0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan17 halaman
Bed side teaching dan case presentation merupakan metode pembelajaran di bidang kesehatan. Bed side teaching melibatkan peserta didik, klien, dan pembimbing klinik untuk memberikan kesempatan belajar langsung kepada peserta didik. Case presentation berfokus pada satu kasus yang dianalisis bersama oleh peserta didik di bawah bimbingan tutor. Kedua metode ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan klinis peserta didik.
Bed side teaching dan case presentation merupakan metode pembelajaran di bidang kesehatan. Bed side teaching melibatkan peserta didik, klien, dan pembimbing klinik untuk memberikan kesempatan belajar langsung kepada peserta didik. Case presentation berfokus pada satu kasus yang dianalisis bersama oleh peserta didik di bawah bimbingan tutor. Kedua metode ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan klinis peserta didik.
Bed side teaching dan case presentation merupakan metode pembelajaran di bidang kesehatan. Bed side teaching melibatkan peserta didik, klien, dan pembimbing klinik untuk memberikan kesempatan belajar langsung kepada peserta didik. Case presentation berfokus pada satu kasus yang dianalisis bersama oleh peserta didik di bawah bimbingan tutor. Kedua metode ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan klinis peserta didik.
PRESENTATION Angelina Elisabeth Gultom (P07524417080) Indah Kurnia Dewi Hasibuan (P07524417085) PENGERTIAN BED-SIDE TEACHING
Bedside teaching merupakan suatu Bedside teaching memberikan
metode pembelajaran bidang kesempatan kepada peserta didik kesehatan yang dilakukan secara aktif untuk dapat berhadapan langsung dengan melibatkan peserta didik, dengan klien. klien dan langsung difasilitasi oleh pembimbing klinik (preseptor). Oleh karena itu, peserta didik dapat berlatih dan mengasah keterampilan Manfaat yang diperoleh peserta didik klinik seperti anamnesa, pemeriksaan melalui metode bedside teaching fisik dan bahkan keterampilan adalah kesempatan menggunakan melakukan tindakan medis pancaindera (penglihatan, sederhana kepada klien. pendengaran, penciuman dan perabaan) untuk mempelajari klien dan masalah kesehatan yang dialaminya. TUJUAN BED-SIDE TEACHING
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami definisi bedside
teaching 2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tujuan bedside teaching 3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami prinsip bedside teaching 4. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami hal yang harus dimiliki 5. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan bedside teaching 6. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami langkah-langkah bedside teaching PRINSIP PELAKSANAAN BED SIDE TEACHING
1. Sikap fisik maupun psikologis dari pembimbing klinik,
peserta didik, dan klien 2. Jumah peserta didik dibatasi, yakni 5-6 orang 3. Diskusi pada awal dan pasca demonstrasi didepan klien dilakukan seminimal mungkin lanjutkan dengan demonstrasi ulang 4. Evaluasi pemahaman peserta didik sesegera mungkin terhadap apa yang didapatkan saat itu 5. Kegiatan yang didemonstrasikan adalah sesuatu yang belum pernah diperoleh peserta didik sebelumnya organisasi HAL-HAL YANG HARUS DIMILIKI OLEH PERSPEKTOR KLINIK
1. Role Modeling (Panutan) 3. Critical Thinking (Pemikir yang Kritis)
Menunjukan kemampuan pelayanan Kemampuan untuk berpikir pada level dengan komunikasi yang efektif dan yang kompleks dan menggunakan proses efisien. analisis dan evaluasi.
2. Skill Building (Pembangun 4. Socialization (Sosialisasi)
Kemampuan) Kemampuan untuk beradaptasi dan Mengembangkan sebuah pembelajaran memiliki pemahaman tentang berorientasi sesuai dengan kemajuan ilmu terhadap lingkungan preceptor pengetahuan dan tekhnologi. KELEBIHAN BED SIDE TEACHING
1. Mendapatkan kasus yang sesuai 4. Waktu yang tepat untuk
yang dapat memberikan melakukan anamnesis atau kesempatan kepada mahasiswa pemeriksaan fisik pasien untuk menerapkan keterampilan teknik prosedural dan interpersonal. 5. Meningkatkan kerjasama tim
2. Menumbuhkan sikap profesional
6. Meningkatkan pemahaman terhadap konteks yang dikaji. 3. Mempelajari perkembangan biologis/fisik dan melakukan komunikasi melalui pengamatan langsung KELEMAHAN BED SIDE TEACHING
1. Dosen/pembimbing klinik dan mahasiswa yang kurang
persiapan fisik, psikologis akan menimbulkan rasa tidak percaya dalam diri klien.
2. Dosen/pembimbing klinik dan mahasiswa yang tidak
memiliki menguasai bahan akan mengurangi efektifitas pembelajaran LANGKAH-LANGKAH BED SIDE TEACHING b. Briefing/orientasi 1. Tahap Pre-Round 1) Mendapatkan kasus penyakit yang spesifik dan pasien yang sesuai dengan a. Perencanaan kriteria Artinya preseptor terlebih dahulu 2) Mahasiswa diberitahu hal-hal yang tidak menyiapkan pengetahuan dan boleh didiskususikan selama berhadapan keterampilannya mengenai konsep langsung dengan pasien. pembelajaran yang akan diberikan serta menentukan guide line, 3) Menghindari penggunaan alat kemudian menyiapkan mahasiswa komunikasi selama proses bedside sebelum bertemu dengan pasien, teaching. baik kognitif, afektif dan 4) Melakukan koordinasi sesama tim psikomotorik mahasiswa (prior sebelum melakukan bedside teaching, knowledge) serta menetapkan tujuan menjelaskan tujuan tujuan kegiatan pembelajaran. 5) Mengalokasikan peran selama bedside teaching berlangsung LANGKAH-LANGKAH BED SIDE TEACHING 2. Tahap Round a. Perkenalan atau pengantar Mahasiswa didampingi oleh preceptor dalam melakukan interaksi dengan pasien. b. Interaksi Mahasiswa didampingi preceptor melakukan interaksi dengan pasien, focus pada pengalaman klinis (usahakan untuk tindak menggunakan kalimat-kalimat yang mudah dipahami oleh pasien) c. Observasi Preseptor mengobservasi keterampilan yang dilakukan mahasiswa. d. Instruksi Preseptor memberikan instruksi pada mahasiwa tanpa membuat mahasiswa malu dihadapan pasien. e. Penyimpulan Preseptor membantu mahasiswa menarik kesimpulan berdasarkan hasil interaksi dengan pasien. LANGKAH-LANGKAH BED SIDE TEACHING
3. Tahap Post Round
a. Debriefing Proses debriefing dimulai dengan meminta masukan dari pasien dan mahasiswa, beberapa pertanyaan dari pasien dan mahasiswa, preceptor dapat membicarakan pasien dan mahasiswa, preceptor dapat membicarakan dengan mahasiswa sendirian jika memerlukan feedback khusus. b. Reflection dan feedback Mahasiswa diberikan kesempatan untuk menilai dirinya/self review, peer review kemudian diberikan umpan balik oleh preceptor. c. Working Knowledge and Education Mahasiswa didampingi oleh preceptor untuk meningkatan pembelajaran selanjutnya. Seperti melakukan analisis kasus yang telah dijumpai oleh mahasiswa selama proses bedside teaching berlangsung. CASE PRESENTATION
Metode ini memusatkan diri Setiap Tutor diharapkan hadir
secara intensif pada satu obyek mendampingi kelompok tertentu yang mempelajari suatu Tutorialnya, walaupun inti kasus. kegiatan presentasi kasus ini lebih Pada metode ini peserta diberikan berupa kegiatan: dari – oleh – suatu kasus yang berkaitan untuk mahasiswa . dengan bidang ilmu di program Pada akhir kegiatan dapat studi, kemudian peserta diminta dimintakan pendapat dari para untuk mempresentasikan hasil Tutor. Penanggungjawab kegiatan dari sintesanya mengenai adalah pembuat modul. pemecahan kasus yang diberikan. TAHAP-TAHAP CASE PRESENTATION 1. Tahap Permulaan b) Menetapkan Tujuan Diawali dengan memperkenalkan peserta didik tentang latar belakang pasien, situasi Setiap presentasi harus punya tujuan. pelayanan perawatan, tujuan diskusi, Dengan memiliki tujuan, Anda akan beberapa informasi yang dibutuhkan lebih baik dalam melakukan tentang pasien. persiapan, lebih berhati-hati dalam 2. Tahap Persiapan tindakan, tampil lebih cerdas dan a) Menentukan Topik tepat sasaran, tentunya dengan hasil akhir yang berkesan bagi audiens. Tanyakan pada diri Anda sebelum menentukan topik presentasi. Dengan Buat tujuan Anda dengan jelas, bisa begitu Anda akan mudah menemukan dicapai dan Anda tahu betul topik dengan tepat dan sesuai dengan bagaimana mencapainya. kebutuhan audiens. Usahakan topik Anda menarik dan menggugah audiens untuk mendengarkan. TAHAP-TAHAP CASE PRESENTATION c) Mengenali Situasi dan Audiens Anda d) Menyusun Materi Anda perlu melakukan koordinasi Ada syarat yang harus dipenuhi dalam dengan audiens, atau panitia menyusun materi, antara lain materi penyelanggara untuk menanyakan hal- hal yang ingin Anda ketahui. Seperti, harus sesuai dengan topik, update dan dalam acara apa Anda melakukan terpercaya. Anda bisa mendapatkan presentasi, berapa lama waktu untuk materi dari pengalaman pribadi, buku, presentasi, presentasi dilakukan di luar jurnal, hasil penelitian, majalah, internet ruangan atau di dalam, adakah sarana atau koran. Satu lagi yang harus Anda pendukung yang digunakan, siapa saja pahami, jangan membuat materi yang yang akan hadir, berapa usia mereka, terlampau banyak dan jangan gunakan bagaimana tingkat pendidikannya, apa kata atau kalimat yang Anda sendiri jabatannya, berapa rasio jumlah laki-laki tidak memahaminya. dan perempuan, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan Anda. TAHAP-TAHAP CASE PRESENTATION
e) Menentukan Pendekatan Yang Anda f) Menyusun Slide Presentasi
Gunakan Dalam membuat slide ada beberapa Ada beberapa metode yang bisa Anda prinsip yang harus Anda pahami. terapkan diantaranya ceramah, · Sederhana eksperimen, simulasi, demonstrasi, · Konten yang kuat ceramah plus dan lain-lain. · Font yang indah Silahkan Anda eksplorasi metode yang paling cocok dengan topik Anda. · Gambar yang menarik dan sesuai Keberhasilan Anda memilih metode · Penggunaan warna yang tepat yang tepat akan membawa Anda · Mematuhi prinsip CRAP, yaitu menjadi presenter yang lebih efektif. contrast atau kontras, repetition atau pengulangan , Alignment atau perataan dan proximity atau kedekatan. TAHAP-TAHAP CASE PRESENTATION
3. Tahap Diskusi 4. Tahap Evaluasi
Diawali dengan perkenalan dan Dilakukan dengan diskusi dan penyajian singkat tentang pasien penilaian terhadap pasien, pada peserta didik, kemudian perilaku dan kemampuan untuk menunjukan gejala-gejala khusus mengatasi msalah, penilaian yang berhubungan dengan terhdap peserta didik serta masalah pasien yang evaluasi proses dan hasil dari mengungkapkan perasaannya. nursing clinic apakah tujuan yang ditetapkan tercapai atau belum.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu