Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 5

1.EUIS TUTI
2.MUHAMMAD RISAL
3.MUHAMMAD IFADH ARIFQY J
4.ROSITA B RUMIHIN
5.ANDI YUDISTIRA

6. Sintan DN
7. Nusanta Aprilia Tarigan
8. Yusrini Solihat
9. Yanti Rosmiyanti
10. Asma Yunita
11. Evi Ratno

(Meet The Expert)


Metode Pendidikan Keperawatan Klinik
PEMBELAJARAN KLINIK

• Pembelajaran praktik klinik adalah proses interaksi


peserta didik dengan pasien di bawah bimbingan dan
supervisi yang dilakukan pembimbing/instruktur klinik.\

• Proses pembelajaran klinik bersifat menyeluruh dan


terpadu sesuai kompetensi yang akan dicapai, dengan
pendekatan student centered learning akan
memudahkan mahasiswa mencapai kompetensi yang
ditetapkan kurikulum (Harsono, 2008).
TUJUAN
PEMBELAJARAN KLINIK

Membentuk kompetensi profesional, yaitu


kemampuan dan kecakapan melakukan berbagai
aspek mulai dari melakukan komunikasi dan
anamnesis, pemeriksaan fisik, mendiagnosis,
merencanakan dan melakukan penatalaksanaan
tindak lanjut terhadap kasus yang ditangani,
serta berbagai tindakan lain bila dibutuhkan.
Macam-Macam Metode dalam
Pembelajaran Klinik

 Bed Site teaching


 Case Presentation
 jurnal Presentasi
 meet the expert
 mini clinical examination
 clinic tour
 case study
 pre and post converence
 system Ronde
Metode Meet the Expert
• Meet the expert (kuliah kepakaran) yaitu
bertemu dengan ahli untuk masing-masing
kompetensi, dengan tujuan mempersiapkan
untuk di lapangan kerja.
• Metode pembelajaran dilakukan dengan
mengintegrasikan pembelajaran teori,
praktikum dan clinical.
• Pembelajaran teori didesain dengan
mengunakan pendekatan Student Center
Learning, dan diakhiri dengan Meet the Expert
(Kuliah Kepakaran).
Peran Pembimbing
Sebelum kegiatan kuliah pakar :
• Menyampaikan jadwal kuliah pakar
• Menjelaskan garis besar materi yang
akan disampaikan
• Memberitahu ahli pakar yang akan
menjadi
narasumber
• Membagikan softcopy materi agar
diperbanyak oleh peserta sendiri dan
meminta para peserta untuk membaca teori
terlebih dahulu
Saat pelaksanaan kegiatan kuliah pakar :
• Mengingatkan mahasiswa kembali
mengenai teori yang sudah diberikan
• Mengikuti jalannya kuliah pakar
Setelah kegiatan kuliah pakar :
• Mengingatkan kepada mahasiswa untuk
mengimplementasikan ilmu baru yang
sudah didapat ketika melakukan pelayanan
kepada pasien
• Menganjurkan mahasiswa untuk tetap meng
- update ilmu baru
Kelemahan
• Terlalu banyaknya peserta menimbulkan
sulit untuk berkonsentrasi
• Keterbatasan waktu membuat peserta
sulit menyampaikan pendapat yang ingin
disampaikan
• Suasana kadang tidak kondusif karena
sebagian peserta membuat keramaian sendiri
• Terkadang dari sisi pemateri kurang
bisa menguasai audience
Keuntungan
• Memungkinkan orang awam bisa
mengerjakan pekerjaan para ahli.
• Menambah ilmu pengetahuan baru
• Menyimpan pengetahuan dan keahlian
para pakar.
• Mampu mengambil dan
mengimplementasikan keahlian para pakar
• Mampu memperbarui ilmu pengetahuan
sesuai bidangnya
• Meningkatkan kualitas dan produktivitas
bagi mahasiswa
• Dapat mendengarkan berbagai cerita dan
pengalaman berharga yang secara nyata
pernah dialami para narasumber
• Dapat terlebih dahulu mengerti gambaran jelas
mengenai dunia kerja yang sesungguhnya
sehingga siap untuk terjun menjadi tenaga
yang profesional
Hambatan Dalam Pelaksanaan
• Keterbatasan waktu
• Sulitnya mengkondisikan peserta
yang terlalu banyak
• Koordinasi rumit karena
melibatkan banyak orang
• Keterbatasan biaya untuk
mengundang para ahli sesuai
bidangnya
Proses Pelaksanaan Metode
Persiapan
• Tentukan tujuan dari setiap sesi pembelajaran.
• Baca teori sebelum pelaksanaan (untuk peserta)
• Mengundang para ahli pakar sesuai bidangnya
Pelaksanaan
• Peserta melakukan registrasi
• Setelah peserta sudah siap mengikuti kuliah pakar,
pemateri mulai memperkenalkan diri dan mulai
mempresentasikan materi yang sudah disepakati
sesuai yang dijadwalkan
• Ahli pakar mulai mendemonstrasikan contoh
keterampilan klinik (apabila ada)
• Moderator membuka sesi tanya jawab untuk peserta
Penutupan
Jurnal Reading
Judul Jurnal Penulis Metode Penelitian Hasil Kesimpulan
Efektivitas Metode Nova Ari Pangesti Jenis penelitian ini Tingkat pengetahuan Pembelajaran klinik
Pembelajaran Klinik , Maulina adalah Quasi sebelum diberikan MTE efektif dalam
Meet The Expert Nugraheni Eksperimental pembelajaran klinik meningkatkaan
(Mte) Dalam Sarifatun Naila, dengan pendekatan MTE mayoritas pengetahuan
Meningkatkaan 2020 one group pretest kurang mahasiswa tentang
Pengetahuan post sebanyak 15 proses asuhan
Mahasiswa Tentang   test design. Sampel responden (100%) keperawatan di RSUD
Proses Asuhan sejumlah 15 dan setelah Prembun dengan nilai
Keperawatan mahasiswa semester diberikan Z : -3.315dan p value
2 yang menjalani pembelajaran klinik 0,001 (p< 0,005)
praktik klinik stase MTE mayoritas artinya signifikan.
KDM. cukup
Hasil: Tingkat sebanyak 7
pengetahuan responden (46.7%).
sebelum diberikan
pembelajaran klinik
MTE mayoritas
kurang
sebanyak 15
responden (100%)
dan setelah diberikan
pembelajaran klinik
MTE mayoritas cukup
sebanyak 7
responden (46.7%).
PENUTUP
Sebagai mahasiswa keperawatan, kita harus
melakukan updating ilmu dari seorang ahli, atau pakar
dalam bidangnya. Hal ini sering kita sebut dengan
kuliah pakar
Misalnya kita akan mengupdate ilmu tentang
penanganan Pre Eklampsi, maka kita melaukan kuliah
pakar dengan seorang ahli, seperti dr.Obgyn yang
sudah menguasai update ilmu tersebut.
Ilmu yang didapat setelah mengikuti metode
pembelajaran ini dapat digunakan pada saat berada di
lahan prakek. Dengan mengetahui ilmu yang
terupdate, akan mengurangi resiko kesalahan
tindakan dalam penanganan suatu kasus.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai