Anda di halaman 1dari 26

MODEL-MODEL PEMBELAAJARAN

1. Model Pembelajaran : Diskusi

Pengertian : Model diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua siswa dan menghasilkan suatu pemecahan masalah. Jika model ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum ini sangat tinggi. Tata caranya dalam berdiskusi: harus ada pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.

Alasan Penggunaan : 1. Topik bahasan bersifat problematis. 2. Peserta didik memiliki pengetahuan dan pendapat-pendapat tentang masalah yang akan didiskusikan. 3. Merangsang peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam perdebatan ilmiah. 4. Peserta didik memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang masalah yang dijadikan topik diskusi. 5. Melatih peserta didik untuk berpikir kritis dan terbuka. 6. Mengembangkan suasana demokratis dan melatih peserta didik berjiwa besar. Tujuan : 1. Melatih dan membentuk kestabilan sosial-emosional.

2. Memecahkan materi pembelajaran yang berupa masalah atau problematik yang sukar dilakukan oleh siswa secara perorangan. 3. Mengembangkan keberanian siswa mengemukakan pendapat. 4. Mengembangkan sikap toleran terhadap pendapat yang berbeda. 5. Melatih siswa mengembangkan sikap demokratis, keterampilan

berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, menafsirkan dan menyimpulkan pendapat. Manfaat : 1. Memupuk rasa kerjasama, sikap toleransi dan rasa social. 2. Menumbukan dan membina sikap serta perbuatan siswa yang demokratis. 3. Menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan cara berpikir kritis, analitis, dan logis. 4. Membina kemampuan untuk mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik dan benar. Langkah-langkah Penggunaan Persiapan

a) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai dalam diskusi b) Mengidentifikasi masalah yang cukup sulit yang berupa problematik sehingga memerlukan diskusi untuk memecahkannya. c) Memilih jenis diskusi yang cocok apakah itu diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, atau diskusi panel tergantung pada tujuan yang ingin dicapai misalnya: apabila tujuan diskusi suatu persoalan, maka dipilih jenis diskusi kelompok kecil, sedang jika tujuannya untuk mengembangkan gagasan siswa maka simposium dianggao sebagai jenis diskusi yang tepat. Pelaksanaan

a) Kegiatan Pembukaan Guru menanyakan materi pelajaran yang pernah diajarkan

(apersepsi).

Guru mengemukakan permasalahan yang ada di masyarakat yang ada kaitannya dengan masalah yang akan didiskusikan. Guru mengemukakan tujuan diskusi serta tata cara yang harus diperhatikan dalam diskusi. b) Kegiatan Inti Guru mengemukakan materi pelajaran yang berupa problematik yang akan didiskusikan, dan menjelaskan secara garis besar

hakekat permasalahan tersebut. Guru berusaha memusatkan perhatian peserta diskusi dengan cara antara lain : mengingatkan gagasan arah siswa diskusi dengan siswa, yang sebenarnya, bagian hasil

mengakui penting

kebenaran yang

menggalang merangkum

telah

diucapkan

pembicaraan pada tahap tertentu sebelum berpindah pada masalah berikutnya. Memperjelas uraian pendapat siswa karena ide yang disampaikan kurang jelas sehingga sukar dimengerti oleh anggota

diskusi.Meningkatkan uraian pendapat siswa dengan jalan mengajukan pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk berpikir, memberi waktu untuk berpikir, memberi komentar positif terhadap

pendapat siswa, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan sikap yang bersahabat. Memberikan kesempatan siswa lain berpartisipasi agar

pembicaraan tidakdidominasi oleh beberapa orang siswa yang enggan berpartisipasi,memberi giliran pada siswa yang pendiam, meminta siswamengomentari pendapat temannya, dan menengahi pendapat yang saling sama kuat. c) Kegiatan Penutup Guru Meminta siswa atau wakil kelompok melaporkan hasil diskusi Guru Meminta siswa lain atau kelompok lain mengomentari dan melengkapi rumusan hasil diskusi. Melakukan evaluasi hasil belajar dan evaluasi proses diskusi. Memberi tugas untuk memperdalam hasil diskusi.

2.

Model Pembelajaran : Observasi

Pengertian : Observasi ialah Model atau cara-cara menganalisa dan mengadakan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Cara atau Model ini ditandai pada umumnya dengan pengamatan apa yang benar-benar dilakukan oleh individu dan membuat pencatatan-pencatatan secara obyektif mengenai apa yang diamati Alasan Penggunaan : 1. Melatih siswa untuk peka terhadap peristiwa atau gejala yang tejadi dalam lingkungannya 2. Model observasi dapat mencatat data atau gejala-gejala yang terjadi, maka dapat digunakan untuk melatih siswa dalam mengadakan evaluasi. Tentunya peristiwa atau gejala-gejala yang dicatat akan dipadukan dengan pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas 3. Melatih siswa untuk mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan nilainilai moral yang diperoleh di kelas 4. Memperluas cakrawala siswa mengenai nilai-nilai moral atau ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas dipadukan dengan kenyataan. Tujuan : 1. Untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah dan di kelas 2. Untuk melihat, mengamati dan menghayatinya secara langsung dan nyata mengenai obyek tertentu 3. Untuk menanamkan nilai moral pada siswa Manfaat : 1. Menambah wawasan bagi siswa mengenai peristiwa, gejala atau kejadian yang terjadi dalam lingkungannya atau obyek yang diamati. 2. Melatih kecerdasan dan kepekaan siswa terhadap kejadiankejadian yang ada dilingkungannya.

3. Menanamkan nilai moral pada siswa. Langkah-langkah Penggunaan Persiapan a) Menetapkan tujuan pembelajaran khusus. b) Menetapkan obyek yang akan diobservasi. c) Menentukan alat/instrumen peroleh data dalam mengadakan observasi. d) Membuat instrumen untuk mengadakan observasi.

Pelaksanaan a) siswa secara langsung menuju obyek yang diobservasi. b) siswa mengadakan pengamatan terhadap obyek yang diobservasi. c) siswa mengadakan pencatatan terhadap peristiwa, kejadiankejadian atau gejala-gejala yang terjadi. d) mendiskusikan hasil pengamatan dengan tim. e) menyusun laporan sebagai hasil observasi.

3.

Model Pembelajaran : Eksperimen

Pengertian : Model Eksperimen adalah Model atau cara di mana guru dan murid bersama-sama mengerjakan sesuatu latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari sesuatu aksi / peraktek pengajaran yang melibatkan anak didik pada pekerjaan akademis, latihan dan pemecahan masalah atau topik. Alasan Penggunaan : 1. Dapat menumbuhkan cara berpikir rasional dan ilmiah. 1. Dapat mengembangkan sikap dan perilaku kritis tidak mudah percaya sebelum ada bukti-bukti nyata. 2. Dapat memungkinkan siswa belajar secara aktif dan mandiri.

Tujuan : 1. Diharapkan dengan Model ini murit dapat kepuasan dari hasil belajarnya. 2. Siswa mampu merancang,melaksanakan dan melaporkan percobaannya. 3. Murid dapat membuktikan kebenaran riil dari teori-teori hukum yang berlaku 4. Siswa mampu berpikir sistematis, disiplin tinggi, hidup teratur dan rapi. Manfaat : 1. Memberikan gambaran dan pengertian yang jelas mengenai suatu materi daripada hanya penjelasan lisan 2. Menghindari adanya verbalisme, karena dalam Model ini siswa dapat mencoba sendiri (berekperimen sendiri) 3. Meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, karena dalam Model ini siswa dapat terlibat langsung. Langkah-langkah Penggunaan Persiapan a) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan Model eksperimen. b) Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui eksperimen. c) Menyiapkan eksperimen. d) Menyiapkan panduan prosedur pelaksanaan eksperimen, termasuk Lembar Kerja Siswa (LKS). Pelaksanaan a) Kegiatan Pembukaan Menanyakan materi pelajaran yang telah diajarkan minggu lalu (opersepsi).Memotivasi siswa dengan mengemukakan ceritera anekdot yang ada kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dan alat, sarana dan bahan yang diperlukan dalam

prosedur eksperimen yang akan dilakukan. b) Kegiatan Inti

Siswa diminta membantu menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai dalam eksperimen. Siswa melaksanakan eksperimen berdasarkan panduan dan LKS

yang telah disiapkan guru. Guru memonitor dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Pelaporan hasil eksperimen dan diskusi balikan. c) Kegiatan Penutup Guru meminta siswa untuk merangkum hasil eksperimen. Guru mengadakan evaluasi hasil dan proses eksperimen. Tindak lanjut, yaitu meminta siswa yang belum menguasai materi eksperimen untuk mengulang lagi eksperimennya, dan bagi sudah menguasai diberi tugas untuk pendalaman. yang

4.

Model Pembelajaran :Ceramah

Pengertian : Model ceramah ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan melalui penuturan (penjelasan lisan) oleh guru kepada siswa. Model ceramah merupakan cara penyampaian, penyajian bahan pelajaran dengan disertai macam-macam penggunaan Model pengajaran lain, seperti tanya jawab dan diskusi terbatas, pemberian tugas dan sebagainya.

Alasan Penggunaan :: 1. Agar perhatian siswa tetap terarah selama penyajian berlangsung. 2. Untuk merangsang siswa belajar aktif. 3. Penyajian materi pelajaran sistimatis (tidak berbelitbelit). 4. Untuk memberikan feed back (balikan). Tujuan : Model ceramah digunakan dengan tujuan untuk: 1. Menyampaikan informasi atau materi pelajaran. 2. Membangkitkan hasrat, minat, dan motivasi siswa untuk belajar.

3. Memperjelas materi pelajaran. Manfaat : Model ceramah dapat digunakan apabila : 1. Jumlah siswa cukup besar. 2. Sebagai pengantar atau menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 3. Waktu yang tersedia terbatas, sedang materi yang disampaikan cukup banyak. Langkah-langkah Penggunaan Persiapan a) Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK). b) Menyusun urutan penyajian materi untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus yang sudah ditetapkan. c) Merumuskan materi ceramah secara garis besar. d) Bila materi ceramah terlalu luas, dapat dibagi menjadi beberapa penggalan. e) Disarankan materi ceramah diperbanyak untuk dimiliki tiap siswa. Pelaksanaan a) Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK) yang ingin dicapai sesudah pelajaran berakhir. b) Menjelaskan kepada siswa pelaksanaan Model ceramah bervariasi, misalnya: ceramah yang disertaidengan tanya jawab, diskusi kelompok kecil dan ditutup dengan laporan kelas. c) Membagikan materi ceramah kepada siswa. d) Menyajikan materi ceramah. e) Tanya jawab. f) Guru mengkomunikasikan hal-hal yang harus didiskusikan dalam kelompok kecil, waktu yang disediakan untuk diskusi. g) Pembentukan kelompok kecil terdiri dari lima atau tujuh orang. h) Pelaksanaan diskusi kelompok dalam batas waktu yang sudah ditetapkan.

i) Membuat kesepakatan satu kelompok untuk melaporkan dimuka kelas, kelompok-kelompok yang lain sebagai pengulas. j) Penyampaian laporan kelompok-kelompok yang telah ditetapkan. k) Mengatur jalannya penglasan oleh kelompokkelompok yang lain. l) Diskusi kelas berakhir.

5.

Model Pembelajaran : Pemecahan masalah / Problem Solving

Pengertian : Pemecahan masalah / Problem Solving Adalah suatu Model atau cara penyajian pelajaran dengan cara siswa dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan atau diselesaikan, baik secara individual atau secara kelompok Pada Model ini titik berat diletakkan pada pemecahan masalah secara rasional, logis, benar dan tepat, tekanannya pada proses pemecahan masalah dengan penentuan alternatif yang berguna saja Model ini baik untuk melatih kesanggupan siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, mengingat tidak ada manusia yang dapat terlepas dari kesulitan atau masalah yang harus diselesaikan secara rasional Alasan Penggunaan : 1. Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, hal ini merupakan kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia. 2. Model ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja. 3. Model ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif danmenyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan proses runtut dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencapai pemecahannya. Tujuan : 1. Mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-masalah secara rasional.

2. Dalam memecahkan masalah dapat dilakukan secara individual maupun secara bersama-sama. 3. Mencari cara pemecahan masalah untuk meningkatkan kepercayaan pada diri sendiri. Manfaat : 1. Mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah-masalah serta mengambil keputusan secara obyektif dan rasional. 2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis dan analitis. 3. Mengembangkan sikap toleransi terhadap orang lain serta sikap hati-hati dalam mengemukakan pendapat. 4. Memberikan pengalaman proses dalam menarik kesimpulan bagi siswa.

Langkah-langkah Penggunaan Persiapan a) Menentukan permasalahan sebagai topik. Topik ini dapat ditentukan dengan cara menyajikan masalah yang jelas, yang menimbulkan pertanyaan ingin tahu sehingga mendorong untuk pemecahannya. Masalah ini harus tumbuh dan sesuai dengan taraf kemampuan serta kecerdasan siswa. b) Merumuskan Tujuan pembelajaran Khusus. c) Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah. d) Menentukan kriteria pemilihan pemecahan masalah yang terbaik. Pelaksanaan a) Menjelaskan tujuan pembelajaran khusus. b) Menjelaskan pemecahan masalah. c) Merumuskan permasalahan. d) Menelaah permasalahan. e) Membuat dan merumuskan hipotesa. f) Menghimpun, mengelompokkan data sebagai bahan hipotesis. g) Pembuktian hipotesis. h) Menentukan pilihan pemecahan dan keputusan.

6.

Model Pembelajaran : Permainan

Pengertian : Model permainan merupakan cara menyajikan bahan pengajaran dimana siswa melakukan permainan untuk memperoleh atau menemukan pengertian dan konsep tertentu. Permainan dalam arti permainan pendidikan, siswa melakukan kegiatan (permainan) dalam kerangka proses belajar mengajar. Sebagai Model mengajar Model permainan dapat dilakukan secara individual atau kelompok Alasan Penggunaan : Penanaman dan pengembangan konsep, nilai, moral dan norma, dapat dicapai bilamana siswa secara langsung bekerja dan melakukan interaksi satu sama lainnya dan pemecahan masalah dilakukan melalui peragaan. Oleh karena itu Model ini dapat menghasilkan suatu pengalaman yang berharga bagi siswa Tujuan : 1. Mengajarkan perngertian (konsep). 2. Memecahkan masalah. Manfaat : 1. Membangkitkan minat siswa. 2. Memupuk dan mengembangkan rasa kerja sama siswa. 3. Mengembangkan kreativitas siswa. 4. Menumbuhkan kesadaran siswa. Langkah-langkah Penggunaan Persiapan a) Menentukan topik. b) Merumuskan tujuan pembelajaran khusus. c) Menyiapkan alat bahan bahan untuk permainan. d) Menyusun petunjuk pelaksanaan model permainan. Pelaksanaan

a) Guru menjelaskan maksud dan tujuan serta proses permainan. b) Siswa dibagi atas beberapa kelompok. c) Siswa melaporkan hasil permainan, yaitu beberapa pengertian atau konsep tertentu kepada guru.

7.

Model Pembelajaran : Mengarang

Pengertian : Mengarang: Cara belajar mengajar untuk mendorong dan membuat siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan menciptakan suatu alternatif dari pokok masalah yang mengandung nilai-nilai tertentu. Alasan Penggunaan : Terutama untuk mengembangkan dan melatih daya piker dan

cipta/imajinasi siswa atas nilai yang menjadi tujuan dalam pokok bahasan. Tujuan : 1. Sikap kemandirian. 2. Daya cipta dan daya pikir siswa. Manfaat : 1. Media ekspresi pikiran dan wawasan siswa. 2. Mengembangkan kemampuan menulis dan penguasaancara komunikasi secara rasional dan tertulis. 3. Mengembangkan daya analisis-rasional. 4. Memahami dan memecahkan pokok masalah dan thema secara wajar dan ideal.

Langkah-langkah Penggunaan Persiapan a) Menetapkan Tujuan Pembelajaran Khusus.

b) Menetapkan bahan-bahan yang dapat digunakan dalam mengarang. c) Mengarahkan cara penulisan yang baik. Pelaksanaan a) Menjelaskan kepada siswa tujuan mengarang. b) Menetapkan pokok bahasan (thema). c) Petunjuk pola kerja dan sistematika karangan. d) Pelaksanaan (siswa bekerja, menulis). e) Laporan (mengumpulkan naskah karangan, untuk dimiliki guru).

8.

Model Pembelajaran : Tanya Jawab

Pengertian : Modeltanya jawab adalah suatu cara untuk emnyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya (pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh guru) baik secara lisan atau tertulis. Pertanyaan yang diajukan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru atau pertanyaan yang lebih luas, asal berkaitan dengan pelajaran atau pengalaman yang dihayati. Melalui dengan tanya jawab akan memperluas dan memperdalam pelajaran tersebut. Alasan Penggunaan : 1. untuk meninjau pelajaran yang lain 2. agar siswa memusatkan perhatian terhadap kemajuan yang telah dicapai sehingga dapat melanjutkanpelajaran berikut 3. untuk menangkap perhatian siswa serta memimpin pengamatan dan pemikiran siswa

Tujuan : 1. Mengetahui penguasaan bahan pelajaran melalui ingatan dan

pengungkapan perasaan serta sikap siswa tentang fakta yang dipelajari, didengar atau dibaca

2. Mengetahui jalan berpikir siswa secara sistematis dan logis dalam memecahkan masalah (cara berpikir siswa tidak meloncat-loncat dalam menangkap danmemecahkan suatu masalah). 3. Memberikan tekanan perhatian pada bagian-bagian pelajaran yang dipandang penting serta mampu menyimpulkan dan mengikutsertakan pelajaran sehingga mencapai perumusan yang baik dan tepat. 4. Memperkuat lagi kaitan antara suatu pertanyaan dengan jawabannya sehingga dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran dan mengembangkan kemampuannya untuk menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimilikinya. 5. Membiasakan siswa mengenal bentuk dan jenis pertanyaan serta jawabannya yang benar dan tepat. Manfaat : 1. Pertanyaan dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, serta mampu menghubungkan pelajaran lama dengan yang baru 2. Pertanyaan ingatan yang meminta jawaban yang bersifat pengungkapan kembali dapat memperkuat ingatan (assosiasi) antara pertanyaan dengan jawaban 3. Pertanyaan pikiran yang meminta jawaban yang harus dipikirkan, menafsirkan, menganalisis dan menarik kesimpulan dapat

mengembangkan cara-cara beripikir logis dan sistematis 4. Pertanyaan dapat mengurangi proses lupa karena jawaban yang diperoleh atau dikemukakan dioleh dalam suasana yang serius dan pemusatan perhatian terhadap jawaban. Apabila jawaban dibenarkan oleh guru, maka rasa gembira tersebut akan memperkuat jawaban itu tersimpan dalam iengatan siswa 5. Siswa belajar menjawab pertanyaan dengan benar, baik isi jawaban maupun susunan bahasa yang dipergunakan untuk mengekspresikan perasaan dan ide-ide atau pikirannya sehingga dapat didengar, ditelaah dan dinilai oleh guru 6. Siswa juga diajak berani bertanya untuk kepentingan proses belajar mengajar dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu siswa belajar

mengemukakan pertanyaan yang layak dan menghargai pertanyaan orang lain 7. Pertanyaan-pertanyaan oleh guru atau siswa dapat menimbulkan suasana kelas hidup dan gembira 8. Siswa memperoleh kesempatan ikut berpartisipasi dalam proses kegiatan belajar mengajar 9. Dari jawaban-jawaban yang diperoleh, dapat merupakan umpan balik bagi guru mengenai pengetahuan, sikap dan sifat-sifat siswa serta hasil proses belajar mengajarnya. Langkah-langkah Penggunaan Persiapan a) Menentukan topik b) Merumuskan tujuan pembelajaran khusus. c) Menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus tertentu. d) Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa

Pelaksanaan a) Menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus b) Mengkomunikasikan penggunaan Model Tanya jawab (siswa tidak hanya bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa yang lain) c) Guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi d) Guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas e) Guru harus memberikan waktu yang cukup untuk memikirkan jawabannya, sehingga dapat merumuskan secara sistematis f) Tanya jawab harus berlangsung dalam suasana tenang, dan bukan dalam suasana yang tegang dan penuh persaingan yang tak sehat di antara para siswa g) Gpertanyaan dapat ditujukan pada seorang siswa atau seluruh kelas, guru perlu menggugah siswa yang pemalu atau pendiam,

sedangkan siswa yang pandai dan berani menjawab perlu dikendalikan untuk memberi kesempatan pada yang lain h) Guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah saja i) Pertanyaan ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran, pertanyaan mengungkapkan kembali pengetahuan yang dikuasai, dan pertanyaan yang meminta pendapat, perasaan, sikap, serta pertanyaan yang hanya mengungkapkan fakta-fakta saja.

9.

Model Pembelajaran : Media Learning

Pengertian : Media Learning merupakan Model belajar yang menggunakan mediamedia atau non media sebagai contoh. Contoh-contoh yang biasa digunakan dan sederhana bisa berupa kasus yang ada di koran atau media lain seperti televisi, ataupun bisa lebih sederhana lagi berupa isu-isu yang sedang berkembang di dalam masyarakat yang tentunya tetap sesuai dengan bobot materi yang akan diberikan. Alasan Penggunaan : 1. Dapat Melatih siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar atau kasus. 2. Siswa mengetahui aplikasi dari materi dengan sedikit mempersamakan dengan contoh. Tujuan : 1. Peserta didik diharapkan menjadi lebih lebih kritis 2. Siswa diharapkan mampu untuk berpikir logis. 3. Dapat memotivasi minat belajar siswa. Manfaat : 1. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.

2. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar. 3. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Langkah-langkah Penggunaan Persiapan a) Guru mempersiapkan contoh yang akan dipelajari (bisa berupa kasus atau gambar seperti yang dijelaskan sebelumnya) b) Guru menempelkan gambar di depan kelas atau bisa menggunakan media OHP/proyektor. c) Guru memberikan arahan bagi siswa untuk memperhatikan sera menganalisa maksud dari gambar tersebut. Pelaksanaan a) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang

beranggotakan 2-3 siswa. b) Tugas kelompok adalah menyampaikan laporan analisa gambar berdasarkan diskusi kelompoknya. c) Tiap kelompok diberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil diskusinya. d) Dari hasil yang dibacakan guru mulai mengembangkan materi sesuai dengan tujuan awal. e) Guru atau siswa dibantu guru untuk membuat kesimpulan. 10. Model Pembelajaran :Picture Learning Pengertian : Picture Learning adalah suatu model pembelajaran dengan menggunaan media gambar. Dalam oprasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain atau bisa jadi di urutkan menjadi urutan yang logis. Alasan Penggunaan : 1. Memudahkan siswa untuk memahami yang dimaksudkan oleh guru ketika menyampaikan materi pelajaran.

2. Siswa dapat membaca satu persatu sesuai dengan petunjuk yang ada pada gambar gambar yang diberikan. 3. Siswa lebih konsentrasi serta mengasyikkan bagi mereka atas tugas yang diberikan guru karena berkaitan dengan permainan mereka sehari hari yakni main gambar gambar 4. Adanya saling berkompetensi antar kelompok dalam menyusun gambar yang telah dipersiapkan oleh guru sehingga seuasana kelas terasa hidup. 5. Siswa lebih kuat mengingat konsep-konsep atau bacaan yang ada pada gambar. 6. Menarik bagi siswa dikarenakan melalui audio visual dalam bentuk gambar gambar. Tujuan : 1. Siswa diharapkan mampu untuk berpikir logis. 2. Dapat memotivasi minat belajar siswa. Manfaat : 1. Guru mengetahui tingkat kemampuan berpikir siswa. 2. Melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis. 3. Menimbulkan kesan belajar yang mudah diingat peserta didik. Langkah-langkah Penggunaan Persiapan a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai b) Menyajikan materi sebagai pengantar Pelaksanaan a) Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar berkaitan dengan materi. b) Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang /mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. c) Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. d) Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. e) Kesimpulan/rangkuman.

kegiatan

11. Model Pembelajaran : Simulation / Simulasi Pengertian : Simulasi sebagai Model penyajian adalah suatu usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat suatu prinsip atau keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau latihan dalam situasi tiruan (tidak sesungguhnya). Dengan simulasi memungkinkan siswa mampu menghadapi kenyataan yang

sesungguhnya atau mempunyai kecakapan bersikap dan bertindak sesuai dengan situasi sebenarnya Alasan Penggunaan : Alasan pemilihan Model simulasi, untuk memudahkan siswa dan guru "mengalami" pola atau model kehidupan dan nilai praktis dari suatu pokok masalah tanpa langsung ke dalam suasana alamiah (yang sebenarnya). Tujuan : 1. Melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat keahlian (profesional) maupun keterampilan dalam hidup sehari-hari 2. Memperoleh pemahaman tentang suatu pengertian (konsep) atau prinsip 3. Latihan memecahkan masalah Manfaat : 1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan melibatkan diri dalam mempelajari situasi yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya 2. Memberikan motivasi untuk bekerja sama dalam kelompok 3. Melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok 4. Menimbulkan dan memupuk daya imaginasi siswa 5. Melatih siswa untuk memahami dan menghargai pendapat, peran orang lain Langkah-langkah Penggunaan Persiapan a) Menentukan topik.

b) Merumuskan tujuan pembelajaran khusus. c) Merumuskan petunjuk simulasi.

Pelaksanaan a) Menentukan topik dan tujuan simulasi, akan lebih baik bila dilakukan bersama siswa b) Guru menguraikan secara garis besar situasi yang akan disimulasikan c) Menjelaskan peranan-peranan yang akan disimulasikan, dan proses simulasi d) Pemilihan para pelaku atau pemeran e) Memberi kesempatan bertanya f) Pelaksanaan simulasi g) Evaluasi, sesuai dengan tujuan dan isi pokok bahasan h) Latihan ulang

12.

Model Pembelajaran :Jigsaw

Pengertian : Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997). Alasan Penggunaan : 1. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar,karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya. 2. Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat. 3. Model pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.

Tujuan : 1. Mengembangkan kerja tim. 2. Siswa diharapkan memiliki ketrampilan belajar kooperatif. 3. menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh bila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendirian. Manfaat : 1. Memberikan kesempatan yang lebih besar kepada guru dan siswa dalam memberikan dan menerima materi pelajaran yang sedang disampaikan. 2. Guru dapat memberikan seluruh kreativitas kemampuan mengajar. 3. Siswa dapat lebih komunikatif dalam menyampaikan kesulitan yang dihadapi dalam mempelajari materi 4. Siswa dapat lebih termotivasi untuk mendukung dan menunjukkan minat terhadap apa yang dipelajari teman satu timnya. Langkah-langkah Penggunaan Persiapan a) Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim b) Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda c) Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan Pelaksanaan a) Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka b) Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh c) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi d) Guru memberi evaluasi e) Penutup

13. Model Pembelajaran :Modeling Learning Pengertian : Model peragaan adalah cara penyajian materi pelajaran melalui peragaan. Kegiatan peragaan dapat berupa meragakan cara kerja, perilaku tertenu dan sebagainya Alasan Penggunaan : Hasil belajar yang akan diperoleh khususnya aspek psikomotorik lebih mudah dicapai dengan melibatkan siswa secara aktif melalui kegiatan peragaan Tujuan : 1. Untuk memperjelas cara kerja sesuatu, atau perilaku tertentu. 2. Untuk memperjelas konsep/pengertian sesuatu. Manfaat : 1. Siswa memperoleh kejelasan mengenai cara kerja sesuatu

(mengembangkan aspek motorik) 2. Siswa memperoleh kejelasan contoh perilaku tertentu (menanamkan aspek afektif) 3. Siswa memperoleh kejelasan mengenai pengertian/konsep mengenai sesuatu Langkah-langkah Penggunaan Persiapan a) Guru menyiapkan tujuan pembelajaran khusus . b) Guru menyiapkan alat yang akan diperagakan. c) Guru menyiapkan/merancang pola interaksi dalam kegiatan belajar mengajar. Pelaksanaan a) guru mengemukakan secara singkat materi pelajaran. b) guru menjelaskan proses dan langkah-langkah penggunaan Model ini. c) guru menjelaskan perilaku tertentu yang akan diragakan.

d) siswa melakukan kegiatan peragaan. e) guru bersama siswa mengevaluasi pelaksanaan kegiatan peragaan. f) pengambilan kesimpulan.

14. Model Pembelajaran :Inquiry Learning Pengertian : Inkuiri adalah suatu kegiatan dan penelaahan sesuatu dengan cara mencari kesimpulan, keyakinan tertentu melalui proses berpikir atau penalaran secara teratur, runtut dan bisa diterima oleh akal. Model inkuiri merupakan kegiatan belajar-mengajar di mana siswa dihadapkan pada suatu keadaan atau masalah untuk kemudian dicari jawaban atau kesimpulannya. Alasan Penggunaan : Dalam proses pembelajaran, siswa hendaknya didorong untuk mengamati, mengalami dan memahami suatu konsep, pengertian yang terdapat dalam lingkungan kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu keingintahuan siswa untuk mendapatkannya, guru dapat menggunakan Model inkuiri dalam proses pembelajaran Tujuan : 1. Mengembangkan sikap, keterampilan, kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah atau memutuskan sesuatu secara tepat ( obyektif) 2. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar lebih tanggap, cermat dan nalar (kritis, analitis dan logis) Manfaat : 1. Membina dan mengembangkan sikap ingin tahu lebih jauh (curriousity) 2. Mengungkap aspek pengetahuan (kognitif) maupun sikap (afektif)

Langkah-langkah Penggunaan Persiapan a) Merumuskan permasalahan sebagai topik

b) Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK) c) Menjelaskan jalannya kegiatan inkuiri

Pelaksanaan a) Siswa diarahkan kepada pokok permasalahan yang akan dicara jawabannya dan dipecahkan. Untuk itu guru hendaknya

menjelaskan pokok permasalahannya dan tujuan yang ingin dicapai b) Guru hendaknya memberikan keleluasaan kepada siswa untuk berdiskusi, mengemukakan kemungkinan pilihan jawaban ataupun bertanya. Guru hanya membatasi agar jangan keluar dari pokok pembicaraan c) Guru diharapkan mampu untuk memberikan pertanyaan pancingan, bilamana siswa kurang mampu menganalisa masalah d) Guru mengawasi, membatasi agar kegiatan siswa tidak

menyimpang dari nilai-nilai, seperti nilai agama, Pancasila, dan sebagainya e) Guru tidak memberikan jawaban langsung atas masalah yang dihadapi

15. Model Pembelajaran :Pemberian Tugas Pengertian : Model pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu dapat berupa

mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah atau buku bacaan) membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan. Alasan Penggunaan : Dalam proses pembelajaran, siswa hendaknya didorong untuk melakukan kegiatan yang dapat menumbuhkan proses kegiatan kreatif. Oleh karena itu

Model pemberian tugas dapat dipergunakan untuk mendukung Model pembelajaran yang lain.

Tujuan : 1. Menumbuhkan proses pembelajaran yang eksploratif 2. Mendorong perilaku kreatif 3. Membiasakan berpikir komprehensif 4. Memupuk kemandirian dalam proses pembelajaran

Manfaat : 1. Menumbuhkan kebiasaan belajar secara mandiri dalam lingkungan bersama (kolektif) maupun sendiri 2. Melatih cara mencari informasi secara langsung dari sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat 3. Menumbuhkan suasana pembelajaran yang menggairahkan (rekreatif) Langkah-langkah Penggunaan Persiapan a) Pada langkah awal, guru menentukan kegiatan yang akan ditugaskan, misalnya: membuat ikhtisarkarangan, mengumpulkan gambar, menyusun kliping, melakukan observasi, dan lain-lain b) Guru menetapkan topik, dan nilai-nilai yang ingin dikembangkan melalui macam penugasan kepadapara siswa c) Menetapkan pelaksanaan) kelompok-kelompok dan waktu (penugasan

Pelaksanaan a) Siswa secara sendiri-sendiri atau kelompok melaksanakan tugas yang telah ditentukan b) Guru membimbing atau mengawasi selama kegiatan penugasan berlangsung

Anda mungkin juga menyukai