bara, kerikil dan
sebagainya yang tersusun sedemikian rupa, padatan yang dipisahkan tertahan
pada permukaan dan sela-sela (porositas) media filter,
JENIS FILTER
Berdasarkan jenis filter, flitrasi diklasifikasikan menjadi tiga (3) yaitu :

1. Filtrasi lambat (slow sand filter), pada filtrasi ini dipergunakan media pasir halus
(fine sand) dibagian atas dan dibawahnya kerikil, pada filtrasi ini padatan yang
tersisihkan berada dipermukaan atas pasir yang mengakibatkan aliran air melewati
media filter menjadi lambat.

2. Filtrasi cepat (rapid sand filter), pada filtrasi ini dipergunakan media pasir
berukuran besar dibagian atas dan dibawahnya kerikil, pada filtrasi ini padatan yang
tersisihkan berada disela-sela (pori-pori) media filter yang dilaluinya. Pembersihan
partikel dilakukan dengan metode “backwashing” dengan air untuk mengeluarkan
partikel dalam media filter.

3. Multimedia fliter (multimedia filters) , pada filtrasi ini dipergunakan dua atau lebih
jenis media yang tersusun sedemikian rupa, media filter mempunyai berat jenis yang
berbeda, biasanya yang dipergunakan antrasit (batu bara), pasir, dan kerikil.
Pengapungan
(flotation)
Adalah proses memisahkan zat padat tersuspensi atau dapat berupa
cairan dari air limbah dengan cara menaikkannya ke atas permukaan
air limbah akibat berat jenis yang lebih kecil dari air limbahnya.

• Pemisahan akan lebih efektif apabila dilakukan penambahan


gelembung- gelembung gas ke dalam fase cair, dimana gelembung
tersebut akan melekat pada zat padat tersuspensi dan
mendorongnya naik ke permukaan.
• Bahan yang dapat dipisahkan misalnya minyak dan lemak.
Dalam pengolahan air limbah, flotasi dipergunakan untuk penyisihan padatan
tersuspensi, minyak, lemak, flok pada proses pengolahan air limbah secara kimia,
dan lumpur (mikroba) pada proses biologi. Keuntungan mendasar flotasi dibanding
dengan sedimentasi dalam hal pemisahan padatan tersuspensi yaitu flotasi dapat
memisahkan padatan tersupensi yang sangat kecil, ringan, dan sulit mengendap
dalam waktu relatif cepat.

Pada proses flotasi, udara diinjeksikan ke dalam tangki sehingga terbentuk


gelembung yang berfungsi untuk mengapungkan padatan sehingga mudah
dipisahkan. Dengan adanya gaya dorong dari gelembung tersebut, padatan yang
berat jenisnya lebih tinggi dari air akan terdorong ke permukaan.

Demikian pula halnya dengan padatan yang berat jenisnya lebih rendah dari air. Hal
ini merupakan keunggulan teknik flotasi dibanding pengendapan karena dengan
flotasi partikel yang ringan dapat disisihkan dalam waktu yang bersamaan.
KELEBIHAN PENGOLAHAN LIMBAH
CAIR SECARA FISIK
1. Menyaring material solid dan secara efektif dapatmenghilangkan padatan pada
air limbah
2. Beban padatan yang masuk dapat terkontrol danprosesnya lebih masuk akal
3. Menghilangkan bau,menggunakan pergantian udara bukansirkulasi dan aman
bagi kesehatan
4. Memperoleh air buangan yang jernih mempermudahproses penanganan lumpur
dan mengurangi beban air
5. Untuk memfiltrasi padatan yang sudifilter dan hasilnyalebih efektif
6. Kelebihan proses pengolahan fisik adalah mengurangi penggunaan energi yang
dapat berpengaruh terhadap pengurangan biaya operasi dan peralatan,
mengurangi beban pengolahan, dan mengurangi resiko rusaknya peralatan.
KEKURANGAN PENGOLAHAN
LIMBAH CAIR SECARA FISIK
1. Pembersihan screen harus secara manual agar padatan tidak menumpuk

2. Lokasi equalisasi harus dipertimbangkan, dibutuhkan pengadukan untuk mencegah


pengendapan

3. Perawatannya susah dan sistem yang kurang praktis karena jarak anatar chiller dan
cooling tower sehingga memerlukaan sistem pemipaan yang relatif panjang

4. Pembersihan bak sedimen dilakukan secara manual dan membutuhkan lahan yang

5. Kelemahan pengolahan fisik adalah pengolahan ini hanya dapat diterapkan untuk
menghilangkan zat padat tersuspensi, sedangkan pencemar yang masih berupa zat
terlarut tidak dapat diolah. Selain itu, hasil yang akan dicapai sangat terbatas dan
memerlukan waktu yang cukup lama.
VIDEO YOUTUBE
https://youtu.be/IZL9OruBd-I

https://youtu.be/5ZmvqxOPyzs

https://youtu.be/uiaOvZrvKC0
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan

PENGOLAHAN AIR LIMBAH SECARA FISIK


Ketut Sumada Jurusan Teknik Kimia Universitas
Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai