Marini Sriastuti
KLINIK Ainunnisa Amanabilah
Lia Lestari
Maya Surya Listianti
Bella Mulya Rahmawati
Nisa Annisa Arfiyanti
Ermilya Restiani Jauhari
Salma Nur’afiah
KELOMPOK 3
Pengertian Metode Pembelajaran Klinik
d. Metode harus sesuai dengan sumber - sumber dan keterbatasan lahan praktek
e. Metode harus ssuai dengan filosofi keperawatan dan kompetensi yang ada.
Komponen Faktor dan Proses Pembelajaran
Keterampilan Klinik
instruksi Perencanaan
klinis pendidikan
lingkungan
mahasiswa
praktik.
Jenis Metode Pembelajaran Klinik/Lapangan
1. eksperinsial,
2. konferensi,
3. observasi,
4. sistem ronde/ronde keperawatan dan
5. bed side teaching
Pengertian Studi Kasus
Studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu
orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa
tertentu.
Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang
mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari
semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain data dalam studi ini
dikumpulkan dari berbagai sumber (Nawawi, 2003).
Penelitian case study atau penelitian lapangan (field study) dimaksudkan untuk
mempelajari secara intensif tentang latar belakang masalah keadaan dan posisi
suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit
sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given).
Jenis-Jenis Studi Kasus
Studi kasus
kesejarahan Studi kasus Studi kasus
mengenai observasi sejarah hidup
organisasi
Pengumpulan data
Analisis data
Perbaikan (refinement)
Penulisan laporan
Next..
1. Pemilihan kasus : dalam pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan
(purposive) dan bukan secara rambang.
2. Pengumpulan data : teknik pengumpulan data dalam penelitian kasus adalah
observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi.
3. Analisis data : setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi,
mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola.
4. Perbaikan (refinement) : dilakukan penyempurnaan atau penguatan
(reinforcement) data baru terhadap kategori yang telah ditemukan.
5. Penulisan laporan : laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, rnudah
dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas,
sehingga memudahkan pembaca untuk memahami seluruh informasi penting.
Kelebihan dan Kekurangan Model
Pembelajaran Studi Kasus
KELEBIHAN KEKURANGAN
– Pendekatan studi kasus biasanya lebih – Pembelajaran studi kasus seringkali dipandang
kurang ilmiah atau pseudo-scientific karena
fleksibel karena disainnya memang ditujukan
pengukurannya bersifat subjektif atau tidak
untuk mengeksplorasi suatu permasalahan. bisa dikuantifisir.
– Pembelajaran yang Penekanan pada – Karena masalah interpretasi subjektif pada
Pemahaman Konteks. pengumpulan dan analisa data studi kasus,
maka mengerjakan pekerjaan ini relative lebih
– Luaran dari studi seperti ini adalah apa yang sulit dari penelitian kuantitatif.
disebut thick description yakni deskripsi
– Masalah generalisasi. Karena skupa penelitian
mendalam tentang suatu persoalan atau baik issu maupun jumlah orang yang menjadi
kelompok orang dan segala konteks terkait target kajian studi kasus sangat kecil,
permasalahan atau kelompok orang tersebut. kemampuan generalisasi dari temuan pada
studi kasus adalah rendah.
Ciri-ciri Kasus Yang Baik
Adalah pertemuan pembimbing lahan praktik klinik dengan mahasiswa setiap hari ketika akan
dimulainya shift praktik.
pre conference membicarakan antara lain ;
1. Tujuan pembelajaran untuk hari yang bersangkutan
2. Setiap perubahan jadwal yang mungkin perlu
3. Peran dan tanggung jawab mahasiswa untuk hari yang bersangkutan
4. Tugas-tugas khusus yang harus diselesaikan pada hari-hari yang bersangkutan
5. Topik untuk pertemuan pasca pelatihan klinik
6. Pertanyaan-pertanyaan yg berkaitan dengan kegiatan pada hari-hari yang bersangkutan atau dari
hari sebelumnya.
Post Conference
(Pertemuan Pasca Praktek Klinik)
Adalah pertemuan pembimbing lahan praktik klinik dengan mahasiswa setiap hari ketika shift
praktik berakhir.
Adapun pertemuan post conference membicarakan ;
1. Kaji ulang tujuan pembelajaran untuk hari yg bersangkutan & evaluasi kemajuan menjelang
penyelesaian
2. Presentasikan kasus-kasus yang disaksikan pada hari yg bersangkutan, khususnya kasus-
kasus yang menarik, luar biasa atau sulit
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan mengenai situasi & klien/informasi di dalam buku acuan
4. Buatkan rencana untuk sesi selanjutnya, sambil membuat perubahan dalam jadwal bila perlu
5. Laksanakan praktek tambahan dengan menggunakan model jika diperlukan
6. Kaji ulang & diskusikan studi kasus, role-play, atau tugas-tugas yang sudah dipersiapkan
sebelumnya.
Tahap Umpan Balik
1. Mahasiswa harus terlebih dahulu mengidentifikasi kelebihan pribadi dan
bidangbidang dimana ia merasa perlu peningkatan
2. Pembimbing memberikan umpan balik spesifik yg bersifat menjelaskan, mencakup
saran-saran yang bukan hanya mengena apa, tetapi bagaimana cara untuk
meningkatkan
3. Mahasiswa dan pembimbing harus sepakat tentang apa yang akan menjadi fokus
sesi praktikum termasuk bagaimana cara berinteraksi bersama klien
4. Umpan balik positif selama prosedur harus memperhatikan; jaga umpan balik
terkendali dan rendah hati, terlalu banyak memuji mungkin bisa membuat klien
bertanya-tanya, disampaikan dengan ekspresi wajah serta nada suara dan bukan
kata-kata, tetap sangat efektif.
SISTEM RONDE / RONDE
KEPERAWATAN
a.Persiapan
1. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu
pelaksanaan ronde.
2. Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.
b. Pelaksanaan