Anda di halaman 1dari 48

PEMBELAJARAN KLINIK

Anis Nikmatul N, SST, M.Kes


KONSEP PEMBELAJARAN KLINIK
• Proses belajar dan berlatih dalam
menguasai kemampuan klinik langsung
kepada pasien yang dilakukan di tempat
kerja sesungguhnya.
TUJUAN PEMBELAJARAN KLINIK

Memberikan pengalaman langsung pada


mahasiswa melakukan asuhan pada pasien, yang
akhirnya kompetensi sebagai bidan profesional.
Pembelajaran Klinik merupakan inti dari
keseluruhan proses pembelajaran…..
Masalah utama dalam pembelajaran
kLinik
 Belum jelasnya tujuan yg ingin dicapai
 Cenderung pada aspek pengetahuan berdasarkan
fakta daripada pengembangan sikap pemecahan
masalah
 Peserta didik lebih banyak pasif
 Supervisi yg belum adekuat
 Kesempatan berdiskusi dari masih kurang
 Kurang nya privasi dari pasien
Tantangan dalam pembelajaran
Klinik
 Dibatasi waktu
 Berorientasi pada tuntutan klinik (pasien & mhs)
 Peningkatan jmlh mhs
 Hari rawat inap pendek
 Sarana dan prasarana
 Reward yg diterima oleh pembimbing klinik kurang
SISTEM BELAJAR DI KLINIK

Menumbuhkan kemampuan
“melaksanakan”

Mengembangkan ketrampilan
“membuat keputusan klinik”

Menumbuh-kembangkan
kemandirian profesional
MENGAPA PEMBELAJARAN KLINIK PERLU
DIKELOLA SECARA EFEKTIF
1. Memungkinkan peserta didik menghubungkan
berbagai informasi yang diperoleh dari
berbagai macam mata ajar teoritis,
pembelajaran mandiri, dan praktek
laboratorium.
2. Tumbuhnya rasa percaya diri, kemampuan
klinik, dan melaksanakan peran di berbagai
situasi klinik secara aman.
SETTING PEMBELAJARAN

HEAD HAND
KELAS LABORATORIUM
HEART

KLINIK/
KOMUNITAS
KOMPETEN
SIKLUS PEMBELAJARAN PRAKTIK KLINIK
lulus
FOLLOW-UP PREPARATORY
EVALUATION LABORATORY
THEORY
Lu
SETTING KLINIK/LAPANGAN L
us

CLINICAL
DEBRIEFING PRACTICE BRIEFING
LINGKUNGAN BELAJAR :

 Hospital Based

 Community Based

Untuk setiap tempat,


•Tujuan Pembelajaran harus spesifik/ unik.
•Pendekatan yang spesifik

Lahan praktik Klinik

 Praktik klinik merupakan “ the heart of the total


curriculum plan”
 Lahan praktik merupakan tempat mahasiswa
mengintegrasikan Ilmu, skill, sikap melalui keputusan
klinik dg kemampuan scientifik dan penalaran etik
 Oleh karena itu sangat diperlukan suatu lingkungan
yg sarat dengan “ROLE MODEL”
Lahan praktik

 Kondisi saat ini :


Mahasiswa sulit menumbuh kembangkan kemampuan
profesional karena berbagai faktor : kurang model
peran, hubungan kolaborasi lahan dengan
pendidikan, fasilitas, metode pengajaran
klinik, dll
Lahan praktik sebagai
suatu lingkungan belajar

 Mahasiswa harus mampu mengintegrasikan


pengetahuan dan ketrampilan menjadi satu
kemampuan yg digunakan untuk menyelesaikan
masalah (MC Ghlothin dlm infante, 1985)
 Lahan praktik merupakan tempat esensial untuk
melatih dan menumbuhkan cara berfikir kritis serta
berprilaku sesuai etika pada mahasiswa
 Agar lahan praktik dapat berperan maksimal maka
lingkungan lahan harus kondusif.
Kompenen yg harus dikembangkan
di lahan praktik

1. Kesempatan kontrak dengan klien. Penekanan


praktik adalah bukan bagainama merawat tapi pada
bagaimana mengaplikasikan pengetahuan
dalam merawat.
2. Tujuan praktek
Tujuan praktik ini harus jelas setiap tempat dan
bagaimana cara mahasiswa untuk mencapainya
3. Bimbingan Yg Kompeten
harus pakar, punya kemampuan membimbing,
mampu memfasilitasi proses belajar, menciptakan
akademik atmosfir
Komponen …. (lanjutan)

4. Praktik untuk menguasai kompetensi


5. Dorongan untuk berfikir kritis
6. Kesempatan untuk menstransfer pengetahuan
7. Kesempatan untuk mengintegrasikan pengetahuan
8. Penggunaan konsep tim
Karakteristik lahan praktik yg ideal (1)

 Terdaftar dan diakuai pemerintah


 Memberikan pelayanan diagnostik, pencegahan, kuratif
dan rehabilitatif
 Mempunyai pasien cukup dg kasus yang beragam
 Mempunyai fasilitas fisik yang menunjang.
 Mempunyai perpustakaan
Karakteristik lahan praktik yg ideal (2)
 Staff yg mampu menciptakan lingkungan untuk
mencapai tujuan belajar
 Mempunyai manejemen pelayanan yang baik
 Mempunyai kegiatan penelitian “ evident base
practice”
 Staff keperawatan dan medis yang terpilih
 Pencatatan dan pelaporan yang akurat
 Pengaturan tenaga yg efisien dan tidak menggunakan
mahasiswa untuk menutupi kekurangan tenaga.
Pengembangan lingkungan belajar (3)

 Lingkungan belajar yang supportif sangat penting untuk


mencapai tujuan belajar mahasiswa.
 Supporting : mahasiswa bebas mengekplorasi
lingkungan, bertanya dan mencoba pendekatan baru
 Unsur “ Caring “ menjadi dominan
Kompenen yg harus dipenuhi

 Kolaborasi antara pendidikan dan pelayanan.


Hubungan yang saling memahami peran dan pungsi
dan mampu bekerjasama sinergis antara dua institusi
ini sangat menunjang proses belajar mahasiswa.
 Urusan administrasi penting tapi yang lebih penting
lagi adalah bagaimana mahasiswa dapat pengalaman
belajar dari citra yang diciptakan oleh dua institusi
Faktor penting dari pengembangan
bimbingan klinik
1. Keterlibatan semua staff yang berpangalaman di
semua tingkatan
2. Ketersidiaan literatur dalam pengembangan
praktik kebidanan
3. Penggunaan pengetahuan yang diperoleh
sebagai panduan dlm praktek
4. Komitmen dan dukungan dari bidang
keperawatan
5. Audit bagi kompetensi dari pembimbing klinik
(MODEL PEMBELAJARAN PRAKTIK KLINIK)
Merupakan model kerjasama dan
kemitraan antara institusi pendidikan
dengan wahana praktik, dimana
pembimbing klinik dari pendidikan dan
pembimbing klinik dari wahana praktik
bersama-sama melaksanakan proses
pembelajaran praktik klinik
(Billings,2005)
Karakteristik Model Clinical Teaching
Partnership
1. Adanya persepsi yang sama antara institusi pendidikan
dan pelayanan dalam hal kompetensi yang akan dicapai
peserta didik
2. Adanya keterlibatan antara institusi pendidikan dan
pelayanan dalam penyusunan program praktik
3. Adanya keterlibatan instrukrur klinik dalam pembelajaran
di kelas, laboratorium dan wahana praktik
4. Pedoman atau buku panduan praktik disusun bersama
pembimbing institusi pendidikan dan wahana praktik
5. Pencapaian kompetensi peserta didik menjadi tanggung
jawab bersama antara instruktur klinik dari pendidikan dan
instruktur klinik wahana praktik
Persyaratan penerapan model Clinical
Teaching Partnership
1. Adanya MoU
2. Adanya persepsi yang sama
3. Sarana dan prasarana di wahana praktik untuk
pencapaian kompetensi peserta didik memadai
4. Pemahaman yang sama tentang proses pembelajaran
klinik, panduan/SOP dan teknik evaluasi pencapaian
kemampuan praktik klinik
5. Jenis dan jumlah kasus, dan jumlah pembimbing sesuai
rasio dengan jumlah peserta didik
6. Manajemen praktik di wahana praktik dapat dijadikan
role model
Siapakah Pembimbing Klinik

Seseorang yang memiliki kompetensi untuk


melakukan kegiatan pembelajaran/pengajaran
: sebagai transformator ilmu, sikap dan
ketrampilan di suatu bidang keilmuan klinik

Seseorang yang melakukan pengajaran pada


setting klinik/lapangan
KRITERIA PEMBIMBING
KLINIK
• Memiliki profesi yg linier dg peserta didik
• Memiliki pengetahuan dan keterampilan
yang memadai di bidangnya
• Memiliki kemampuan sebagai pendidik
• Memiliki sertifikat CI
KARAKTERISTIK PEMBIMBING KLINIK
YANG EFEKTIF

• Kompeten di bidangnya : clinical skill and


judgement
• Mengetahui bagaimana cara mengajar
• Mempunyai hubungan yang baik dengan kolega,
mahasiswa, pasien
• Supportive
KOMPENTENSI PEMBIMBING KLINIK

• Penguasaan Ilmu dan Tehnik


• Keterampilan pengajaran
• Keterampilan bimbingan
dan konseling
• Keterampilan interaksi dan
komunikasi
• Menjadi role model
Peran
: Pembimbing Klinik
•Fasilitator
•Perencana
•Penghubung
•Motivator
•Role Model
•Evaluator
•Supervisor
JENIS
METODE PEMBELAJARAN

• Penugasan klien
• Konferensi dan ronde
• Bed side teaching
• Field trip
• Model analog magang: mentorship
dan preceptorship
Penugasan Klien
• Metode dimana peserta didik diberi tanggung
jawab untuk merawat klien secara langsung
• Peserta didik dapat mengintegrasikan, analisis
dan sistesis pengetahuan yg diperoleh
sebelumnya dalam kondisi nyata
• Perorangan atau berkelompok
• Bentuk laporan sama seperti studi kasus
KONFERENSI
• Metode dimana peserta didik melakukan diskusi
dalam kelompok  pengembangan pikiran kritis
dan pengambilan keputusan
• Masalah yang dibahas adalah masalah yang
berkaitan dengan pengalaman belajar klinik
• Post conf  membantu PD melihat kembali dan
menganalisis yg telah dilakukan  reflektif
RONDE
• Jika konferensi dilakukan ditengah-tengah praktek
klinik  ronde
• Umumnya dilakukan di dekat klien
• Setiap PD melaporkan keadaan kliennya masing-
masing, PD lain memberi masukan
• Banyak dilakukan tenaga medis
• Harus diperhatikan aspek etis
BED SIDE TEACHING
• Pembimbing klinik memberi pengajaran langsung
pada klien
• Umumnya meliputi demonstrasi dan
redemonstrasi
• Setelah bed side  sesi pembahasan 
mendiskusikan apa yang telah dideminstrasikan
• Peserta didik dibatasi 4 orang
• Menjaga komunikasi
dengan pasien

• Tidak boleh
mengintervensi
peserta didik di
depan klien
FIELD TRIP
• Kunjungan ke institusi yang dianggap mampu
memberikan pengalaman belajar yang diharapkan
sesuai dengan tujuan
METODE ANALOG MAGANG
• PD memiliki pendamping selama proses belajar
• Pendamping dapat berupa mahasiswa senior atau
bidan di lahan praktek
Preseptorship dianggap dapat menjembatani perbedaan
antara teori dan praktik, meningkatkan kompetensi dan
kinerja, meningkatkan percaya diri dan sosialisasi peran

Preseptor adalah perawat ruangan/bidan/ahli gizi yang


memiliki pengetahuan dan keterampilan klinik serta mau
untuk mendampingi PD
Preseptor memberikan bimbingan perorangan,
support dan berperan sebagai role model

Preseptor harus bekerja sama dengan staff fakultas


dalam memberikan pengalaman belajar yang
dibutuhkan. Staff fakultas tetap memonitor dan
mengevaluasi
DASAR
PEMILIHAN METODE
Tujuan yang hendak dicapai
Kondisi lahan (sarana, filosofi, support,
manajemen)
Peserta didik
Kemampuan pembimbing
Pre Conference

Post •Observasi
Conference
•Supervisi

Bed Side
Teaching
PRE CONFERENCE
KEGIATAN PEMBIMBING KEGIATAN PESERTA DIDIK

• Menanyakan dan mengkaji • Membuat laporan


kesiapan peserta didik dalam pendahuluan
pembelajaran klinik • Memahami isi laporan
• Aktif diskusi
OBSERVASI DAN SUPERVISI
KEGIATAN PEMBIMBING KEGIATAN PESERTA DIDIK

• Memberi kesempatan • Melakukan asuhan kebidanan


peserta didik untuk pada klien mulai adari
melaksanakan asuhan pengkajian sampai evaluasi
kebidanan
BED SITE TEACHING
KEGIATAN PEMBIMBING KEGIATAN PESERTA DIDIK

• Mendemonstrasikan • Meredemonstrasikan
ketrampilan yang belum ketrampiilan yang telah
dikuasai peserta didik didemontrasikan oleh
pembimbing
POST CONFERENCE
KEGIATAN PEMBIMBING KEGIATAN PESERTA DIDIK

• Melakukan evaluasi
pembelajaran (lisan) • Merespon jawaban dengan
• Membmeri kesempatan untuk benar
bertanya • Mendengar dan mencatat
• Merangkum hasil
pembelajaran
• Menutup kegiatan
pembelajaran
“Pembimbing klinik yang baik
adalah pembimbing yang
mampu memberi ruang anak
didik untuk memperoleh
kompetensi yang diharapkan”

Anda mungkin juga menyukai