M. Cakra Hawin(120310090135) Lingga Andhika Permata (1206010151) Andhika Budi R. (1306010068) Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 9 - Kepemimpinan
GAYA KEPEMIMPINAN
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 9 - Kepemimpinan
Supporti Delegati Directing Coaching ng ng
Directing adalah gaya Pemimpin tidak hanya Sebuah gaya dimana
yang tepat diterapkan memberikan detil pemimpin Sebuah gaya dimana apabila staf belum proses dan aturan memfasiliasi dan seorang pemimpin memiliki pengalaman/ kepada bawahan tapi mendelegasikan membantu upaya motivasi untuk juga menjelaskan mengapa sebuah bawahannya dalam seluruh wewenang mengerjakan tugas melakukan tugas. dan tanggung tersebut. Directing keputusan itu diambil, mendukung proses Dalam hal ini, jawabnya kepada akan sangat tepat perkembangannya, dan pemimpin tidak bawahan. Gaya dterapkan apabila juga menerima barbagai memberikan arahan Delegating akan berada di bawah masukan dari bawahan. tekanan waktu secara detail, tetapi berjalan baik apabila Gaya yang tepat apabila staf kita sepenuhnya penyelesaian. tanggung jawab dan staf telah lebih Pemimpin termotivasi dan proses pengambilan telah paham dan menjelaskan apa yang berpengalaman dalam keputusan dibagi efisien dalam perlu dan apa yang menghadapi suatu bersama dengan pekerjaan harus dikerjakan tugas. bawahan Otokratis (Otoriter)
Kepemimpinan seperti ini menggunakan
metode pendekatan kekuasaan yang dominan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antara lain memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas dari pegawai. Perilaku Keorganisasian – Kelompok 9 - Kepemimpinan Partisipasif (Demokratis)
Gaya kepemimpinan ini lebih banyak
mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak. Dalam gaya kepemimpinan ini pemimpin melibatkan para bawahannya untuk memutuskan sesuatu hal, akan tetapi keputusan final tetap berada di tangan pemimpin. Pemimpin yang menganut gaya kepemimpinan ini cenderung dapat berkerjasama dengan bawahannya dan komunikasi yang terjalin dengan bawahannnya juga baik.
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 9 - Kepemimpinan
Kendali Bebas
Pemimpin memberikan kekuasaan penuh
terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif. Yaitu pemimpin menghindari kuasa dan tanggung – jawab, kemudian menggantungkannya kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya sendiri.
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 9 - Kepemimpinan
10 KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 9 - Kepemimpinan
Karakterisik Kepemimpinan Pemimpin tidak dibuat dengan posisi yang dijabat. Namun pemimpin membuat posisi. Ada karakteristik yang membuat pemimpin menonjol. Karakteristik ini mirip operasi plastik agar nyaman sehingga menjadi bagian tubuh. Orang semacam ini membuat kepemimpinan terlihat mudah. Pemimpin besar tidak harus menjadi pakar komunikasi, penjual andal, atau bahkan humoris. Mereka punya pribadi yang menyatakan, “Saya punya integritas pribadi yang tinggi dan menghargai orang dan kehidupan.” Hakekat orang ini berasal dari siapa mereka, bukan apa yang dikatakan atau dikerjakan.
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 9 - Kepemimpinan
Studi Kasus Kepemimpinan Drs. Ramdan adalah seorang pensiunan TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang belum lama ini baru saja mendapatkan sebuah pekerjaan baru sebagai kepala departemen produksi di sebuah perusahaan tesktil. Ia sangat senang dengan pekerjaan barunya karena di masa tuanya ia masih dapat memberikan kontribusi bagi ekonomi keluarganya. Berbekal kemapuan dan pengalaman yang ia dapatkan sewaktu masih aktif sebagai anggota TNI, Drs. Ramdan di awal kepemimpinannya sebagai kepala departemen produksi tidak mendapat kesulitan yang berarti dalam menjalani pekerjaan barunya. Permasalahan mulai muncul ketika ia mengetahui bahwa para pegawainya mengalami penurunan produktivitas kerja dan mulai banyak komentar yang beredar di kalangan pegawai bahwa ada rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh para pegawai di departemen produksi. Setelah mencari informasi mengenai hal ini, akhirnya Drs. Ramdan mengetahui bahwa ada beberapa hal yang mengakibatkan para pegawainya merasa kurang nyaman berada di bawah kepemimpinannya. Hal yang menyebabkan permasalahan tersebut adalah sikap Drs. Ramdan yang dinilai terlalu bersikap otoriter dan cenderung mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan para pegawainya dalam menyikapi sesuatu hal. Selain itu beberapa pegawai juga menilai Drs. Ramdan kurang berkomunikasi dengan pegawainya sehingga ia tidak mengetahui kesulitan apa yang dihadapi oleh para pegawainya.
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
Pertanyaan
Gaya kepemimpinan apa yang diterapkan Drs. Ramdan ?
Solusi atau tindakan apa yang harus diambil Drs. Ramdan
dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya ?
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 12 - Kepemimpinan
Solusi dan Jawaban Atas Studi Kasus
• Gaya kepemimpinan yang diterapkan Drs. Ramdan adalah gaya kepemimpinan
otoriter atau otokratis. Hal ini mungkin cocok apabila diterapkan di instansi atau lembaga militer, akan tetapi Drs. Ramdan harus mulai merubah cara pandangnya bahwa menghadapi pegawai suatu perusahaan membutuhkan pendekatan yang berbeda dengan menghadapi para tentara. • Solusi atas permasalahan Drs. Ramdan adalah dengan cara mengubah gaya kepemimpinan otoriternya ke arah gaya kepemimpinan partisipasif atau demokrasi yang lebih memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk turut serta dalam pemecahan masalah dan pengembilan keputusan terkait masalah yang sedang dihadapi perusahaan. Dengan merubah gaya kepemimpinan menjadi partisipasif atau demokrasi diharapkan kerjasama dan komunikasi antara Drs. Ramdan dan para pegawainya menjadi lebih baik sehingga produktivitas para pegawainya dapat kembali meningkat.
Perilaku Keorganisasian – Kelompok 9 - Kepemimpinan