ASAP KEBAKARAN
Terminologi asap:
asap adalah terdiri dari partikel/partikulat padat dan cair dan
gas-gas berterbangan yang timbul ketika sebuah material
mengalami proses pirolisis atau pembakaran, bersama
dengan sejumlah udara yang terikutkan atau tercampur
kedalam massa tersebut.
6
SIFAT ASAP
1. Pengaruh toksisitas
Asap membawa gas beracun: karbon monoksida
2. Pengaruh kepekatan
Asap menghalangi pandangan dan iritasi mata, merintangi
evakuasi
3. Pengaruh panas/temperatur
Temperatur asap dapat mencapai > 120C
SIFAT ASAP : DAYA RACUN ASAP DARI PEMBAKARAN
BERBAGAI JENIS BAHAN
Gas beracun Bahan terbakar
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Karbon dioksida, karbon monoksida Bahan combustible mengandung karbon
• Nitrogen oksida Celluloid, polyurethane
• Hidrogen cyanida Wol, sutra, kulit, plastik mengandung ni-
trogen, bahan selulosik, plastik, rayon
• Acrolein Kayu, kertas
• Sulphur dioxide Karet, thiokols
• Asam halogen (asam hidroklorik, PVC, plastik penghambat api, fluorinated
asam hidrobromik, phosgene) plastics
• Ammonia melamine, nilon, urea formaldehyde resin
• Aldehydes Phenol formaldehydes, kayu, nilon, resin
• Benzena Polystyrene
• Isocyanates Polyurethane foams
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SIFAT ASAP : PENGARUH KEPEKATAN
9
SIFAT ASAP : PENGARUH PANAS
Bila anda jauh dari api kebakaran, biasanya pengaruh panas
asap tidak besar.
Akan tetapi pengaruh racun tetap ada sehingga disarankan
untuk bergerak merangkak di lantai menghindari asap.
PENYEBARAN ASAP
Satu bangunan juga dibagi kompartemen per lantai yang dibatasi oleh
lantainya sendiri.
Antara kompartemen satu dengan lainnya tidak boleh ada lubang yang dapat
membocorkan udara, artinya juga asap.
Demikian juga jalur pipa dan kabel yang melewati batas fisik kompartemen
harus dipasangi sekat tahan api (firestop).
Pada bangunan yang tidak memiliki ventilator asap, asap mengurangi visibilitas dalam upaya
pemadaman dan penyelamatan. Panas yang terakumulasi mengancam keamanan struktur
Pada bangunan berventilator asap, asap dan panas dibuang sehingga memudahkan petugas pemadam
masuk ke bangunan dan memadamkan api tanpa menggunakan bahan pemadam air terlalu banyak
Udara pengganti penting ada kalau tidak maka sistem tidak berfungsi.
Untuk aliran steady, aliran masa udara atau asap yang dibuang dari puncak
bangunan sama dengan aliran udara masuk di bawah lapisan asap. Aliran udara
masuk ke atrium ini disebut udara pengganti atau makeup air.
Udara pengganti atau makeup air ini dapat disuplai secara alami atau oleh tenaga
fan.
Udara pengganti atau makeup air yang disuplai oleh fan sering lebih kecil dari laju
aliran udara pembuangan dan sisanya secara alami mengalir melalui bukaan atau
jalur kebocoran.
Udara pengganti atau makeup air alami yang mengalir melalui bukaan seperti pintu
terbuka dan ven, dan jalur aliran udaranya dapat menjadi kombinasi kompleks dari
kamar-kamar dan koridor.
Kecepatan dari udara pengganti atau makeup air tidak boleh merusak tubuh plume
asap atau secara signifikan mendefleksi plume pada suatu sudut. Dengan menjaga
kecepatan pada atau di bawah 1 m/s (200 fpm) maka dapat dihindari kerusakan
dari plume.
DESAIN DAN SISTEM PENGENDALIAN ASAP
KONTROL
KONTROL
MASALAH STRATIFIKASI DAN DETEKSI ASAP
Asap dapat diventilasi secara alamiah atau mekanis. Pilihan tergantung pada hakekat
kebakaran dan bangunan dimana kebakaran terjadi.
Untuk sistem ventilasi asap alami, ven harus pada posisi “terbuka” bila terjadi
kegagalan daya/sistem.
Sistem ventilasi alami sangat terpengaruh oleh kondisi cuaca, temperatur udara luar
dan arah angin.
Ventilasi mekanis dengan fan bertenaga listrik lebih disukai karena memberikan
tekanan positif terhadap luar bangunan
Semua kabel listrik untuk daya dan kontrol pada sistem ventilasi asap harus tahan
panas, dan mendapat pasokan dari sebuah generator keadaan darurat. .
Semua komponen ventilasi mekanis (motor, kerangka, kipas) harus harus mampu
beroperasi terus menerus pada temperatur 250 derajat Celsius selama 1 (satu) jam.
REFERENSI
SNI 03-6571-2001 Tentang Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada
Bangunan Gedung
SNI 03-1736-2000 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Proteksi
Pasif Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
NFPA 80A, Recommended Practice for Protection of Buildings from
Exterior Fire Exposures.
NFPA Fire Protection Handbook 19 th Edition.
SFPE Handbook of Fire Protection Engineering 2002.
Consolidated Model of Fire and Smoke Transport, CFAST, NIST.
Fire Dynamics Simulator (FDS) & Smokeview (SMV), NIST.
NFPA 92 A : Recommended practice for Smoke Control System, 2000
edition. National Fire Protection Association
DESAIN DAN SISTEM PENGENDALIAN ASAP
REGULASI & STANDAR YANG RELEVAN
31