Anda di halaman 1dari 24

Morfofonemik

Kelompok 10:

• Fikki Afifah 21210032


• Muhammad Fathin Ihsan 21210037
•Reni Nursulastri 21210093
R. Mekar Ismayani, M.Pd.
01
Pengertian Morfofonemik
 Pengertian morfofonemik berdasarkan buku morfologi karya Iyo
Mulyono, Morfofonemik atau morfofonologi adalah studi tentang
berbagai wujud atau realisasi dari sebuah Morfem akibat
pertemuan Morfem tersebut dengan Morfem lain. Munculnya
berbagai wujud dari sebuah Morfem tersebut menyangkut fonem.
 Wujud atau realisasi dari morfem ber - bisa ber-, bisa be-, dan
bisa bel-, seperti dalam bentukan berbicara, bekerja, dan belajar.
Jadi morfofonemik merupakan studi tentang bentuk afiks akibat
proses pertemuan morfem afiks tertentu dengan morfem lain.
Afiks ber-_seperti yang dicontohkan diatas memiliki tiga macam
bentuk, yakni bentuk _ber-, bentuk be-, dan bentuk bel-.
02
Macam-macam Proses
Morfofonemik
A. Penambahan Fonem
Pertemuan morfem ke-an ,Pe-N , dan –an dengan bentuk
dasar yang berakhir dengan bunyi vocal dan bunyi diftong
ai, au, oi, ei dan pertemuan morfem me-N, pe-N, dan peN-
an dengan kata-kata terdiri atas satu suku kata.
 Pertemuan morfem ke-an ,Pe-N , dan –an dengan
bentuk dasar yang berakhir dengan bunyi vocal dan
bunyi diftong ai, au, oi, ei. Contoh:
 Ke-an + pulau -> kepulauan /kepulauwan/
 peN-an + survey ->pensurveian /pensurveiyan/
 -an + hari -> harian /hariyan/

 Pertemuan morfem me-N, pe-N, dan peN-an dengan kata-kata


terdiri atas satu suku kata.
Contoh:
 meN- + pas -> mengepas
 peN + bom -> pengebom
 peN-an + tik -> pengetikan
B. Peluluhan Fonem (asimilasi)
 Peluluhan fonema terjadi dalam afiksasi me-N, peN, dan
peN-an. Bunyi awal dari bentuk dasar karena kesejenisan
konsonan dengan bunyi akhir dari prefix, luluh ke dalam
bunyi prefix yaitu bunyi nasal (N ).

 Contoh:
 meN- + sapu -> menyapu
 meN- + tolong -> menolong
 peN- + pancing -> pemancing
 peN- + tegak -> penegak
 peN- + kejar -> pengejaran
 peN- + serah -> penyerahan
C. Penghilangan fonem
 Bunyi /N/ atau bunyi nasal dalam prefiks meN- peN-, dan peN-an
hilang jika prefiks ini melekat pada bentuk dasar tertentu. Misalnya
bentuk kata dasar diawali dengan /m/, /r/, dan /i/. Prefiks tersebut
akan muncul dalam bentuk me-, pe-, dan pe-an.
Contoh:
 meN- + makan -> memakan
 meN- + minum -> meminum
 peN- + rusak -> perusak
 peN- + mohon -> pemohon
 peN- an + makam -> pemakaman
 peN an + maaf -> pemaafan
 Bunyi /r/ dalam prefix ber- akan hilang apabila prefix
tersebut melekat pada bentuk dasar yang diawali bunyi
/r/ atau akhir suku pertama bentuk dasarnya
berbunyi /er/. Pada prefiks ter- dan per-an akan
kehilangan bunyi /r/ pada saat prefix yang diawali
dengan bunyi /r/. Kedua prefix tersebut akan
berbentuk be-, te-, pe-an.

Contoh:
 Ber- + kerja -> bekerja
 ber- + rakit -> berakit
 ter- + rampingkan -> terampingkan
 ter- + rusak -> terusak
 per-an + rebut -> perebutan
 per + rebut -> perebutan (‘hal berebut’)
D. Perubahan fonem
Fonem /r/ pada prefix ber-, per, dan per- an berubah
menjadi /i/ pada saat prefiks-prefiks tersebut melekat
pada bentuk dasar ajar. Hasil pelekatan tersebut
adalahbelajar, pelajar, dan pelajaran. Prefiks-prefix
tersebut berbentuk be-, pel-, dan pel- an. Proses
perubahan fonem ini disebur disimilasi karena kesamaan
bunyi /r/ dalam belrajar, perajar, perajaran berubah
menjadi bunyi yang tidak sama yakni bunyi /r/
E. Pergesaran fonem
 Perubahan fonem dari anggota bentuk dasar menjadi anggota
afiks, persisnya menjadi anggota sufiks –an, -I dan konfiks
peN- an, per- an, ke- an, dan ber- a n dalam pengucapan
bentukan hasil afiksasinya. Perpindahan ini terjadi
antarfonem dalam pengucapan

Contoh:
 minum + an -> mi – ni – man
 peN- an + didik -> pen- di- di- kan
 ke- an + indah -> keindahan
 per- an + gumul -> pergumulan
 ber- an + hambur -> berhamburan
 Pergesaran fonem dalam ucapan terjadi dari anggota
morfem afiks menjadi angggota bentuk dasar
 ber- + angkat -> be- rang - kat
 ber- + ajar -> be – la - jar
 per- + ajar -> pe- la - jar
03
Kaidah
Morfofonemik
A. Kaidah morfofonemik afiks meN-

 meN- -> me- : jika bentuk dasar yang diawali dengan fonem konsonan /y,r,l,m,n,ny/
Contoh: meN- + nyamankan -> menyamankan
meN- + rusak -> merusak
meN- + lebar -> melebar
meN- + munculkan -> memunculkan
meN- + nodai -> menodai
meN- + nyamankan -> menyamankan
 meN- -> men-: jika bentuk dasar diawali dengan fonem konsonan /d,t,s/
Contoh: meN- + darat -> mendarat
meN- + tangkap -> menangkap
meN- + sukses -> mensukseskan (menyukseskan)
 meN- -> mem-: jika bentuk dasar yang diawali dengan fonem /p,b,f/
Contoh: meN- + paksa -> memaksa
meN- + bawa -> membawa
meN- + fitnah -> memfitnah
 meN- -> meny-: jika melekat pada bentuk dasar yang diawali dengan fonem konsonan /s,c,j /
Contoh: meN- + sucikan -> menyucikan
meN- + cari -> mencari / menycari/
meN- + jawab -> menjawab
 meN- + meng- : jika melekat pada bentuk dasar yang fonem awalnya fonem konsonan /k,h,g,kh/
Contoh: meN- + kutip -> mengutip
meN- + hitam -> menghitam
meN- + gunakan -> menggunakan
meN- + khususkan -> mengkhususkan
 meN- + menge- : jika bentuk dasarnya terdiri atas satu suku kata
Contoh: meN- + cap -> mengecap
meN- + tik -> mengetik
B. Kaidah morfofonemik afiks ber-
ber- -> be-: jika suku pertama bentuk dasarnya diawali dengan fonem /r/ dan diakhiri
bunyi /er/
Contoh: ber- + rupa -> berupa
ber- + rongga -> berongga
ber- + kerja -> bekerja

ber- -> bel-: jika bentuk dasarnya berupa bentuk ajar dan ajarkan
Contoh: ber- + ajar -> belajar
ber- + ajarkan -> belajarkan

ber- -> ber-: jika bentuk dasarnya tidak diawali dengan fonem /r/ atau suku pertama
bentuk dasarnya tidak berbunyi /er/ atau bentuk dasarnya bukan morfem ajar
Contoh: ber- + angkat -> berangkat
ber- + muara -> bermuara
ber- + sepeda -> bersepeda
C. Kaidah morfofonemik afiks per-
per- -> pe: jika melekat pada bentuk dasar yang diawali dengan fonem /r/ atau
suku pertamanya berakhir dengan bunyi /er/
Cotoh: per- + rinci -> perinci
per- + tenak -> pertenak
per- + kerja -> pekerja
per- -> pel-: jika melekat pada bentuk dasar ajar
Contoh: per- + ajar -> pelajar
per- -> per- : jika bentuk dasar yang dilekatinya tidak diawali dengan bunyi /r/
dan bukan morfem ajar
Contoh: per- + gunakan -> pergunakan
per- + kuat -> perkuat
per- + mudah -> permudah
D. Kaidah morfofonemik afiks ter-

ter- + te- -> jika bentuk yang dilekatinyz diawali dengan bunyi /r/ dan suku kata
pertamanya diakhiri dengan bunyi /er/
Contoh: ter- + rawat -> terawat
ter- + rumuskan -> terumuskan
ter- + perdaya -> teperdaya

ter- + tel- -> jika melekat pada bentuk dasar anjur


Contoh: ter- + anjur -> telanjur
E. Kaidah morfofonemik afiks peN-
peN- -> pe-: jika melekat pada bentuk dasar yang diawali fonem /m, l, r, w, y/
Contoh: peN- + macet -> pemacet
peN- + lerai -> pelerai
peN- + rampok -> perampok
peN- + waris -> pewaris
peN- + yakin -> peyakin
peN- -> pen: jika melekat pada bentuk dasar yang diawali fonem /d,n,s,t/
Contoh: peN- + dongkrak -> pendongkrak
peN- + nukil -> penukil
peN- + suplai -> pensuplai (boleh penyuplai)
peN- + tatar -> penatar
peN- -> peny-: jika melekat pada bentuk dasar yang diawali fonem /c,j,s/
Contoh: peN- + cungkil -> pencungkil
peN- + jinak -> penjinak
peN- + suntik -> penyuntik
peN- -> peng-: jika melekat pada bentuk dasar yang diawali
fonem /g,h,k,kh/
Contoh: peN- + gerak -> penggerak
peN- + harum -> pengharum
peN- + konsep -> pengonsep
peN- + khayal –> pengkhayal
peN- -> pem-: jika melekat pada bentuk dasar yang diawali fonem
/b,f,m,p/
Contoh: peN- + besar -> pembesar
peN- + fitnah -> pemfitnah
peN- + mohon -> pemohon
peN -> penge-: jika melekat pada bentuk dasar yang terdiri dari atas
satu suku kata
Contoh: peN- + pel -> pengepel
peN- + las -> pengelas
peN- + bom -> pengebom
04
Kaidah Morfofonemik
Kata Serapan
Dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
(1998: 112-113), dikemukakan bahwa kaidah
dasar morfofonemiknya bergantung pada
kecocokan artikulasi saat pengucapannya.
Pengucapan pengkoordinasian lebih cocok
dengan artikulasi daripada pengucapan
pengoordinasian
meN- + produksi -> memproduksi
meN- + kategorikan -> mengkategorikan
meN- + transfer -> mentrasfer
meN- + sukseskan -> mensukseskan
(menyukseskan)

Anda mungkin juga menyukai