Anda di halaman 1dari 13

KEBAHASAAN: KATA BERIMBUHAN

KATA BERIMBUHAN

Pengertian
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau
(afiksasi).Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam
bentuk dasar untuk membentuk kata. Hasil dari proses pengimbuhan itu disebut
kata berimbuhan atau kata turunan.

Jenis-jenis Imbuhan
Imbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat bentuk
1.

Awalan atau prefiks

Contoh: meN-, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, dan ke-.
2.

Sisipan atau infiks

Contoh: -el, -er, -e-, dan in3.

Akhiran atau sufiks

Contoh: -kan, -an, -I, dan nya


4.
Konfiks atau simulfiks : berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya
sekaligus.
Contoh: ke-an, per-an, peN-an, ber-an, dan se-nya.

Imbuhan yang diserap dalam bahasa asing.Imbuhan tersebut di antaranya


sebagai berikut:
Dari bahasa Arab:-ah, -i.Fungsinya sebagai penbentuk atau penanda kata sifat.
Contohnya; manusiawi, alamiah, alami
Dari bahasa Sansekerta: -man, -wan, -wati,.Fungsinya sebagai pembentuk kata
benda. Contohnya, budiman, wartawan, pragawati.
Dari bahasa Inggris: -is, -if, -al. Fungsinya sebagai pembentuk kata sifat.
Contohnya, egois, deskriptif, formal

Fungsi Imbuhan

a.

Membentuk kata benda, yakni

peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an, per-an, dan ke-an.
Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll.
b.

Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan,dan di-i.

Contohnya: melaut berlayar, terlihat diminum, bawakan, lempari, menaiki.


c.

Membentuk kata sifat,yakni I, -wi,-iah, dan is.

Contohnya: manusiawi, duniawi, ilmiah, agamis


d.

Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-.

Contohnya: sepuluh dan kedua.

Penggunaan Imbuhan secara benar


Awalan peNImbuhan peN- merupakan salah satu awalan yang pemakaiannya sangat
produktif.
Makna yang dikandung awalan peN- bermacam- macam antara lain:
1)

Menyatakan yang melakukan perbuatan. Contoh: penulis, & pembaca.

2)

Menyatakan pekerjaan. Contoh: pengusaha, pedagang.

3)

Menyatakan alat. Contoh: pengerat, penggaris

4)

Menyatakan memiliki sifat. Contoh: pemaklum, penggembira.

5)

Menyatakan penyebab. Contoh: pemanis, pemutih.

Pemakaian Awalan berAwalan ber- mempunyai kaidah sebagai berikut:


1) Apabila diikuti kata dasar yang berawalan dengan huruf /r/ dan beberapa
kata dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /er/, maka ber- menjadi be-.
Contoh: beramal, bekerja
2) Apabila diikuti kata dasar ajar, maka ber- menjadi bel-.
Contoh: bel + ajar = belajar

3) Apabila diikuti kata dasar selain yang disebutkan di atas, maka ber- tetap
tanpa perubahan.
Contoh: ber + balik = berbalik

Makna yang terkandung oleh awalan ber-, antara lain:


1.

Mempunyai, contoh: beratap, beranak, berhasil.

2.

Menggunakan contoh: bersepeda, bersepatu

3.

Mengeluarkan contoh: bertelur, berbau, berkata.

4.

Menyatakan sikap mental, contoh: berbahagia, berhati-hati,

5.

Dalam jumlah, contoh berdua, bertiga.

Dalam beberapa tulisan atau berbagai percakapan sering dijumpai pelesapanpelesapan imbuhan ber-. Perhatikan kalimat berikut:
1.

Usahanya belum hasil.

2.

Pendapat kita memang beda

3.

Murid-murid sudah kumpul di muka kelas.

Bentuk-bentuk tanpa ber- seperti pada contoh di atas merupakan pemakaian


kalimat yang tidak baku. Hal tersebut antara lain merupkan unsur pengaruh dari
bahasa daerah. Kalimat-kalimat tersebut seharusnya diucapkan:
4.

Usahanya belum berhasil

5.

Pendapat kita memang berbeda

6.

Murid-murid sudah berkumpul di muka kelas

Awalan meNApabila awalan me- dihubungkan dengan kata dasar, terjadi variasi bentuk,
yakni me, mem-, men, meng-, dan meny-.
Kaidah imbuhan meN1.
Imbuhan meN- apabila ditambahkan pada kata dasar berfonem awal
vokal, // /k/, /h/, /g/ , /kh/ berubah menjadi mengContoh:

meN- + ambil

mengambil

meN- + elak

mengelak

meN- + kalah

mengalah

meN- + harap

mengharap

meN- + khawatirkan

mengkhawatirkan

2.
Jika imbuhan meN- ditambahkan pada kata dasar dengan fonem awal
/l/, /m/, /n/, /ny/, /ng/, /r/, /y/, atau /w/, bentuknya berubah menjadi memeN- + latih

melatih

meN- + makan

memakan

meN- + namai

menamai

meN- + nyatakan

menyatakan

meN- + nganga

menganga

meN- + rusak

merusak

meN- + yakinkan

meyakinkan

meN- + wabah

mewabah

3.
Jika menG- ditambahkan pada kata dasar yang berfonem awal /d/c/sy / j ,
atau /t/ bentuknya berubah menjadi men-.untuk kata dasar fonem t huruf t
hilang atau luruh

meN- + datang
syukuri

mendatang
mensyukuri

meN- + tanam
jadi
meN- + cari

meN- +

menanam

meN- +

menjadi
mencari

4.
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar berfonem awal /b/, /p/, atau /f/,
bentuknya berubah menjadi memmeN- + babat

membabat

meN- + pukul

memukul

meN- + fokuskan

memfokuskan

5.
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar berfonem awal , /s/, dan /,
bentuknya berubah menjadi meny- .
meN- + satu

menyatu

6.
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang bersuku satu, bentuknya
berubah menjadi menge-.
meN- + bom

mengebom

meN- + cek

mengecek

7.
Jika dirasakan masih baru, proses peluluhan kata-kata yang berasal dari
bahasa asing tidak berlaku. Namun, jika kata dasar itu tidak asing lagi, proses
penggabungan mengikuti kaidah yang umum.
meN- + produksi

memproduksi

8.
Jika kata kerja berkata dasar tunggal direduplikasi, kata dasarnya diulangi
dengan mempertahankan peluluhan konsonan pertamanya.
tulis

menulis-nulis; tulis-menulis

karang

mengarang-ngarang; karang-mengarang

cek

mengecek-ngecek

ulangi

mengulang-ulangi

Imbuhan Me- Bertemu Kata Dasar K, T, S, P


Kata baku adalah kata-kata standar yang benar pengejaannya menurut kaidah bahasa
Indonesia.

Dalam menulis penulisan resmi (surat-menyurat resmi, penulisan karya ilmiah, penulisan
berita, menulis laporan, dan lainnya) sering kali secara tidak sadar kita menggunakan katakata yang salah karena tidak sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia.

Sebagai contoh, pemakaian kata mencontek sering sekali kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Padahal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penulisan kata mencontek
yang benar adalah menyontek.

Sebab kata dasar menyontek adalah sontek, bukan contek.

Berdasarkan kaidah EYD (Ejaan yang Disempurnakan) 2009, kata dasar yang diawali
dengan huruf K, T, S, dan P akan melebur jika
bertemu dengan imbuhan me-.

Namun jika kata tersebut diawali konsonan ganda maka tidak luruh. Misal: kata
mentransfer bukan menransfer. Kemudian untuk kata yang hanya terdiri dari 1 suku kata,

maka awalan me- berubah menjadi menge-. Misal: cat > mengecat, tik> mengetik.

Berikut kaidah peleburan awalan me- ketika bertemu dengan kata dengan awalan huruf
tertentu:

tetap, jika huruf pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w. Contoh: me- + luluh
meluluh, me- + makan memakan.

me- mem-, jika huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau v. Contoh: me- +
baca membaca, me- + pukul memukul*, me- + vonis memvonis, me- + fasilitas + i
memfasilitasi.

me- men-, jika huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*. Contoh: me- +
datang mendatang, me- + tiup meniup*.

me- meng-, jika huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k*, g, h. Contoh:
me- + kikis mengikis*, me- + gotong menggotong, me- + hias menghias.

me- menge-, jika kata dasar hanya satu suku kata. Contoh: me- + bom
mengebom, me- + tik mengetik, me- + klik mengeklik.

me- meny-, jika huruf pertama adalah s*. Contoh: me- + sapu menyapu*.
Huruf dengan tanda * memiliki sifat-sifat khusus:

Dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf vokal. Contoh: me- + tipu
menipu, me- + sapu menyapu, me- + kira mengira.

Tidak dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf konsonan. Contoh: me- +
klarifikasi mengklarifikasi.

Tidak dilebur jika kata dasar merupakan kata asing yang belum diserap secara
sempurna. Contoh: me- + konversi mengkonversi.

Makna awalan meN- adalah sebagai berikut:


1.

Melakukan perbuatan, tindakan; Contoh: mengambil, menjual

2.

Melakukan perbuatan dengan alat: Contoh: mengambil, menyabit

3.

Menjadi atau dalam keadaan; contoh: menurun, meluap

4.

Membuat kesan; contoh: mengalah, membisu

5.

Menuju ke; contoh;mendarat, menepi

6.

Mencari;contoh: mendamar

** Fonem /p/ menjadi luluh ke dalam fonem /m/. Namun, peluluhan tidak terjadi
jika fonem /p/ adalah permulaan dari prefiks per- atau kata dasarnya mulai
dengan per- atau pe- tertentu.
meN- + pertinggi

mempertinggi

meN- + pertaruhkan

mempertaruhkan

Penulisan yang benar untuk makna membuat jadi lebih tinggi


adalah mempertinggi atau meninggikan bukan mempertinggikan.

Awalan diAwalan di- bermakna suatu perbuatan yang pasif, sebagai kebalikan dari awalan
(me-(N))yang bermakna aktif.
Contoh: di- + baca = dibaca ; ambil = diambil ; jual = dijual
Jika di- diikuti oleh kata yang menunjukkan tempat, maka penulisannya dipisah.

Awalan terImbuhan ter- menyatakan makna sebagai berikut:


1.

Sudah di- atau dapat di-; contoh: tertutup, terbuka.

2.

Ketidaksengajaan; contoh: terbawa, terambil.

3.
4.

Tiba-tiba; contoh: teringat, terjatuh


Paling/superlatif; contoh: terindah, terbagus

Awalan seAwalan se- mengalami variasi-variasi makna, yakni sebagai berikut:


1.

Satu; contoh: seeekor, sebutir

2.

Seluruh, seisi; contoh: serumah, sekampung.

3.

Sama-sama; contoh: sepermainan, seperjuangan.

4.
5.

Sama dengan, seperti; contoh: setinggi, selebar, seenaknya, semaumu.


Menyatakan waktu; contoh: sesudah, selagi

Awalan per1.
Imbuhan per- berubah menjadi pe-, apabila ditambahkan pada kata dasar
yang berfonem awal /r/ atau kata dasar yang suku pertamanya berakhir /er/

per- + ringan
per- + kerja

peringan
pekerja

2.
Imbuhan per- berubah menjadi pel- apabila ditambahkan pada bentuk
dasar ajar
per- + ajar

pelajar

Awalan an
Pada umumnya akhiran an membentuk kata benda misalnya, pukulan, manisan,
satuan, ratusan.
Makna akhiran an adalah sebagi berikut;
1.

Menyatakan tempat: contoh: pangkalan, kubangan

2.

Menyatakan alat; contoh: timbangan, ayunan

3.

Menyatakan hal atau cara: contoh: didikan, pimpinan.

4.

Menyatakan akibat, hasil perbuatan: contoh: hukuman, balasan.

5.

Menyatakan sesuatu yang di; contoh: catatan,suruhan.

6.

Menyatakan seluruh, kumpulan; contoh: lautan, sayuran.

Awalan kan dan -i


Fungsi
a.
Membentuk kata kerja. Semua kata yang berakhiran kan dan i dengan
atau tanpa awalan merupakan kata kerja. Tanpa awalan, akhiran kan dan i itu
merupakan kata kerja bentuk imperatif.
Contoh: panas (kata sifat)

b.

panaskan (kata kerja)

panasi (kata kerja)

Menjadikan kata kerja taktransitif menjadi kata kerja transitif.

Contoh: Didi duduk di kursi (traktransitif)


Didi menduduki kursi (transitif)
Didi mendudukkan Adik di kursi (transitif)

c.

Mengintensifkan arti.

Contoh: Polisi menangkap penjahat


Polisi menangkapi penjahat (pekerjaan itu dilakukan berulng-ulang karena
objeknya lebih dari satu)

Perbedaan-perbedaan
a.
Objek yang mengikkuti kata kerja berakhiran kan berpindah tempatnya
dan objek itu merupakan alat. Objek yang mengikuti kata kerja berakhiran i
tetap tempatnya, tak berpindah, dan objek itu merupakan tempat berlakunya
pekerjaan itu:
Contoh:

Petani itu menanamkan benih di sawahnya.

Petani itu menanami sawahnya.


b.
Kata kerja berakhiran kan diikuti oleh objek penderita, sedangkan kata
kerja berakhiran i diikuti objek penyerta.
Contoh:

Dia menawarkan pekerjaan kepada saya.

Dia menawari saya pekerjaan.


c.
Adakalanya perbedaan kedua akhiran itu kurang jelas sehingga
pemakaiannya seolah-olah sama saja dan dapat saling menggantikan.
Contoh:

Dia menamai anaknya Alam (menamai = memberi nama)

Dia menamakan anaknya Alam (menamakan = menyebabkan bernama)


Konfiks ke-an
Konfiks ke-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda abstrak.
Misalnya, kepandaian, kecepatan, keindahan, kesehatan.
Konfiks ke-an memiliki makna sebagai berikut:
1.

Menyatakan keadaaan: contoh; kedinginan, kesakitan

2.
Menyatakan intensitas (terlalu, terlampau); contoh: kebesaran,
kemahalan.
3.

Menyatakan agak, menyerupai: contoh: kehijau-hijauan, kebarat-baratan.

Konfiks pe(N)-an

Konfiks pe(N) an mempunyai variasi bentuk pe-an, pem-an, peng-an, peny-an.


Makna konfiks pe(N)-an adalah sebagai berikut:
1.
Menyatakan hal yang berhubungan dengan kata dasar.
Contoh: penanaman, pendidikan.
2.

Menyatakan proses/perbuatan. Contoh pemberontakan, pendaftaran.

3.

Menyatakan hasil. Contoh: penyamaran, pengakuan.

4.

Menyatakan alat. Contoh: penciuman.

5.

Menyatakan tempat. Contoh: penampungan, pemandian.

Konfiks per-an
Makna konfiks per-an adalah sebagai berikut:
1.

Menyatakan tempat. Contoh: perhentian, percetakan

2.

Menyatakan daerah. Contoh: perkebunan.

3.

Menyatakan hasil perbuatan. Contoh: pernyataan, pertahanan

4.

Menyatakan perihal. Contoh: peristilahan, perhukuman

5.
Menyatakan banyak, bermacam-bermacam. Contoh; peralatan,
persyaratan.

Konfiks se-nya
Konfiks se-nya umumnya disertakan pada kata ulang. Fungsinya membentuk
kata keterangan.
Contoh: Se-nya +putih = seputih-putihnya ; pintar = sepintar-pintarnya
Konfiks se-nya menyatakan superlative atau tingkat paling tinggi yang dapat
dicapai.
Contoh: Seputih-putihnya = seputih mungkin ; sepintar-pintarnya = sepintar
mungkin

Klitika ku, -mu, nya


Fungsi
1.

Sebagai penunjuk kepunyaan.

Contoh: rumahku, rumahmu, rumahnya


2.

Sebagai alat pembentuk kata benda.

Contoh: salah (kata sifat) = salahmu (kata benda);


duduk (kata benda) = duduknya(kata benda)
3.

Sebagai objek penderita

Contoh: Sudah beberapa kali ia membujukku.


Ia memandangnya tajam-tajam.
4.

Sebagai objek penyerta

Contoh: Surat itu telah kukirimkan kepadanya.


Barang-barang ini sengaja dia bel untukmu.

Khusus untuk nya, selain sebagai klitika atau kata ganti orang, juga berfungsi
sebagai imbuhan.
Fungsi imbuhan nya adalah sebagai berikut;
1.

Sebagai pembentuk kata keterangan

Contoh:
Agaknya akan turun hujan hari ini.
Tidak selamanya orang menderita.
2.

Sebagai penunjuk

Contoh:
Penyakit seperti ini sukar dicari obatnya.
Rumah kami besar, kamar-kamarnya luas.
3.

Bersama-sama dengan awalan se- menyatakan superlative

Contoh:
Sepandai-pandainya tupai melompat, sekali gagal juga.
Sepeda adik yang baru dibeli bercat merah.

Pemakaian nya pada kata rumah & sepeda adalah tidak perlu karena
rujukannya sudah dinyatakan langsung. Perhatikan kalimat di bawah ini:

1.

a) Rumah paman bertingkat dua. ; b) Rumahnya bertingkat dua.

2.
a) Sepeda adik yang baru dibeli bercat merah. ; b) Sepedanya bercat
merah.

***n_wdy***

Anda mungkin juga menyukai