Anda di halaman 1dari 10

AIR BAH

Pembinasaan manusia dan binatang melalui bencana banjir yang hebat pada zaman Nuh, pada
tahun 2370 SM. Bencana terbesar sepanjang sejarah umat manusia ini didatangkan oleh Yehuwa
karena manusia yang fasik telah memenuhi bumi dengan kekerasan. Nuh yang adil-benar dan
keluarganya, seluruhnya delapan jiwa, beserta binatang-binatang yang dipilih, selamat dalam sebuah
bahtera, atau peti, raksasa.Kej 6:99:19; 1Ptr 3:20; lihat BAHTERA; NUH.
Jangkauan Air Bah. Ini bukan banjir atau hujan lebat yang melanda secara tiba-tiba di satu daerah
saja. Sebenarnya, kata Yunani yang digunakan dalam Alkitab untuk menunjuk kepada Air Bah
adalah kataklysmos, bencana yang besar. (Luk 17:27,Rbi8, ctk.) Banjir lokal hanya berlangsung
selama beberapa hari; banjir yang dibahas di sini berlangsung selama satu tahun, yang sebagian
besar adalah waktu yang dibutuhkan air untuk surut. Betapa tidak masuk akal untuk beranggapan
bahwa Nuh menggunakan waktu selama kira-kira 50 atau 60 tahun untuk membangun sebuah peti
raksasa sebesar kira-kira 40.000 m3, hanya untuk menyelamatkan keluarganya serta beberapa
binatang dari suatu banjir lokal! Jika suatu daerah yang relatif kecil saja yang terlanda, untuk apa
spesimen setiap makhluk hidup, dari setiap jenis daging harus dibawa dalam bahtera agar
keturunannya tetap hidup di seluruh permukaan bumi? (Kej 6:19; 7:3) Ini pasti air bah seluas dunia,
yang belum pernah terjadi dan juga tidak pernah terjadi lagi setelah itu. Air meliputi bumi sedemikian
hebatnya sehingga menutupi semua gunung tinggi yang ada di bawah seluruh langit. Sampai lima
belas hasta [ 6,5 m] air meliputinya dan menutupi gunung-gunung. (Kej 7:19, 20) Akhir segala
makhluk telah tiba di hadapanku, firman Yehuwa, maka aku akan menghapuskan dari permukaan
bumi segala yang ada yang telah kubuat; dan itulah yang terjadi. Matilah segala yang memiliki
napas dan daya kehidupan yang aktif di lubang hidungnya, yakni semua yang ada di tanah yang
kering . . . hanya Nuh serta mereka yang ada bersamanya di dalam bahtera tetap hidup.Kej
6:13; 7:4, 22, 23.
Waktu Terjadinya Air Bah. Air Bah tidak terjadi secara tiba-tiba tanpa peringatan sebelumnya.
Pembangunan bahtera membutuhkan waktu bertahun-tahun, dan selama itu juga Nuh, sang
pemberita keadilbenaran, memperingatkan generasi yang fasik itu. (2Ptr 2:5) Akhirnya, batas waktu
itu habis pada tahun keenam ratus dari kehidupan Nuh, pada bulan kedua, pada hari ketujuh belas
bulan itu. Jantan dan betina dari setiap jenis makhluk telah dibawa masuk ke dalam bahtera
bersama keluarga Nuh, juga cukup persediaan makanan untuk semua, dan setelah itu Yehuwa
menutup pintu. Lalu terbukalah pintu-pintu air di langit. (Kej 7:11, 16) Hujan lebat turun tanpa henti
selama empat puluh hari dan empat puluh malam; air terus meliputi bumi selama seratus lima
puluh hari. (Kej 7:4, 12, 24) Lima bulan setelah hujan turun, bahtera itu terhenti di atas Pegunungan

Ararat. (Kej 8:4) Hampir dua setengah bulan kemudian barulah tampak puncak-puncak pegunungan
(Kej 8:5), baru tiga bulan kemudian Nuh menyingkirkan penutup bahtera dan melihat bahwa tanah
dapat dikatakan sudah kering (Kej 8:13), dan hampir dua bulan kemudian, pintu dibuka lalu mereka
yang selamat sekali lagi menginjakkan kaki di atas tanah kering.Kej 8:14-18.
Nuh dan keluarganya masuk ke dalam bahtera pada tahun ke-600 dari masa kehidupan Nuh, pada
bulan ke-2 (Oktober-November), pada hari ke-17. (Kej 7:11) Satu tahun berikutnya (satu tahun terdiri
dari 360 hari) adalah hari ke-17, bulan ke-2, tahun ke-601. Sepuluh hari setelah itu adalah hari ke-27
dari bulan ke-2, dan pada hari itulah mereka keluar, setelah berada dalam bahtera selama total
370 hari, atau kurang dari 371 hari penuh. (Kej 8:13, 14) Dalam catatan yang dibuat Nuh, tampaknya
ia menggunakan patokan bulan yang panjangnya masing-masing 30 hari, sehingga 12 bulan sama
dengan 360 hari. Dengan cara ini, ia menghindari pecahan-pecahan yang rumit andaikata ia secara
kaku menggunakan patokan bulan kamariah yang masing-masing terdiri dari 29 12 hari lebih sedikit.
Cara penghitungan yang disebutkan terdahulu itulah yang digunakan dalam kisah ini, dan ini terbukti
dari fakta bahwa suatu periode lima bulan terdiri dari 150 hari.Kej 7:11, 24; 8:3, 4.
Air yang Menyebabkan Banjir. Konon, jika semua uap air dalam atmosfer tiba-tiba tercurah sebagai
hujan, air yang menggenang di seluruh permukaan bumi setinggi-tingginya hanya mencapai beberapa
sentimeter. Maka dari manakah datangnya air yang menyebabkan banjir besar pada zaman Nuh ini?
Menurut kisah dalam Kejadian, Allah berfirman kepada Nuh, Lihat, aku [Yehuwa] akan
mendatangkan air bah [atau samudra di langit; Ibr., mabbul] ke atas bumi. (Kej 6:17, Rbi8, ctk.)
Pasal berikutnya menggambarkan apa yang terjadi, Pada hari itu pecahlah semua sumber air yang
dalam dan sangat luas dan terbukalah pintu-pintu air di langit. (Kej 7:11) Begitu hebatnya Air Bah itu
sehingga menutupi semua gunung tinggi yang ada di bawah seluruh langit.Kej 7:19.
Dari mana asalnya samudra di langit ini? Kisah penciptaan dalam Kejadian menceritakan
bagaimana Allah membuat angkasa di sekeliling bumi pada hari kedua, dan angkasa ini (yang
disebut Langit) memisahkan air yang ada di bawahnya, yaitu samudra, dan air yang ada di atasnya.
(Kej 1:6-8) Air yang tertahan di atas angkasa tetap berada di sana sejak hari penciptaan yang kedua
sampai Air Bah. Itulah yang dimaksud rasul Petrus ketika ia mengatakan bahwa sejak zaman dahulu,
melalui firman Allah ada langit dan tanah yang padat yang keluar dari air dan berdiri di tengah-tengah
air. Langit tersebut dan air yang ada di atas dan di bawahnya adalah sarana yang digunakan Allah
melalui firman-Nya, dan dengan sarana itu, dunia pada waktu itu mengalami kebinasaan ketika
dibanjiri air. (2Ptr 3:5, 6) Ada berbagai penjelasan tentang bagaimana air itu tertahan di atas sampai
Air Bah dan tentang proses yang menyebabkan air itu tercurah. Tetapi semuanya hanya spekulasi.
Alkitab hanya mengatakan bahwa Allah membuat angkasa dengan air yang ada di atasnya dan
bahwa Ia mendatangkan Air Bah. Mengingat bahwa Ia mahakuasa, hal itu dapat dilaksanakan
dengan mudah.

Karena, menurut kisah dalam Kejadian, semua gunung yang tinggi tertutup air, di manakah semua
air itu sekarang? Jelas, air itu ada di bumi ini juga. Konon, pernah ada suatu masa ketika samudrasamudra tidak seluas sekarang dan benua-benua juga lebih besar. Ini terbukti dengan adanya aluralur sungai di dasar samudra, yang menjorok sampai jauh ke tengah. Patut diperhatikan juga, para
ilmuwan menyatakan bahwa gunung-gunung pada zaman dahulu jauh lebih rendah daripada
sekarang, dan ada gunung-gunung yang bahkan terdorong ke atas dari dasar laut. Mengenai halnya
sekarang, dikatakan bahwa volume air di dalam samudra sepuluh kali lebih banyak daripada volume
daratan di atas permukaan laut. Jika semua daratan itu dibuang ke dalam laut dan diratakan, maka
air akan menutupi seluruh bumi setinggi satu setengah mil [2,4 km]. (National Geographic, Januari
1945, hlm. 105) Jadi, setelah air yang menyebabkan banjir itu tercurah, tetapi sebelum gununggunung menjadi lebih tinggi dan dasar laut menjadi lebih dalam dan sebelum terbentuknya es abadi di
kutub, ada lebih dari cukup air untuk menutupi semua gunung yang tinggi, seperti yang dikatakan
catatan yang terilham.Kej 7:19.
Pengaruhnya atas Bumi. Air Bah menimbulkan perubahan-perubahan besar, misalnya, jangka hidup
manusia berkurang dengan sangat cepat. Ada yang berpendapat bahwa sebelum Air Bah, air yang
ada di atas angkasa menjadi tabir pelindung terhadap sebagian radiasi yang berbahaya dan setelah
air itu tidak ada lagi, radiasi kosmis yang secara genetika berbahaya bagi manusia pun bertambah.
Akan tetapi, Alkitab tidak mengatakan apa-apa tentang hal itu. Sebenarnya, perubahan apa pun
dalam radiasi tentu akan menimbulkan perubahan yang sedemikian besarnya dalam kecepatan
pembentukan karbon-14 yang radioaktif, sehingga semua hasil penentuan umur benda-benda kuno
sebelum Air Bah, yang dilakukan dengan metode radiokarbon, menjadi tidak berlaku.
Dengan pecahnya sumber air yang dalam dan terbukanya pintu-pintu air di langit secara tiba-tiba,
bermiliar-miliar ton air membanjiri bumi. (Kej 7:11) Hal ini bisa jadi menimbulkan perubahan yang luar
biasa besar atas permukaan bumi. Kerak bumi, yang relatif tipis dan berbeda-beda ketebalannya,
terentang menyelubungi suatu massa yang agak plastis yang berdiameter ribuan kilometer. Jadi,
karena mendapat beban tambahan dari air tersebut, kemungkinan besar terjadi pergeseran besar
pada kerak itu. Setelah suatu waktu, ada gunung-gunung baru yang muncul ke permukaan, gununggunung lama menjadi lebih tinggi lagi, ceruk-ceruk yang dangkal di laut menjadi lebih dalam, dan
terbentuklah banyak garis pantai baru, sehingga sekarang kira-kira 70 persen permukaan bumi
tertutup air. Pergeseran pada kerak bumi ini mungkin menjadi penyebab banyak fenomena geologis,
seperti naiknya garis-garis pantai ke tempat-tempat yang lebih tinggi. Ada yang memperkirakan
bahwa tekanan air saja sama dengan kira-kira 2 ton per inci persegi, cukup untuk memfosilkan
fauna dan flora secara cepat.Lihat The Biblical Flood and the Ice Epoch, karya D. Patten, 1966,
hlm. 62.
Apa buktinya bahwa air bah seluas dunia benar-benar pernah terjadi?

Hal lain yang mungkin merupakan bukti adanya perubahan drastis: Bangkai-bangkai mamut (gajah
raksasa) dan badak telah ditemukan di berbagai bagian bumi. Beberapa di antaranya ditemukan di
tebing-tebing Siberia; yang lain-lain tersimpan dalam es di Siberia dan Alaska. (GAMBAR, Jil. 1, hlm.
328) Malahan, ada yang telah ditemukan dengan lambung berisi makanan yang belum dicerna dan di
antara gigi-giginya didapati makanan yang belum dikunyah, yang menunjukkan bahwa mereka mati
mendadak. Dari perdagangan gading diperkirakan bahwa tulang-tulang puluhan ribu mamut seperti
itu telah ditemukan. Banyak bangkai binatang lain yang telah menjadi fosil, seperti singa, harimau,
beruang, dan rusa besar, telah ditemukan dalam lapisan batuan yang sama, yang bisa jadi
menunjukkan bahwa semua hewan tersebut binasa pada waktu yang bersamaan. Ada yang
mengajukan temuan tersebut sebagai bukti fisik yang pasti bahwa telah terjadi perubahan iklim secara
cepat dan kebinasaan mendadak yang disebabkan oleh suatu banjir universal. Akan tetapi,
sehubungan dengan kematian binatang-binatang ini, orang-orang lain lebih menyukai penjelasan
yang tidak berkaitan dengan suatu bencana seluas dunia. Bukti bahwa Air Bah pernah terjadi tidak
bergantung pada fosil-fosil dan bangkai-bangkai binatang yang membeku itu.
Legenda Air Bah. Bencana alam seperti Air Bah, yang menyapu bersih seluruh dunia pada zaman
itu, tidak akan pernah terlupakan oleh orang-orang yang selamat. Mereka akan menceritakan hal itu
kepada anak-anak mereka dan keturunan anak-anak mereka. Sem masih hidup selama 500 tahun
setelah Air Bah, dan ia tentu menceritakan kejadian itu kepada banyak generasi. Ia baru meninggal
sepuluh tahun sebelum lahirnya Yakub. Musa menyimpan catatan yang saksama dalam Kejadian.
Beberapa waktu setelah Air Bah, ketika orang-orang yang menentang Allah membangun Menara
Babel, Yehuwa mengacaukan bahasa mereka dan menceraiberaikan mereka ke seluruh permukaan
bumi. (Kej 11:9) Wajarlah apabila orang-orang ini membawa serta cerita-cerita tentang Air Bah dan
meneruskannya kepada anak cucu mereka. Fakta bahwa tidak hanya ada beberapa tetapi mungkin
ratusan cerita yang berbeda mengenai Banjir Besar itu, dan bahwa cerita-cerita tersebut ditemukan di
antara kisah-kisah turun-temurun dari banyak ras primitif di seluruh dunia, merupakan bukti kuat
bahwa semua orang ini mempunyai asal usul yang sama dan bahwa nenek moyang mereka yang
pertama sama-sama mengalami Air Bah itu.BAGAN, Jil. 1, hlm. 328.
Kisah Air Bah dalam cerita-cerita rakyat ini selaras dengan beberapa corak utama yang terdapat
dalam kisahnya di Alkitab: (1) tempat perlindungan bagi beberapa yang selamat, (2) pembinasaan
kehidupan yang nyaris bersifat global oleh air, dan (3) selamatnya keturunan umat manusia. Orang
Mesir, Yunani, Cina, Druid dari Inggris, Polinesia, Eskimo dan Tanah Hijau, Afrika, Hindu, dan Indian
Amerikasemua mempunyai cerita tentang Air Bah versi mereka sendiri. The International Standard
Bible Encyclopedia(Jil. 2, hlm. 319) menyatakan, Cerita-cerita tentang banjir telah ditemukan di
antara hampir semua bangsa dan suku. Meskipun paling umum ditemukan di daratan Asia dan
kepulauan di sebelah selatan Asia dan di benua Amerika Utara, cerita-cerita ini ditemukan di semua
benua. Sejauh ini, jumlah total cerita yang diketahui ada sebanyak kira-kira 270 buah . . . Sifat
universal kisah-kisah tentang banjir itu biasanya dianggap sebagai bukti terjadinya pembinasaan

universal atas umat manusia oleh suatu banjir dan bahwa ras manusia menyebar dari satu tempat
dan bahkan dari satu keluarga. Walaupun kisah-kisah turun-temurun itu bisa jadi tidak semuanya
memaksudkan banjir yang sama, jelas mayoritas terbesarnya memang demikian. Pernyataan bahwa
banyak dari antara cerita-cerita tentang banjir ini adalah hasil kontak dengan para misionaris tidaklah
kuat karena sebagian besar di antaranya dikumpulkan oleh para antropolog yang tidak berminat akan
pembenaran Alkitab, dan cerita-cerita itu penuh dengan unsur khayalan dan kekafiran, pasti karena
telah disampaikan selama suatu kurun waktu yang sangat panjang dalam suatu masyarakat kafir.
Selain itu, beberapa dari antara kisah-kisah kuno itu ditulis oleh orang-orang yang sangat menentang
tradisi Kristen-Ibrani.Diedit oleh G. Bromiley, 1982.
Pada masa lampau, orang-orang primitif tertentu (di Australia, Mesir, Fiji, Kep. Society, Peru, Meksiko,
dan tempat-tempat lain) mempertahankan apa yang mungkin merupakan sisa dari tradisi yang
berkaitan dengan Air Bah ini dengan merayakan Pesta Nenek Moyang atau Perayaan Orang Mati
pada bulan November. Kebiasaan demikian merupakan cerminan bahwa mereka mengingat
pembinasaan yang disebabkan oleh Air Bah. Menurut buku Life and Work at the Great Pyramid, di
Meksiko perayaan itu diadakan pada tanggal 17 November karena mereka mempunyai kepercayaan
turun-temurun bahwa pada saat itulah dunia telah dibinasakan pada masa lampau; dan mereka
khawatir jangan-jangan suatu bencana yang serupa akan memusnahkan ras manusia pada akhir
suatu siklus. (Karya Profesor C. Piazzi Smyth, Edinburgh, 1867, Jil. II, hlm. 390, 391) Buku The
Worship of the Dead menyatakan, Perayaan [orang mati] ini . . . diadakan oleh semua orang pada
atau kira-kira pada hari manakala, menurut kisah dalam tulisan Musa, Air Bah itu terjadi, yaitu
pada hari ketujuh belas dari bulan keduabulan yang jatuhnya hampir bersamaan dengan bulan
November penanggalan kita. (Karya J. Garnier, London, 1904, hlm. 4) Menarik sekali, Alkitab
melaporkan bahwa Air Bah mulai pada bulan kedua, pada hari ketujuh belas bulan itu. (Kej 7:11)
Bulan kedua itu jatuh pada bagian akhir bulan Oktober dan bagian awal bulan November dalam
kalender kita.
Diteguhkan oleh Alkitab. Sebaliknya dari kisah-kisah turun-temurun kekafiran dari orang-orang
primitif, bukti yang lebih kuat bahwa Air Bah pernah terjadi dalam sejarah adalah dukungan yang
diberikan oleh para penulis terilham lainnya dari Alkitab. Selain dalam kisah di Kejadian, satu-satunya
ayat lain yang menyebutkan kata Ibrani yang sama (mabbul, air bah) adalah ayat yang berisi melodi
Daud; di dalamnya ia menggambarkan Yehuwa duduk di atas air bah. (Mz 29:10) Akan tetapi,
penulis-penulis lain, seperti Yesaya, mengacu ke kisah dalam Kejadian itu dan meneguhkannya. (Yes
54:9) Yehezkiel juga mendukung fakta bahwa Nuh benar-benar seorang tokoh sejarah. (Yeh
14:14,18, 20) Petrus banyak menunjuk kepada kisah Air Bah dalam surat-suratnya. (1Ptr 3:20;2Ptr
2:5; 3:5, 6) Paulus memberikan kesaksian tentang iman yang besar yang Nuh perlihatkan sewaktu
membangun bahtera untuk keselamatan keluarganya. (Ibr 11:7) Lukas menyebutkan Nuh dalam garis
keturunan nenek moyang Mesias.Luk 3:36.

Yang lebih penting lagi ialah apa yang Yesus katakan tentang zaman Air Bah, seperti yang dicatat
oleh Lukas maupun Matius. Perkataan Yesus tidak hanya mendukung kebenaran kisah Air Bah, tetapi
juga memperlihatkan makna gambaran dan makna nubuat kejadian-kejadian pada zaman dahulu itu.
Sebagai jawaban atas pertanyaan murid-murid, Apa yang akan menjadi tanda kehadiranmu dan
tanda penutup sistem ini? Yesus antara lain mengatakan, Sebab sama seperti zaman Nuh,
demikian pula kehadiran Putra manusia kelak. Karena sebagaimana mereka pada zaman itu sebelum
banjir, makan dan minum, pria-pria menikah dan wanita-wanita diberikan untuk dinikahkan, sampai
pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera; dan mereka tidak memberikan perhatian sampai banjir itu
datang dan menyapu bersih mereka semua, demikian pula kehadiran Putra manusia kelak. (Mat
24:3, 37-39; Luk 17:26, 27) Maka, ada berlimpah bukti dari Alkitab yang terilham itu sendiri untuk
mendukung keautentikan dan kesejatian kisah Air Bah. Hal ini tidak bergantung pada kisah turuntemurun yang disampaikan orang, cerita rakyat dari orang-orang primitif, atau temuan geologis dan
arkeologis belaka.

Apa buktinya bahwa air bah seluas dunia benar-benar pernah terjadi?
Hal lain yang mungkin merupakan bukti adanya perubahan drastis: Bangkai-bangkai mamut
(gajah raksasa) dan badak telah ditemukan di berbagai bagian bumi. Beberapa di antaranya
ditemukan di tebing-tebing Siberia; yang lain-lain tersimpan dalam es di Siberia dan Alaska.
Malahan, ada yang telah ditemukan dengan lambung berisi makanan yang belum dicerna dan
di antara gigi-giginya didapati makanan yang belum dikunyah, yang menunjukkan bahwa
mereka mati mendadak. Dari perdagangan gading diperkirakan bahwa tulang-tulang puluhan
ribu mamut seperti itu telah ditemukan. Banyak bangkai binatang lain yang telah menjadi
fosil, seperti singa, harimau, beruang, dan rusa besar, telah ditemukan dalam lapisan batuan
yang sama, yang bisa jadi menunjukkan bahwa semua hewan tersebut binasa pada waktu
yang bersamaan. Ada yang mengajukan temuan tersebut sebagai bukti fisik yang pasti bahwa
telah terjadi perubahan iklim secara cepat dan kebinasaan mendadak yang disebabkan oleh
suatu banjir universal. Akan tetapi, sehubungan dengan kematian binatang-binatang ini,

orang-orang lain lebih menyukai penjelasan yang tidak berkaitan dengan suatu bencana
seluas dunia. Bukti bahwa Air Bah pernah terjadi tidak bergantung pada fosil-fosil dan
bangkai-bangkai binatang yang membeku itu.

Dongeng air bah


https://id.wikipedia.org/wiki/Mitos_air_bah

Geologi bumi post airbah


https://id.wikipedia.org/wiki/Geologi_air_bah

http://praisethelord-inama.blogspot.co.id/2012/05/air-bahuniversal-atau-lokal.html
Air Bah: Universal Atau Lokal?
Dalam kitab Kejadian, 11 pasal pertama kaum liberal menyerangnya karena ketidak
percayaan mereka terhadap firman Tuhan, dan juga karena bertentangan dengan teori-teori
humanistik-evolusionis mereka. Penyerangan kaum liberal ini terhadap 11 pasal pertama
Kejadian dianggap berasal dari mitos-mitos Babilonia yang diadopsi oleh orang Israel.
Serangan kaum liberal ini terhadap 11 pasal pertama Kejadian merukan inti iman kekristenan
karena kitab Kejadian menyatakan suatu garis besar yang benar yang dapat berefek pada
kitab-kitab lain bahkan iman orang percaya. Oleh karena itu, serangan kaum liberal pada 11
pasal pertama kitab Kejadian merupakan masalah yang sangat penting untuk dijelaskan
kepada orang-orang percaya.
Kitab Kejadian memberikan asal-usul dan arti yang benar bukan saja dari sebagian
besar doktrin Alkitab, tapi juga seluruh kenyataan yang sebenarnya yakni; kehidupan,
kematian, cinta, pernikahan, manusia, bumi, kebaikan dan kejahatan, bahasa, dan alam
semesta itu sendiri.
Kebenaran kabar baik tentang Yesus Kristus sangat tergantung dari kebenaran kabar
buruk dari 11 pasal Kejadian yakni; mengenai pemborantakan Adam terhadap penciptanya.
Karena dosa Adam membawa kutuk kematian dan pertumpahan darah pada dunia yang tidak
berdosa dan kekal, maka Allah Anak mencurahkan darah-Nya dalam kematian supaya mereka
yang percaya kepada-Nya tidak binasa (Yoh. 3:16). Penjelasan secara evolusi, dan masa yang
berabad-abad tentang penderitaan yang tidak dirasakan dan kematian dihadapan manusia,
bertentangan dengan seluruh kosmologi Perjanjian Lama dan Perjanjian baru.
Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang
karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian
pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus (1 Kor. 15:21-22).

Alkitab adalah firman Allah yang tidak berubah, tidak mungkin salah. Alkitab jelas
menyatakan sejumlah fakta (contoh: tidak ada kematian sebelum Adam, Banjir pada zaman
Nuh bukan lokal, dan lain sebagainya), dan orang percaya sepenuhnya mempercayainya
dengan iman.
Untuk itu dalam karya tulis ini, penulis secara khusus membahas mengenai apakah
air bah itu lokal atau universal? Tujuan karya tulis ini adalah untuk menyelidiki dan
menjelaskan apakah air bah dalam Kejadian pasal 7 itu benar-benar terjadi? Hal ini sangat
perlu untuk dimengerti oleh orang percaya karena banyak kaum liberal hari ini tidak percaya
akan air bah tersebut karena ketidak percayaan mereka terhadap firman Tuhan. Karya tulis ini
juga bertujuan untuk memberikan pemahaman yang tepat bagi orang percaya supaya
mengerti kebenaran dan juga bisa menjelaskan tentang Air Bah, apakah universal atau
lokal?
Ketika membaca kitab Kejadian, seseorang akan melihat suatu peristiwa yang
memikat hati, salah satunya yaitu tentang peristiwa Air Bah (Kej. 6:14-9:29). Peristiwa Air
Bah ini merupakan topik yang sering diperdebatkan oleh orang-orang yang tidak percaya
pada firman Tuhan. Kaum liberal yang tidak percaya 11 pasal pertama Kitab Kejadian ini
termasuk peristiwa Air Bah ini biasanya dianggap oleh kaum liberal sebagai memiliki dua
sumber, yaitu sumber J (Jehovah Document) dan sumber P (Priestly Document).[1]
Sebuah teori yang mendapatkan dukungan dari arkelolog Max Mallowan dan Leonard
Woolley adalah teori banjir lokal yang menghubungkan mitos air bah Timur Dekat Kuno
kepada sebuah banjir sungai spesifik dari Sungai Eufrat yang telah ditetapkan tanggalnya
dengan radio-karbon pada sekitar tahun 2900 SM pada akhir Periode Jemdet Nasr.
[2] Menurut arkelolog Max Mallowan banjir dalam Kitab Kejadian "didasarkan pada sebuah
kejadian sungguhnya yang mungkin telah terjadi sekitar tahun 2900 SM... pada awal periode
Dinastik Awal.
Beberapa pengajar yang tidak percaya Alkitab adalah Firman Allah pada masa
sekarang ini menyatakan bahwa air bah pada masa Nabi Nuh tidak terjadi di seluruh dunia
atau juga tidak sampai menutupi seluruh gunung yang masih ada pada masa kini.
Selanjutnya, mereka menyatakan bahwa Nabi Nuh dan para binatang mengapung di air yang
dangkal, laut dalam sementara yang terjadi yang dikarenakan oleh banjir dan itu terjadi hanya
di daerah Mesopotamia saja. Jadi, mereka seharusnya juga menyatakan bahwa seluruh
populasi manusia yang ada di Bumi hanya terdapat di daerah tersebut atau tidak semua
manusia mati terbunuh pada waktu terjadi air bah.
Penulis percaya bahwa peristiwa air bah yang terjadi pada masa Nuh memang benarbenar terjadi, dan dibawah ini penulis akan menguraikan bukti-bukti Alkitab dan juga bukti
arkeologi.

A. Bukti-Bukti Dari Alkitab


a. Tujuannya (Air Bah) Untuk Memusnahkan Semua Makhlup Hidup (Kej. 6:13)
Allah melihat kejahatan besar telah menjadi dan memutuskan untuk menghapuskan manusia dari
muka bumi. Namun, salah satu orang yang benar di antara semua orang saat itu, Nuh mendapat kasih karunia
di mata Tuhan. Dengan instruksi yang sangat spesifik, Tuhan menyuruh Nuh untuk membangun sebuah bahtera
untuk dia dan keluarganya dalam persiapan untuk bencana banjir yang akan menghancurkan setiap makhluk
hidup di bumi.
Tuhan berfirman, "Aku akan membinasakan keduanya (manusia) dan Bumi (Kejadian 6:13b).
Pemunahan secara menyeluruh telah disebutkan lebih dari 30 kali dalam kitab Kejadian 6-9! Di Yesaya 54:9,
Tuhan menyatakan, "Aku bersumpah bahwa Banjir yang terjadi pada jaman Nuh tidak akan pernah terjadi lagi di
Bumi ini." Petrus telah menyatakan peringatan global, menyatakan bahwa Tuhan menciptakan dunia,
menghancurkanya dengan Air bah dan suatu hari nanti akan menghancurkan dunia lagi dengan api (2 Pet 3:5-7).
Petrus jelas tidak memaksudkan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi hanya sebagian dari Bumi yang akan
terbakar. Sama seperti Air bah terjadi secara global, demikian juga penghakiman terakhir.

Seluruh populasi dunia yang bernapas mati, kecuali mereka yang masuk ke dalam
bahtera (Kejadian 7:21). Alkitab jelas mengatakan bahwa semua yang bernapas, hewan punah
selama terjadinya Air bah, kecuali yang tinggal bersama-sama dengan Nuh yang merupakan
nenek moyang dari hewan yang ada sekarang ini (Kej. 7:23). Jadi, jika air bah terjadi bersifat
lokal itu tidak masuk akal, karena jika air bah itu lokal Tuhan tidak menyuruh semua
makhlup hidup untuk masuk ke dalam Bahtera Nuh yang besar, maka akan lebih masuk akal
jika Tuhan mengirimkan semua hewan-hewan keluar dari daerah tersebut dari pada ke dalam
Bahtera, sebagaimana yang telah Ia lakukan.
Alkitab jelas mengajarkan bahwa semua yang hidup mati terbunuh, semua manusia
(Kejadian 7:21). Kejadian 9:1 menyatakan bahwa hanya keluarga Nuh yang selamat dan
semua orang yang hidup pada masa sekarang ini adalah keturunan dari keluarga ini.
b. Bahtera Nuh Sangat Besar (Kej. 6:15)
Bahtera dipersiapkan untuk mencegah kepunahan manusia dan hewan. Jika Air bah
hanya terjadi secara lokal, Tuhan dapat mengirimkan mereka ke daerah yang aman dari
dunia. Tuhan memperingatkan Nuh tentang Air bah 120 tahun sebelum terjadinya. Pastinya,
Nuh dan keluarga dapat saja pindah sejauh-jauhnya pada waktu itu. Dan juga, jika Air bah
hanya terjadi secara lokal, bahtera tersebut tidak perlu dibuat sebesar itu. Pada waktu besi
pertama direkonstruksi pada masa sekarang ini, Bahtera tersebut adalah kapal terbesar yang
pernah dibuat pada masanya. Bahtera itu cukup besar untuk menjadi tempat tinggal
pasangan-pasangan semua makhluk hidup bernapas yang ada, hewan-hewan yang ada di
Bumi ini.
c. Dalamnya Air Bah (Kej. 7:19)
Bagaimana mungkin banjir yang begitu tinggi yang menutupi puncak gunung dapat
disebut sebagai banjir lokal? Dapatkah air tegak berdiri di suatu tempat hingga menutupi
puncak gunung, dan dapat tidak mengalir ke tempat yang lain? Dalam Kitab Kejadian 7:19,
air dari air bah itu menutupi segala gunung tinggi diseluruh kolong langit. Semua gunung
di bumi tertutup oleh sekurang-kurangnya 15 hasta air kurang lebih terbenamnya badan
bahtera Nuh tersebut.
Tidak pernah terjadi bahwa banjir lokal yang begitu dahsyat dapat menggenangi suatu
kawasan dalam waktu yang begitu lama, kecuali genangan air dalam skala kecil seperti
danau. Jikalau yang terjadi adalah banjir dalam skala kecil, maka sebuah bahtera yang besar
tidak diperlukan untuk menyelamatkan binatang-binatang dari kepunahan. Cukuplah dengan
cara mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, maka semuanya akan selamat.
d. Perjanjian (Kej. 9:11)
Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup
yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan
bumi" (Kej. 9:11). Ayat ini jelas menyatakan bahwa Tuhan berjanji tidak akan lagi
memusnahkan bumi dengan air bah. Jikalau yang dimaksudkan dari perjanjian ini adalah
Allah tidak akan lagi memberikan banjir lokal, tentunya hal ini bertolak belakang dengan
kenyataan yang terjadi di dalam sejarah selanjutnya. Banjir lokal yang banyak memakan
korban jiwa kerap terjadi di sepanjang sejarah.

B. Bukti-Bukti Arkeologi
a. Terdapatnya Ladang Timbunan Fosil
Pada setiap daratan terdapat banyak ladang timbunan fosil. Fosil hanya terjadi apabila
suatu makhluk hidup segera terkubur sebelum terjadinya pembusukan. Banyak dari fosil
menunjukkan melalui bagian lembut dan berdagingnya bahwa mereka dikuburkan sebelum
membusuk. Penemuan arkeologi dengan terdapatnya suatu ladang timbunan fosil itu
menunjukkan bahwa dulu pernah ada suatu peristiwa bencana alam secara universal yang
memusnahkan makhlup hidup.

Adanya ladang timbunan fosil di seluruh dunia menunjukkan bahwa telah terjadi
suatu malapetaka pada taraf yang meliputi seluruh dunia. Telah terjadi kematian dan
penguburan yang cepat dari kehidupan hewan dan tumbuhan oleh suatu banjir.
Jutaan fosil ikan di pegunungan Alpen, fosil ikan paus dan reptil di pegunungan Rockies di
Kanada. Puluhan ribu fosil gajah di Siberia (Siberia berada di dekat Kutub Utara), fosil kuda
nil di dasar lapisan sungai di Sisilia. Tumpukan fosil kuda di Perancis dan di bagian lainnya
di Eropa. Dan temuan fosil-fosil di berbagai kawasan dunia.[3]
b. Terdapatnya Kuburan-Kuburan Massal di Dalam Gua
Dalam penemuan arkeologi ditemukan dibeberapa tempat gua-gua yang berisi
berbagai kerangka binatang serba aneh yang campur-baur secara tidak normal yang
sebenarnya tidak pernah hidup bersama. Nampaknya binatang-binatang tersebut telah
berjuang mendaki gunung, pencari tempat pengungsian dari banjir yang dahsyat dan hujan
yang lebat. Setelah menemukan tempat perlindungan di dalam gua, yang terjadi malah
mengalami nasib yang malang, yaitu terbenam dan terkubur di gua itu secara bersama-sama.
Gua-gua semacam itu terdapat di Prancis, Siprus, Malta, Sisilia, Australia, Amerika Utara dan
Selatan, Inggris, dll.[4]
Dengan terdapatnya kuburan-kuburan gua diberbagai tempat itu menunjukkan bahwa
dulu pernah terjadi banjir yang besar (air bah), dan penemuan ini tidak mendukung teori
orang-orang liberal yang mengatakan bahwa air bah tidak pernah terjadi melainkan banjir
lokal.
KESIMPULAN: Alkitab secara terperinci mengajarkan bahwa Air bah pada jaman
Nuh terjadi secara global dan membinasakan semua yang bernapas, hewan dan manusia mati
terbunuh, kecuali mereka yang diselamatkan di dalam bahtera. Jadi bagaimana lagi Alkitab
dapat lebih menjelaskan mengenai terjadi Air bah yang terjadi secara global ? Atau, jika
memang air bah itu terjadi secara lokal, lantas bagaimanakah Alkitab dapat salah dalam
menjelaskan kehancuran dunia. Petrus telah menyatakan peringatan global, menyatakan
bahwa Tuhan menciptakan dunia, menghancurkanya dengan Air bah dan suatu hari nanti
akan menghancurkan dunia lagi dengan api (2 Pet 3:5-7). Petrus jelas tidak memaksudkan
bahwa kejadian tersebut tidak terjadi hanya sebagian dari Bumi yang akan terbakar. Sama
seperti Air bah terjadi secara global, demikian juga penghakiman terakhir.
Penulis berharap dengan karya tulis ini dapat memberikan pemahaman kepada orang
Kristen untuk mampu memberikan suatu alasan bagi pengharapan (I Pet. 3:15), dan lebih
mampu mempertahankan iman mereka serta bisa menjelaskan dengan lemah lembut kepada
siapa saja apa yang telah dipercayai.
https://id.wikipedia.org/wiki/Geologi_air_bah

aaaYesus dalam sejarah


http://www.wikiwand.com/id/Yesus_sebagai_tokoh_dalam_sejarah

Anda mungkin juga menyukai