Anda di halaman 1dari 6

1.

Jelaskan tentang pengertian bimbingan klinik


Pembelajaran klinik merupakan fokus pembelajaran dan pengajaran yang melibatkan
klien serta secara langsung dari pendidikan kebidanan.

2. Jelaskan tentang manajemen bimbingan klinik (persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi)


Persiapan
a. Tentukan tujuan dari setiap sesi pembelajaran.
b. Baca teori sebelum pelaksanaan.
Ingatkan mahasiswa akan tujuan pembelajaran :
a. Mendemonstrasikan pemeriksaan klinik.
b. Komunikasi dengan pasien.
c. Tingkah laku yang profesional.
Persiapan Pasien
a. Keadaan umum pasien baik.
b. Jelaskan pada pasien apa yang akan dilakukan.
Lingkungan/Keadaan
Pastikan keadaan ruangan nyaman untuk belajar.

Pelaksanaan bedside teaching antara lain:


1. Membuat peraturan dasar
a. Pastikan setiap orang tahu apa yang diharapkan dari mereka.
b. Mencakup etika.
c. Batasi interupsi jika mungkin.
d. Batasi penggunaan istilah kedokteran saat di depan pasien.
2. Perkenalan
a. Perkenalkan seluruh anggota tim.
b. Jelaskan maksud kunjungan.
c. Biarkan pasien menolak dengan sopan.
d. Anggota keluarga diperkenankan boleh berada dalam ruangan jika pasien mengizinkan.
e. Jelaskan pada pasien atau keluarga bahwa banyak yang akan didiskusikan, mungkin tidak
diterapkan langsung pada pasien.
f. Undang partisipasi pasien dan keluarga.
g. Posisikan pasien sewajarnya posisi tim di sekitar tempat tidur.
3. Anamnesa
a. Hindari pertanyaan tentang jenis kelamin atau ras.
b. Hindari duduk di atas tempat tidur pasien.
c. Izinkan interupsi oleh pasien dan pelajar untuk menyoroti hal penting atau untuk memperjelas.
d. Jangan mempermalukan dokter yang merawat pasien.
4. Pemeriksaan fisik
a. Minta pelajar untuk memeriksa pasien.
b. Izinkan pasien untuk berpartisipasi(mendengarkan bising, meraba hepar, dll).
c. Minta tim untuk mendemonstrasikan teknik yang tepat.
d. Berikan beberapa waktu agar pelajar dapat menilai hasil pemeriksaan yang baru pertama kali
ditemukan.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Jika mungkin tetap berada disamping tempat tidur.
b. Rongent, ECG bila mungkin.
c. Izinkan pasien untuk meninjau ulang dan berpartisipasi.
6. Diskusi
a. Ingatkan pasien bahwa tidak semua yang didiskusikan akan dilaksanakan, biarkan pasien tahu
kapan itu biasa dilaksanakan.
b.Hati-hati memberikan pertanyaan yang tidak dapat dijawab kepada mahasiswa yang merawat
pasien.
c. Berikan pertanyaan pertama kali pada tim yang paling junior.
d “Saya tidak tahu” adalah jawaban yang tepat, setelah itu gunakan kesempatan untuk mencari
jawaban.
e. Hindari bicara yang tidak perlu.
f. Izinkan pasien untuk bertanya sebelum meninggalkan tempat tidur.
g. Minta pasien untuk menanggapi bedside teaching yang telah dilakukan.
h. Ucapkan terima kasih pada pasien.

Tahap evaluasi
Dilakukan dengan diskusi dan penilaian terhadap pasien, perilaku dan kemampuan untuk
mengatasi msalah, penilaian terhdap peserta didik serta evaluasi proses dan hasil dari nursing
clinic apakah tujuan yang ditetapkan tercapai atau belum

3. Jelaskan aspek-aspek dalam pembelajaran klinik

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam ruang lingkup tujuan yaitu ;

a) Rumusan tujuan,

Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.
Pembimbing klinik tidak bisa membawa kegiatan belajar mengajar menurut kehendak
hatinya dan mengabaikan tujuan yang telah dirumuskan.

b) Metode pelaksanaan,

Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan
memanfaatkan metode yang akurat, pembimbing klinik akan mampu mencapai tujuan
pembelajaran. Ketika tujuan dirumuskan agar mahasiswa memiliki keterampilan tertentu, maka
metode yang digunakan harus sesuai dengan tujuan.

c) Tingkat kesulitan pencapaian tujuan,


d) Kesesuaian dengan kemampuan mahasiswa,
Setiap mahasiswa memiliki daya tangkap yang berbeda-beda. Pemilihan serta
penggunaan metode pengajaran harus mempertimbangkan mahasiswa yaitu minat dan perhatian,
motivasi, sikap,disiplin, cara belajar, kebiasaan belajar, kesulitan belajar, hubungan sosial
dengan teman sekelas, menjalankan kewajiban seperti mengumpulkan tugas, keaktifan mengikuti
pelajaran, karakteristik dan kepribadian, kebutuhan belajar, identitas siswa dan keluarganya yang
erat kaitannya dengan pendidikan di sekolah (Sudjana, 2005).

e) Waktu dan jumlah peserta untuk mencapai tujuan,

Waktu yang diperlukan untuk menyiapkan dan mengajar pengajaran klinik. Jumlah
peserta didik yang diijinkan agar pengajaran menjadi efektif.

f) Kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku,


g) Media dan fasilitas yang dipakai.

Ruangan, peralatan yang tersedia yang akan digunakan untuk mengajar. Kemampuan
yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus mendukung sepenuhnya
(Sudjana, 2005).

4. Jelaskan manfaat pembelajaran praktik klinik


Belajar di lingkungan klinik memiliki banyak keunnggulan. Pembelajaran diklinik
berfokus pada masalah nyata dalam konteks praktik profesional. Peserta didik termotivasi
oleh kesesuaian kompetensi yang dilakukan melalui partisipasai aktif pembelajaran
klinik, sedangkan pemikiran, tindakan. Lingkungan klinik merupakan wadah bagi
mahasiswa umtuk belajar pemeriksaan fisik, argumentasi klinik, pengambilan keputusan,
empati, serta profesionalisme yang di ajarkan dan di pelajari sebagai satu kesatuan.

5. jelaskan strategi belajar mengajar dilingkungan praktik klinik.

Pembelajaran klinik merupakan satu siklus yang menggambarkan proses pembelajaran


sistematis yang dilaksanakan sebagai lanjutan pembelajaran teori yang diberikan di kelas dan
laboratorium praktikum (Yessi, 2004).
Strategi yang tepat dalam proses pembelajaran di lingkungan klinik.
a) Persiapan Teori
Persiapan teori berupa kegiatan penggalian informasi teoritis dan pengalaman peserta
didik yang berkaitan dengan program pembelajaran klinik yang akan dilaksanakan,
termasuk informasi tentang lingkungan klinik dimana peserta didik akan
melaksanakan praktik klinik (Yessi, 2004).
b) Laboratorium
Pembelajaran di laboratorium merupakan proses pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada peserta didik yang mengaplikasikan teori dan konseptual model
yang mendukung pembelajaran praktikum di laboratorium. Proses pembelajaran di
laboratorium berbagai metode antara simulasi, pemecahan masalah dan demonstrasi
dengan peralatan yang dibutuhkan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk melatih
keterampilan peserta didik dengan menggunakan alat peraga antar peserta didik
sampai kompeten.
c) Pertemuan Praklinik
Pertemuan praklinik merupakan kegiatan pembelajaran dimana pembimbing
memberikan informasi dan membahas kasus-kasus terpilih yang tersedia di lahan
praktik sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan (akuisisi, kompeten, profisien).
(Yessi, 2004).
d) Praktik Klinik
Praktik klinik adalah kegiatan pembelajaran klinik dengan menggunakan target
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik pada situasi nyata sesuai dengan
waktu yang dijadwalkan. Pembelajaran klinik ini memberikan kesempatan pada
peserta didik mendapatkan pengalaman nyata dalam mencapai kompetensi yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas-tugas tertentu.

6. jelaskan isue-isue terkait pembelajaran praktik klinik

Beberapa issue-issue pembelajaran praktek klinik sebagai berikut

 Target Kasus
Baik mahasiswa, dosen maupun bidan pembimbing klinik hampir seluruhnya
menyatakan bahwa model asuhan kebidanan pada pembelajaran praktik klinik dengan
target kasus selama ini sangat memberatkan dan hanya berorientasi pada kuantitas
dibanding kualitas. Untuk itu dari ketiga kelompok mengharapkan adanya model
pembelajaran klinik kebidanan dengan jumlah kasus tertentu namun cukup bermakna
dalam pencapaian kompetensi mahasiswa.
 Durasi Praktik Klinik
Dari sisi durasi praktik klinik, seluruh peserta DKT baik dari kelompok mahasiswa,
dosen maupun bidan mengusulkan adanya penambahan alokasi waktu di klinik.
Setiap periode praktik klinik minimal dialokasi-kan 3 bulan dengan harapan dapat
praktik memberikan asuhan kebidanan secara berkelanjutan terhadap kasus (hamil,
bersalin, nifas).
 Penempatan Klinik
 Bimbingan Praktik Klinik
 Dokumentasi Laporan
 Penilaian Praktik Klinik

7. elaskan tantangan dalam pembelajaran praktik klinik dan cara mengatasinya

Tantangan dari pembelajaran klinik adalah sebagai berikut :

 Dibatasi oleh waktu


 Berorientasi pada tuntutan klinik (jumlah klien dan mahasiswa)
 Meningkatnya jumlah mahasiswa
 Kecemasan mahasiswa
 Jumlah klien yang sedikit (hari rawat inapnya pendek, ada klien yang menolak inform
consent).
 Lingkungan klinik terkadang kurang kondusif bagi pembelajaran (sarana dan
prasarana)
 Reward yang diterima oleh pembimbing klinik kurang memenuhi standar.

8. Jelaskan komunikasi dalam bimbingan klinik dan perilaku asertif


Asertif berasal dari kata to assert yang berarti menyatakan pendapat dengan tegas. Joseph
Wolpe mendefinisikan tingkah laku asertivitas sebagai tingkah laku yang penuh
keyakinan diri yang lebih merupakan pernyataan yang tepat dari setiap emosi daripada
kecemasan terhadap orang lain.
Menurut Lazarus tingkah laku asertif adalah suatu tingkah laku yang penuh ketegasan
yang timbul karena adanya kebebasan emosi dari setiap usaha untuk membela hak-
haknya serta adanya keadaan efektif yang mendukung.
Menurut Rini (2009) asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa
yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun tetap menjaga dan
menghargai hak-hak serta perasaan orang lain. Ditambahkan pula oleh Willis dan
Daisley (1995), perilaku asertif adalah perilaku yang menunjukkan penghargaan terhadap
diri sendiri dan orang lain

9. Tuliskan daftar pustaka yang dijadikan referensi diatas


Jurnal : Kusumawati, Anis. 2016. ‘Kecemasan, Pendekatan Belajar, Dan Pencapaian
Kompetensi Mahasiswa Program Studi DIPLOMA III KEBIDANAN Dalam Praktik
Klinik KEBIDANAN KEGAWATDARUARATAN MATERNAL NEONATAL
Nursalam & ferr E. 2008. Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Budi Anna Keliat . 2015. Metoda Pengajaran Klinik, Jakarta: PT Gramedia
Waluyo, A. 2005. Metode Pengajaran Klinik Keperawatan. Makalah pelatihan
bimbingan klinik FIK – UI.
Hamaik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sitem. Bumi
Aksara : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai