Anda di halaman 1dari 16

MACAM METODE PEMBELAJARAN KLINIK

(Bed Side Teaching, Case Presentation, Jurnal Presentation)

Diajukan untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah Metodik Khusus

OLEH KELOMPOK 3:
1. Eli Yuliani P2.06.24.4.18.007
2. Fitri Sundari Nusantara P2.06.24.4.18.012
3. Maelan Adzima P2.06.24.4.18.020
4. Popong Sumiati P2.06.24.4.18.026

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN ALIH JENJANG CIREBON
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kiranya tak ada kata yang lebih pantas untuk diucapkan
selain ucapan syukur yang penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya serta umatnya yang tetap
istiqomah memegang agama ini.
Makalah yang berjudul “Macam Pembelajaran Klini (Bedside teaching, Case
Presentation, Jurnal Presentation)” ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metodik Khusus di Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya. Tidak
sedikit pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan makalah ini.
Dengan segala ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa walaupun penulis telah berusaha untuk
menulis makalah ini dengan sebaik-baiknya, namun dalam penulisannya masih jauh
dari kesempurnaan karena segala keterbatasan yang dimiliki oleh penulis.
Walaupun demikian, penulis tetap berharap makalah ini dapat memberi manfaat
khususnya bagi penulis sendiri dan bagi siapa saja yang membacanya.
Semoga Allah SWT meridhoi segala amal perbuatan kita dan memberikan
balasan yang terbaik di dunia maupun di akhirat nanti.

Cirebon, Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
C. Tujuan .......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 3
A. Bed Side Teaching. ...................................................................... 3
B. Case Presentation ......................................................................... 6
C. Jurnal Presentation .................................................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................... 12
A. Simpulan ..................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang komplek dengan tujuan akhir
terjadi perubahan perilaku pada diri seseorang, intinya di dalam pendidikan
kebidanan membutuhkan proses belajar yang dapat merubah perilaku dalam
dunia pendidikan kebidanan, sebagaimana hakekat pendidikan kebidanan
sebagai pendidikan akademik dan pendidikan profesi, maka proses perubahan
perilaku akademis diharapkan dapat mencerminkan pada tatanan dan nilai-nilai
kesehariannya, demikian juga pendidikan profesi akan terjadi perubahan
perilaku profesional dalam kehidupannya.
Pendidikan kebidanan dalam melaksanakan praktek klinik diharapkan
bukan sekedar kesempatan untuk menerapkan teori yang dipelajari di kelas ke
dalam praktik profesional. Melalui praktik klinik mahasiswa diharapkan lebih
aktif dalam setiap tindakan sehingga akan menjadi orang yang cekatan dalam
menggunakan teori tindakan, menumbuhkan dan membina sikap tingkah laku
dan kemampuan profesional keperawatan dalam praktek keperawatan ilmiah,
mampu melakukan adaptasi secara profesional dan menjadikan diri sebagai
model peran.
Pelaksanaan pembelajaran klinik terkait erat dengan peran
dosen/pembimbing klinik pada lingkungan klinik yang bertujuan mendorong
kemandirian dan kepercayaan diri mahasiswa. Oleh karena itu, kemampuan
mahasiswa selama pembelajaran di klinik sangat dipengaruhi oleh kemampuan
dan pengalaman preceptor. Salah satu kompetensi penguasaan pembelajaran
yang mendidik yang perlu dimiliki pembimbing klinik dalam rangka
penciptaan kondisi yang kondusif bagi proses pembelajaran mahasiswa adalah
kompetensi penguasaan metodologi pembelajaran. Metode yang digunakan
pembimbing klinik mempengaruhi tinggi rendahnya mutu keberhasilan belajar
mengajar. Perlu disadari bahwa setiap metode memiliki kekuatan dan sekaligus
kelemahan. Oleh karena itu, pemakaian metode harus selektif, kesalahan

1
memilih metode akan berakibat fatal bagi berkelangsungan proses belajar-
mengajar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana metode pembelajaran klinik dengan Bed Side Teaching ?
2. Bagaimana metode pembelajaran klinik dengan Case Presentation ?
3. Bagaimana metode pembelajaran klinik dengan Jurnal Presentation ?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui metode pembelajaran klinik dengan Bed Side Teaching.
2. Untuk mengetahui metode pembelajaran klinik dengan Case Presentation
3. Untuk mengetahui metode pembelajaran klinik dengan Jurnal
Presentation

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bed Side Teaching


1. Definisi
Metode mengajar kepada peserta didik, dilakukan disamping tempat tidur
klien meliputi kegiatan mempelajari kondisi klien dan asuhan
keperawatana yang dibutuhkan oleh klien.
Tujuan bed side teaching adalah mengajarkan dan mendidik peserta didik
untuk menguasai keterampilan prosedural, menumbuhkan sikap
profesional, mempelajari perkembangan fisik/biologis, melakukan
komunikasi melalui pengamatan langsung.
Prinsip bed side teaching antara lain:
a. Sikap fisik dan psikologis dari pembimbing, peserta didik dan jumlah
peserta didik dibatasi (ideal 5-6 orang)
b. Diskusi pada awal dan pasca demonstrasi di depan klien dilakukan
seminimal mungkin
c. Lanjutkan dengan redemonstrasi
d. Kaji pemahaman peserta didik sesegera mungkin terhadap apa yang
didapatnya saat itu.

2. Peran Pembimbing
Peran pembimbing dalam bedside teaching antara lain:
a. Melakukan informed consent
b. Menyiapkan materi (topik, tujuan bedside teaching)
c. Menyiapkan mahasiswa untuk bedside teaching
d. Melakukan bedside teaching dengan variasi metode demonstrasi dan
redemonstrasi
e. Melakukan diskusi singkta di tengah proses
f. Memfasilitasi mahasiswa untuk melakukan rredemonstrasi

3
g. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada pasien
h. Memimpin diskusi terkait bedside teaching
i. Memfasilitasi mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan dan menjawat
pertanyaan.

3. Keuntungan
Dalam penelitian William K (Tufts Univ, Maret 2008) dihasilkan
kesimpulan bahwa bed side teaching sangat baik digunakan untuk
mempelajari keterampilan klinik
Beberapa keuntungan bedside teaching antara lain:
a. Observasi langsung
b. Menggunakan seluruh pikiran
c. Klarifikasi dari anamnesa dan pemeriksaan fisik
d. Kesempatan untuk membentuk keterampilan klinik mahasiswa
e. Memperagakan fungsi perawatan dan keterampilan interaktif.

Bedside teaching tidak hanya dapat diterapkan di rumah sakit, keterampilan


bedside teaching juga dapat diterapkan di beberapa situasi dimana ada
pasien.

4. Kelemahan
Kelemahan bedside teaching antara lain:
a. Memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan metode lain
b. Berisiko untuk pasien terutama tindakan yang invasif
c. Membutuhkan keterampilan yang spesifik terutama untuk pembimbing
klinik.

5. Hambatan
Hambatan bedside teaching antara lain:
a. Jika terjadi gangguan misalnya ada panggilan telepon atau HP
berdering
b. Waktu rawat inap yang singkat

4
c. Ruangan yang kecil sehingga padat dan sesak
d. Tidak ada papan tulis
e. Tidak dapat mengacu pada buku
f. Pelajar lelah
Adapun hambatan bedside teaching dari pasien misalnya:
a. Pasien merasa tidak nyaman
b. Menyakiti pasien, terutama pasien yang kondisi fisiknya tidak stabil
c. Pasien tidak ada di tempat
d. Pasien salah pengertian dalam diskusi
e. Pasien tidak terbuka
f. Pasien tidak kooperatif atau marah.

6. Proses
a. Melakukan pre conference meliputi :
1) Perencanaan keterampilan yang akan dilakukan
2) Klien sebagai probandus
3) Persiapan alat yang diperlukan
b. Melakukan bimbingan pada kasus kelolaan mahasiswa
1) Pembimbing menguasai materi tindakan yang akan dilakukan
2) Menjelaskan kepada klien tindaka yang akan dilakukan
3) Melakukan kegiatan
4) Peserta didik memperhatikan dan dapat ikut terlibat langsung dalam
kegiatan tersebut
5) Melkukan dokeumentasi hasil tindakan bed side teaching
c. Melakukan post conference pelaksanaan bed side teaching antara
pembimbing dan peserta didik
1) Pembimbing mengajak diskusi dan tanya jwab dengan peserta didik
2) Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan
hal-hal yang belum diketahui selama tindakan dilaksanakan
d. Melakukan evaluasi penerapan bimbingan pre-post conference dan bed
side teaching antara pembimbing klinik dan peserta didik.

5
B. Case Presentation
1. Definisi
Presentasi adalah komunikasi langsung antara penyaji/presenter
dengan sekelompok pendengar/audience dalam situasi teknis, saintifik atau
professional untuk satu tujuan tertentu dengan menggunakan teknik sajian
dan media yang terencana.
Didalam kehidupan manusia sebagai pribadi maupun makhluk social
menemukan banyak kasus yang dihadapi yang perlu dipecahkan. Masalah
tersebut bisa dijadikan contoh untuk pembelajaran mahasiswa yaitu dengan
presentasi kasus yang diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran dengan
memanfaatkan kasus yang ditemui, digunakan sebagai bahan pembelajaran
kemudian kasus tersebut dibahas bersama untuk mendapatkan penyelesaian
atau jalan keluar. Case presentation merupakan salah satu strategi
pembelajaran secara langsung. Strategi pembelajaran secara langsung
sangat diarahkan oleh pengajar. Metode yang cocok antara lan adalah
ceramah, tanya jawab, demontrasi dan latihan.
Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk
(biasanya dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi (biasanya
oleh seorang pakar), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh
seseorang yang ingin membantah pendapat tertentu).
Unsur presentasi yaitu adanya penyaji, moderator, audience/ peserta, dan
observer. Penyaji adalah orang yang membawakan materi kasus dalam
presentasi(case presentation). Moderator adalah orang yang memipin dan
mengatur jalannya suatu case presentation. Moderator mempunyai tugas
membuka acara presentasi, meguraikan latar belakang dan tujan case
presentation, memperkenalkan biodata penyaji dan tema case presentation,
menentukan waktu penyajian dan diskusi atau mekanisme tanya jawab,
memimpin jalannya diskusi, setelah itu merangkum pertanyaan yang telah
diberikan dan kesimpulan dari diskusi dari case presentation.

a. Jenis Case Presentation


a) Presentasi Teks (Reading Presentation)

6
Bentuk penyajian dimana penyaji sepenuhnya menggunakan teks
(membaca kata demi kata yang tertuang dalam media penyajian)
b) Presentasi Hafalan (Memorized Presentation)
Gaya penyajian dimana isi bahan sajian ditulis dalam bentuk teks
tertulis lalu dihafalkan. Contohnya laporan hasil studi singkat, hasil
kunjungan atau observasi.
c) Penyajian Spontan (The Impromptu Presentation)
Penyajian langsung informal tanpa persiapan yang matang dipihak
pembicara, Contohnya; pertemuan khusus anda diminta memberi
sambutan karena kapasitas dan posisi anda.
d) Penyajian dgn kartu (The Note Cards Presentation)
Penyajian dengan kartu berisi uraian penyajian sesuai nalar
pendengar, namun inti sajian tetap disesuaikan dengan tujuan
penyajian. Teknik penyajian bebas, natural, dipersiapkan dengan
matang dan sesuai tingkat respon pendengar.
2. Peran Pembimbing
3. Keuntungan

a. Mahasiswa dapat mengetahui dengan pengamatan yang sempurna


tentang sesuatu gambaran yang nyata, yang betul-betul terjadi di dalam
hidupnya, sehingga mereka dapat mempelajari dengan penuh perhatian
dan lebih terperinci persoalannya. Dengan mengamati, memikirkan dan
bertindak dalam mengahadapi situasi tertentu, mereka lebih meyakini
apa yang diamati dan menemukan jalan keluarnya. Pengamatan seperti
diatas akan membantu mahasiswa dalam mengembangkan daya
berfikirnya secara sistematis dan logis, sehingga ia mampu pula
mengambil keputusan yang tepat.
b. Ketika mahasiswa meniliti proses dalam mengambil keputusan mengenai
salah satu kasus, maka ia mendapatkan pengetahuan tentang dasar-dasar
atau sebab-sebab yang melandasi timbulnya kasus tersebut.

7
c. Penggunaan teknik presentasi kasus ini juga membantu mahasiswa dalam
mengembangkan daya intelektual dan ketrampilan berkomunikasi secara
lisan maupun secara penulisan.
d. Dalam memecahkan masalah dari kasus itu, mahasiswa dapat
menggunakan pendekatan secara “problem solving”. Kemudian teknik
kasus ini dapat memperlihatkan kepada mahasiswa tentang masalah atau
persoalan hidup yang dihadapi terutama dalam bidang pendidikan dan
pengajaran.

4. Kelemahan
a. Memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan banyak kasus yang
ditemui.
b. Membutuhkan banyak waktu untuk diskusi
c. Untuk pelaksanaan kegiatannya memerlukan fasilitas yang banyak dan
kadang-kadang hal ini sulit dipenuhi seperti persiapan LCD, laptop,
ruang dan listrik.

5. Hambatan
6. Proses
Sebelum mempersiapkan sebuah presentasi beberapa hal perlu diketahui
terlebih dahulu: (SPAM)

a. Situation : Perhatikan waktu dan tempat Anda akan memberikan


presentasi
b. Purpose (Tujuan) : Apa tujuan yang ingin dicapai dari presentasi yang
dilakukan
c. Audience : perhatikan siapa saja yang menjadi peserta dari presentasi
Anda
d. Method : metode apa yang akan Anda pakai sehingga tujuan presentasi
dapat tercapai
Langkah-langkah case presentation:
a. Tahap Pengumpulan Bahan

8
b. Tahap seleksi dan penentuan inti presentasi
c. Tahap memilih, mengembangkan dan menggunakan alat bantu
d. Tahap pengembangan pembukaan presentasi
e. Tahap penutupan
f. Tahap latihan penyajian/Gladiresik
g. Tahap Penyajian
h. Evaluasi

e) Jurnal Presentation
1. Definisi
Merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar yang menggunakan journal
atau artikel penelitian sebagai sumber belajar dan bertujuan untuk
meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
terkini.
Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menganalisis, menjelaskan dan
menyimpulkan i s i dari journal yang mereka baca serta mempresentasika
nnya dalam suatu forum pembelajaran.
2. Tujuan
a. Menginformasikan: presentasi berisi informasi yang akan disampaikan
kepada orang lain. Presentasi semacam ini sebaiknya menyampaikan
informasi secara detail dan jelas (clear) sehingga orang dapat menerima
informasi dengan baik dan tidak salah presepsi terhadap informasi yang
diberikan tersebut.
b. Meyakinkan: presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang
disusun secara logis sehingga menyakinkan orang atas suatu topik
tertentu. Kondradiksi dan ketidakjelasan informasi dan penyusunan yang
tidak logis akan mengurangi keyakinan orang atas presentasi yang
diberikan.
c. Membujuk: presentasi yang berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang
disusun secara logis agar orang mau melakukan suatu aksi/tindakan.
Presentasi dapat berisi bujukan, atau rayuan yang disertai dengan bukti-

9
bukti sehingga orang merasa tidak ragu dan yakin untuk melakukan suatu
tindakan.
d. Menginspirasi: presentasi yang berusaha untuk membangkitkan inspirasi
orang.
e. Menghibur: presentasi yang berusahan untuk memberi kesenangan pada
orang melalui informasi yang diberikan.
3. Peran Pembimbing
4. Keuntungan
Kelebihan metode Jurnal Presentation adalah :
a. Dapat menyajikan teks, gambar, foto, animasi, audio dan video sehingga
lebih menarik;
b. Dapat menjangkau kelompok banyak;
c. Tempo dan cara penyajiannya bisa disesuaikan;
d. Penyajiannya masih bisa bertatap muka;
e. Dapat digunakan secara berulang-ulang.
f. Bahan materi-materinya mudah didapat dan pembuatannya tidak terlalu
rumit sehingga tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya
pembuatannya.

5. Kelemahan
Kekurangan metode Jurnal Presentation adalah :
a. Ketergantungan arus listrik sangan tinggi;
b. Media pendukungnya (komputer dan LCD) cukup mahal;
c. Penggunaan media ini sangat tergantung pada penyaji materi (penyaji
harus menguasai betul materinya);
d. Masih sangat terbatas guru yang mampu membuat media presentasi.
e. Disajikan hanya dalam bentuk teks dan kebanyakan hanya berbentuk
animasi-animasi gambar saja.

6. Hambatan
7. Proses

10
Langkah-langkah jurnal presentation antara lain:
a. Menyusun skenario klinik berdasarkan permasalahan yang telah
teridentifikasi dalam asuhan yang sedang di susun
b. Melaksanakan analisis PIO/PICO
c. Penelusuran jurnal
d. Melakukan telaah jurnal
e. Presentasi hasil telaah jurnal.

11
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Metode dalam Pembelajaran Klinik merupakan salah satu metode
mendidik peserta didik di klinik yang memungkinkan pendidikan memiilih dan
menerapkan cara mendidik yang sesuai dengan objektif (tujuan), dan
karakteristik individual peserta didik berdasarkan kerangka konsep
pembelajaran (Nursalam, 2002)
Metode pembelajaran klinik antara lain Bed Site teaching, Case
Presentation, Jurnal Presentasi dan lain-lain. Jenis metode pembelajaran klinik
digunakan sesuai denngan kebutuhan, tentu tiap-tiap metode mempunyai
kelebihan dan kekurangan sehingga pembimbing harus peka dan tahu mana
metode yang dilakukan sesuai dengan kasus dan tujuan pembelajaran.

B. Saran
Setelah membaca dan memahami makalah ini diharapkan pembaca
dapat memiliki pemahaman mengenai metode pembelajaran klinik, serta dapat
mengimplementaskan dalam bidangnya di masa depan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bastable, S.B (2002). Bidan sebagai pendidik: prinsip – prinsip pengajaran dan
pembelajaran, alih bahasa Gerda W. Jakarta: EGC

Dorothy & Marilyn. 2002. Pengajaran Klinis dalam Pendidikan Keperawatan


Edisi 2. Alih bahasa: Enie Novietasari, Editor: Palupi Widyastuti. Jakarta:
EGC

Hidayat, Asri dan Mufdillah. 2018. Buku Preseptorship dalam Clinical Teaching.
Yogyakarta: Nuha Medika

Relly, D.E & Obermann,M.H (2002). Pengajaran Klinis dalam pendidikan


keperawatan, alih bahasa Eni Noviestari. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai