Anda di halaman 1dari 21

PEMBELAJARAN KLINIK

KONSEP PEMBELAJARAN KLINIK


• Proses belajar dan berlatih dalam
menguasai kemampuan klinik langsung
kepada pasien yang dilakukan di tempat
kerja sesungguhnya.
TUJUAN PEMBELAJARAN KLINIK

Memberikan pengalaman langsung pada


mahasiswa melakukan asuhan pada pasien, yang
akhirnya kompetensi sebagai bidan profesional.
Pembelajaran Klinik merupakan inti
dari keseluruhan proses
pembelajaran…..
Masalah utama dalam pembelajaran
kLinik
 Belum jelasnya tujuan yg ingin dicapai
 Cenderung pada aspek pengetahuan berdasarkan fakta
daripada pengembangan sikap pemecahan masalah
 Peserta didik lebih banyak pasif
 Supervisi yg belum adekuat
 Kesempatan berdiskusi dari masih kurang
 Kurang nya privasi dari pasien
Tantangan dalam pembelajaran
Klinik
 Dibatasi waktu
 Berorientasi pada tuntutan klinik (pasien & mhs)
 Peningkatan jmlh mhs
 Hari rawat inap pendek
 Sarana dan prasarana
 Reward yg diterima oleh pembimbing klinik kurang
SISTEM BELAJAR DI KLINIK
MENGAPA PEMBELAJARAN KLINIK
PERLU DIKELOLA SECARA EFEKTIF
1. Memungkinkan peserta didik menghubungkan
berbagai informasi yang diperoleh dari berbagai
macam mata ajar teoritis, pembelajaran mandiri, dan
praktek laboratorium.
2. Tumbuhnya rasa percaya diri, kemampuan klinik, dan
melaksanakan peran di berbagai situasi klinik secara
aman.
SETTING PEMBELAJARAN

HEAD HAND
KELAS LABORATORIUM
HEART

KLINIK/
KOMUNITAS
KOMPETEN
SIKLUS PEMBELAJARAN PRAKTIK KLINIK
lulus
FOLLOW-UP PREPARATORY
EVALUATION LABORATORY
THEORY
Lu
SETTING KLINIK/LAPANGAN L
us

CLINICAL
DEBRIEFING PRACTICE BRIEFING
LINGKUNGAN BELAJAR :

Hospital Based

Community Based

Untuk setiap tempat,


•Tujuan Pembelajaran harus spesifik/ unik.
•Pendekatan yang spesifik

Lahan praktik Klinik
Praktik klinik merupakan “ the heart of the total
curriculum plan”
Lahan praktik merupakan tempat mahasiswa
mengintegrasikan Ilmu, skill, sikap melalui keputusan
klinik dg kemampuan scientifik dan penalaran etik
Oleh karena itu sangat diperlukan suatu lingkungan
yg sarat dengan “ROLE MODEL”
Lahan praktik

Kondisi saat ini :


Mahasiswa sulit menumbuh kembangkan kemampuan
profesional karena berbagai faktor : kurang model
peran, hubungan kolaborasi lahan dengan
pendidikan, fasilitas, metode pengajaran
klinik, dll
Lahan praktik sebagai
suatu lingkungan belajar
Mahasiswa harus mampu mengintegrasikan
pengetahuan dan ketrampilan menjadi satu
kemampuan yg digunakan untuk menyelesaikan
masalah (MC Ghlothin dlm infante, 1985)
Lahan praktik merupakan tempat esensial untuk
melatih dan menumbuhkan cara berfikir kritis serta
berprilaku sesuai etika pada mahasiswa
Agar lahan praktik dapat berperan maksimal maka
lingkungan lahan harus kondusif.
Kompenen yg harus dikembangkan
di lahan praktik
1. Kesempatan kontrak dengan klien. Penekanan praktik
adalah bukan bagainama merawat tapi pada bagaimana
mengaplikasikan pengetahuan dalam merawat.
2. Tujuan praktek
Tujuan praktik ini harus jelas setiap tempat dan bagaimana
cara mahasiswa untuk mencapainya
3. Bimbingan Yg Kompeten
harus pakar, punya kemampuan membimbing, mampu
memfasilitasi proses belajar, menciptakan akademik atmosfir
Komponen …. (lanjutan)

4. Praktik untuk menguasai kompetensi


5. Dorongan untuk berfikir kritis
6. Kesempatan untuk menstransfer pengetahuan
7. Kesempatan untuk mengintegrasikan pengetahuan
8. Penggunaan konsep tim
Karakteristik lahan praktik yg ideal (1)
Terdaftar dan diakuai pemerintah
Memberikan pelayanan diagnostik, pencegahan, kuratif
dan rehabilitatif
Mempunyai pasien cukup dg kasus yang beragam
Mempunyai fasilitas fisik yang menunjang.
Mempunyai perpustakaan
Karakteristik lahan praktik yg ideal (2)
Staff yg mampu menciptakan lingkungan untuk
mencapai tujuan belajar
Mempunyai manejemen pelayanan yang baik
Mempunyai kegiatan penelitian “ evident base
practice”
Staff keperawatan dan medis yang terpilih
Pencatatan dan pelaporan yang akurat
Pengaturan tenaga yg efisien dan tidak menggunakan
mahasiswa untuk menutupi kekurangan tenaga.
Pengembangan lingkungan belajar (3)
Lingkungan belajar yang supportif sangat penting untuk
mencapai tujuan belajar mahasiswa.
Supporting : mahasiswa bebas mengekplorasi
lingkungan, bertanya dan mencoba pendekatan baru
Unsur “ Caring “ menjadi dominan
Kompenen yg harus dipenuhi

Kolaborasi antara pendidikan dan pelayanan.


Hubungan yang saling memahami peran dan pungsi
dan mampu bekerjasama sinergis antara dua institusi
ini sangat menunjang proses belajar mahasiswa.
Urusan administrasi penting tapi yang lebih penting
lagi adalah bagaimana mahasiswa dapat pengalaman
belajar dari citra yang diciptakan oleh dua institusi

Pelatihan Preceptorship2014
Faktor penting dari pengembangan
bimbingan klinik
1. Keterlibatan semua staff yang berpangalaman di
semua tingkatan
2. Ketersidiaan literatur dalam pengembangan
praktik kebidanan
3. Penggunaan pengetahuan yang diperoleh sebagai
panduan dlm praktek
4. Komitmen dan dukungan dari bidang
keperawatan
5. Audit bagi kompetensi dari pembimbing klinik

Anda mungkin juga menyukai