Studi Kasus
NGATINI
Out Line
• Pendahuluan
• Apa itu studi Kasus
• Prinsip- prinsip yang dilakukan studi Kasus
• Penyiapan penerapan Studi Kasus
• Langkah Pembelajaran Studi Kasus
• Metode studi asuhan keperawatan (nursing
care studi)
• Kesimpulan
Pendahuluan
• Studi kasus merupakan salah satu model
“Student-Centered Learning” (SLC).
• Pada model ini, peserta belajar dituntut untuk
berperan aktif dalam pengambilan keputusan
suatu kasus (masalah) yang nyata di hadapi
• Dengan pembelajaran studi kasus mahasiswa
diharapkan memiliki pengetahuan dasar untuk
menerapkan model pembelajaran kasus
Apa itu Studi Kasus
Batasan:
• Studi kasus merupakan pembelajaran induktif di mana
peserta dengan menggunakan kasus (masalah) yang
nyata sebagai masukan utama melakukan proses
analisis kasus untuk memecahkan masalah atau
mengambil keputusan melalui pencarian secara aktif
informasi konsep teoritik dan interaksi dengan peserta
lainnya yang berpuncak pada diskusi kelas dengan
pengarahan fasilitator.
• Luarannya adalah pengalaman praktek yang berbasis
teori bagi peserta.
• Terdapat pengertian yang lain dari studi kasus
yakni sebagai salah satu bentuk metode
penelitian. Dalam pengertian terakhir ini,
sasaran penerapan disesuaikan dengan strata
pembelajaran:
– mengidentifikasi konsep, teori dan prinsip yang
dipelajari
– mengembangkan konsep
– menemukan konsep baru.
PRINSIP – PRINSIP YANG DILAKUKAN STUDI KASUS
PROSES PROSES
MASUKAN LUARAN
DI LUAR KELAS DI DALAM KELAS
UMPAN BALIK
Desain Matakuliah: (1) judul mata kuliah, (2) tujuan mata kuliah, dan (3) topik-
topik (yang disusun berdasarkan suatu rerangka teoritik).
Runtut Materi: (1) mengabungan teori dan praktek, dan (2) runtutan
didasarkan pada apa yang harus dilakukan oleh pengambil
keputusan/pemilik masalah (runtutan buku ajar tidak seperti ini).
Pemilihan Materi: (1) setiap topik dijabarkan dalam beberapa isu praktek, (2)
isu praktek tersebut didahului oleh bacaan teori (didiskusikan atau tidak)
yang sesuai dengan runtut praktek, dan (3) isu praktek tersebut diisi dengan
kasus.
Fasilitator:
• Yang disiapkan pada setiap fasilitator adalah: (1) kemampuan analisis
kasus, (2) kemampuan penyusunan rencana pembelajaran, dan (3)
kemampuan mengfasilitasi.
Peserta Pembelajaran:
• Yang disiapkan pada setiap peserta pembelajaran adalah: (1) kemampuan
analisis kasus; (2) kemampuan bekerja kelompok, dan (3) kemampuan
berdiskusi.
Cara mengasses:
• (1) laporan tertulis perorang/kelompok, (2) diskusi kelas, (3) presentasi
perorang/kelompok, (4) ujian, dan (5) kuis.
Pembobotan:
• Pembobotan yang sesuai antara: (1) partisipasi kelas dan tulisan, (2) kerja
perorangan dan kelompok, dan (3) teori dan praktek.
Partisipasi Kelas:
• Yang diasses dari partisipasi peserta adalah: (1) analisis, (2) alternatif usulan
tindakan, (3) sintesis, (4) pertanyaan pendalaman, dan (4) tindakan memperjelas
asumsi.
Langkah-langkah Metode Pembelajaran
Studi Kasus
• Pemilihan kasus
• Pengumpulan data
• Analisis data
• Perbaikan (refinement)
• Penulisan laporan
Pemilihan kasus
• Dalam pemilihan kasus dilakukan sesuai
tujuan yang akan di capai oleh peserta
• Kasus dapat dipilih oleh fasilitator dengan
menjadikan objek orang( klien), atau kasus
fiktif
Pengumpulan data
• terdapat beberapa teknik dalam pengumpulan
data, tetapi yang lebih dipakai dalam studi
kasus adalah observasi, wawancara, dan
analisis dokumentasi.
Analisis data
• setelah data terkumpul peserta dapat mulai
menganalisa data
• Agregasi merupakan proses mengabstraksi
hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna
menemukan pola umum data.
• Data dapat diorganisasi secara kronologis,
kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi.
Perbaikan
• meskipun semua data telah terkumpul, dalam
pendekatan studi kasus hendaknya clilakukan
penyempurnaan atau penguatan (reinforcement)
data baru terhadap kategori yang telah
ditemukan.
• Pengumpulan data baru mengharuskan
pengumpul data untuk kembali ke lapangan dan
barangkali harus membuat kategori baru, data
baru tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori
yang sudah ada
Penulisan laporan
Masukan:
rencana pembelajaran, (2) kasus, (3) bacaan teoritik, dan (4)
sarana dan prasana.
Proses:
kerja kelompok di luar kelas; (2) kinerja fasilitator di dalam
kelas, dan (3) suasana partisipasi di dalam kelas.
Keluaran:
nilai pengalaman praktek yang berbasis teori yang diperoleh
peserta
Kendala Penerapan Studi Kasus
Komitmen Lembaga:
• Penerapan studi kasus adalah suatu perubahan paradigma
pembelajaran yang membutuhkan komitmen yang kuat agar
terlaksana.
• Selain itu, penerapannya membutuhan investasi dan biaya
operasional yang relatif besar sehingga sekali lagi komitmen yang
tinggi sangat dibutuhkan.
1. Pengkajian lengkap
2. Data dikelompokkan
(alergi, alasan masuk RS,
riwayat kesehatan,
pemeriksaan fisik, status
psikososial, risiko jatuh,
status fungsional, nyeri,
nutrisi, kebutuhan edukasi
dan discharge planning)
3. Pengkajian dekubitus
TOTAL
Diagnosa Kep
KODE MAHASISWA CATATAN
No ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Masalah keperawatan
dirumuskan sesuai dengan hasil
pengkajian
2. Masalah dirumuskan
berdasarkan NANDA
TOTAL
Perencanaan
KODE MAHASISWA CATATAN
TOTAL
Evaluasi
KODE MAHASISWA
TOTAL
Catatan Asuhan Kep
KODE MAHASISWA
TOTAL
Feedback Setelah Penilaian
Unconscious Conscious
Incompetent Incompetent
Unconscious Conscious
Competent Competent
Hasil Feedback
1. Mahasiswa PERLU TAHU apa yang
dia TIDAK TAHU
2. Mahasiswa PERLU TAHU sampai
level mana dia menguasai kasus /
skills
3. Utk menghindari kesalahan serupa
Contoh Kasus
• Kelp A praktik kebutuhan dasar manusia di ruang
Mawar yaitu bangsal syaraf.
• Kelompok telah mendapatkan kasus dan
membuat laporan untuk bahan asuhan
keperawatan kebutuhan oksigenasi.
• Pada saat konsultasi dengan pembimbing klinik.
Pembimbing menyarankan untuk menganalisis
kebutuhan dasar yang lainnya juga pada laporan
mahasiswa.
• Apa masalah yang terjadi?
Contoh Kasus
• R mahasiswa semester V, praktik KMB di
Ruang Melati yaitu bangsal penyakit dalam. R
mendapat kasus GEA dengan dehidrasi
sedang. Pada saat melakukan tindakan
keperawatan pada kasus kelolaannya, R tidak
bisa menghitung kebutuhan cairan
• Apa yang belum disiapkan untuk mahasiswa
tersebut?
• Apa yang harus dilakukan pembimbing klinik?
Kesimpulan