Anda di halaman 1dari 50

KITAB WAHYU

SEJARAH DAN LATAR BELAKANG:


Pembaca yang sebenarnya adalah tujuh Gereja di Asia (Wah. 1:4) yang
diidentifikasikan sebagai gereja-gereja di Efesus (2:1), Smirna (2:8), Perganum
(2:12), Tiatira (2:18), Sardis (3:1), Filadelfia (3:7) dan Laodikia (3:14). Kesemua
tempat ini merupakan kota-kota utama di propinsi Asia dan dihubungkan dengan
jalan raya utama dimana seseororang bisa melakukan perjalanan melingkari dari
Efesus sampai ke Laodikia, melewati ketujuh kota itu.
Wahyu diterima oleh Yohanes ketika dia ada dipembuangan di pulau Patmos
yang merupakan pulau kecil berkarang di dekat laut Again dilepas pantai dari Asia
Kecil, sekitar lima puluh kilometer timur Barat dari Miletus. Pulau ini dipakai
untuk tempat pembuangan pada masa pemerintahan Romawi. Pulau kecil yang
berbukit-bukit ini berukuran Cuma sembilan kali 15 kilometer. Pembuangan
Yohanes kepulau ini merupakan bagian dari penganiayaan Domitian kepada orang-
orang Kristen.
Sejak penguasaan kaisar Nero sampai kepada Domitian, penyembahan
kepada kaisar merupakan peraturan yang harus dilaksanakan. Memang tidak semua
kaisar menganggap keilahian mereka secara serius, tetapi Domitian betul-betul
mau dipujah sebagai allah, bahkan dia mengambil langkah-langkah yang kejam
untuk memastikan penyembahannya. Dia mengambil gelar “Tuhan dan Allah” dan
memproklamirkan anaknya yang masih bayi sebagai anak allah dan ibunya,
Domitia, sebagai dewi. Orang-ornag Kristen menolak untuk menyembah dia dan
akibatnya adalah penganiayaan yang luar biasa dimasa pemerintahannya.
Kemungkinan besar penolakan Yohanes untuk menyembah Domitianlah yang
menyebabkan dia di buang ke pulau Patmos. Penganiayaan orang-orang Kristen

1
dimasa pemerintahanDomitian ini dapat terlihat jelas dalam penulisan kitab Wahyu
(1:9; 2:10, 13; 6:9). Menurut tulisan Eusibius, Rasul Yohanes kembali ke Efesus
ketika dia dibebaskan dair pembuangan tahun 96.

PENULIS:
Menurut tradisi penulis kitab Wahyu ini adalah Rasul Yohanes. Penulis
menyatakan dirinya sendiri sebagai Yohanes (1:1, 4, 9; 22:8). Penulis menerima
wahyunya ketika dia berada di pulau Patmos dimana rasul Yohanes dibuang
sampai kematian kaisar Domitian di tahun 96. Disamping itu juga bisa kita temui
banyaknya kesamaan antara Injil Yohanes dengan kitab Wahyu. Cuma di kitab
Wahyu 19:13, Yohanes 1:1, 14, dan 1 Yohanes 1:1 dimana kata “Firman” dipakai
sebagai kata ganti pribadi “Kristus.” Yesus dinyatakan sebagai Domba di Yohanes
1:29, 36 dan dua puluh delapan kali di kitab Wahyu. (dan dimaksudkan sebagai
Domba Paskah melalui pemakaian yang begitu seringnya dikaitkan dengan Paskah
di Yohanes 11:55; 12:1, 20; 13:1; 18:28, 39; 19:14, 31, 42). Expresi “Mata –Air
Kehidupan” atau kata-kata yang mirip dengan ini juga ditemui didalam kitab
Wahyu 7:17; 21:6; dan Yohanes 4:14; 7:38.

WAKTU PENULISAN
Bukti-bukti sejarah sangat mendukung penulisan kitab Wahyu ini di akhir
pemerintahan kaisar Domitian di tahun 95-96. Tahun-tahun akhir ini memberikan
kesempatan bagi gereja-gereja di Asia untuk berrkembang ataupun menurun. Kitab
ini juga menggambarkan penganiayaan yang luar biasa (Wahyu 1:9; 2:10, 13, 6:9),
dan jelas merupakan kasus yang nyata dimasa pemerintahan Domitian. Dia yang
menetapkan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen yang tidak mau
menyembahnya. Kitab Wahyu paling tepat dituliskan diakhir pemerintahan
Domitian, sekitar tahun 96.
2
TUJUAN PENULISAN:
Kitab Wahyu ditulis dengan maksud untuk menguatkan orang-orang percaya yang
sedang berada dibawah bayang-bayang penganiayaan pemerintahan kerajaan
Romawi. Kitab Wahyu menekankan kemenangan Kristus yang mutlak atas musuh-
musuhNya dan memperingati gereja-gereja akan bahaya yang ada dikarenakan
ketidak taatan mereka. Kitab Wahyu menyatakan semua ini dengan cara memakai
nubuat-nubuat Perjanjian Lama dan janji-janji penggenapan yang Allah sendiri
akan lakukan, menunjukkan bagaimana Allah akan mengadili semua bangsa-
bangsa, menghakimi dosa di bumi ini, menetapkan kerajaanNya, dan kebenaran
kekalNya. Kemuliaan Kristus yang akan menuntun gereja-gereja, menghakimi
dunia, dan memerintah di kerajaanNya adalah inti dari kitab ini.

GEOGRAFI DAN KEPENTINGANNYA


TUJUH GEREJA:
Kitab Wahyu adalah surat yang ditujuhkan kepada tujuh gereja. Urutan dari
ketujuh gereja itu menunjukkan pergerakan perjalanan penyampaian surat-surat itu.
Ketujuh gereja itu secara kasarnya bisa kita lihat dihubungkan kota-kota itu dengan
jalan yang melingkar yang ada di bagian barat dari propinsi Asia.
Kemungkinannya surat ini di kirimkan Yohanes dari tempat tinggalnya di pulau
Patmos, dan tiba di Efesus, bergerak ke Smirna dan Pergamus, dan kemudian
melingkar ke Timur Laut ke Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia.

3
KONSEP-KONSEP DASAR
Pemakaian Tema-tema P.L. dan P.B.
Kitab Wahyu melengkapi semua janji-janji dan nubuat-nubuat yang ada di
Alkitab. Wahyu menggenapi janji-janji akan ciptaan baru dan penggenapan akan
umat tebusan yang dapat dan sanggup tinggal bersama dihadapan Tuhan yang akan
datang kembali. Wahyu juga menggenapi janji penghakiman atas dosa sebagai
pernyataan kekudusan dan keadilan Allah. Tema akan Bait Allah dan kehadiran
Allah digenapi di bumi yang baru. Tema inti dari penebusan Allah melalui
DombaNya menyediakan kuasa baik bagi keselamatan maupun penghakiman.

Gempa Bumi dan Penampakan Allah


Penampakan dan kehadiran Allah adalah dasar dari peringatan dan janji-janji
di seluruh kitab Wahyu. Dikeseluruhan Alkitab, ketika Allah hadir. Seluruh bumi
bergetar karena kahadiran Allah. Kehadiran Allah yang dapat kita lihat di dalam
4
pertempuran/peperangan (Hakim-hakim 5:4-5; Mika 1:4), dalam pemerintahanNya
atas segala bangsa (Mazmur 97:5; 99:1), dalam segala aktifitas didunia ini sebelum
hari penghakiman (Yesaya 13:13, Yeheskil 38:19-20), pada saat pemberian
perjanjian dengan Musa di gunung Sinai (Kel. 19:18; Mazmur 68:8), dan pada
harinya Tuhan (the day of the Lord) (Yesaya 64:1-7; Yoel 2:10). Didalam kitab
Wahyu, kehadiran dan penampakan Allah kelak sudah dibuat model/contohnya
dari masa lalu ketika Dia menyelamatkan atau menghakimi umat manusia.
Gempa bumi merupakan bagian dari tanda-tanda kepada pembentukan bumi
dan surga yang baru (Matius 24:7; Markus 13:8; Lukas 21:11; Ibrani 12:27).
Didalam kitab Wahyu, gempa bumi dinyatakan sebagai tujuh meterai (Wahyu 8:1),
sangkakala (11:15), dan cawan (16:17; perhatikan juga 8:5; 11:19; 16:18). Gempa
bumi digambarkan dalam bentuk tulisan seperti apa yang terjadi ketika Allah
menampakan diri di gunung Sinai (4:5; 6:12-17). Cuma satu gunung yang
bergoncang di padang gurun Sinai. Tetapi di dalam kitab Wahyu penampakan
Allah akan menggoncangkan seluruh bumi. Terlebih penting lagi penampakan ilahi
di kitab Wahyu merupakan penampakan Kristus (1:7; 19:11-12).

Kebutuhan yang dipenuhi oleh Kitab Wahyu:


Kitab Wahyu ini membahas kebutuhan dari orang-orang percaya yang setia
maupun juga yang tidak setia, yang hidupnya diselubungi oleh tekanan dosa dan
penganiayaan. Yesus sudah pergi yang sepertinya sudah terjadi begitu lamanya.
Kesakitan akibat penganiayaan menjadi cobaan bagi sementara orang percaya
untuk berpikir bagaimana Allah bisa bersama-sama dengan mereka dan seberapa
lama lagi semua penderitaan ini harus ditanggungnya, sebelum Yesus Kristus
datang kembali untuk menjadikan segala sesuatunya benar. Kesenangan yang
datangnya dari kekayaan merupakan cobaan yang kuat untuk meninggalkan iman
mereka kepada Kristus. Mereka terombang-ambing dalam pemikiran mengapa

5
mereka harus menjadi saksi Kristus dan dalam waktu bersamaan, mengambil
resiko kehilangan segala yang mereka sudah usahakan dengan begitu kerasnya dan
sudah nikmati selama ini. Orang-orang Kristen yang setia menjadi berpikir,
seberapa lama lagi mereka harus menanggung penderitaan dan mereka perlu
mengerti bagaimana penderitaan itu bisa dibandingkan atau disetarakan dengan
kasih Allah serta keadilannya. Struktur dan isi dari kitab Wahyu ini menunjukkan
bahwa Yohanes berusaha menjawab beberapa pertanyaan seperti yang tertulis
dibawah ini kepada para pembacanya:.
 Apa yang ada dalam pikiran Yesus akan keadaan keberhasilan maupun
kegagalan gereja di saat ini?
 Apa yang dapat diharapkan oleh orang-orang percaya pada masa sebelum
kedatangan Kristus kembali?
 Bagaimana Allah bisa menang secara mutlak atas segala kuasa yang begitu
luar biasa dari musuh-mushnya?
 Dalam cara seperti apakah orang-orang percaya akan atau tidak akan
dilindungi dari kekejaman Iblis?
Persoalan dengan ketujuh gereja di kitab Wahyu pasal 1-3 mirip sekali dengan
persoalan gereja-gereja di masa kini. Orang-orang percaya sekarang ini juga
menghadapi tantangan dari dalam dirinya sendiri untuk:
 Mau bersaksi kepada mereka yang belum mengenal Allah,
 Menjaga kekudusan moral hidup,
 Tetap setia sekalipun menghadapi kehidupan yang begitu banyak persoalan
hidup ini, dan
 Diwaktu bersamaan, tetap menjaga dan memupuk getaran kasih kita kepada
Tuhan.
Segala kekuatan dan kuasa dari neraka sepertinya berjuang untuk menggagalkan
keinginan mereka melakukan yang terbaik bagi Allah. Setiap harinya mereka

6
mendapatkan diri mereka diserang dari segala sisi oleh kekuatan iblis,
menyebabkan mereka bimbang apakah terus mencari kerajaan Allah dan setia
kepada Allah itu berguna. Sangat biasa sekali bagi kebanyakkan orang percaya
masuk dalam perangkap melakukan penyembahan dan kebaktian kepada Allah
secara mekanikal saja, termasuk juga kehidupan sehari-harinya.
Orang-orang percaya tahu bahwa masa yang akan datang adalah kekekalan
dan didalamnya terdapat pahala atau mahkotah atau penderitaan yang tak
terhingga. Masalahnya adalah masa kekekalan itu sepertinya begitu jauh dan
lamanya dan tidak ada kaitannya sama sekali yang bisa membuat orang-orang
percaya menjaga jalan hidupnya dijalan Tuhan pada masa ini. Tetapi wahyu
Yohanes ini membuka tabir dan membawa orang-orang percaya untuk bisa
melihat dengan jelas dan memfokuskan diri dengan baiknya. Kitab Wahyu
mengangkat apa yang menjadi keraguan dan perasaan tak berarti akan harapan
masa depan, dan mengantarkan semua itu kepada kenyataan kemuliaan yang luar
biasa dan juga kengeriaan yang sangat dalam. Seperti siraman air yang begitu
dingin kemuka gereja yang sudah kehilangan hati akan kenyataan sebenar-
benarnya. Wahyu juga mengingatkan mereka akan sikap meterialistik mereka;
membuat mereka menjadi gentar dan hormat kepada Allah dan juga mengerti akan
kebutuhan dunia akan Injil. Wahyu juga membangkitkan rasa takut yang kudus
akan seberapa lamanyakah seseorang bisa tetap terus hidup dalam dosa dan ketidak
perduliaan dan sampai seberapa jauh mereka bisa terus menantang kasih karunia
Allah.
Kitab Wahyu mengkombinasikan kebutuhan akan orang-orang percaya
untuk dievaluasi oleh Yesus dengan kebutuhan mereka untuk mengetahui
tantangan dan cobaan yang akan menimpa mereka. dan keselamatan dalam Kristus
Yesus, yang membawa orang-orang percaya tidak akan masuk dalam penghakiman
yang dinyatakan kitab ini. Perasaan yang campur baur antara rasa terbebaskan dan
ketakutan harusnya memotivasikan mereka yang tidak sungguh-sungguh setia
7
kepada Allah untuk segera berhenti membuang-buang waktu dan menganggap
remeh kasih karunia Allah. Kitab Wahyu juga menjawab kebutuhan orang-orang
percaya yang setia dengan jawaban yang seimbang antara, seberapa lama lagi
sebelum Kristus datang kembali? Dengan bagaimana Allah yang adil itu bisa
memngijinkan kejahatan dan kekejaman dunia ini berkelanjutan begitu lamanya.
Kitab ini dengan jelas menunjukkan bahwa orang-orang Kristen bisa saja
mengalamai ketidak adilan dan kekejaman iblis. Tetapi semua itu tidak sebanding
dibandingkan dengan kedasyatan penghakiman Allah yang sudah disediakan bagi
mereka yang menolak Kristus.

GARIS BESAR KITAB WAHYU:


I. SUMBER DAN POSISI DARI WAHYU (1:1-20)
a. Pembukaan (1:1-3)
b. Sambutan (1:4-8)
c. Nubuat Pengutusan (1:9-20)
II. KEDUDUKAN KEHORMATAN GEREJA-GEREJA MASA KINI (2:1-
3:22).
a. Efesus (2:1-7)
b. Smirna (2:8-11)
c. Pergamus (2:12-17)
d. Tiatira (2:18-29)
e. Sardis (3:1-6)
f. Filadelfia (3:7-13)
g. Laodikia (3:14-22)
III. PENGHARAPAN DIMASA DATANG AKAN DUNIA INI (4:1-22:5).
a. Sumber yang sempurna dari kemuliaan dan hukuman (4:1-5:14)
b. Tujuh meterai dibukakan (6:1-8-1)

8
c. Empat sangkakala yang pertama (8:2-12)
d. Dua malapetaka pertama (8:13-9-21)
e. Buku kecil dan dua nabi (10:1-11-14)
f. Tujuh malaikat meniupkan sangkakala (11:15-19)
g. Naga, Binatang Buas, dan Domba (12:1-14:20)
h. Cawan pertama dituangkan (15:1-16:2)
i. Cawan kedua sampai ke tujuh (16:3-21)
j. Wanita dan Binatang Buas (17:1-18)
k. Kejatuhan Babilonia digambarkan (18:1-24)
l. Perkawinan Anak Domba (19:1-21)
m. Pemberontakan terakhir dihancurkan (20:1-15)
n. Kemuliaan Ciptaaan yang sempurna (21:1-22:5)
IV. BERKAT DAN KUTUK (22:6-21).

1:1-20 SUMBER DAN KEDUDUKAN DARI WAHYU


Wahyu 1 membentuk isi dari keseluruhan kitab ini. Kata-kata pembukaan
(1:1-3) menunjukkan bahwa kitab Wahyu datangnya dan diberikan oleh Allah
melalui Kristus, malaikat, dan Yohanes. Pasal 1 ini juga menyajikan tujuan dari
buku: Berkat yang datang dari pendengaran dan perhatian terhadap wahyu ini. Dari
keseluruhan kitab ini, rahasia wahyu Allah dipusatkan pada isi dari gulungan kitab
dengan tujuh meterai (5:5, 7; 6:1, 3, 5, 7, 9, 12; 8:1). Penglihatan akan Kristuslah
yang ada di 1:9-20 dan juga isi dari gulungan kitab yang ada di kitab Wahyu ini.
Penanmpakan Kristus kepada Greja-gereja menunjukkan bahwa pada saat ini
Kristus ada pada kedudukan kemuliaan dan sangat pasti menjadi Allah yang
dengan kerasnya akan menghakimi dunia ini.
1:1-3 PEMBUKAAN
Kata-kata pembukaan ini ditulis oleh Yohanes sesudah dia mengalami suatu

9
penglihatan yang ditulisnya di dalam kitab Wahyu ini. Dia memakai pembukaan
ini untuk memperkenalkan para pembacanya akan seperti apakah kitab ini dan
bagaimana mereka seharusnya merespon terhadap kitab Wahyu ini. Kitab ini,
tentunya yang paling utama adalah Wahyu mengenai Yesus Kristus. “Wahyu”
berarti “Pernyataan” atau “Pencerahan.” Yesus adalah sumber dan juga subjek dari
wahyu ini. Surat ini ditujuhkan kepada “hamba-hamba”Nya. Kitab ini dimulai dan
diakhiri dengan penekanan pada kedatangan Kristus kembali bagi hamba-
hambaNya (1:1, 3; 22:3, 6-7, 10, 12, 20). Mengenai konsep “segera” (atau
“selekasnya”), lihat Lukas 18:8 dan Roma 16:20. juga perhatikan 2 Petrus 3:8-13.
Ini adalah surat yang ditujuhkan kepada budak-budak untuk menguatkan hati
mereka agar tetap taat kepada perintah-perintah tuannya dengan pengharapan
kedepan akan kedatangannya kembali.
Surat ini disajikan sebagian besar dalam bentuk tanda-tanda dan simbul.
Tanda dan simbul mengajarkan akan kebenaran melalui pengungkapan apa yang
tidak kelihatan menjadi kelihatan. Apa yang bisa dan sudah dikenal dari tanda-
tanda dan simbul-simbul itu dalam dunia ini menyatakan apa yang belum dikenal
dan kelihatan yang ditunjukkan dari tanda dan simbul itu. Kebanyakan simbul dan
tanda di kitab Wahyu ini dijelaskan dalam kaitan secara langsung di pasal itu atau
ditempat lain di dalam Alkitab. Berkat dijanjikan bagi mereka yang membaca dan
memberikan perhatian nubuat ini.
Apakah yang harus “ditaati” (1”3) di dalam kitab Wahyu? Wahyu 1:3 adalah
pernyataan akan janji berkat bagi mereka yang memperhatikan dengan seksama
apa yang ada di dalam kitab ini.
Wahyu juga menyatakan akan berkat-berkat lainnya di 14:13; 16:15; 19:9; 20:6;
22:7, 14 (lihat juga Lukas 11:28). Berkat-berkat ini membentuk kontras yang luar
biasa dengan kutuk-kutuk yang ada dibagian akhir kitab ini (22:18-19). Kunci dan
inti dari memperhatikan isi kitab ini kedalam kehidupan seseorang adalah dengan
menjaga rasa kasih (love) kita kepada Kristus dan keluargaNya. Sikap ini akan
10
menuntun dan menghasilkan kesanggupan atau “kemenangan” (2:7, 11, 17, 26;
3:5, 12, 21; 5:5; 11:7; 13:7; 17:14; 21:7; Matius 24:13). Untuk bisa melihat surat
sebagai “nubuat” (1:3), perhatikan 22:7, 10, 18-19.
1:4-8 SAMBUTAN
Sebagaimana seperti yang ada di pembukaan 1:1-3, sambutan juga ditulis sesudah
Yohanes mengalami suatu penglihatan akan kitab ini. Sambutan ini menyajikan
tema utama dari kitab ini; Tujuh Gereja, kekekalan Allah, Yesus sebagai saksi
yang setia, dan kemuliaan dan kekuasaan Allah yang kekal. Tema-tema ini akan
diilustrasikan sepanjang kitab ini. Yoahnes memberikan landasan bagi berkat:
“Grace and Peace” (“kasih Karunia dan damai sejahtera”) kitab Wahyu ditujukan
kepada tujuh gereja di Asia. Gereja-gereja ini adalah gereja dikota dimana rasul
Paulus pernah kunjungi diperjalanan misinya ynag kedua dan ketiga. Sebagai
penatua, atau Bishop di Efesus, Rasul Yohanes mempunyai tanggung-jawab
terhadap gereja-gereja ini. Perhatikan struktur dari 1:4-8. dimulai dan diakhiri
dengan kekekalan Allah (lihat Keluaran 3:14-15). Bagian tengahnya menjabarkan
akan pribadi dan karya Yesus, yang mengakibatkan orang-orang percaya menjadi
“imam-imam” (1:6). Hamba-hamba Allah melakukan tugas pelayanan keimaman
mereka dalam Kristus diselubungi oleh kuasa dan natural yang kekal dari Allah
Bapa.
“ketujuh Roh” (1:4) diinterpretasikan dalam beberapa bentuk sebagai:
(1) Tujuh malaikat (1:16, 20);
(2) Kegenapan Roh Kudus didalam seluruh pekerjaan pelayananNya (2:7,
11, 17, 29, lihat juga Yesaya 11:2-5; 1 Korintus 12:4, 13); atau
(3) Sekelompok roh yang mempunyai pelayanan khusus dalam kaitannya
dengan Domba.
Terlebih baik lagi kalau kita bisa melihat kalau-kalau kitab itu sendiri bisa
memberikan suatu pencerahan dalam kasus ini. Dalam hal 3:1; 4:5; dan 5:6
dikaitkan dengan Tujuh Roh. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa penekanan utama
11
adalah di kekuasaan dan kehadiran (“Tanduk dan mata,” 5:6) dari Allah di dunia
ini (lihat Zakaria 4:2, 10). Angka “tujuh” bisa kita temukan lima puluh empat kali
dkitab Wahyu ini. Sepanjang Alkitab, angka tujuh selalu dikaitkan dengan
pengertian kegenapan dan kesempurnaan (lihat Kejadian 2:2; Keluaran 20:10).
Yesus Kristus dinyatakan sebagai “Saksi yang setia” (1:5; 2:13; 11:3; 17:6) dengan
tujuan untuk menguatkan para pembacanya melakukan hal yang sama. Ini
berkaitan erat sekali dengan tema umum dari kitab ini, yaitu “Mengatasi,” atau
menjadi “Menang” (2:7, 11, 17, 26; 3:5, 12, 21; 5:5; 11:7; 13:7; 17:14; 21:7; juga
Matius 24:13), bertahan tetap setia sampai pada akhirnya. “Yang pertama bangkit
dari kematian” (1:5) adalah Kristus (Kolose 1:15). Dialah yang pertama kali
menerima ketidak fanaan, kebangkitan tubuh (1 Korintus 15:20). Oleh karena itu,
dia juga sanggup membangkitkan mereka yang mati karena imannya (lihat juga
20:6). Kata “kerajaan” (1:6) menggambarkan kesatuan orang-orang percaya
dibawah Raja mereka sekarang ini (“Kemuliaan dan Kuasa”). Kata “imam-imam”
(1:6) menggambarkan pekerjaan pelayanan orang-orang percaya kepada Allah
(lihat 5:10; Keluaran 19:5-6; Yesaya 61:6; 1 Petrus 2:5, 9). Pekerjaan pelayanan ini
akan terus berlanjut sampai kekekalan (22:3).
Wahyu 1:7 lepas dari alur naratif. Ayat ini seperti curahan yang begitu
jelasnya menyajikan tema dari kitab ini. Daniel 7:13 dan Zakaria 12:10
digabungkan disini. Nubuat mereka akan digenapi pada saat kedatangan Kristus
kembali (lihat juga Matius 16:27; 24:30; dan Yohanes 19:37). Perhatikan dua
“Amin” (1:6-7). Gambaran keagungan sangat dibutuhkan oleh mereka yang
memandang kedepan pada masa yang akan datang yang dipenuhi dengan ketidak
pastian dan tribulasi.
Allah mengkonfirmasikan kedaulatan kekalnya di 1:8. untuk Alfa dan
Omega, lihat 21:6; 22:13; dan Yesaya 41:4. Kebanyakan orang mengambil
pandangan “Alfa dan Omega” (1:8) adalah Kristus (21:6), dalam kaitannya disini
sebenarnya ditujuhkan kepada Allah yang menerangkan dan memperjelas akan isi
12
dari kitab nubuat ini. Dialah “A” sampai “Z,” Allah yang selengkap-lengkapnya.
“Mahakuasa/Almighty” dipakai hanya sepuluh kali di kitab Perjanjian Baru dan
sembilan kali dituliskan di kitab Wahyu ini (1;8; 4:8; 11:7; 15:3; 16:7, 14; 19:6,
15; 21:22; juga 2 Korintus 6:18). Kemenangan dalam tribulasi didasari pada
kepercayaan dalam Allah yang paling berkuasa dari segalanya.

1:9-20 NUBUAT PENGUTUSAN


1:9-11 PERINTAH PERTAMA UNTUK MENULIS
Penganiayaan kerajaan Romawi kepada orang-orang Kristen adalah dibawah kaisar
Nero di tahun 64-67. Dia memerintahkan untuk membakar dan mencincang orang-
ornag Kristen dan yang juga membawa kematian Petrus dan Paulus. Penganiayaan
yang kedua adalah dibawah kaisar Domitian, sekitar tahun 95. Penganiayaan inilah
yang membawa Yohanes kepembuanagn di pulau Patmos dimana Yohanes menulis
kitab Wahyu ini. Pulau Patmos hanya sebesar sembilan kali 15 kilometer yang
terletak di laut Again, sekitar lima puluh dua kilometertimur laut dari Miletus.
Pulau ini dipergunakan sebagai tempat pembuangan pada masa kerajaan Romawi.
Wahyu 1:9 kembali lagi mengulang tema utama dari kitab ini: Penderitaan,
kerajaan, dan bertahan dalam penderitaan dalam Kristus (lihat 3:10; 2 Tesalonika
3:5). Kata “Hari Tuhan” (1:10) kemungkinan dimaksudkan sebagai hari Minggu,
yaitu hari pertama (lihat Kisah Para Rasul 20:7; 1 Korintus 16:2). Kalau ini
memang masalahnya, Yohanes mendapat penglihatan pada hari dimana kepada
tujuh gereja ini dia akan kirimkan suratnya, sedang berkumpul untuk berbakti.
Tetapi mungkin juga “Hari Tuhan” bukan dimaksudkan sebagai hari Minggu,
melain hari yang khusus (Hari yang sama sekali dikhususkan bagi Firman Tuhan
dan perbuatanNya) dimana Yohanes menerima wahyunya.
Untuk kata “Dikuasai oleh Roh” (1:10), lihat Kisah Para Rasul 10:10; 11:15;
22:17; dan 2 Korintus 12:2-4. Suara yang nyaring adalah seperti suara

13
trompet/sangkakala (1:10; Keluaran 19:16, 19; Ibrani 12:19; Matius 24:31; 1
Korintus 15:52; 1 Tesalonika 4:16). Kitab ini aslinya ditulis sebagai nubuat
penghargaan kepada ketujuh gereja (1:11)
1:12-16 PENJELASAN AKAN SI PEMBICARA
Penglihatan (vison) dari Yohanes adalah Kristus yang penuh keangungan,
Tuhan yang sudah bangkit dan dimuliakan, berdiri diantara gereja-gereja.
Penglihatan ini mirip dengan yang tertulis di Daniel 7:9-14. Tetapi penggambaran
Tuhan yang sudha bangkit ini sangat berbeda dengan gambaran yang ada di kitab-
kitab Injil, dimana Tuhan yang sudah bangkit ini disalah dugakan sebagai tukang
kebun dan yang menyiapkan makan pagi buat para muridNya dipatai Galelia.
Didalam kitab Wahyu Tuhan yang sudah bangkit ini diperlihatkan sebagai hakim
yang harus ditakuti, pertama-tama oleh para gereja, dan kemudian oleh seluruh
dunia. Tuhan di pertunjukkan dengan segala kegemerlapannya agar supaya
memotivasikan para pembacanya untuk memberikan perhatian yang seksama.
“ketujuh kaki dian dari emas” (1:12) diidentifikasikan di 1:20 sebagai tujuh gereja.
Gambaran akan tujuh kaki dian ini juga ada di Keluaran 25:37; 37:23; dan Zakaria
4:2. “Ketujuh Bintang” (1:16) diidentifikasikan dalam 1:20 sebagai tujuh
“malaikat.”
Banyak pendapat mengenai tujuh “malaikat.” Ada yang berpendapat bahwa
yang dimaksudkan Yohanes adalah para pemimpin atau pendeta dari gereja
setempat. Ada juga yang berpendapat bahwa mereka adalah malaikat penjaga
(guardian angels) dari gereja-gereja (1 Korintus 11:10). Dan juga yang percaya
bahwa kata “malaikat” harusnya dimengerti secara lieteral sebagai
“utusan/messenger,” yaitu orang utasan yang dikirim gereja-gereja untuk
mengunjungi Yohanes dan menerima surat Kristus buat gereja mereka (lihat 2:1;
untuk orang utusan lainya di Alkitab, lihat Hagai 1:13; Maleaki 2:7; Matius 11:10;
Lukas 9:52; Yakobus 2:25). Urutan dair gereja-gereja yang menerima surat ini
jelas menunjukkan pengaturan secara geografi.
14
1:17-20 PERINTAH KEDUA DITULISKAN
Yohanes menyatakan respon pribadinya atas apa yang dia lihat (1:17) dan
dengan melakukan ini, dia juga mengajak orang-orang percaya untuk ambil bagian
dalam kekaguman dia terhadap penglihatannya akan Kristus kepada gereja-gereja.
Yesus memberikan penghiburan kepadanya dengan tangan kanannya (1:17).
haknya atas “segala kunci” (1:18) menyatakan akan kuasanya atas maut. Tuhan
yang sudah bangkit ini menyatakan kuasa sepenuhnya untuk memberikan perintah
(1:19) lihat Daniel 8:18; 10:10, 12). Perintah didalam Wahyu 1:19 seringkali
dilihat sebagai kunci untuk mengerti structur keseluruhan kitab ini: “Apa yang
sudah kamu lihat” (berhubungan dengan Wahyu 1), “yang terjadi sekarang”
(berhubungan dengan Wahyu 2-3), dan “maupun yang akan terjadi sesudah ini”
(berhubungan dengan Wahyu 4-22). Yohanes diperintahkan untuk menuliskan
semua yang dia lihat dan tidak boleh meninggalkan apapun juga.

2:1-3:22 PENGHARGAAN TERHADAP GEREJA-GEREJA


SEKARANG INI:
Pandangan selintas: setiap bagian dari pesan yang disampaikan mengikuti format
dasar, yaitu:
(1) Perintah untuk menulis kepada malaikat di gereja;
(2) Identifikasi Kristus dalam kaitan kepada penampakanNya didalam
Wahyu 1.
(3) Kualitas yang positif dari gereja
(4) Ucapan penghargaan dan pujian.
(5) Ditutup dengan pujian bagi yang mendengarkan dan janji “kemenangan.”
Bagian penutup dari setiap pesan yang disampaikan memperluas jangkauan
terhadap gereja-gereja. Keseluruhan tujuh pesan ini diberikan kepada seluruh
gereja-gereja sepanjang masa. Pengaruh dari format ini terhadap pesan-pesan yang

15
disampaikan dan tujuan dari kitab ini adalah adanya kebutuhan yang sangat bagi
orang Kristen untuk bertahan terhadap masa penganiayaan yang akan dialami
kelak. Gereja-gereja diberitahkan untuk “menang” dengan cara berpaling kembali
kepada janji kesetiaan (commitment) dan pertahanan melawan mengikuti pola
dunia ini.
Setiap surat yang diberikan kepada gereja-gereja dimulai dengan visi atau
karakteristik dari Kristus yang mirip dengan visi di 1:9-20. Penetapan dari refernsi
visi akan Kristus sepadan dengan kebutuhan khusus dari setiap gereja.
2:17 EXHORTATION/PENGHARGAAN
Orang yang “menang” dijanjikan tiga hal. “Manna yang tersembunyi” yang
kemungkinannya adalah kecukupan keberadaan Kristus sebagai roti hidup baginya
(Yohanes 6:31-35). Tema dari Manna ini berakar pada Perjanjian Lama. Tetapi
juga ditunjukkan dalam Yohanes 6 ketika Yesus menyatakan bahwa Dia adalah
roti hidup. Konsep “tersembunyi” bisa jadi dimaksudkan dengan Manna yang
diletakkan di Tabut Perjanjian sebagai peringatan (Keluaran 16:32-34; lihat juga
Ibrani 9:4). Tradisi mengatakan bahwa Yeremiah mengambil Manna itu pada saat
pembuangan bangsa yahudi dari Israel dan disembunyikan didalam tanah didaerah
Gurun Nebo (2 Maccabes 2:4-7). Manna itu masih disana sampai kedatangan
Mesias yang akan membawa Tabut Perjanjian ke bait Allah yang baru. Atau bisa
juga dimaksudkan kepada “makanan para malaikat” (Mazmur 78:25) yang akan
turun dari surga pada masa Millennium untuk memberi makan mereka yang
diberkati (2 Baruch 29:8; catatan sisi, 7.149). “Batu putih” dipergunakan pada
masa itu sebagai alat pengambilan suara dan pernyataan penolakan atau
penerimaan. Batu putih juga dipakai untuk tanda masuk kedalam suatu pesta,
dalam hal ini, pesta mesianik. Menurut para rabi, batu permata turun dari surga
bersamaan dengan Manna. Kristus menerima “nama baru” sesudah
kebangkitanNya (Filipi 2:8-11), dan begitu juga bagi orang-orang percaya. Kontras
yang sangat penting di ayat ini adalah antara “Manna yang tersembunyi” dari Allah
16
dengan makanan yang tidak kudus dan ketidak moralan yang dilakukan oleh
pengajar-pengajar palsu dari Perganum.

2:18-29 TIATIRA
Surat yang terpanjang yang ditujuhkan kepada gereja-gereja adalah yang
ditujuhkan kepada gereja yang paling tidak dikenal. Tiatira adalah pusat daerah
perindustrian yang penting yang lokasinya terdapat di sekitar 60 kilometer
tenggara dari Perganum. Kotanya terletak dibagian lembah dalam perjalanan ke
Perganum ke Laodisia. Tiatira ini lebih dikenal karena keistimewaannya karena
sitim perdagangan yang sangat tertib dan terorganisir, yang jauh lebih baik dari
daerah manapun. Pertemuan-pertemuan mereka begitu dipengaruhi dengan
kegiatan-kegiatan penyembahan berhala dan tidka bermoral. Industri pewarna
adalah industry yang penting di Tiatira. Pewarna ungu dibuat dari akar-akaran,
daripada dari kerang. Penenunan kain, tembikar, dan peralatan tembaga juga
merupakan perdagangan yang dikenal ada di Tiatira. Pada masa awalnya, Tiatira
memiliki kuil penyembahan Tirimnos, yang adalah dewa Matahari. Injil Kristus
dkmasuk keTiatira kemungkinannya dibawa oleh pelayanan Paulus di Filipi (Kisah
Para Rasul 16:14). Di dalam kitab Wahyu, kota ini mendapat pujian karena
perbuatan, kasih, iman, pelayanan, dan ketabahannya atas penganiayaan, tetapi
ditegur karena sikap toleransi mereka terhadap nabi wanita palsu “Izebel” (2:20).
2:18 PENGLIHATAN/VISI AKAN KRISTUS
Mata dan kaki Tuhan menjadi penekanan disini (lihat 1:14-15; 2:23; Daniel 10:6).
Gambaran mata yang seperti “nyala api” menunjukkan akan kesanggupan Kristus
untuk menyelidiki pikiran dan hati dari orang-orang percaya.
2:19 PUJIAN/PRAISE

17
Gereja ini dipuji karena apa yang mereka sudah perbuat, kasih, iman dan
ketabahan terhadap penganiayaan. Mereka terus bertumbuh dan melakukan lebih
banyak lagi bagi Allah dibandingkan pada waktu awal mereka beriman.
20:20-25 PROBLEM/PERSOALAN
Sekalipun gereja ini mendapat pujian yang tinggi, tetapi gereja ini juga punya
persoalan dengan moralitas yang rendah. Mereka mentolerer pengajaran tidka
bermoral. Referensi ke “Izebel” (2:20) menunjukkan akan dosa percabulan dan
memakan makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala, dosa yang sejajar
denganyang dilakukan oleh bangsa Israel ketika mereka menyembah Baal (1 Raja-
raja 16:29-33; 2 Raja-raja 9:30-37). Sekali lagi, gereja mjatuh menjadi korban
tekanan kultur dengan mengakomudasikan kebiasaan orang-orang tidak percaya
dalma penyembahan berhala. Tekanan ini bisa jadi terjadi bersumber pada
keinginan untuk bisa berdagang yang diatur dengan berhalanya. “Ranjang orang
sakit” (2:22) adalah bentuk hukuman atas dosa (lihat 1 Korintus 11:27-30). Mereka
akan dilemparkan kedalam tribulasi yang berat sehingga gereja-gereja akan tahu
dan kenal akan Allah yang melihat hati (17:2; 18:19; juga Yesaya 17:10; Matius
16:27; Roma 2:6).
“Seluk-beluk Iblis” (2:24) bisa jadi sikap sarkastik kebalikan dari pernyataan
mereka yang menyatakan pengenalan mereka akan hal-hal mengenai Allah, atau
menyatakan bahwa mereka mempunyai kuasa atas setan dengan cara masuk
kedalam dunianya dan menunjukkan bahwa iblis tidak punya kuasa. “sampai aku
datang” (2:25) ditujuhkan pada kedatanagn Kristus yang kedua kalinya.
2:26-29 EXHORTATION/PENGHARGAAN
Penghargaan Tuhan kepada gereja berhubungan dengan peraturan yang ada di
masa millennium. Didalam pasal 2:26-27, Yohanes mengutip Mazmur 2:9 yang
menunjukkan bahwa “mereka semua yang menang” akan bersama-sama dengan
Kristus didalam kerejaan yang akan dipimpinNya (5:10; 12:5; 19:15; 2 Timotius
2:12; 1 Korintus 6:3). Mengkaitkan Mazmur 2 ini sangat penting sekali, khususnya
18
Mazmur 2:7. Orang-orang percaya yang benar akan ambil bagian dalam
pemerintahan Kristus. “Bintang Timur (2:28) adalah Kristus sendiri (lihat 22:16).
Didalam konsep Perjanjian Lama berfungsi sebagai ilusi dari iblis (Yesaya 14:12)
dan juga immortality (kekekalan) dari ornag benar (Daniel 12:3). Sekali lagi
“bertelingah” dan “mendengar” menjadi tanda akhir dari bagian ini dan dari semua
surat kepada gereja-gereja. Pernyataan ini juga yang dipakai Yesus ketika Dia
mengakhiri khotbahnya di bukit (Matius 5-7).
3:1-6 SARDIS
Sardis terletak di bagian barat dari propinsi Romawi di Asia, sekitar 45
kilometer tenggara (southeast) dari Tiatia (lihat map). Kota ini berkedudukan
didataran tinggi bagian utara pegunungan dengan sungai yang mengalis didataran
itu. Kedudukan ini menjadikan kota ini hamper tidak bisa diserang oleh musuh.
Sardis dulunya adalah ibukota dari kerajaan Lidia. Pada tahun 17 kota ini
dihancurkan oleh gempa bumi yang besar. Sekalipun sudah dibangun kembali
oleh Tiberius, sardis tidak pernah berhasil bangkit kembali seperti dulunya. Kota
kuno ini dikenal dengan hasil buah-buahan dan juga wool-nya. Pembuatan dan
pewarnaa kain wool merupakan industri utamanya (lihat Wahyu 3:4-5).
Penyembahan di Satdis melibatkan penekanan pada kegiatan sex dan terfokus pada
Sibel, dewi yang mirip dengan Diana di Efesus. Gereja disana kemunginannya di
mulai pada waktu pelayanan Paulus di Efesus (Kisah Para Rasul 19:10).
3:1 PENGLIHATAN/VISI AKAN KRISTUS
Tuhan yesus digambarkan sebagai yang mempunyai tujuh Roh dan tujuh Bintang
(lihat juga 1:16).
3:1 PUJIAN/PRAISE
Tuhan memberikan pujian kepada orang-orang Kristen di Sardis karena perbuatan-
perbuatan baik mereka. (lihat juga 3:4).
3:1-3 PROBLEM/PERSOALAN

19
Tuhan tidak menemukan perbuatan-perbuatan gereja ini dilakukan secara lengkap
dan tuntas dalam pandangan Allah. Sekalipun gereja ini emmpunyai reputasi
sebagai gereja yang hidup, tetapi didalamnya sama sekali mati.. ini mirip sekali
dengan kehilangan kasihnya yang mula-mula kepada Kristus (lihat 2:4). Sekali
lagi, sebagaimana yang ada di 2:5, obatnya adalah “kembali lagi/ingat” “berpegang
teguh” kepada perbuatan dan pengajaran yang asli, dan “berpaling” kepada Allah.
Sepnajang Perjanjian Lama, Israel juga terus diingatkan untuk “ingat” dan
“kembali” kepada penebusan dan perintah-perintah Allah. Penolakan yang
diberikan kepada gereja ini merupakan yang paling keras. Tetapi di gereja ini tidak
didapai kebidadan dan oposisi dari luar, Cuma mereka tidak melakukan p[erbuatan
ketaatan mereka kepada Kristus secara lengkap (3:2).

3:7-13 FILADELFIA
Filadelfia terletak sekitar 42 kilometer stenggara (southeast) dari sardis, merupakan
pusat perdagangan yang kaya sebagai daerah yang menghasilkan anggur di Asia
(lihat map). Kota ini terletak didataran 250 meter diatas sungai Kogamus dengan
dataran yang sangat subur buat bercocok tanam. Filadelfia mendapat julukan
“Atena kecil” karena adanya kuil yang juga tempat pertemuan umum yang sangat
indah sekali. Dionisus, dewa anggur, adalah dewa tertinggi di kota ini. Orang-
orang percaya di Fildelfia ini mendapat penghargaan karena perbuatan mereka,
ketaatan mereka terhadap Firman Tuhan, dan loyalitas kepada Kristus (3:8). Cuma
satu dari tujuh gereja di kitab Wahyu ini yang tidak mendapat kritik dan kutuk..
3:7 PENGLIHATAN AKAN KRISTUS
Tuhan Yesus digambarkan sebagai yang kudus dan yang memegang “kunci Daud”
(3:7; Yesaya 22:15-25). Ini merupakan perubahan dari yang biasanya
penggambaran Kristus di Wahyu 1:18. “Kunci Daud” dimaksudkan sebagai
kontrolnya Kristus atas kerajaan Mesianik. Isi dari surat ini mirip dengan surat

20
kepada gereja di Smirna. Pembaca diberikan keyakinan bahwa Kristus sanggup
membawa mereka melalui penganiayaan kepada kerajaan Allah.
3:8-10 PUJIAN/PRAISE
Tuhan memuji orang-orang percaya di Feladelfia atas perbuatan-perbuatan mereka.
Mereka mempynua pelayanan yang begitu terbukanya (3:8) dan mengalami
kemenganan (3:9). Mereka dijanjikan akan dijaga dan dijauhkan dari “masa
pencobaan besar” (3:10) dikontraskan dengan “mereka yang adalah milik dunia
ini,” yaitu mereka yang masih terus menolak keselamatan yang dari Allah (6:10;
8:13; 11:10; 13:8, 14; 17:8).
3:11-13 PENGHARGAAN
Orang-orang percaya diingatkan untuk tetap teguh sampai Kristus kemabli lagi
(3:11; lihat juga 6:9-11; Yohanes 16:33; 17:15; Wahyu 7:1-8; 12:6). Iblis adalah
penuduh dan penganiaya utama umat Kristus (12:10; 2:9; Yohanes 8:44; 17:15; 2
Korintus 11:14-15). “Barang siapa yang memang” akan mendapat bagian di kota
yang baru (21:1-2). “Pilar” (3:12) biasanya didirikan sebagai kebiasaan untuk
menghormati seseorang dengan mendirikan pilar di salah satu kuil di Filadelfia
dengan namanya. Penulisan nama Allah bagi mereka yang “menang”
mengidentifikasikan orang-orang percaya sebagai milik Allah.
3:14 VISI AKAN KRISTUS
Gambaran akan Tuhan di 3:14 dapat kita lihat seperti yang ada di Wahyu 1:5.
Karya Kristus nyata (Amin) dan kesaksianNya tetap.
3:15-18 PROBLEM
Laodisia (3:16) tidak memiliki sumber air, maka air dikirim melalui saluran yang
dibuat dari sumber mataiar panas yang cukup jauh. Air yang dialirkan tentu saja
masih hangat ketika tiba di tujuan, sama seperti keadaan rohani dari jemaat di
Laodisia. Perbandingan yang dipakai adalah air dingin dan bersih dari Kolose dan
air panas dan baik untuk obat yang bersumber di Hirapoli, yang keduanya bisa
dipakai dengan baik. Tetapi yang yang suam-suam kuku tidka baik untuk apapun.
21
3: 19-22 PENHGHARGAAN
Tuhan mengundang mereka untuk bertobat (3:20). Kristus sepertinya berada di luar
gereja dan mengundang orang-orang Kristen di dalam gereja untuk menerima Dia.
Gambaran yang diberikan adalah undangan terakhir untuk ambil bagian di pesta
Mesianik Kritus (3:21). Orang-orang percaya dijanjikan posisi kehormatan
bersama-sama Kristus yang duduk di tahtaNya dan memerintah bersamaNya untuk
selama-lamanya (22:5; 2 Timotius 2:12).

4:1-22:5 EXPEKTASI KELAK(FUTURE) BAGI DUNIA


Gambaran secara luas:
Bagian ketiga dari kitab Wahyu menuntun kita untuk melihat jauh kedepan kepada
masa yang akan datang (lihat 1:9). Kitab Wahyu 4-5 merupakan bagian
pembukaan dari bagian utama nubuat dengan menyediakan perspektif surgawi bagi
kejadian yang akan terjadi di dunia ini. Pasal-pasl ini bergerak dari dunia ke surga
dan menyajikan suatu penglihatan/visi yang luar biasa indah dan mulianya akan
Allah yang akan dijabarkan lebih lagi di pasal-pasal berikutnya. Sumber dari
kemuliaan/Gloria dan penghakiman adalah dari Allah sendiri yang berhak
menerima penyembahan yang tak berkesudahan. Berlawanan dengan latar
belakang penyembahan kepada Allah yang ada di surga, dipertunjukkan juga
kejadian-kejadian yang luar biasa yang terjadi pada saat-saat akhir jaman.
Bagian ini menunjukkan tantangan-tangan secara mendetil yang akan terjadi
bagi mereka yang mengikuti panggilan Kritsu untuk hidup “kemenangan’ (2:7, 11,
17, 26; 3:5, 12, 21). Bagian ini juga menyediakan penghiburan dan keberanian
didalam menghadapi kedatangan masa tribulasi (2:10; 3:10; 7:14). Selain itu juga,
bagian ini memberikan penjelasan bagaimana sejarah berjalan-bukan dikarenakan
kekuasaan pemerintahan manusia, melainkan oleh Allah sendiri yang aktif dan ada
ditahtaNya. Dari sudut pandangan penganiayaan manusia dan iblis, sepertinya

22
gereja tidak memiliki kesanggupan untuk mengatasi kekuatan duniawi ini. Tetapi
gulungan kitab adalah kunci untuk mengakhiri ketidak adilan dan awal mula
pemerintahan Allah yang tidak akan terhalangi.

4:1-5:14 SUMBER YANG SEMPURNA DARI KEMULIAAN DAN


PENGHAKIMAN.
4:1-11 SUMBER DARI KEMULIAAN DAN SAMBUTAN DALAM PUJIAN
YANG TAK AKAN BERAKHIR.
“Kemudian dari pada itu aku melihat (then as I look)” (4:1) adalah kalimat yang
diulang kembali yang menyatakan suatu pergerakan dari satu penglihatan kepada
penglihatan yang lainnya (lihat 9:13; 15:5; “kemudian daripada itu,” 7:9; 18:1;
19:1). Yohanes diundang untuk mengunjungi surga untuk dipertunjukkan suatu
kejadian yang akan terjadi. Ini terjadi padanya dalam penglihatan rohani. Yohanes
sdang berada di pulau Patmos tetapi dia melihat kemuliaan surga. “sebuah pintu
terbuka di surga” (4:1) dipakai untuk menunjukkan Yohanes bahwa dia akan
segera memasuki suatu realitas yang terselubung, akan diperlihatkan sesuatu yang
tidak terlihat. Kejadian ini harus kita lihat dari sudut pandangan surga, bukannya
dunia. Yohanes sedang “dikuasai oleh Roh” (4:2), yaitu, masih terus terbungkus
dalam keadaan status Estatik.
Visi/penglihatan akan Allah sangat mirip sekali dengan penglihatan akan
Allah yang ada di kitab Yeheskiel 1:22-28. Penglihatan ini juga berkaitan dengan
Yesaya 6:1-5; Mazmur 47:8; 104:2; dan Timotius 6:16. seluruh penderitaan yang
begitu luar biasa yang dialami oleh parah orang saleh diperlihatkan melalui
perspektif kemuliaan Allah dan juga kelayakkan Dia untuk disembah. “Batu
permata” (4:3) ditujukan kepada suku Israel yang pertama dan yang terakhir dalam
kitab Keluaran 28:17-21. Didalam Yeheskiel 28:13 batu permata ini ada
diperbendaharaan kekayaan raja Tirus.

23
Ada perdebatan yang cukup menarik didalam menentukan siapakah kedua
puluh empat tua-tua (4:4). Ada sementara penafsir yang menyatakan bahwa
mereka adalah sekumpulan malaikat. Tetapi ada juga yang percaya bahwa mereka
merupakan mewakili umat tebusan dari sepanjang masa-dua belas yang pertama
mewakili Israel dan dua belas yang berikutnya mewakili Gereja. Kalau kita lihat
dari kita dari kitab 1 Tawarikh 24:5; 25:9-31 yang menyatakan ada “dua puluh
empat” keimaman suku lewi, maka ada yang mengambil angka dua puluh empat
sebagai perwalian dari imam-imam orang-orang percaya. Tetapi di dalam 5:9-10
para tua-tua dibedakan dengan mereka yang ditebus oleh Kristus. Di dalam 7:13
satu tua-tua sama dengan satu umat ciptaan, yang paling tepat dipandang sebagai
seornag manusia atau bahkan malaikat, yang mempunyai tugas untuk memimpin
penyembahan surgawi (4:9-11; 5:8-12). Tidak perduli apakah identitas mereka,
fungsi mereka didalam kitab ini jelas. Mereka memnyatakan kepada para pembaca
wahyu Yohanes ini sikap yang pantas dan benar terhadap Allah-penyembahan dan
pujian yang tak berkesudahan.
Untuk “tujuh Roh Allah” (4:5), lihat catatan dari 1:4. Kilat dan bunyi guru
bertujuan untuk mengingatkan akan keadaan ketika Allah menampakan diri di
gunung Sinai (Keluaran 19:16-18; lihat juga Mazmur 18:7-14; 77:18). Didalam
kitab Wahyu kehadiran dari kilat dan guru menandakan akan pentingnya kejadian
ini dan selalu dikaitkan dengan keadaan di bait Allah di surga (8:5; 11:9; 16:18).
Empat mahluk juga berfungsi sebagai pemimpin-pemimpin pujian yang tak
berkesudahan bagi Allah sebagai latar belakang ketika Dia membuka tujuh meterai
dari gulungan kitab penghukuman (lihat juga 5:9-10, 14; 11:16-18; 19:4). Mereka
ini ada hubungannya dengan Cherubim di kitab Yeheskiel 1 dan Yesaya 6:2-3.
didalam penglihatan/bisi di Yeheskiel akan kemuliaan Allah, dia melihat empat
“mahluk hiudp” (4:6) yang kemudian dikenal sebagai Cherubim (Yehesliel 10:15),
yang adalah kelompok para malaikat. Kelompok ini adalah tambahan dari susunan
mahluk surgawi. Setiap mahluknya mempynuai wajah yang khusus. Yang satu
24
berwajahkan singa, yang lainnya berwajahkan anak lembu, yang satunya lagi
berwajahkan burung nasar/elang dan yang terakhir berwajahkan manusia. Apakah
keempat mahluk ini harus dipandang sebagai mahluk yang sesungguhnya atau
hanya sekedar simbul saja, yang pasti adalah fungsi mereka jelas. Mereka semua
terlibat dalam memberikan pujian syukur yang tak berkesudahan. Tujuan utama
dari nyanyian pujian ini sangat diperlukan para pembaca kitab ini, terutama mereka
yang sedang menjalami kehidupan yang sulit.
Para mahluk ini memuji Allah karena kekudusanNya (4:8) dan para tua-tua
memuji Allah karena hanya Dialah yang layank menerima pujian sebagai pencipta
segala yang ada (4:11). Memandang Allah didalam kekudusanNya dan sebagai
pencipta-ilahi tidak bisa tidak menuntun kita kepada penghukuman/pengadilan
akhir atas dunia ini, yang sama sekali kebalikannya. Pujian atas Allah yang kudus
merupakan hasil dari penglihatan akan betapa buruknya dunia ini dan betapa
mulianya apa yang ada di surga.
5:1-14 SUMBER DARI PENGHUKUMAN
Kitab Wahyu 5 merupakan kelanjutan dari penglihatan akan surga. Yohanes
memberikan perhatiannya sekarang pada kitab yang ada di tangan kanan dari Dia
yang dudk ditahtaNya. Pertanyaan akan kelayakan hukuman dijawab disini (5:2).
Kenyataan bahwa gulungan kitab ini ditulis baik dibagian dalam maupun luarnya
memberikan indikasi bahwa begitu banyaknya yang harus dinyatakan (lihat
Yeheskiel 2:10). Drama didalam mencari siapa yang layak membukanya,
menekankan pentingnya meterai itu. Membuka meterai-meterai itu berate
membuka gulungan kitab itu. Fungsi dari meterai pada jaman itu adalah untuk
melindungi surat penting yang ditujuhkan hanya kepada suatu pribadi atau orang
tertentu saja. Gulungan kitab ini begitu rahasia dan pentingnya sehingga harus di
meteraikan tujuh meterai. Hanya ketika ketujuh meterai ini dibuka, barulah rahasia
dan pentingnya kitab ini dinyatakan. “Malaikat yang gagah” akan muncul kembali
di 10:1 dan 18:21. Dia yang layak untuk membuka meterai-meterai itu haruslah
25
mempunyai kelayakan seperti BapaNya (4:11). Pernyataan akan Penghukuman
Allah melibatkan kelayakan juga (5:2), bukannya kekuatan/power. Tantangan
diberikan kepada segala mahluk di surga maupun di bumi, bahwa dibawa bumi
(5:3; lihat Keluaran 20:4; Filipi 2:10). Ketika ketujuh meterai itu sudah dibukakan,
maka hukuman Allahpun di curahkan keatas bumi ini (lihat 6:1).
Pertanyaannya sekarang adalah “siapakah yang layak untuk membuka
meterai-meterai yang ada di gulungan kitab itu?” (5:2) di jawab di 5:4-7. Kristus
sudah menaklukan (5:5), dan kemenanganNya dipakai sebagai contoh bagi
“kemenangan” orang-orang percaya. Kemenangan Kristus dijelaskan di 5:9-10.
Yesus, sang Mesias yang sudah mengalahkan maut dan sekarang
mendemonstrasikan wewenangnya untuk membuka gulungan kitab itu. Kata
“Singa dari suku Yehuda” (5:5; Kejadian 49:8-10) dan “Tunas Daud” (Yesaya
11:1, 10; Roma 15:12) adalah Mesia. Kristus adalah figure seorang pangeran yang
datang dari suku Yehuda dan keturunan raja Daud. KemenanganNya, dan juga
para pengikutnya, adalah kemenangan yang diperoleh melalui penderitaan,
pengorbanan, dan pertentangan/conflict dalam kebenaran. “Tujuh Tanduk” (5:6)
adalah penggambaran akan kekuatan (Zakaria 1:18). Untuk Tujuh Roh Allah (5:6),
bisa kita lihat dari penjelasan di 1:4. Anak Domba (5:6) dipergunakanuntuk Yesus
di kitab Wahyu ini sebanyak dua puluh delapan kali (lihat Yesaya 53:7; “Domba
paskah kita,” 1 Korintus 5:7).
Dia yang layak terima pujian dan sembah (5:8-14). “Doa dari umat Allah”
(5:8) berhubungan dengan doa untuk mengakhiri segala yang jahat dan mulainya
kerajaan Allah. Doa ini menjadi benar terjadi sesuai dengan doa yang ada
dimeterai yang kelima (6:9-11). Keduanya Bapa dan Anak dipuji. “Lagu baru”
(5:9), lihat Mazmur 98:1 dan Yesaya 42:10. Untuk kata telah membuat “menjadi
suatu kerajaan dan imam-imam Allah” (5:10), lihat 1:6 dan 20:6. Lagu baru ini
dinyanyikan oleh seluruh mahluk surga dan dunia (5:13). Keuniversalan karya
Kristuslah yang memanggil seluruh mahluk menaikan puji syukurnya.
26
6:1-8:1 tujuh meterai dibukakan
Ringkasan: Whayu 6:1-8:1 mencatat dibukanya ketujuh meterai dari gulungan
kitab (5:2). Sangat penting sekali untuk mengerti bahwa membuka sebagian
meterai saja tidaklah akan membuka seluruh kitab itu. Isi dari gulungan kitab itu
tidak akan dinyatakan sampai ketujuh meterai itu dibuka seluruhnya. Kejadian
yang sehubungan dengan dibukanya meterai-meterai ini menunjukkan kejadian
yang begitu mengerikan dan final dari penghukuman yang ada di gulungan itu.
Empat meterai pertama adalah awal dari penderitaan yang menuntun kepada
penderitaan akhir dimasa sesudah kedatangan Kristus yang kedua kalinya dan
masa tribulasi. Empat meterai ini berhubungan dengan kejadian yang ada di Daniel
9, matius 24:4-31, markus 13:4-37; dan Lukas 21:7-36.
6:1-2 KUDA PUTIH
Dibukanya meterai pertama menandakan kedatangan anti Kristus, “tanduk kecil”
di Daniel 7:8 atau “manusia durhaka” di 2 Tesalonika 2:3. “panah” (6:2) ada
kemungkinan dimaksudkan sebagai pelangi sebabagaimana yang ada di Kejadian
9:12-17 dan menandakan penaklukan dengan cara damai dan diplomasi. Ada
kesamaan-kesamaan dengan Zakaria 1:8-17; 6:1-8. bentuk dari si penunggang dan
kudanya membentuk kontras yang begitu jelas dengan Kristus yang menunggang
kuda putih di Wahyu 19:11-16.
6:3-4 KUDA MERAH
Ini adalah kuda perang. Dibukanya meterai kedua menandakan diangkatnya
kedamaian dari muka bumi. Warna merah dari kuda itu menyatakan pertumpahan
dara, dan “pedang yang besar” menjadi buktinya.
6:5-6 KUDA HITAM
Ini adalah kuda kelaparan. Adanya hubungan sebab dan akibat antara diangkatnya
kedamaian di meterai kedua dan meningkatnya kelaparan sesudah meterai yang
ketiga dibukakan. “sebuah timbangan” (6:5) merupakan tanda kedatangan

27
kehancuran dan kelaparan. “sedinar” (6:6; sama dengan satu sen) dengan
sebenarnya adalah satu dinar yang adalah nilai mata uang Romawi yang harganya
sama dengan gaji sehari.
6:7-8 KUDA HIJAU KUNING (PUCAT/CHLOOROS)
Kematian akibat perang dan kelaparan. Yeheskiel 14:21 dikutip di 6:8. Keempat
meterai ini dipisahkan dan dibedakan dengan sisa yang tiga. Keempatnya adalah
pembukaan awal dari isi kitab itu. Meterai keempat menyatakan kuda warna
kehijau-hijauan dan kuning yang membawa penunggang “kematian,” yang
berakibat kematian dari seperempat penduduk dunia. Dimangsa oleh binatang buas
adalah salah satu kutuk yang ada di kitab Hukum Musa (Kelauran 28:26).
6:9-11 JIWA-JIWA DIBAWAH MEZBA (ALTAR)
Meterai kelima dibuka. Lokasi adalah di bait Allah dik surga (lihat habakuk 2:20).
Pada saat meterai kelima dibuka, jiwa-jiwa dari orang-orang kudus yang mati
martir, dinyatakan. Mereka mewakili orang-orang yang mati dibunuh karena
imannya. Lokasi mereka yang ada dibawah altar menunjukan bahwa mereka
dipandang sebagai korban sembelihan (sacrifice). Jawaban atas pertanyaan mereka
“berapa lama lagi?” (6:10) adalah mereka masih harus menunggu “sampai” (6:11)
korban martir terakhir mati. Pada saat ini, mereka berdoa bagi penghakiman yang
masih belum terjadi tetapi yang akan membenarkan reputasi Allah (lihat Mazmur
79:10; 94:3; Habakuk 1:2) kalimat “mereka yang diam di bumi” dimaksudkan
sebagai mereka yang menentang Allah (6:10; lihat 11:10; 13:8, 12; 17:2, 8, 3:10;
8:13). Sesudah kehancuran yang dinyatakan dengan empat penunggang kuda
(meterai 1-4), para martir dinyatakan sedang berdoa untuk pembalasan Allah
(meterai ke 5). Meterai ke enam menyatakan dimulainya pembalasan yang
dimohonkan para martir. Meterai yang ketujuh menyatakan isi gulungan kitab dan
isi dari penghakiman Allah. Ini berhubungan dengan tujuan kitab Wahyu sebagai
Firman yang membawa keteduhan bagi mereka yang ditebus pada saat itu maupun
sebelumnya. Meterai yang kelimasangat penting sekali karena menyatakan
28
perbedaan yang besar dari empat meterai pertama yang bukanlah hukuman Ilahi
bagi orang-orang yang hidup tidak dalam kebenaran. Hukuman iu akan segera
datang pada saat tribulasi yang luar biasa yang dipertunjukan ketika meterai
keenam dan ketujuh dibukakan.
6:12-7:17 KEHANCURAN ILAHI
Dibukanya meterai keenam melepaskan kengerian universal dilangit dan dibumi
(6:12-7:17). Kekacauan kosmik ini menjadi karakteristik “harinya Tuhan” dan
sudah dinubuatkan di kitab Yesaya 34:4, Yoel 2:30-31, dan Matius 24:29.
Gambaran yang dipakai diayat-ayat ini diambil dari Yoel 2:28-32. untuk gempa
bumi, lihat 8:10; 9:1; dan Matius 24:29. untuk Matahari dan Bulan, lihat Kisah
Para Rasul 2:20; Yoel 2:28-32; Yesaya 34:4, dan Markus 13:25-26. Untuk gunung-
gunung yang runtuh, lihat Nahum 1:5; dan Yeremia 4:24. mereka yang mencoba
bersembunyi dari semuanya ini akhirnya akan tahu bahwa Hari kemurkaan Allah
akhirnya tiba (6:16-17). Kata “murka” (6:16-17) mengexpresikan karakteristik dari
harinya Tuhan (the day of the Lord) (lihat 1 Tesalonika 1:10; 5:9).
Sebelum kehancuran akhir ditumpahkan, Allah menetapkan 144.000 mereka
yang sudah dimeteraikan (7:1-8). Wahyu 7 mencatat adanya tambahan antara
waktu meterai keenam dan ketujuh dibuka. Dilihat dari begitu dasyatnya hukuman
yang akan ditimpahkan, terlihat bahwa tidak ada orang yang terlepas darinya
((6:17). Pertanyaannya adalah “siapa yang sanggup untuk bisa selamat? (6:17).
Tetapi Allah yang penuh murka juga adalah Allah yang penuh belas kasihan.
Wahyu 7 mencatatan manifestasi belas kasihan dan nkasih karunia Allah ditengah-
tengah murkaNya dengan cara memebrikan dua penglihatan/visi dari mereka yang
telah dimeteraikan dan yang terbunuh. Penglihatan ini terjadi diantara dibukanya
meterai keenam dan ketujuh, pola yang diulangi kembali antara sangkakala
keenam dan ketujuh (10:1-11:13). Untuk “empat angina” (7:1), lihat Daniel 7:2
dan Yeremia 49:36. Perhatikan hubungan langsung antara meterai-meterai ini
dengan “hamba-hamba” (7:3) dan keselamatan mereka (lihat 9:4). “Meterai”
29
adalah tanda kepemilikan. Meterai tidak harus terlihat (Efesus 4:30). 144.000(7:4)
diidentifikasikan yang datangnya dari kedua bleas suku Israel. Perhatikan suku
Dan tidak ada, dan Yusuf yang dimasukan, daripada Efraim. Yang penting disini
adalah mereka ini diambil dari dua bleas grup. Karena Yohanes juga tidak
menyatakan fungsi dari 144.000, pandangan atau pendapat apapun mengenai
peranan mereka ini bisa terjadi. Yang penting adalah mereka dan jumlahnya cukup
besar akan dijaga melewati masa tribulasi dan akan terselamatkan sampai kepada
kerajaan kekal (7:15-17). Kesemua ini bisa dikaitkan dengan nubuat Yoel 2:3 (lihat
14:1, 3-4).
Yohanes juga melihat sekumpulan besar bangsa bukan Yahudi yang
martir (7:9-17) pada masa tribulasi (7:14). Kelompok ini disebutkan juga di 6:11.
didalam 7:15-17 Yohanes mencatat berkat yang akan dinikmati oleh mereka yang
ditebus pada masa kerajaan dan kekekalan. Untuk masa tribulasi yang luar biasa
lihat 3:10; 6:11; Daniel 12:1; dan Markus 13:9. konsep pelayanan kekal (7:15) ini
dilengkapi di 22:3. tabernakel menggambarkan langit dan bumi yang baru. Bagi
Yesus sebagai Domba dan Gembala, lihat Yeheskiel 34:23 dan Wahyu 2:27; 12:5;
19:15.
8:1 METERAI YANG KETUJUH DIBUKA
Setelah selesainya pasal 7, maka meterai yang ketujuh dibuka. Isi dari gulungan
kitab dinyatakan, dibingkai dengan tujuh sangkakala yang merupakan hukuman
oleh murka Allah (8:2-11:19).

8:2-12 EMPAT SANGKALA YANG PERTAMA


8:2-7 HUJAN ES, API DAN DARAH
Melemparkan api pedupaan kebumi menjadi awal dari urutan hukuman.
Sangkakala yang pertama adalah hukuman dari api, sepertiga dari segala tumbuh-
tumbuhan dan rumput dibumi dihancurkan.

30
8:8-9 GUNUNG API
Hukuman yang kedua terjadi dilaut. Ada benda yang besar sekali yang
dilemparkan kelaut yang menghancurkan sepertiga dari segala yang hidup dilaut
dan juga seperti dari segala kapal yang ada. Gunung (8:8-9) dan bantang (8:10-11;
lihat juga Keluaran 7:20) datangnay dari batu bara yang diambil dari altar (lihat
Keluaran 9:18-26)
8:10-11 BANTANG API
Hukuman yang ketiga terjadi diair. Aspintus adalah tanaman yang berbau kuat
seklai dan juga membuat air menjadi pahit dan dipakai sebagai lambang dari
kepahitan hati dan kecelakaan.
8:12 KEGELAPAN
Allah memakai kegelapan dibeberapa kejadian didalam sejarah karya
keselamatanNya (Keluaran 10:21-23; Yoel 2:2; markus 13:24) empat sangkakala
yang pertama secara sistimatik membuka tabir karya Allah pada waktu penciptaan
di Kejadian 1. hukuman yang keempat berakibat pada Matahari dan Bintang-
bintang. Bukan saja cahaya menjadi hilang, tetapi siang dan malam menjadi lebih
HUBUNGAN
pendek. Di YoelANTARA METERAI,
2:10 hama belalang SANGKAKALA DAN CAWAN
menutupi sinar Matahari dan Bulan.
Ke tujuh meterai membentuk wahyu yang menunjukkan isi dari gulungan kitab.
Ketujuh sangkakala menyatakan akan hukuman Allah. Sangkakala yang kelima,
keenam dan ketujuh dijuluki hukuman “Kutukan/woe” (8:13; 9:12; 11:4).
Ketujuh cawan adalah exposisi yang sangat buruk dari tujuh sangkakala (10:6-
7; 11:15-19; 15:1; 16:17-21). Gambaran dari tujuh sangkakala diambil dari
tujuh sangkakala yang ditiup di Yeriko (Yosua 6:4-5). Tetapi disini, ketika
sangkakala ditiupkan, dunia, bukan hanya kota saja, yang runtuh. Sama seperti
tujuh hari penciptaan, satu seri tujuh juga yang akan memulai langit dan bumi
yang baru. Seperti Kitab keluaran, cawan hukuman Allah akan membawa
kelepasan bagi umat Allah. Seperti di gunung Sinai, Guru, gempa bumi dan
asapdari Allah (8:5) akan menjadi tanda kehadiranNya di bumi. Di dalam
Perjanjian Lama, sangkakala dipakai untuk mengumuman sesuatu yang penting
(lihat Zefanya 1:14-16). Di Yeriko, sangkakala dikaia untuk menyatakan
kehadiran Allah (Yosua 6:3). Altar pedupaan (8:3), lihat Keluaran 30:1-10; 1
Raja-raja 6:22; dan Ibrani 9:4. di Wahyu 5:8 pedupaan merupakan lambang
doa para orang kudus yang mati martir, memohon pembalasan Allah. Ada
hubungan langsung antara awal sangkakala dibunyikan dengan doa-doa dari
31 gulungan disajikan sebagai
para orang kudus di Wahyu 5. Isi dari kitab
jawaban doa dari mereka yang mati martir.
8:13-9:21 DUA KUTUKAN PERTAMA
8:13 TIGA KUTUKA DIUMUMKAN
Tiga sangkakala yang terakhir bahkan merupakan kutukan dan hukuman yang
lebih dasyat dari empat pertama. Ketiganya ini merupakan tanda dimulainya masa
tribulasi yang besar (Matius 24:21-29).
9:1-12 BELALANG YANG MENYIKSA
“Lubang Jurang maut (bottomless pit)” (9:1) diulang kembali di 9:11; 11:7; 17:8;
20:1-3 (lihat juga Lukas 8:31; Roma 10:7). Sangkakala yang kelima menjadi
identitas dimulainya kutukan/woe yang pertama dari tiga yang akan terjadi, yaitu
hukuman belalang. Belalang ini bukanlah belalang biasa, bukan saja mereka
menyerang tanaman, tetapi juga menyerang manusia dan “raja” mereka (9:11)
yaitu iblis, penuasa segala setan (Matius 12:24). Lihat Keluaran 10:1-20 untuk
mengerti kutukan belalang pada waktu masa Keluaran. Nabi Yoel memberikan
perbandingan antara hama belalang dengan harinya Tuhan (Yoel 1:2-2:11).
Belalang merupakan simbul penghukuman sepanjang Perjanjian Lama. Di kitab
Wahyu ini belalang menyiksa seperti kalajengking, maksudnya seperti
kalajengking dengan bisanya, bukan penampakannya. Seperti yang terjadi dengan
empat meterai pertama, penggambaran kuda-kuda dipeperangan dipakai lagi (9:7;

32
Yoel 2:4-5). Belalang diperlihatkan dalam bentuk kombinasi yang sangat jahat dari
manusia dan binatang buas. Mereka Cuma menyakiti orang-orang yang belum
dimeteraikan (9:4). Sangkakala adalah murka Allah, yang tidak menimpa satupun
dari umat tebusan Allah. Perhatikan penjagaan atas Israel (Keluaran 8:22; 9:4, 26;
10:23; 11:7). Kekuatan dan kuasa belalang ini hanya bertahan selama lima bulan
(9:3-6). Maksud dari waktu yang singkat ini adalah untuk memberikan kesempatan
bagi mereka yang mau bertobat (lihat Lukas 21:25-26). Mempergunakan apa yang
manusia sudah kenal, yaitu belalang, Allah menyatakan sifat penyiksaan yang akan
terjadi. “Abadon” (9:11; Ayub 31:12; 28:22) artinya Penghancur/destroyer. Dalam
bahasa Yunaninya adalah “Apolion.” Caligula dan Nero mengidentitaskan diri
mereka dengan Apolo, dan Domitian, kaisar yang menganiaya Yohanes,
menyatakan dirinya sebagai inkarnasi dari apolion.
9:13-21 PEMBUNUHAN KUDA-KUDA
Sangkakala yang keenam, dan malapetaka/woe yang kedua membawa kematian
dan kehancuran.kepada sepertiga dari manusia di dunia (9:18). Kutuk yang kedua
ini diperkenalkan dengan bunyi sangkakala yang keenam. Datangnya seperti suara
dari altar, tempat berdoa dari jiwa-jiwa martir (6:9-11). Penunggang-penunggang
kuda digambarkan didalam 9:13-21. Mereka disebut malapetaka di dalam 9:18.
Efrata berfungsi sebagai umber dari peperangan dan kehancuran bagi Israel
(Yesaya 8:5-8). Ini adalah bagian utara dari tanah perjanjian (Kejadian 15:18).
Perhatian ketidak adaan pertobatan didalam 9:20-21. Orang-orang percaya
dilindungi (lihat 9:4). Dibawah meterai yang keempat, seperempat dari isi dunia
dibantai habis, dan disini ditambah sepertiga dari seluruh umat manusia
dihancurkan. Sekalipun sepertiga dari umat manusia dihancurkan, tetapi masih saja
tidak ada pertobatan dari yang tersisa. Apa yang dinyatakan kepada ketujuh gereja
di Wahyu 2-3 sudah jelas. Apakah pengorbanan Kristus dan Firmannya yang sudah
memberi begitu banyak peringatan cukup untuk membuat mereka mau bertobat
dari dosa-dosa mereka?
33
10:1-11:14 BUKU KECIL DAN DUA NABI
Ulasan: sekali lagi, ada interupsi antara elemen yang keenam dan ketujuh
berurutan. Terjepit diantara sangkakala yang keenam dan ketujuh, Wahyu 10:1-
11:14 menunjukan jawaban Allah atas ketidak adaan pertobatan yang ditulis di
9:21. Allah tidak akan menunda lagi mengakhirnya (10:6), dan Allah akan
paksakan musuh-musuhNya untuk memuliakan Dia melalui kebangkitan dari dua
saksiNya dan dengan diikuti tanda-tanda keajaiban (11:11-13). Mereka mungkin
tidak mau bertobat, tetapi mereka tetap harus memberikan pujian dan kemuliaan
bagi Allah. Bagian ini menjawab dua pertanyaan. Pertama mengenai seberapa
lama lagi sebelum penghakiman dna penghukuman itu berakhir (10:6). Kedua
mengenai elaborasi lebih lanjut dan mendetil dari nubuat mengenai segala kejadian
dimasa tribulasi dan kerajaan yang akan datang (10:11). Sekalipun sangkakala
yang ketujuh menandakan akhir dari tribulasi (lihat 11:15), buku ini tidak berakhir
disana. Yohanes diperintahkan untuk bernubuat lagi, kali ini fokusnya ada pada
karakter utama dan pergerakan dari tribulasi itu (lihat Wahyu 13-19).
10:1-7 TIDAK ADA PENUNDAAN LAGI
“Malaikat yang kuat” menunjukan tanda penyerangan (10:2, 3, 5, 7). Misteri dari
ketujuh guru (thunders) (10:4) menunjukan bahwa masih ada sesuatu yang akan
terjadi yang masih belum dinyatakan (lihat juga 15:1; 16:17).Malaikat itu
mengumumkan bahwa tidak akan ada penundaan lagi didalam pengenapan murka
Allah dan inagurasi kerajaan Allah di dunia ini.
10:8-11 NUBUAT DIBERIKAN KEPADA YOHANES
Memakan gulungan kitab kecil (10:9) adalah ilusi yang dinyatakan di Yeheskiel
2:8-3:3. Perjanjian Baru juga menyatakan misteri-misterilainnya dari Allah (10:7;
Roma 11:25; 1 Korintus 15:51;Kolose 2:2; 2 Tesalonika 2:7). Kali ini misteri itu
berisikan sesuatu yang belum perna diketahui sehubungan dengan nubuat Allah

34
akan seperti apakah Allah akan menang atas iblis dan mengantar kepada
kerajaanNya. Misteri Allah ditujuhkan kepada program Allah yang sudah
dinyatakan sebelumnya oleh para nabi yang akan menuntun kepada akhir dari
sejarah manusia, khususnya, kerajaanNya (11:15). Sekali lagi, ini adalah
penghargaan atas keadaan gereja-gereja saat ini dan penguatan bagi mereka yang
sedang mengalami tribulasi.
11:1-14 DUA NABI
Penglihatan ini diberikan dalam antipasti pada proyek pembangunan utama yang
ada pada masa tribulasi-pembangunan bait Allah buat orang-orang Yahudi di
Yerusalem (lihat 2 Tesalonika 2:4). Referensinya ada pada penguasaan orang-
orang bukan Yahudi (gentile) (lihat Daniel 8:9-14; Lukas 21:24). Untuk mengukur
bait ini dan para penyembahnya (11:1) adalah penrnyataan kepemilikan dan
perlindungan ilahi atas mereka. Pengukuran yang sama juga terjadi di Yeheskiel
40:5-43:17; Zakaria 2:1-13; dan Wahyu 21:15-17. Wahyu 11:6 menjelaskan akan
kuasa yang dimiliki oleh kedua saksi itu. Dikaitkan kepada Musa (“darah,
Keluaran 7:20, dan “kutuk” Keluaran 8:12), Elia (tidak ada hujan, 1 Raja-raja 17:1;
18:41-45; 2 Raja-raja 1:10-12) dan sak-saksi di Zakaria 4:3, 11, 14 (pohon Zaitu
dan pelita). Penampakan Elia dan Musa terjadi pada saat transfigurasi dengan
Kristus (Matius 17:2-3) dan dinyatakan lagi di Maleaki 4:4-5. Para saksi dilindungi
oleh kuasa Allah. Mereka dinyatakan sebagai manusia biasa, sekalipun ada
beberapa ahli Alkitab yang memberikan pandangan mereka bahwa saksi-saksi ini
adalah simbul dari saksi-saksi yang adalah orang-orang percaya yang mati martir
pada masa tribulasi. Yang penting adalah bahwa Allah masih terus dengan segala
kemurahanNya menawarkan keselamatan kepada manusia yang dengan sungguh-
sungguh berduka atas segala kejahatan yang terjadi di bumi ini. Pada masa tiga
setengah tahun bagian akhir dari tribulasi dimana anti Kristus akan menghancurkan
dan mengambil alih segala penyembahan orang-orang Yahudi dan menetapkan
penyembah-penyembahnya (lihat Daniel 9:27; 2 Tesalonika 2:4). “Binatang buas”
35
(11:7) adalah anti Kristus (lihat 13:1). Nama “Sodom dan Mesir” (11:8) dipakai
untuk menunjukkan keadaan kerohanian di kota Yerusalem. Keilahiaan Allah
dipertunjukan dengan maksud untuk menguatkan para pembaca semasa mereka
menjalani pergumulan mereka.
11:15-19 MALAIKAT KETUJUH
Malaikat ketujuh membunyikan sangkakalanya. Sangkakala ini merupakan
introduksi dari kecelakaan dan kutuk (woe) yang ketiga. Dengan sangkakala ini,
kerajaan dunia menjadi kerajaan Tuhan. Isi dari sangkakala yang ketujuh tidaklah
segera dijelaskan. Pertama-tama, keluarlah pujian yang luar biasa yang
menyimpulkan hasil dari penghukuman dan pengadilan akhir dari Allah. Tabut
Perjanjian (covenant) (11:9) ditunjukan sebagai penggenapan tabut perjanjian yang
ada di bumi sebelumnya; tetapi kali ini adalah pengenapan dari segala Perjanjian
Allah yang menyatakan akan hak Allah sebagai pencipta yang harus ditaati,
hakNya untuk menghakimi dan menebus. Wahyu 11:18 mencatat aspek-aspek
yang berbeda dari penghukuman/pengadilan yang didasari atas Kristus yang
mengambil alih dan menyatakan kuasaNya atas segala bangsa. Orang-orang
murtad yang sudah mati akan diadili (lihat 20:11-15); para nabi dan para orang
kudus di Perjanjian Lama akan diberikan pahala (lihat 20:4-6); dan perusak dunia
akan dihancurkan (lihat 19:19-21).

12:1-14:20 NAGA, BINATANG BUAS DAN ANAK DOMBA


Ringkasan: bagian ini terjadi diantara sangkakala yang ketujuh dan pelaksanaan
penghukuman dari cawan yang ketujuh. Naratif ini memecahkan aluran antara
meterai keenam dan ketujuh (7:1-17), sangkakala keenam dan ketujuh (10:1-
11:14), dan juga antara sangkakala ketujuh dan cawan ketujuh (12:1-14:20).
Pemecahaan inimenjadi semakin panjang mengikuti pergerakan penulisan Yohanes
yang semakin mendekati klimax penghukuman cawan ketujuh dari Allah. Setiap

36
selipan/break mengupas lebih jauh/elaborate keadaan waktu itu dan bagaimana
Allah menghukum yang jahat dan menjaga orang-orang kudusNya sekalipun
melalui lembah maut (13:10; 14:13).
Wahyu 12-14 berisikan keterangan dari nubuat dan membahas karakter-karater inti
dan juga pergerakan utama dari masa tribulasi. Pasal-pasal ini mengupas lebih
lanjut implikasi kejahatan dan kekejaman bangsa-bangsa (11:18) terhadap orang-
orang percaya sepenjang sejarah dan khususnya pada masa tribulasi. Wahyu 12
menyajikan penganiayaan orang-orang Kristen (12:17) oleh iblis. Tujuannya
adalah untuk menyatakan kekalahan yang tak terhindari dari sijahat dan
kemenangan mutlak bagi orang-orang Kristen yang setia (12:10-12). Wahyu 13
memberikan gambaran mendetil dari penganiayaan orang-orang Kristen oleh iblis
melalui dua binatang buasnya. Maka didalam Wahyu 12-13 fokusnya ada pada
peperangan iblis terhadap orang-orang kudus (12:17; 13:7; juga 11:7). Wahyu 14
menyatakan dan mengilustrasikan akhir yang sangat tragis dari mereka yang
mengikuti binatang-binatang buas dan kemenangan bagi mereka yang tetap
mengikut Yesus.
12:1-1 NAGA DAN SEORANG PEREMPUAN
Didalam Wahyu 12 diberikan dua tanda. Yang pertama adalah wanita yang
berselubung Matahari, dan Bulan ada dikakinya dan bermahkotakan dua belas
bintang dikepalanya (12:1; lihat Yesaya 66:7-8). Tanda kedua adalah naga merah
yang besar sekali (12:3). Penggambaran ini berhubungan dengan kebutuhan yang
sangat yang ada sejak dahulu kala akan keselamatan. Anak Domba yang
disembelih (12:10-11) menempati tempat khusus di Wahyu 12. Kemenangan
hanyalah bagi Kristus saja, yang diperlihatkan sebagai penggenapan dari semua
pengharapan manusia di dunia ini. Pertempuran di surga berlanjut sampai kebumi,
yang membuka tabir keinginan dan segala kegiatan iblis dan malaikat-malaikatnya
dalam usaha mereka menghancurkan Mesias dan Israel. Perempuan dengan
anaknya menggambarkan Israel yang menyerahkan Kristus kepada dunia (12:5)
37
dan akan dianiayan dengan sangat pada masa tribulasi (12:13). Objektif utama dari
iblis adalah menghancurkan anak dari perempuan ini, yaitu Kristus (12:4) anak
laki-laki dari perempuan ini (12:5) adalah Kristus, yang diperlihatkan bahwa dialah
satu-satunya yang akan memerintah segala bangsa. Kaburnya Israel kepadang
gurun dengan maksud untuk menghindari penganiayaan dari anti Kristus pada
masa tiga setengah tahun (1,260 hari) terakhir dari tribulasi (Matius 24:15-21). Di
Wahyu 12:7-12 keadaan gambaran yang ada berubah dari bumi ke surga. Iblis dan
Michael (archangel), terlibat dalam pertempuran. Iblis bersama-sama para
pengikutio dilempar keluar dari surga dan pertempuran hanya terjadi di bumi
(12:9) dari sisa masa tribulasi. Iblis akan melampiaskan murkanya keatas bumi. Di
12:13-17, karena dibuang dari surga, iblis akan memusatkan kebencian dan
kekejamannya kepada “perempuan,” Israel (12:5-6). Tujuannya adalah untuk
menghancurkan Israel sehingga Kristus tidak mempunyai umat untuk dipimpinnya.
13:1-18 DUA BINATANG BUAS
Binatang buas, atau anti Kristus, adalah usaha iblis yang menyajikan seperti apa
yang Allah sajikan kepada dunia didalam Kristus. Binatang buas adalah politikus
yang naik daun dari antara bangsa-bangsa di dunia (“laut,” 13:1; lihat Daniel 7:3)
dan menerima kuasa dan kekuatannya dari iblis sendiri (13:2). Keajaiban
kesembuhan atas luka yang bisa membunuhnya ini menuntun kepada kekaguman
dan penyembahan atasnya (13:3-4). Seluruh bumi menyembah si naga dan
mengikuti binatang buas yang sudah mendapat kuasa daripadanya (13:3-4).
Binatang buas ini diberikan otoritas untuk melibatkan diri didalam segala tindak
kejahatan selama empat puluh dua bulan lamanya, bagian akhir dari tiga setengah
tahun masa tribulasi. “ketabahan” (13:10) adalah ketaatan kepada penderitaan
terhadap tribulasi, tanpa ketaatan kepada iblis dan perwakilannya.
Binatang buas kedua (13:11-18) berfungsi sebagai saksi bagi anti Kristus (2
Tesalonika 2:4). Dia disebutkan sebagai “nabi palsu” (19:20). Tujuan Yohanes
adalah memberikan peringatan kepada para pembaca wahyunyaini, dan juga
38
kepada orang-orang percaya sekarang ini. Ketika tujuan-tujuan Allah tercapai
dengan mempergunakan binatang buas ini, binatang ini akan diadili (20:10).
Jaminan bahwa Allah akan menghukum pembuat-pembuat kejahatan menguatka n
iman dari mereka yang dianiaya. Angka yang dipakai sebagai pernyataan si
binatang buas ini adalah “666” (13:8). Sudah cukup banyak yang mencoba
mengidentifikasikan anti Kristus berdasarkan angka ini, tetapi usaha itu akan sia-
sia belaka sampai kepada masa tribulasi terjadi.
14:1-20 KEMENANGAN ANAK DOMBA
Orang-orang ini, bandingankan dengan yang ada di 13:6, memiliki nama Anak
Domba dan BapaNya yang dicap didahi mereka (Yoel 2:32). Wahyu 14
melanjutkan pertempuran yang tak berkesudah sejak dahulu kala antara Allah dan
iblis. Sekalipun di Wahyu 13 nampaknya kebobrokan di dunia ini yang dilakukan
oleh antikristus sudha tidak terkontrol, 14:1-5 menyatakan keadaan sebaliknya dari
sejarah. Yohanes mengatakan ada 144.000 yang tidak mengotori diri mereka
dengan segala sistim keagamaan si binatang buas. Kata “perawan” (14:4) adalah
referensi terhadap sistim kegiatan keagaan si binatang buas: “pelacur” di Wahyu
17. Mereka dipisahkan dari Allah sebagaimana perempuan dipisahkan dari suami-
suami mereka (lihat 2 Korintus 11:2).
Tiga malaikat (14:6-12) melanjutkan kemurahan dan kasih karunia Allah
bagi mereka yang mau bertobat (perhatian Matius 24:14). Yohanes mencatat ada
tiga pengumuman malaikat yang bertujuan untuk memberikan peringatan kepada
mereka yang ada di bumi atas hukuman Allah yang tak terhindari. Malaikat yang
pertama mengumumkan “Injil yang kekal” (14:6-7); malaikat kedua
mengumumkan kehancuran Babel (Babylon)(14:8; lihat juga Wahyu 17-18); dan
malaikat yang ketiga mengumumkan hukuman bagi mereka yang menyembah si
binatang buas (14:9-13). Kejatuhan Babel (14:8) sebelumnya sudah dinyatakan di
Yesaya 21:9 dan yeremia 51:7. Babel disebutkan berulang-ulang sepanjang kitab
wahyu ini (Wahyu 16:19; 17:5; 18:2, 10, 21; lihat juga 1 Petrus5:13) dan
39
sepertinya ditujuhkan kepada sistim yang ada di dunia ini yang sama seklai
menentang Allah dan umatNya.
Laporan berikutnya dari penglihatan Yohanes adalah dua hukuman belengu
Allah (14:13-20). Ditemngah-tengah kengerian yang trjadi di masa tribulasi ini,
Allah memberikan putusanNya terhadap mereka yang mati martir: mereka sangat
diberkati (14:3). Memakai penggambaran penuaian, hukuman di bumi ini
dijabarkan secara mendetil. Ayat-ayat ini adalah gambaran awal dari hukuman
yang akan terjadi pada saat kedatngan Kristus yang ditulis di 19:17-21. Dua
penuaian ini kemungkinannya berkaitan dengan dua penuaian yang dikatakan
Kristus di Matius 13:24-30, 36-43. “kota” (14:20) kemungkinannya adalah
Yerusalem (Daniel 11:45; Zakaria 14:1-5).

15:1-16:2 CAWAN PERTAMA DITUMPAHKAN


Tanda yang lain sekarang dinyatakan. Murka Allah menjadi lengkap didalam tujuh
kutuk yang ada di 15:1. murka ini dinyatakan dalam tujuh cawan murka di Wahyu
16. tetapi sebelum murka Allah yang terakhir, Allah menyediakan gambaran dan
pernyataan akhir bagi mereka yang “menang” (15:2-4). Orang-orang kudus di
bumi ini sekarang dihubungkan dengan tempat kemuliaan Allah yang dinyatakan
di Wahyu 4. berada di hadapan Allah adalah tujuan dari pujian dan penghargaan
yang diberikan bagi mereka yang “menang” sepanjang kitab Wahyu ini.
“Tabernakel Allah” di surga (15:5) adalah tabernakel yang sebenarnya seperti
tabernakel yang pernah ada di bumi ini (Ibrani 8:5; 9:23-24). Di Wahyu 15:5-8 bait
Allah terbuka, dan keempat mahluk hidup muncul kembali (lihat 4:6), dan bait itu
menjadi tempat yang tidak dapat dimasuki pada saat kemuliaan penghukuman
Allah dinyatakan (lihat Yesaya 66:6). Penghukuman adalah expresi dari karakter
kebenaran Allah (15:4; 16:7; 19:2). Pasal ini membangkitkan kembali gambaran

40
yang ada di kitab Kleuaran: kutuk-kutu; laut; nyanyian Musa, kesaksian dari
Tabernakel, dan asap.

HUBUNGAN ANTARA METERAI, SANGKAKALA, DAN CAWAN HUKUMAN


Hukuman dari meterai dan sangkakala mengakibatkan kehancuran yang hanya
sebagian saja dan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan bertobat.
Tetapi ketujuh cawan hukuman ditumpahkan 100 persen dan 0 persen
kesempatan untuk bertobat. Semua terjadi dijaman akhir; yang jahat memang
jahat dan yang baik memang baik (lihat 22L11). Tidak ada penundaan buat
elaborasi. Cawan dikosongkan dengan cepatnya. Seri ketiga dari penghukuman
ini dikatakan sebagai “murka Allah” (15:7)
Empat cawanhukuman yang pertama mirip dengan empat sangkakala
yang pertama, tetapi keempat cawan ini jauh lebih keras dan lengkap dalam
penu njukan murka Allah. Hukuman-hukuman ini ditumpahkan dalam waktu
yang singkat dimasa akhir dari tribulasi sebelum kedatnagn Kristus yang kedua
kalinya. Cawan yang pertama (16:1-2), seperti juga sangkakala yang pertama
(8:7), ditumpahkan diatas bumi. Hukuman ini ditimpahkan kepada pengikut-
pengikut binatang buas.

16:3-21 CAWAN KEDUA SAMPAI KE TUJUH


16:3 LAUTAN DARAH
Cawan kedua, sebagaimana juga sangkakala kedua (8:8-9), ditumpahkan keatas
laut tetapi kali ini hukumannya jauh lebih dasyat akibatnya, laut berubah menjadi
darah.
16:4-7 SUNGAI DARAH
Doa dari mereka yang mati martir di 5:8 sekarang mendapat jawaban (16:76-7;
juga 2 Tesalonika 1:5-6). Cawan yang ketiga, seperti juga sangkakala yang ketiga
(8:10-11) ditumpahkan diatas air segar sehingga semuanya menjadi darah.
16:8-9 MATAHARI YANG MEMBAKAR

41
Cawan yang keempat, juga seperti sangkakala yang keempat (8:12), berakibat pada
Matahari. Teriknya Matahari meningkat sehingga membakar penghuni dunia ini.
16:10-11 KEGELAPAN
Sekalipun semua ini sudah terjadi, tetapi orang-orang masih saja bersih keras
menolak Allah (lihat 13:1, 5-6; 10:10-11; 17:3). Malapetaka yang kelima
ditimpahkan pada tahta si binatang buas dan membawa kegelapan didalam
kerajaannya.
16:12-16 SUNGAI EFRAT MENJADI KERING
Cawan penghukuman yang keenam akan mengeringkan sungai Efrat untuk
memberikan fasilitas buat tentara dari timur menyeberang (lihat Daniel 11:44) agar
supaya mereka bisa segera melibatkan diri dalam penyerbuan Armagedon,
“Armagedon” secara literal adalah bukit yang ada di Megido, dimana sebuah kota
kuno Megido perna ada. Megido secara geografi sangat strategis, berkedudukan
dibawah kaki gunung Carmel sehingga mudah mengatur perjalanan meliwati
lembah Yezril.
16:17-21 GEMPA BUMI
Murka Allah menjadi lengkap (16:17). Gempa bumi yang dasyat terjadi (4:5; 8:5;
11:19) menghancurkan kota Babel. Kejatuhan kota ini dielaborasikan di Wahyu
17-18.

17:1-18 PEREMPUAN DAN BINATANG BUAS


Wahyu 17 menjelaskan kejatuhan kota Babel (14:8; 16:19) secara mendetil sekali.
Yang dimasudkan Babel adalah keagamaan, politik, dan perdagangan dari
pekerjaan kerajaan antikristus. Wahyu 17 terpusat pada “pelacur,” suatu sistim
keagamaan palsu yang dikontrol oleh si binatang buas di 13:1. Wahyu 18 akan
menjelaskan hukuman yang akan ditimpahkan kepada si binatang buas dan
kerajaannya.

42
Malaikat yang sama akan menunjukan pengantin perempuan Kristus (17:1;
21:9). Binatang buas (17:3) muncul disini sebagai pernyataan pengaruh iblis
sepanjang sejarah. Kepala yang banyak menandakan berbagai usaha yang
dilakukan untuk menguasai dunia sepanjang sejarah. Kepala yang kedelapan
adalah antikristus yang ada di 13:1-10 (lihat juga Daniel 7:9-12).
Gambaran “Pelacur” juga diperlihatkan di Nahum 3:4 dan Yesaya 23:16-17.
Perempuan ini akan dibandingkan secara kontras dengan perempuan yang ada di
12:1-6 dan pengantin perempuan Kristus (21:9). Pelacur ini diberikan nama yang
menunjukan bahwa dia adalah representative dari system pengajaran agama palsu
yang dimulai sejak jaman babel kuno dulu (lihat Kejadian 11:1-9). Namanya
sangat “misterius” (17:5), maksudnya adalah kota Babel yang adalah di sungai
Efrat bukanlah yang dimaksudkan disini. Ini semua masih rahasia, atau simbul
saja, hanya memakai nama saja, arti yang sebenarnya masih belum dinyatakan
(lihat 14:8; 16:19; 17:6, 18; 18:24). Nama yang ada didahi (17:5) muncul
disepanjang kitab ini sebagi si jahat (13:16; 14:9; 20:4) dan juga untuk si baik (7:3;
9:4; 14:1; 22:4). Penglihatan ini menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh orang-
orang kudus sepanjang masa: Mengapa musuh-musuh Allah begitu seringnya
sepertinya menang dari pada dihukum? Penglihatan itu menunjukan bahwa dia
pasti akan dihancurkan oleh Allah pada waktu yang Dia sendiri sudah tetapkan.
Penjelasan akan binatang dan pelacur berfungsi sebagai penuntun untuk
menginterpretasikan kehancuran mereka di 18:1-19:5.
Tujuh kepala lainnya, tanduk-tanduk dan bukit-bukit sudah diinterpretasikan
berbagai kota seperti Roma, atau Negara lainnya dan raja-raja, atau hanya sekedar
simbul dari seluruh kerajaan yang perna ada dalam sejarah. Lebih khusus lagi,
ketujuh kepala adalah tujuh gunung atau raja-raja; yang lima sudah jatuh, satunya
masih ada, dan yang satunya lagi masih belum muncul. Lima kerajaan yang
pertama termasuk Asyria, Babilon, Persia, Yunani, dan Mesir. Kerajaan yang
masih ada ketika Yohanes menulis kitab Wahyu ini adalah kerajaan Romawi (yang
43
keenam). Kerajaan yang akan datang, akan bentuk kerajaan yang terakhir yang
akan membentuk kerajaan dunia. Ini diidentifikasikan di 17:11 bersama dengan
kerajaan si binatang buas. Maksud dari “dulu hidup dan kemudian mati” diambil
dari masa lampau dan juga expresi untuk masa yang akan datang dari iblis melalui
pemerintah-pemerintah. “sepuluh Raja” (17:12) bisa jadi dimaksudkan sebagai
sepuluh Negara yang sesungguhnya atau juga hanya sekedar simbul dari bangsa-
bangsa di dunia.
Untuk “semua air” (17:15), lihat Yeremia 51:13. kehancuran dari si pelacur
dijelaskan dalam bentuk yang digambarkan di Yeheskiel 23:11-35. sekali saja si
binatang buas ini berkuasa, maka dia bersama-sama dengan semua pengikutinya
akan menolak otoritas dari sistim yang dipakai si pelacur dan membuang sama
sekali pemerintahannya. Dengan sistim itu sudah dihancurkan, maka binatang buas
ini akan diperkenalkan oleh nabi palsu sebagai Allah yang sebenarnya (13:12; lihat
juga 2 Tesalonika 2:4).

18:1-24 KEJATUHAN BABEL DIJELASKAN


18:1-3 PENGUMUMAN AKAN KEHANCURAN BABEL
Wahyu 18 menjelaskan hukumandalam bentuk yang terakhir kalinya atas Babel,
binatang buas, dan seluruh kerajaannya. Penggambaran kejatuhan Babel diambil
dari Yesaya 21:9, dimana kota Babilon kuno di hancurkan.
18:4-20 TANGIS KEDUKAAN DUNIA ATAS BABEL
Wahyu 18:4-20 adalah berita yang datang dari “suara lain dari surga” (18:4). Berita
ini dimulai dengan panggilan untuk memisahkan diri dari kota (18:4) dan berakhir
dengan panggilan untuk bersuka-cita (18:20). Kesukaan surgawi membentuk
kontras yang sangat menyolok dengan kedukaan dunia (18:9-19). Doa dari para
martir (6:10) terjawab sudah. Panggilan untuk memisahkan diri adalah untuk
orang-orang percaya yang ada pada masa tribulasi yang mungkin tergoda untuk

44
berkompromi dengan iman mereka dan menjadi pengikut si binatang buas. Para
pemimpin dunia memberikan tiga jenis pernyataan kedukaan mereka atas
kejatuhan Babel (18:9-10, 11-17a, 17b-19). Bandingkan dengan kedukaan
Yeheskiel atas Tirus (Yeheskiel 27). Separuh dari barang-barang yang disebutkan
di 18:11-13 juga diinyatakan di Yeheskiel. Para pelaut, raja-raja dan para pedagang
juga disebutkan di kedukaan Yeheskiel. Para pedagang meratapi daftar barang-
barangnya daripada dafatr panjang dari segala dosa mereka. Hukuman Babel
adalah atas dasar surga dan para orang kudus (18:20).
18:21-24 BABEL DIHANCURKAN
Alasan kehancuran Babel adalah karena penipuannya (18:23) dan pembunuhan
orang-orang kudus (18:24)

19:1-21 PERKAWINAN ANAK DOMBA


19:1-10
Wahyu 19 dimulai dengan kesukacitaan di surga yang dilakukan oleh para maikat
dan orang-orang tebusan. “Haleluya” (19:1) diambil langsung dari bahasa Ibrani
yang berarti “Pujilah Tuhan!” Hubungan dengan Perjanjian Lama yang dikuti di
19:2 adalah kitab Ulangan 32:34-43. Darah dari para orang kudus sudah ditebus
(19:2; lihat juga 6:10). Hubungan PErjanjian lama yang dikutip di 19:3 adalah dari
Yesaya 34:10. Banyak sekali ayat-ayat alkitab yang menjelaskan hubungan antara
Allah dan umatnya dengan metaphor perkawinan (19:9; Yesaya 62:4; Hosea 2:19;
2 Korintus 11:2; Efesus 5:25-33; Wahyu 21:2). Disini Yohanes menjelaskan
perkawinan dari Anak Dombadan pesta perkawinannya. Pesta perkawinan ini
(19:7-9) adalah referensi berakhirnya pertunangan yang begitu lama dan seringkali
penuh dengan penderitaan antara Kristus dan orang-orang kudus. Ini menandakan
dimulainya perkawinan kekal yang tidak akan terpisahkan yang didasari kasih dan
persekutuan yang sempurna. Penglihatan disini adalah untuk menuatkan para

45
pembacanya melalui masa tribulasi dengan pandangan akan hasil akhir memasuki
kemuliaan Allah. Pelajaran akan nubuat haruslah menyaksikan akan Yesus,
memberikan setiap orang percaya penghargaan yang lebih lagi terhadap pribadi
dan karya Kristus (19:10).
19: 11-21 PEPERANGAN ANAK DOMBA
Ini adalah kedatangan Yesus yang kedua kalinya. Yesus, Mesias datang dengan
segala bala tentara surga untuk melaksanakan penghukuman terhadap musuh-
musuhNya dan mendirikan kerajaanNya (lihat Zakaria 14:1-5; Matius 24:29-30)
Yesus disini disebutkan sebagai “Firman” (19:13; juga Yohanes 1:1). Ada banyak
perdebatan mengenai “tentara surga” (19:14). Ada yang menginterpretasikan
sebagai orang-orang kudus. Kemungkinannya, mereka adalah malaikat-malaikat
dari surga yang berada dibawah perintah Allah (lihat Markus 8:38; 2 Tesalonika
1:7) Penglihatan akan pesta besar Allah (19:717-21) menjelaskan akan akibat dari
penghukuman yang dijatuhkan Kristus atas musuh-musuhnya. Kejadian ini sama
dengan yang dijelaskan di Yeheskiel 39:17-20.

20:1-15 PEMBERONTAKAN AKHIR DIPATAHKAN


20:1-3 IBLIS DI IKAT
Whayu 20 menjelaskan akan masa, keadaan, pemerintahan dan kronologi dari
kejadian yang berhubungan dengan Millennium. Paling tidak ada tiga pandangan
atas pasal ini:
1. Pandangan Postmillennial yang menginterpretasikan pasal ini sebagi figurative
saja. Seribu tahun dimengerti sebagai periode kemakmuran yang akan terjadi
pada saat kedatangan Kristus yang kedua kalinya.
2. Pandangan Amillennium yang menginterpretasikan pasal ini sebagai simbul
saja. Tidak ada yang namanya seribu tahun masa pemerintahan Kristus sesudah

46
kedatanganNya. Karena pemerintahan Kristus dimulai di surga pada saat Dia
naik kesurga sesudah kebangkitanNya.
3. Pandangan Premillennial menginterpretasikan pasal ini sebagai sesuatu yang
pasti terjadi seribu tahun pemerintaha Kristus. Kristus akan datang kembali dan
menginagurasikan seribu tahun pemerintahanNya dibumi ini dimana pada masa
itu kedamaian dan kebenaran akan dinyatakan.
Yohanes memperhatikan bahwa iblis diikat untuk seribu tahun (20:1-3). Ini
terjadi agar tidak ada pengaruh luar sama seklai untuk mengelabui dan
mempengaruhi pada masa seribu tahun iblis diikat, si organisir perlawanan
terhadap Kristus, sudah tidak ada lagi, sehingga kebenaran dan kedamaian akan
berkembang (lihat Yesaya 11:3-5)
20:4-6 HUKUMAN SERIBU TAHUN
Orang-orang percaya yang mati martirdan juga yang lainnya (lihat Daniel 12:2, 13;
Matius 19:27-28; 1 Korintus 6:2; 2 Timotius 2:12) dibangkitkan untuk ambil
bagian didalam pemerintahan millennium Kristus. Sisa dari mereka yang sudah
mati tidak akan diangkitkan sampai akhir dari millennium. (lihat 20:11-15).
Penjelasan singkat ini mencakup seribu tahun tetapi penekannya ada pada berkat
yang diterima dari mereka yang bertahan terhadap pencobaan untuk menyerah
kepada antikristus dan dengan demikian terbebas dari kematian yang kedua. Sekali
lagi, ini sangat menguatkan para pembaca kitab Wahyu pada masa itu (tentunya
kita juga sekarang) yang memandang kematian jasmani tidak sepenting mengambil
resiko kematian kedua yang kekal.
20:11-15 PENGADILAN TAHTA PUTIH
Pengadilan tahtah putih melibatkan kebangkitan dan pengadilan seperti yang
dinyatakan di 20:5 “yang lain yang tidak bangkit” semua kitab menjadi dasar
demonstarsi bahwa hukuman yang ditimpahkan adalah benar (20:12). Kemudian
buku kehidupan dibuka untuk dilihat apakah nama mereka sdan perbuatan mereka
sesuai dengan iman mereka atas dasar darah Yesus yang sudah tercurah. Ketidak
47
adaan nama mereka dikitab kehidupan menjadi indikasi bahwa akhir darinya
adalah lautan api, kematian kedua.

21:1-22:5 KEMULIAAN ATAS PENCIPTAAN YANG


SEMPURNA
20:1-8 SURGA DAN DUNIA YANG BARU
Penglihatan terakhir dari Wahyu menjelaskan akan Yerusalem yang baru, yang
akan menjadi tempat tinggal bagi orang-orang kudus selama-lamanya sampai
kekekalan. Yohanes melihat surga dan dunia yang baru.sesudah dunia yang
sekarang ini sudah dihancurkan dengan api karena dosa (Yesaya 65:17; 66:22; 2
Petrus 3:10-13). Maka semua ini melengkapi apa yang Allah sudah janjikan
kepada Abraham untuk diberikan kepadanya tanah perjanjian. Disini tidaklah
dimaksudkan bahwa tanah Palestina adalah sebagain dari pengenapan, melainkan
kepada surga dan dunia yang baru (lihat Ibrani 11:10, 16; 13:14). Yerusalem yang
baru turun dari surga dan diam di bumi ini (21:2). Kota ini akan ditempati oleh
“semua mereka yang sudah menang” (21:7; juga 2:7, 11, 17, 26; 3:5, 12, 21; 1
Yohanes 5:4-5). Kehadiran Allah akan membentuk tabernakel yang sempurna dan
kekal (liaht Imamat 26:11-12 Yeremia 31:33; Yeheskiel 37:27; Zakaria 8:6).
Tranformasi dari para orang percaya dari kemuliaan kepada kemuliaan akan
menjadi lengkap (2 Korintus 3:18; 4:16-18; 5:16-17) ini akan berfungsi sebagai
motivator untuk melihat kedepan agar sanggup mengatasi pencobaan untuk
menyangkal Kristus dan kekudusannya.
21:9:22-5 YERUSALEM BARU
“Pengantin perempuan, istri dari Anak Domba” (21:9) adalah referensi, bukan
kotanya sendiri, melainkan penghuninya (21:24, 27; 22:2-5). Untuk dua bleas
gerbang (21:12), lihat Yeheskiel 48:30-34. Kota ini digambarkan sebagai tempat
yang berukuran persegi dengan sisi yang sama seperti kubus, penting, karena

48
bentuk ukuran dari ruang maha-kudus juga berbentuk kubus (lihat 1 Raja-raja
6:20). Gambarannya adalah tabernakel Allah yang sempurna (21:3), dibangun
diatas tanah dengan segala material yang terbaik. Didalam Wahyu 22 gambaran
akan taman Eden muncul kembali. Janji kepada Daud digenapi didalam orang-
orang percaya (21:7; juga 2 Samuel 7:14; 2 Korintus 6:18). Di Yerusalem yang
baru, mereka yang setia akan memandang wajah Allah yang dahulu tidak juga
Musa, dan semua orang sesudah Adam dapat lakukan (lihat Keluaran 33:20, 23;
Matius 5:8). Zakaria 14:7 mengatakan bahwa akan tiba waktunya dimana tidak ada
lagi malam (Wahyu 21:25).
Kutuk Tuhan yang begitu mengerikan atas bumi dan umat manusia di
Kejadian 3 sekarang dibalik (22:3). Hamba-hamba Allah dapat melakukan apa
yang Allah kehendaki dari umatnya sejak pada mulanya. Allah sudah ciptakan
manusia untuk melayaninya sampai kekekalan (22:3). Tidak ada sama sekali di
Alkitab yang menjelaskan keadaan akhir dari umat manusia secara mendetil dan
lengkap )lihat 1 Korintus 2:9), Cuma Yohanes saja yang menyediakan semuaorang
percaya dengan cicipan dari kemuliaan yang akan datang. Surga dalam realitasnya
di surga dan bumi yang baru. Tempat yang sangat indah dimana semua orang
percaya akan menikmati persekutuan dengan Kristus, istirahat, sukaicta, melayani
dan menyembah.

22:6-21 BERKAT DAN KUTUK


Penutup ini kembali lagi kepada tema yang ada di pembukaan (1:3) dan berfungsi
sebagai kesimpulan dari kitab ini. Nubuat ini dinyatakan kebenarannya oleh
malaikat (22:6), oleh Kristus (22:7), dan oleh Yohanes (22:8-9). Yohanes
diperintahkan agar membiarkan kitab ini terbuka, tanpa meterai, karena waktunya
sudah sangat dekat ketika umat manusia perlu mengerti akan apa yang Allah
lakukan (22:10). Wahyu 22:11 menyatakan bahwa keyika Kristus datang, tidak ada

49
lagi kesempatan bagi siapapun juga mengubah akhir hidupnya (destiny). Kata
“anjing-anjing” (22:15) dimaksudkan bagi mereka yang punya karakter yang
rendah. Yesus menyatakan ketidak sukaanNya di 22:16. Yesus
mengidentifikasikan dirinya sebagai alih waris tahtah Daud (5:5). Kepadanya
Allah akan mengenapi perjanjianNya dengan Israel (Lukas 1:32-33). Undangan
yang disampaikan oleh Roh dan pengantin laki-laki diberikan kepada semua orang
yang haus akan air hidup (22:7; juga Yesaya 55:1). Mereka akan diberikan
keselamatan dengan Cuma-Cuma. Di 22:18-19 Yohanes memperingati untuk tidak
mengurangi maupun menambahkan apapun kepada nubuat ini (lihat Ulangan 4:2;
12:32; Amsal 30:6). Peringatan 22:19 menyimpulkan bahwa tidak akan ada orang-
orang yang melakukan sesuatu terhadap Firman Allah. Untuk ketiga kalinya dalam
pasal ini (22:7, 12, 20), Tuhan berkata bahwa Dia akan datang segera. Jawaban
Yohanes juga para pembacanya “Datanglah Tuhan Yesus.”

50

Anda mungkin juga menyukai