Anda di halaman 1dari 15

PENELITIAN DESKRIPTIF,

EKSPERIMEN, STUDI KASUS


DAN PENELITIAN TINDAKAN
KELAS
Dosen pengampu : Dr. Wikanengsih, M.Pd.

1
Kelompok 4

DISMA GUSTIANA KISWARI PERMATASARI MUHAMMAD AZRIEL


21210015 21210031 21210044

2
PENELITIAN DESKRIPTIF

penelitian deskriptif adalah metode Penelitian deskriptif adalah suatu metode


penelitian yang berusaha menggambarkan penelitian yang memperlihatkan
objek atau subjek yang diteliti secara karakteristik populasi atau fenomena yang
mendalam, luas dan terperinci. Metode tengah diteliti. Hingga akhirnya metode
penelitian ini digunakan untuk penelitian ini utamanya fokus pada
memecahkan dan menjawab masalah menjelaskan objek penelitian dan
dengan mengumpulkan data, klasifikasi, menjawab peristiwa atau fenomena apa
analisis, kesimpulan dan laporan. yang terjadi.

3
Tujuan penelitian deskriptif Langkah-langkah dalam Penelitian Deskriptif
- Mendeskripsikan
- Menjelaskan • Melakukan identifikasi permasalahan yang spesifik dan signifikan
- memvalidasi dalam mencari solusi menggunakan metode penelitian deskriptif.
• Langkah kedua dalam penelitian ini adalah melakukan perumusan
Kriteria Penelitian Deskriptif dan membatasi permasalahan secara spesifik.
- Masalah yang dirumuskan layak • Melakukan studi pustaka dengan menggunakan sumber-sumber
- Tujuan tak boleh terlalu luas berdasarkan permasalahan yang diteliti.
• Menentukan kerangka berpikir dan hipotesis penelitian sesuai
- Data adalah fakta
dengan tujuan penelitian merupakan langkah keempat dalam
- Pembanding harus punya validasi penelitian ini.
- Tempat dan waktu penelitian jelas • Langkah selanjutnya adalah untuk menentukan metode yang akan
- Hasil dijelaskan secara detail digunakan dalam penelitian, selanjutnya mengumpulkan,
mengorganisasi dengan teknik statistika.
Ciri penelitian deskriptif • Langkah yang terakhir dalam menerapkan metode deskriptif adalah
- Adanya hubungan sebab akibat membuat laporan penelitian berdasarkan sistematika.
- Hasil penelitian disajikan sesuai data
- Data terkumpul dari periode tertentu
- Wilayah penelitian fleksibel

4
Metode-metode dalam penelitian Contoh Penelitian Deskriptif
deskriptif
- Metode studi kasus • Studi Kualitatif Deskriptif Perilaku Konsumen
- Deskriptif kesinambungan Rilisan Fisik Vinyl di Yogyakarta. Dilakukan
oleh Sulistiyono dari Universitas Negeri
- Penelitian survei Yogyakarta di tahun 2015. Riset ini termasuk
- Penelitian kepustakaan dalam deskriptif kualitatif, sebab menjelaskan
- Penelitian komparatif hasil riset sebuah fenomena yang terjadi di
dalam masyarakat.
Jenis-jenis metode dalam
penelitian deskriptif • Studi Deskriptif Kualitatif Kuantitatif:
- Deskriptif kuantitatif Prokrastinasi pada Mahasiswa Fakultas
- Penelitian deskriptif Psikologi Universita Sanata Dharma. Dilakukan
kualitatif oleh Sofia Rosaria Lega Jaya dari Universitas
Sanata Dharma di tahun 2016, penelitian ini
- Penelitian verifikatif
termasuk deskriptif kuantitatif karena
- Deskriptif korelasional menjelaskan hasil riset menggunakan angka-
- Deskriptif analitik angka statistik.

5
Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimen adalah penelitian Jenis-jenis desain penelitian
yang dilakukan dengan pendekatan eksperimental
saintifik dengan menggunakan dua set
variabel. Set pertama bertindak sebagai • Desain penelitian pra-
konstanta, yang Anda gunakan untuk eksperimental
mengukur perbedaan dari set kedua. • Desain penelitian
Metode penelitian kuantitatif, misalnya, eksperimental sejati
bersifat eksperimental. • Desain penelitian kuasi-
eksperimental

6
Keuntungan dari penelitian ekperimen

• Peneliti memiliki pegangan yang lebih kuat atas variabel untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan.
• Subjek atau industri tidak mempengaruhi efektivitas penelitian eksperimental. Setiap
industri dapat menerapkannya untuk tujuan penelitian.
• Hasilnya spesifik.
• Setelah menganalisis hasilnya, Anda dapat menerapkan temuan Anda pada ide atau
situasi serupa.
• Anda dapat mengidentifikasi sebab dan akibat dari suatu hipotesis. Peneliti
selanjutnya dapat menganalisis hubungan ini untuk menentukan ide yang lebih
mendalam.
• Penelitian eksperimental membuat titik awal yang ideal. Data yang Anda kumpulkan
adalah dasar untuk membangun lebih banyak ide dan melakukan lebih banyak
penelitian.

7
Studi kasus Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si
menyebutkan 6 rambu-rambu yang bisa
dijadikan pertimbangan oleh peneliti, yaitu:
studi kasus merupakan penelitian
tentang suatu kasus yang setiap
1. Hakikat atau sifat kasus yang akan diteliti
prosesnya dilakukan secara rinci, tajam,
2. Latar belakang atau alasan kasus tersebut
dan mendalam. Kasus di sini bisa berupa
muncul
individu, kelompok, organisasi, maupun
3. Setting fisik dari kasus tersebut
lembaga. Dari penelitian kasus tersebut,
4. Konteks yang mengelilinginya, seperti faktor
diharapkan peneliti akan mendapatkan
ekonomi, politik, dan sebagainya.
pengetahuan mendalam tentang kasus
5. Kasus lain yang bisa menerangkan kasus
yang diteliti tersebut.
tersebut
6. Informan yang benar-benar menguasai kasus
yang akan diteliti

8
Tujuan Studi Kasus

Pada dasarnya, studi kasus dirancang untuk menggali informasi yang dapat dipelajari dari suatu
kasus, karena itu peneliti tidak bisa sembarangan memilih kasus yang akan dijadikan tema
penelitiannya.
Stake, dalam bukunya yang berjudul The Art of Research (1995) menjelaskan tujuan utama dari
penelitian studi kasus adalah untuk “mengungkapkan keunikan karakteristik yang ada di dalam
suatu kasus”.

Jenis – jenis studi kasus

1. Studi Kasus Kolektif (Collective Case Study)


2. Studi Kasus Retrospektif (Retrospective Case Study)
3. Studi Kasus Prospektif (Prospective Case Study)
4. Instrumental Case Study
5. Studi Kasus Intrinsik (Intrinsic Case Study)

9
Langkah-Langkah melakukan penelitian studi kasus

1. Memilih tema, topik, dan kasus


2. Kajian literatur
3. Merumuskan fokus dan masalah penelitian
4. Pengumpulan data
5. Penyempurnaan diri
6. Mengolah data
7. Analisis data
8. Proses analisis data
9. Konfirmabilitas atau triangulasi temuan
10. Kesimpulan penelitian
11. Laporan penelitian

10
Penelitian Tindakan kelas
1. Menurut Aqib (2011), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di kelasnya melalui refleksi diri dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.
2. Menurut Arikunto, dkk (2006), penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pengamatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
3. Menurut O’Brien (Mulyatiningsih, 2011), penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang dilakukan pada sekelompok orang (siswa) yang identifikasi
permasalahannya, kemudian peneliti (guru) menetapkan suatu tindakan
untuk mengatasinya.
4. Menurut Supardi (2006), penelitian tindakan kelas merupakan penelitian
yang mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar di kelas
dengan melihat kondisi siswa.

11
Tujuan PTK

1. Memecahkan permasalahan yang nyata terjadi di dalam kelas. Meningkatkan


profesionalisme guru.
2. Menumbuhkan budaya akademik dikalangan guru.
3. Meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di kelas.
4. Sebagai bentuk latihan guru untuk mengasah kemampuan analitis sekaligus mempertinggi
kesadaran diri
5. Melatih kreatifitas dan inovasi guru..
6. Mengembangkan keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

12
Karakteristik Penilaian Tindakan kelas

1. PTK merupakan penelitian yang dirancang untuk menyelesaikan permasalahan nyata yang dialami guru dan siswa di dalam
kelas. Oleh karena itu rancangan penelitian yang dibuat benar-benar diterapkan sepenuhnya di kelas tersebut, termasuk
pengumpulan data, analisis, penafsiran, hasil penelitian, dan penerapan hasil penelitian. Semuanya dilakukan di kelas dan
dirasakan oleh kelas tersebut.
2. PTK diterapkan secara kontekstual, artinya hasil penelitian yang didapatkan hanya berlaku untuk  kelas itu sendiri dan tidak
dapat digeneralisasi untuk kelas yang lain. Hasil dari PTK hendaknya selalu diterapkan segera untuk kemudian ditelaah
kembali keefektifannya.
3. PTK dilakukan dengan tujuan memperbaiki ataupun meningkatkan kualitas pembelajaran yang terjadi di dalam kelas
tertentu. PTK akan lebih berhasil jika terdapat kerja sama antarguru di sekolah. Hal ini dimaksudkan agar sesama guru bisa
saling berdiskusi dan bertukar informasi.
4. PTK mengandalkan data yang diperoleh langsung atas refleksi diri peneliti. Pada saat penelitian berlangsung, peneliti,
dalam hal ini guru akan dibantu oleh rekan guru yang lain untuk mengumpulkan informasi, menata informasi, membahas,
mencatat, menilai, hingga pada melakukan tindakan-tindakan secara bertahap.
5. PTK memiliki kesamaan dengan penelitian eksperimen dalam hal percobaan tindakan yang segera dilakukan dan ditelaah
kembali efektivitasnya. Namun yang membedakan adalah PTK tidak secara ketat memperdulikan pengendalian variabel
yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian.
6. PTK bersifat situasional dan spesifik. Pada umumnya dilakukan dalam bentuk studi kasus. Subjek penelitian tindakan kelas
bersifat terbatas, sehingga tidak cukup representatif untuk merumuskan atau generalisasi.

13
Langkah-langkah PTK

1. Perencanaan (Planning), merupakan tahap persiapan yang dilakukan untuk


melaksanakan penelitian tindakan kelas. Tahap ini meliputi penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dan pembuatan media pembelajaran. 
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting), yang terdiri dari deskripsi tindakan yang akan
dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan, serta prosedur
tindakan yang akan diterapkan. 
3. Observasi (Observe), tahap ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan semua
rencana yang telah dibuat dengan baik. Kegiatan observasi dapat dilakukan dengan
cara memberikan lembar observasi atau dengan cara lain yang sesuai dengan data
yang dibutuhkan. 
4. Refleksi (Reflecting), merupakan langkah terakhir di mana dilakukan evaluasi
terkait perubahan yang terjadi atau hasil yang diperoleh atas perlakuan yang telah
diberikan selama PTK berlangsung.

14
Terima kasih

15

Anda mungkin juga menyukai