KELOMPOK II
i.
2013
KATA PENGANTAR
ن
ِ م
َ ح
ْ ســــــــــــــــم ِاـــ ِﷲاـلّر
ْ ِب
حيم ِ ااّر
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subbhana Wa
Ta’ala karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang “Metode
Pembelajaran Klinik”.
ii.
Akhir kata semoga makalh ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua.
Kelompok II
DAFTAR ISI
Hal.
Kata pengantar...................................................................... i.
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
iii.
2.6. Evaluasi Praktik Keperawatan ........................... 11.
BAB I
PENDAHULUAN
iv.
pendidikan tahap profesi di Indonesia dikenal dengan
pembelajaran klinik dan lapangan, yang bertujuan untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menerapkan ilmu yang dipelajari dikelas (pada tahap
akademik) ke praktik klinik. Program profesi (pengalaman
belajar klinik – PBK dan pengalaman belajar lapangan- PBL)
merupakan proses transformasi mahasiswa menjadi
perawat professional. Dengan kata lain, peserta didik
dengan perilaku awal sebagai mahasiswa keperawatan,
setelah memperoleh PBK dan PBL dia akan memiliki
perilaku sebagai perawat professional. Dalam fase ini,
peserta didik mendapat kesempatan beradaptasi pada
perannya sebagai perawat professional dalam masyarakat
keperawatan dan lingkungan pelayanan atau askep.
1.2. Tujuan
v.
b) Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tujuan,
kesalahan dan evaluasi dari satu metode.
vi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
vii.
2.3. Tantangan Pembelajaran Klinik
viii.
Kurangnya penghargaan terhadap privasi dan harga diri
klien.
A. Experensial
Pengertian Experensial
Suatu metode yang dipergunakan pembimbing
akademik dalam membatu peserta didik dalam
menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan
terhadap kasus yang terjadi dengan pasien atau
keluarga pasien.
ix.
Kegunaan dari metode eksperinsial adalah sebagai
berikut :
1. Membantu menganalisis situasi klinik melalui
proses identifikasi masalah.
2. Menentukan tindakan yang akan diambil.
3. Mengimplementasikan pengetahuan ke dalam
masalah klinik.
4. Menekankan hubungan antara pengalaman
belajar lalu dan pengalaman terhadap masalalu
lalu.
5. Berasal dari teori kognitif yang dipadukan
dengan teori proses informasi dan teori
pengambilan keputusan.
6. Kegiatan pada metode ini meliputi :
• situasi penyelesaian masalah.
• membantu peserta didik meningkatkan sikap
professional.
• mampu menerapkan masalah konseptual
keperawatan dalam kurikulum berdasarkan
masalah actual.
7. Menggambarkan secara tertulis kejadian atau
peristiwa dengan tujuan :
• menanggulangi masalah yang terdapat di
klinik ;
• mengidentifikasi data relevan yang
menunjang masalah ;
• mengajukan hipotesis yang relevan ;
• merencanakan tindakan keperawatan yang
tepat ;
• menerapkan teori ke dalam praktek.
8. Situasi pengambilan keputusan.
x.