Anda di halaman 1dari 26

PEMBELAJARAN KLINIK

• Pembelajaran klinik merupakan inti dari


keseluruhan proses pembelajaran dalam
pendidikan
• MENGAPA?
PEMBELAJARAN
• PENGERTIAN menurut SISDIKNAS NO. 20 Th 2003
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar
• SUMBER BELAJAR
1. Klien
2. Perawat
3. Tim kesehatan
4. Lingkungan: perpustakaan, lab dll
LINGKUNGAN BELAJAR
• Hospital Based
• Community Based
Untuk setiap tempat,
- Tujuan pembelajaran harus spesifik atau unik
- Pendekatan yang spesifik
MENGAPA HARUS PRAKTIK KLINIK?
• Mengadaptasikan peserta didik pada kondisi
nyata yang akan dihadapinya kelak sesuai
kompetensi kerja
• Melalui praktik klinik akan ditumbuhkan sikap
dan ketrampilan profesional
MENGAPA PEMBELAJARAN KLINIK PERLU
DIKELOLA SECARA EFEKTIF
• Memungkinkan peserta didik menghubungkan
berbagai informasi yang diperoleh dari
berbagai macam mata ajar teoritis,
pembelajaran mandiri dan praktek
laboratorium
• Tumbuhnya rasa percaya diri, kemampuan
klinik dan melaksanakan peran di berbagai
situasi klinik secara aman
KLINIK/ KOMUNITAS
HEAD

HAND HEART
PEMBELAJARAN DI KLINIK UNIK DAN
KOMPLEKS
• Lingkungan
• Komponen
• Setting
• Sistem
MODEL PEMBELAJARAN PRAKTIK KLINIK

KLIEN

INSTRUKTUR SETTING
KLINIK

PESERTA
DIDIK
SETTING PEMBELAJARAN
HEAD HAND

KELAS LABORATORIUM

HEART

KLINIK/
KOMUNITAS

KOMPETEN
SIKLUS PEMBELAJARAN PRAKTIK KLINIK

LULUS

FOLLOW UP PREPARATORY
LABORATORY
EVALUATION THEORY

SETTING KLINIK/ LAPANGAN LULUS

CLINICAL
DEBRIEFING BRIEFING
PRATICE
PRAKTIK KLINIK
• Merupakan proses interaksi peserta didik
dengan klien di bawah bimbingan dan
supervisi yang dilakukan oleh clinical
instructor atau clinical teacher untuk
memperoleh kompetensi yang diharapkan
dalam proses praktek dan pengajaran (setting)
BEBERAPA PERTANYAAN PENTING
• Pihak mana yang diuntungkan bila lulusan
mampu bekerja sesuai peran fungsi?
• Apakah tanggung jawab berlangsungnya
proses pendidikan hanya ada pada pihak
fakultas/ akademik?
TANGGUNG JAWAB PROFESI PENDIDIKAN
YANG AKUNTABEL
• Stakeholder (pemerintah, swasta, lemdik)
• Masyarakat pengguna lulusan (RS, Puskesmas,
unit kesehatan lain)
• Organisasi profesi
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
• Perencanaan pembelajaran
• Pelaksanaan pembelajaran
• Evaluasi pembelajaran
• Pengawasan dan monitoring pembelajaran
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

PERENCANAAN PELAKSANAAN

PENGAWASAN
PENILAIAN
&MONITORING
PERENCANAAN
• SILABUS/ KERANGKA ACUAN
Dibuat dan disepakati oleh semua unsur yang
terlibat langsung dalam pembelajaran
Dilengkapi dengan buku panduan untuk peserta
didik dan instruktur melalui pertemuan
• RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Dibuat oleh setiap instruktur (CI) untuk setiap
kegiatan pembelajaran yang dilakukan
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
• KEGIATAN PENDAHULUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji
kemampuan awal mengikuti praktik,
menyiapkan kondisi, mengetahui rencana
mahasiswa (what, why, who, when, how)
dengan laporan pendahuluan melalui PRE
CONFERENCE
KEGIATAN INTI
• Melaksanakan kegiatan sesuai rencana
• Yang perlu diperhatikan oleh instruktur:
a. Metode pembelajaran
b. Sumber belajar: jumlah dan jenis kasus klien
c. Kelompok belajar peserta didik
KEGIATAN PENUTUP
• Kegiatan bertujuan untuk menilai ketercapaian
tujuan, merefleksi kegiatan, merencanakan
kegiatan tindak lanjut
• Melalui POST CONFERENCE
ENAM KUNCI SUKSES PRAKTIK KLINIK
(Peter, Neil, 1995)
• Mengenali tempat praktik, kenal CI dan staff,
program, visi dan misi, kebijakan dan prosedur
kerja, jadi orientasi mutlak. Bukan hanya
orientasi fisik ruangan RS
• Kesesuaian teori dengan praktik
(yang dipelajari di kelas relevan dengan di
klinik). Oleh karena itu, tim teaching mutlak.
• Kejelasan status
Staff di bangsal memahami status peserta
didik sehingga mendapat ruang untuk
memperoleh pengalaman belajar dan
memfasilitasi mahasiswa agar pembelajaran
terjadi mutlak
• Sikap dan perilaku staff
- supportif bagi iklim belajar
- sikap positif terhadap pembelajaran
- moral tinggi
- memberi umpan balik
• Instruktur klinik supportif
• Kajian yang berkelanjutan. Penilaian yang terus-menerus
terhadap ketercapaian tujuan praktik klinik. Ada link
antara pendidikan-pelayanan, dan adanya umpan balik
ke bidang akademik mutlak.
CLINICAL TEACHING PARTNERSHIP
• Merupakan model kerjasama dan kemitraan
antara institusi pendidikan dengan wahana
praktik, dimana pembimbing klinik dari
pendidikan dan pembimbing klinik dari
wahana praktik bersama-sama melaksanakan
proses pembelajaran praktik klinik (billings,
2005)
KARATERISTIK MODEL CLINICAL TEACHING
PARTNERSHIP
• Adanya persepsi yang sama antara institusi pendidikan dan
pelayanan dalam hal kompetensi yang akan dicapai peserta didik
• Adanya keterlibatan antara institusi pendidikan dan pelayanan
dalam penyusunan program praktik
• Adanya keterlibatan instruktur klinik dalam pembelajaran di
kelas, laboratorium dan wahana praktik
• Pedoman atau buku panduan praktik disusun bersama
pembimbing institusi pendidikan dan wahana praktik
• Pencapaian kompetensi peserta didik menjadi tanggung jawab
bersama antara instruktur klinik dari pendidikan dan instruktur
klinik wahana praktik
PERSYARATAN PENERAPAN MODEL CLINICAL
TEACHING PARTNERSHIP
• Adanya MoU antara institusi pendidikan dengan wahana praktik yang
menyepakati pembelajaran klinik dengan model clinical teaching
partnership
• Adanya persepsi yang sama antara instruktur klinik dari institusi
pendidikan dan wahana praktik dalam pembelajaran praktik klinik
• Sarana dan prasarana di wahana praktik untuk pencapaian kompetensi
peserta didik memadai
• Pemahaman yang sama tentang proses pembelajaran klinik, panduan/
SOP dan teknik evaluasi pencapaian kemampuan praktik klinik
• Jenis dan jumlah kasus dan jumlah pembimbing sesuai rasio dengan
jumlah peserta didik
• Manajemen praktik di wahana praktik dapat dijadikan role mode

Anda mungkin juga menyukai