ed side teaching terdiri atas tiga tahap: tahap persiapan, tahap pengalaman (patient encounter), dan
tahap refleksi. Pada tahap persiapan, mahasiswa dan pembimbing mendiskusikan tujuan belajar yang
ingin dicapai. Pada tahap persiapan, pembimbing memastikan bahwa mahasiswa paham atas apa
yang akan dihadapi pada saat interaksi dengan pasien dan bagaimana mengoptimalkan kesempatan
itu untuk mencapai tujuan belajar. Pada tahap pengalaman, pasien hadir bersama mahasiswa dan
pembimbing. Pasien mendapat penjelasan tentang aktivitas pembelajaran dan memberikan
persetujuan. Tahap pengalaman dapat berupa demonstrasi atau observasi. Demonstrasi. Pembimbing
klinik mendemonstrasikan suatu interaksi dengan pasien (anamnesis, pemeriksaan fisik, manajemen
pasien, dan aspek komunikasi lainnya). Mahasiswa belajar dari demonstrasi tersebut, dan dapat
dilibatkan dalam diskusi dengan pasien. “Demonstrasi” direkomendasikan pada saat mahasiswa
mempelajari ketrampilan baru atau pada fase-fase awal pembelajaran. Pembimbing klniis berperan
sebagai role model (I am doing, you are watching). Observasi. Mahasiswa mendemonstrasikan suatu
interaksi dengan pasien (anamnesis, pemeriksaan fisik, manajemen pasien, dan aspek komunikasi
lainnya). Pembimbing mengamati kinerja mahasiswa dan memberikan umpan balik. Observasi
direkomendasikan pada saat fase belajar yang lebih lanjut. Pembimbing klniis berperan sebagai
fasilitator (We are doing together atau I am watching, you are doing). Diskusi antara pembimbing dan
mahasiswa pada tahap pengalaman harus mempertimbangkan kepentingan dan kenyamanan pasien.
Oleh karena itu, umpan balik diberikan pada saat dibutuhkan, misalnya, pembimbing melakukan
koreksi cara palpasi hepar. Pasien juga dapat diminta untuk memberi umpan balik, misalnya pada
aspek komunikasi. Pada tahap refleksi, mahasiswa dan pembimbing mendiskusikan pencapaian
tujuan belajar. Mahasiswa mendapatkan umpan balik, mendiskusikan hal-hal yang belum dipahami,
memperkuat pengetahuan klinis danclinical reasoning, serta merumuskan tujuan belajar untuk bed
side teaching atau aktivitas pembelajaran lain selanjutnya. Untuk menjaga kenyamanan pasien
sebaiknya tahap ini dilakukan di tempat lain tanpa keberadaan pasien
Pengertian Bedside teaching merupakan pembelajaran kontekstual dan interaktif yang mendekatkan
pembelajar pada real clinical setting. Beside teaching merupakan metode pembelajaran di mana
pembelajar mengaplikasikan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif secara terintegrasi.
Sementara itu, dosen bertindak sebagai fasilitator dan mitra pembelajaran yang siap untuk
memberikan bimbingan dan umpan balik kepada pembelajar. Di dalam proses beside teaching
diperlikan kearifan fasilitator tentang kemungkinan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan sebagai
akibat dari interaksi antara pembelajar dan pasien.